• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS TAHUN"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MAJALENGKA

JALAN SUMA NO. 422 TELP. (0233) 8291623 MAJALENGKA

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2018-2023

(2)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2018-2023

DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MAJALENGKA

Jln. Suma No. 422 TELP. (0233) 8291623 Majalengka

(3)

KATA PENGANTAR ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena curahan rahmat dan hidayah-Nya penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kabupaten Majalengka Tahun 2018 - 2023 dapat diselesaikan .

Renstra Dinas KUMKM Kabupaten Majalengka tahun 2018-2023 merupakan rangkaian perencanaan program dalam pembangunan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Majalengka berisikan tentang rencana program dan indikasi kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (Lima) tahun.

Penyusunan Renstra Dinas KUMKM Kabupaten Majalengka ini berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023.

Sangatlah disadari bahwa penyusunan Rencana Strategis ini masih belum sempurnan, namun demikian diharapkan ada perbaikan dalam penyempurnakan Renstra tahun 2018-2023.

Majalengka, Agustus 2019

KEPALA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

KABUPATEN MAJALENGKA

Dr. IMAN PRAMUDYA SUBAGJA, MM.

Pembina Utama Muda NIP. 19610909 198608 1 001

(4)

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Renstra ... 4

1.4. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Derah ... 6

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ... 14

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ... 17

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ... 21

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ... 22

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih ... 23

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra ... 26

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 27

3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis ... 29

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN 3.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ... 31

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 3.1. Strategi dan Arah Kebijakan ... 36

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 39

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 40

BAB VIII PENUTUP ... 42

(5)

PENDAHULUAN 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2010 yang mengamanatkan antara lain, bahwa Renstra Perangkat Daerah (PD) merupakan rencana pembangunan 5 (lima) tahunan Peraturan yang disusun oleh setiap Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya masing- masing, dengan berpedoman pada Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Majalengka Tahun 2019 - 2023.

Berdasarkan Pasal 260 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah daerah harus menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk pembangunan 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk pembangunan 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk pembangunan tahunan sesuai tahapan dan tatacara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai peran yang sangat penting dalam mendorong pembangunan daerah. Hal ini menuntut setiap daerah untuk mengelola dan memanfaatkan semua potensi daerah serta mengembangkan kreatifitas, inisiatif dan prakarsa dalam pembangunan daerah.

Pembangunan daerah dimaksudkan agar bagaimana daerah dapat memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa terlindungi, terlayani dalam mengakses atau berpartisipasi dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.

Dengan tersusunnya Rancangan Awal Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka Tahun 2018 - 2023 diharapkan dapat menjadi

(6)

PENDAHULUAN 2 arah dan pedoman penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Dokumen ini menerjemahkan perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang fokus dan terukur serta menunjang pencapaian target sasaran pembangunan Kabupaten Majalengka.

1.2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka tahun 2019-2023, mengacu pada Undang-undang, peraturan pemerintah maupun peraturan Daerah diantaranya:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi RPJPD dan RPJMD serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD (Berita Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);

6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45);

7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 64);

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 2);

(7)

PENDAHULUAN 3 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 10 Seri E);

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023;

12. Peraturan Gubernur Nomor 52 Tahun 2014 tentang Penggunaan dan Pengelolaan Sistem Rencana Kerja Pemerintah Daerah Jawa Barat Online 2101 (Lembar Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Nomor 52 Seri E);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2008 tentang urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005- 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2008 Nomor 2);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2009 Nomor 10) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2009 Nomor 10);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2011 Nomor 11);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Sistem Perencaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2012 Nomor 3).

(8)

PENDAHULUAN 4 1.3. Maksud dan Tujuan Renstra

Maksud dari penyusunan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka Tahun 2018 - 2023 adalah sebagai pedoman dokumen resmi perencanaan satuan kerja perangkat daerah yang menggambarkan Tujuan, Sasaran, Strategis, Kebijakan, Program dan Kegiatan strategis yang akan dicapai dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Majalengka di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil dan menengah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang yang sejalan dengan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta disesuaikan dengan RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2018 - 2023.

Berdasarkan maksud tersebut diatas, maka tujuan penyusunan Renstra ini adalah:

a. Memberikan pedoman/arah bagi Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka untuk sumber daya Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang berkelanjutan.

b. Menyediakan tolak ukur yang jelas bagi evaluasi kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

c. Menyediakan rencana kegiatan dalam bentuk program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan lima tahun kedepan.

d. Pedoman bagi Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam penyusunan Rencana kerja tiap tahun.

e. Mengantisipasi perubahan secara efektif dan proaktif dalam lingkungan strategis yang semakin kompleks, selalu berubah dan berkembang.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka Tahun 2019–2023 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, dan sistematika penulisan.

(9)

PENDAHULUAN 5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Bab ini menguraikan tugas fungsi dan struktur organisasi, sumber daya SKPD, kinerja pelayanan SKPD, tantangan dan peluamg pengembangan pelayanan.

BAB III ISU-ISU STRATEGI BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini menguraikan kondisi umum peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah masa kini, kondisi yang diinginkan dan proyeksi ke depan serta isu-isu strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini menguraikan tentang tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Strategi dan kebijakan menguraikan tentang strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang yang telah ditetapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini mengurikan tentang rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada periode 2018-2023 serta indikator kinerja dan kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan mendukung program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini menguraikan indikator kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mendukung tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII I PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan sebagai penutup.

LAMPIRAN

(10)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 6 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka adalah unsur utama Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam melaksanakan pemerintahan, pembangunan di bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi, Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi dan Bidang Usaha Mikro yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Majalengka Nomor 19 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah yang mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi urusan pemerintah daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan pada bidang koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai fungsi:

a. Merumuskan kebijakan teknis bidang pembinaan dan pengawasan koperasi, bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan pelayanan umum bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah;

c. Pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah ;

d. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan ;

(11)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 7 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2. Sekretaris

Sekretariat Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan umum, keuangan perencanaan, evaluasi dan pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Perencanaan operasional urusan umum, keuangan serta pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

b. Pengelolaan urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan umum, keuangan serta pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

d. Pengoordinasian urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan dinas koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sementara, dalam melaksanakan fungsinya Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan Renja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Sekretariat;

c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;

d. Menyelenggarakan kegiatan tata warkat, kehumasan dan dokumentasi;

e. Menyelenggarakan kegiatan urusan kerumahtanggaan;

(12)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 8 f. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan,

proses pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa;

g. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan kepegawaian lingkup Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;

h. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan pengelolaan administrasi perjalanan dinas;

i. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penatausahaan keuangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;

j. Menyelenggarakan kegiatan verifikasi dokumen pertanggung jawaban keuangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

k. Menyelenggarakan kegiatan pelaporan keuangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;

l. Menyelenggarakan kegiatan penatausahaan barang Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;

m. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

n. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan evaluasi program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

o. Menyusun dokumen pelaporan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

p. Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi usaha Mikro kecil dan menengah;

q. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Sekretariat;

r. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Sekretariat dengan akurat dan tepat waktu;

s. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

Adapun Sekretaris membawahi 2 sub bagian, yaitu terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

(13)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 9 3. Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi

Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pembinaan Dan Pengawasan Koperasi mempunyai fungsi:

a. Perencanaan operasional urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;

b. Pengelolaan urusan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;

c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sementara dalam menyelenggarakan fungsinya Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi;

c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;

d. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan usaha simpan pinjam koperasi;

e. Menyelenggarakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan koperasi;

f. Menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam pembuatan laporan tahunan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi;

g. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan kelembagaan dan usaha koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) daerah kabupaten;

(14)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 10 h. Menyelenggarakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan koperasi simpan

pinjam/unit simpan pinjam koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) daerah kabupaten;

i. Menyelenggarakan kegiatan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;

j. Menyelenggarakan kegiatan upaya penciptaan iklim usaha simpan pinjam yang sehat melalui penilaian koperasi;

k. Menyelenggarakan kegiatan penyediaan data kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;

l. Menyelenggarakan kegiatan penerapan peraturan perundang-undangan dan sanksi bagi koperasi;

m. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi;

n. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi dengan akurat dan tepat waktu;

o. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

Bidang pembinaan dan pengawasan Koperasi terdiri dari dua Seksi, yaitu:

a. Seksi Pembinaan Koperasi b. Seksi Pengawasan Koperasi

4. Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi

Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kelembagaan dan pengembangan koperasi

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi mempunyai fungsi :

a. Perencanaan operasional urusan kelembagaan dan pengembangan operasi;

b. Pengelolaan urusan kelembagaan dan pengembangan koperasi;

(15)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 11 c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kelembagaan dan pengembangan

koperasi;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sementara dalam menyelenggarakan fungsinya Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan RENJA Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi;

c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;

d. Memverifikasi data dan jumlah koperasi yang akurat;

e. Memverifikasi data dan jumlah koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam yang akurat;

f. Mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin usaha simpan pinjam untuk koperasi;

g. Mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas;

h. Mengkoordinasikan pembentukan koperasi, perubahan anggaran dasar koperasi dan pembubaran koperasi;

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemberdayaan koperasi;

j. Mengkoordinir perluasan akses pembiayaan/permodalan bagi koperasi;

k. Mempromosikan akses pasar bagi produk koperasi di dalam dan luar negeri;

l. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis anggota koperasi;

m. Mengkoordinasikan kemitraan antar koperasi dan badan usaha lainnya;

n. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi perangkat organisasi koperasi;

o. Mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan koperasi

(16)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 12 p. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatanbidang

kelembagaan dan pengembangan koperasi;

q. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi dengan akurat dan tepat waktu;

r. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi terdiri dari dua Seksi, yaitu:

a. Seksi Kelembagaan Koperasi b. Seksi Pengembangan Koperasi 5. Kepala Bidang Usaha Mikro

Bidang Usaha Mikro dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan bidang usaha Mikro.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Usaha Mikro, mempunyai fungsi:

a. Perencanaan operasional urusan usaha mikro;

b. Pengelolaan urusan usaha mikro;

c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan usaha mikro;dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Usaha Mikro, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan RENJA Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Usaha Mikro;

c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;

(17)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 13 d. Menyelenggarakan pemberdayaan usaha mikro yang dilakukan melalui :

pendataan, kemitraan, kemudahan perizinan, penguatan kelembagaan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan usaha;

e. Menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha mikro;

f. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha mikro menjadi usaha kecil;

g. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Bidang Usaha Mikro;

h. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Bidang Usaha Mikro dengan akurat dan tepat waktu;

i. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

j. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan kelembagaan usaha mikro dengan orientasi dari usaha keluarga menjadi usaha kelompok dan atau berbadan hukum k. Menyelenggarakan koordinasi pemberdayaan dan perlindungan usaha mikro

dengan seluruh stakeholder

Kepala Bidang Usaha Mikro terdiri dari dua seksi:

a. Seksi Pengembangan Usaha Mikro b. Seksi Kelembagaan Usaha Mikro

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, struktur organisasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai berikut:

(18)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 14 STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MAJALENGKA

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka memiliki pegawai 28 (Dua Puluh Delapan) orang yang tersebar pada berbagai pangkat dan golongan, tingkat pendidikan, dan tingkat eselon. Adapun sebaran pegawai dirinci menurut pangkat/golongan dan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 2.1.

KASUBAG UMUM

KEPALA

KEPALA BIDANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KOPERASI

KEPALA BIDANG KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI

KASI PEMBINAAN KOPERASI

KASI KELEMBAGAAN KOPERASI

KEPALA BIDANG USAHA MIKRO

KASI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

KASI PENGAWASAN KOPERASI

KASI PENGEMBANGAN KOPERASI

KASI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN USAHA

MIKRO SEKRETARIS

KASUBAG PEP

(19)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 15 Tabel 2.1.

Jumlah Pegawai menurut pendidikan, Pangkat dan Golongan

NO. Pangkat/ Golongan TINGKAT PENDIDIKAN Jumlah

S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD

1 Pembina Utama Muda (IV/c) 1 - - - - - - 1

2 Pembina Tk. I (IV/b) - - - - - - - -

3 Pembina ( IV/a) 3 1 - - - - 4

4 Penata TI.I (III/d - - 7 1 1 - - 9

5 Penata ( III/c) - - - - - - - -

6 Penata Muda TK.I (III/b) - - 2 - 2 - - 4

7 Penata Muda (III/a) - - 1 - - - - 1

8 Pengatur Tk.I (II/d) - - - - 2 - - 2

9 Pengatur (II/c) - - - - 3 - - 3

10 Pengatur Muda Tk.I (II/b) - - - - 2 - - 2

11 Pengatur Muda (II/a) - - - - - - - -

12 Juru Tk.I (I/d) - - - - - - - -

13 Juru (I/c) - - - - - - - -

14 Juru Muda Tk.I (I/b) - - - - - - 1 1

15 Juru Muda (I/a) - - - - - - - -

Jumlah 1 3 11 1 10 - 1 27

Sumber: Sub Bagian Umum Dinas KUMKM Kab. Majalengka per Maret 2019

Berdasarkan Tabel 2.1. tersebut di atas, diketahui bahwa tingkat pendidikan pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka tersebar antara SD hingga S2. Tingkat pendidikan terbanyak pada tingkat SLTA 12 orang atau 43 %, sedangkan jumlah terendah pada tingkat pendidikan SD yakni 1 orang atau 3

% dari total jumlah pegawai

(20)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 16 Tabel 2.2.

Keadaan Pegawai berdasarkan Jabatan dan Eselon pada Dinas Koperasi, Usaha Miko, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka

No. Jabatan

Struktural

Jumlah Esl. II.b Esl.III.a Esl.III.b Esl.IV.a Esl.IV.b

1 Kepala Dinas 1 - - - - 1

2 Sekretaris - 1 - - - 1

3 Kepala Bidang

- - 2 - - 2

4 Kasubag - - - 2 - 2

5 Kepala Seksi - - - 6 - 6

Jumlah 1 1 2 8 - 12

Sumber: Sub Bagian Umum Dinas KUMKM Kab. Majalengka per Maret 2019

Dari Tabel 2.2. menunjukkan bahwa jabatan struktural pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka berjumlah 12 struktural yakni 1 orang Pelaksana Tugas Kepala Dinas, Sekretaris 1 orang, Kepala Bidang 3 orang, Kepala Sub. Bagian 2 Orang, Kepala Seksi 6 orang.

Sarana perlengkapan dan operasional Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3.

Daftar Inventaris Dinas KUMKM Tahun 2018

No Nama Barang Tahun Jumlah Keadaan

1 Alat Pendingin/ AC 2018 3 Unit Baik

2 Komputer Notebook/ Laptop 2018 2 Buah Baik

3 Printer 2018 2 Buah Baik

4 Komputer Main Frame/Server 2018 1 Buah Baik

5 Mesin Penghacur Kertas 2018 1 Buah Baik

(21)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 17

6 Dispenser 2018 4 Buah Baik

7 Pesawat Telivisi 2018 1 Buah Baik

8 Lemari Arsip 2018 2 Buah Baik

9 Mesin Kerja 2018 6 Buah Baik

10 Meja Resepsionis 2018 1 Buah Baik

11 Kursi Tunggu 2018 2 Buah Baik

12 Laptop 2018 3 Buah Baik

13 Wireless 2018 1 Buah Baik

14 Mesin Potong Rumput 2018 1 Buah Baik

15 HDD Eksternal 2018 2 Buah Baik

16 Scanner 2018 1 Buah Baik

Sumber: Sub Bagian Umum Dinas KUMKM Kab. Majalengka per Desember 2018

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Kinerja pelayanan Dinas KUMKM pada tahun 2017 sudah tidak bergabung dengan Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan dapat dilihat dari capaian indikator kinerja.

Selain itu kinerja pelayanan Pemerintah Daerah dapat dilihat dari sejauhmana serapan anggarannya.

Sesuai tugas pokok dan fungsinya, kinerja pelayanan Dinas KUMKM dapat dilihat dari pencapaian target kinerja sasaran strategis bidang KUMKM selama periode Rencana Strategis 2017-2018. Pencapaian ini menjadi landasan bagi penyempurnaan kebijakan yang sudah ada dan penyusunan kebijakan lima tahun ke depan dalam rangka mewujudkan yang lebih mandiri dan berdaya saing.

Tingkat capaian kinerja pelayanan pada Dinas Koperasi,Usaha Mikro Kecil dan Menengah berdasarkan target sasaran pada renstra periode 2017-2018 dapat dilihat pada tabel 2.4. dan 2.5.

(22)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 18 Tabel 2.4.

Pencapaian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengha Kab. Majalengka

No

Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

1

Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah

26.963

28.581

30.296

32.114

34.040

25.978

27.437

27.528

28.113

29.518 96,34% 95,99% 90,86% 87,54% 86,72%

2

Persentase Usaha Kecil dan Usaha

Menengah

6

6

6

6

6

8,46

8,48 100% 84,76%

3

Jumlah Tenaga Kerja di Sektor KUMKM

613

715

817

1.696

1.021

47.064 84.160

1.261 100% 100% 123,51%

(23)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 1

(24)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 19 2.3.1. Urusan Koperasi

Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota, dan bersifat kekeluargaan. Perkembangan jumlah koperasi dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.5.

Jumlah Koperasi Kabupaten Majakengka Tahun 2019

NO KECAMATAN

JML.

KOP.

KOP. AKTIF KOP. TIDAK AKTIF

MELAKSA NAKAN

RAT

BELUM RAT

JUM LAH

DIBINA KEMBALI

RENCA NA DIBUB ARKAN

DIBUBAR (6+9) KAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 ARGAPURA 8 1 2 3 2 3 5

2 BANJARAN 11 2 0 2 5 4 9

3 BANTARUJEG 22 4 0 4 13 5 18

4 CIGASONG 22 8 0 8 11 3 14

5 CIKIJING 21 2 0 2 10 9 19

6 CINGAMBUL 7 2 0 2 1 4 5

7 DAWUAN 11 2 0 2 2 7 9

8 JATITUJUH 25 8 1 9 3 13 16

9 JATIWANGI 24 8 0 8 11 5 16

10 KADIPATEN 20 5 0 5 5 10 15

11 KERTAJATI 18 3 1 4 8 6 14

12 KASOKANDEL 9 1 1 2 4 3 7

13 LEMAHSUGIH 22 5 1 6 11 5 16

14 LEUWIMUNDING 13 6 0 6 0 7 7

15 LIGUNG 14 2 2 4 2 8 10

16 MAJA 19 4 0 4 9 6 15

(25)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 20

17 MAJALENGKA 98 43 11 54 19 25 44

18 MALAUSMA 9 0 0 0 4 5 9

19 PALASAH 14 3 0 3 9 2 11

20 PANYINGKIRAN 7 1 1 2 4 1 5

21 RAJAGALUH 16 5 2 7 4 5 9

22 SINDANGWANGI 12 3 0 3 4 5 9

23 SUKAHAJI 11 4 1 5 4 2 6

24 SINDANG 7 1 2 3 3 1 4

25 SUMBERJAYA 17 4 4 8 1 8 9

26 TALAGA 22 6 2 8 4 10 14

JUMLAH 479 133 31 164 153 162 315

Perkembangan koperasi di Kabupaten Majalengka pada awal periode Renstra sebelumnya terdapat 677 koperasi. Jumlah koperasi di Kabupaten Majalengka sampai dengan tahun 2019, sebagaimana digambarkan dalam tabel telah berkurang menjadi 479 koperasi.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa ada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan pemahaman pengurus dan anggota koperasi tentang manajemen perkoperasian. Hambatan yang selama ini dihadapi antara lain pembinaan bidang koperasi yang belum maksimal karena keterbatasan personil pembina, sarana prasarana, maupun terobosan kebijakan yang mendukung. Keterbatasan kualitas Sumber Daya Manusia pengurus, pengawas, maupun pengelola koperasi serta anggota dan UMKM terutama terhadap akses sumberdaya produktif seperti permodalan, teknologi, sarana pemasaran serta informasi pasar.

2.3.2 Urusan Usaha Mikro Kecil Menengah

Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya

(26)

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 21 melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan.

Berdasarkan data jumlah UMKM pada tahun 2018 di 26 kecamatan se- Kabupaten Majalengka didapatkan data bahwa jumlah UMKM yang ada di Kabupaten Majalengka adalah sebanyak 29.518 UMKM.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Koperasi,Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat dijabarkan sebagai berikut :

2.4.1. Tantangan

1. Eksodus manusia akan masuk ke majalengka diperkirakan 5 juta setahun 2. Penduduk miskin Kabupaten Majalengka tahun 2017 yaitu 150.260 jiwa atau

12,60%

3. Jalur Tol, masyarakat kota berburu kuliner ke cirebon

4. Semakin tingginya tingkat persaingan usaha perekonomian ,menuntut KUMKM untuk meningkatkan daya saing

5. Akses sumber pembiayaan

6. Berdirinya pusat-pusat perbelanjaan modern

7. Berdirinya lembaga keuangan lainnya yang mengancam keberadaan Koperasi dan Usaha Mikro

2.4.2. Peluang

1. Otonomi daerah memberi peluang untuk mengembangkan ekonomi daerah sesuai kemampuan yang ada

2. Besarnya potensi pasar hasil usaha mikro kecil dan menengah 3. Besarnya peluang untuk bermitra dengan pengusaha besar

4. Pelaku usaha mikro dapat memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja

5. Merupakan jalur pariwisata yang memberi peluang berkembangnya KUMKM

(27)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 22 BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka

Eksistensi Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka dalam pencapaian kinerjanya dapat diukur melalui program yang dicanangkan sebagai bagian keseluruhan proses pembangunan daerah. Penyusunan Renstra merupakan kerangka acuan dalam penyelenggaraan pembangunan lima tahun kedepan yang disertai dengan analisis kebutuhan secara prioritas dengan menyerasikan langkah dan kegiatan perencanaan program yang dilakukan setiap tahun. Dinas Koperasi, UMKM membuat program dan kegiatan kerja yang prioritas utamanya diarahkan pada penanggulangan kemiskinan daerah. Disamping itu Dinas Koperasi, Mikro Kecil dan Menengah Kab.

Majalengka membuat program dan kegiatan yang diarahkan pada pembinaan dan pengembangan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan kegiatan lain yang sifatnya menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Kondisi umum dan peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menegah Kabupaten Majalengka dalam melaksanakan tugas dan fungsi masih dihadapkan pada masalah- masalah, baik dari sisi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta sarana pendukung berupa perkuatan modal dalam mendukung pergerakan ekonomi masyarakat Kabupaten Majalengka. Kondisi umum yang dihadapi antara lain :

1. Koperasi

Jumlah koperasi di Kabupaten Majalengka saat ini sebanyak sebanyak 479 koperasi, koperasi yang aktif sebanyak 315 Koperasi, yang dibina sebanyak 153 koperasi dan di bubarkan sebanyak 162 koperasi (belum diumumkan di lembaran berita negara), apabila proses pembubaran secara administrasi selesai maka jumlah koperasi menjadi 475 koperasi. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh koperasi diantaranya:

a. Masih adanya koperasi yang belum menerapkan nilai prinsip koperasi secara benar

(28)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 23 b. Kurangnya kesadaran anggota koperasi untuk berpartisipasi dalam

meningkatkan modal dan memajukan usaha koperasi

c. Rendahnya kapasitas SDM koperasi dalam mengakses teknologi informasi untuk masuk dunia usaha

d. Masih rendahnya profesionalisme dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi e. Masih tingginya koperasi yang tidak aktif

2. UMKM

Data UMKM tahun 2019 menunjukan bahwa kelompok usaha terdapat 29.518 UMKM dari 343 Desa 26 Kecamatan. Permasalah yang dihadapi oleh UMKM adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya pemanfaatan teknologi digital untuk memasarkan produknya secara online dan melakukan transaksi perbankan secara online juga

b. Masih rendahnya penerapan teknologi dan kurangnya inovasi produk umkm c. Kualitas produk UMKM yang masih standar

d. Masih kurangnya fasilitas kerjasama UMKM dengan pelaku usaha berskala besar

e. Masih perlunya bimbingan managemen UMKM

f. Terbatasnya permodalan serta sarana prasarana yang kurang memadai

3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan arah kebijakan dan sasaran pembangunan jangka panjang, memperhatikan Visi dan Misi RPJMN, Visi dan Misi RPJMD Provinsi, serta visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, dirumuskan visi RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023, yaitu:

“Mewujudkan Tatanan Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan SEJAHTERA”

Dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023, memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka maksud dari pokok-pokok visi tersebut adalah sebagai berikut:

(29)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 24 Tabel 3.1.

Penjabaran Visi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka VISI POKOK-POKOK

VISI

PENJELASAN POKOK-POKOK VISI

Mewujudkan Tatanan Masyarakat

Majalengka yang Religius, Adil, Harmonis dan Sejahtera

Religius Seluruh aktivitas kehidupan masyarakat Kab.

Majalengka dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, mampu menjalankan dan mengamalkan ajaran agama dengan sarana dan prasarana keagamaan yang memadai Adil Perlakuan yang sama terhadap semua

kalangan atau golongan tanpa adanya diskriminasi sehingga tercipta suasana yang tentram, tertib, bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan dan konflik sosial Harmonis Terbangunnya sinergi, keterpaduan,

keselarasan dan keserasian antara seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) pembangunan

Sejahtera Tercapainya kondisi masyarakat Majalengka yang bercukupan, bahagia secara lahir dan batin dengan terpenuhinya kebutuhan- kebutuhan hidup mereka

Misi merupakan faktor penentu dalam mencapai vusu dalam satu periode pemerintahan. Misi yang baik adalah misi yang mampu menjabarkan langkah-langkah untuk mencapai visi secara jelas, ringkas dan mudah dipahami. Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, Pemerintah Kabupaten Majalengka menetapkan 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut:

 Misi Pertama:

Memantapkan kualitas kehidupan beragama yang didukung dengan pemenuhan sarana dan prasarana keagamaan, serta memberdayakan tokoh-tokoh agama;

(30)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 25

 Misi Kedua:

Meneguhkan Nilai-nilai Kebangsaan untuk menciptakan pembangunan yang berkeadilan, rasa aman, tentram, dan tertib di masyarakat;

 Misi Ketiga:

Membangun sinergi dan hubungan yang harmonis dengan seluruh mitra kerja dan pemangku kebijakan baik dengan unsur legislatif, pemerintah desa, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat serta para pemangku kepentingan lainnya;

 Misi Keempat:

Meningkatkan kualitas layanan publik terutama di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, pariwisata, perizinan, penanaman modal, dan sektor-sektor unggulan, dengan didukung oleh sumber daya aparatur yang berintegritas, profesional, humanis, dan melayani.

 Misi Kelima:

Membangun desa menuju pada kemandirian dengan berbasis potensi lokal untuk mewujudkan peningkatan daya beli dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

Dari penjabaran visi dan misi diatas, misi yang selaras dan berkaitan langsung dengan tugas dan fungsi dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah misi ke-2, yaitu sebagai berikut:

Misi 2: Meneguhkan nilai-nilai kebangsaan untuk menciptakan pembangunanyang berkeadilan, rasa aman, tentram dan tertib di masyarakat.

Misi ini adalah upaya Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di berbagai wilayah dan sektor. Kemiskinan merupakan salah satu faktor keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu kurangnya pemerataan pembangunan merupakan salah satu faktor pendukung tingginya angka kemiskinan. Menumbuhkembangkan jiwa kemandirian adalah salah satu upaya dalam penurunan kemiskinan. Selayaknya masyarakat dipacu untuk melaksanakan kegiatan produktif dengan memberdayakan pelaku usaha dengan bimbingan secara berkesinambungan oleh tenaga profesional sampai benar-benar dapat meneruskan usaha secara mandiri. Dan juga para pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing sektor-sektor

(31)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 26 unggulan daerah dan menjadi penggerak serta penguatan bagi perekonomian daerah yang meliputi industri kecil, usaha mikro kecil dan menengah yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif.

Faktor penghambat pelayanan Pemerintah Daerah terhadap pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah antara lain : kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai, dukungan sarana prasarana yang terbatas, serta belum optimalnya koordinasi antar lembaga/instansi terkait. Adapun faktor pendorong pelayanan Pemerintah Daerah terhadap pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah antara lain adalah : adanya motivasi rasa tanggung jawab; Adanya partisipasi, motivasi, komitmen dan tekad yang kuat dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM; tersedianya Peraturan Perundang- undangan dan kebijakan yang kondusif, serta struktur kelembagaan sebagai dinas tersendiri.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Analisis renstra K/L dan PD Kabupaten/Kota ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan renstra PD provinsi terhadap sasaran renstra K/L dan renstra PD Kabupaten sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan masing-masing pemerintah daerah.

Visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023, adalah:

“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”. Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan beberapa misi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023, yaitu:

1. Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban.

2. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif.

3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah.

4. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan.

(32)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 27 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan Kepemimpinan yang

Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Adapun isu-isu strategis pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:

1. Peningkatan Kualitas sumber daya manusia

2. Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang 3. Konektivitas wilayah dan penataan daerah

4. Produktivitas dan daya saing ekonomi 5. Tata kelola pemerintahan

6. Inovasi dan kolaborasi

Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka mengacu kepada Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah,melalui ditetapkan visi Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Barat. yaitu ” Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”, maksudnya adalah bahwa Koperasi UMKM didorong untuk mandiri, kredibel, tangguh dan inovatif, sehingga mampu berdaya saing dengan pelaku ekonomi lainnya baik secara nasional maupun internasional.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dalam peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031 disebutkan bahwa untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah ditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten sebagai berikut:

1. Pemantapan sistem agribisnis 2. Pengembangan kegiatan perikanan

3. Pengembangan kegiatan wisata dengan memanfaatkan potensi alam

4. Pengembangan kegiatan industri yang sesuai dengan potensi alam dan sumber daya manusia

5. Pengembangan pusat pelayanan sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan 6. Pendistribusian penduduk sesuai pengembangan sistem perkotaan

(33)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 28 7. Peningkatan fungsi kawasan kepentingan pertahanan dan keamanan Negara.

Rencana tata ruang wilayah diharapkan menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor/bidang.

Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan kunci utama dalam terwujudnya pembangunan sesuai RTRW. Adapun ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang terdiri atas:

1. Ketentuan umum peraturan zonasi;

2. Ketentuan perizinan;

3. Ketentuan Insentif dan disinsentif;

4. Arahan sanksi

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukkan industri disusun sebagai berikut:

a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan kegiatan industri baik yang sesuai dengan kemampuan penggunaan teknologi maupun potensi sumber daya alam dan SDM disekitarnya;

b. Kegiatan industri yang diizinkan hanya industri yang hemat dalam penggunaan air dan non-polutif;

c. Kegiatan industri yang diizinkan tidak mengakibatkan kerusakan atau alih fungsi kawasan lindung;

d. Pelarangan bentuk kegiatan yang dapat memberikan dampak merusak dan menurunkan kualitas lingkungan;

e. Dalam kegiatan pengelolaan industri, diwajibkan memiliki system pengolahan limbah yang tidak mengganggu kelestarian lingkungan;

f. Diwajibkan pengaturan pengelolaan limbah B3 bagi industri yang berindikasi menimbulkan limbah B3 atau juga mengelola limbah B3 sebagaimana peraturan pengelolaan limbah B3;

g. Mensyaratkan pengelolaan limbah terpadu sesuai standar keselamatan internasional bagi industri yang lokasinya berdekatan;

h. Kegiatan industri yang diizinkan memiliki sumber air baku memadai dan menjaga kelestariannya;

i. Kegiatan industri yang diizinkan memiliki sarana prasarana pengelolaan sampah, termasuk pengelolaan akhir sampah;

(34)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 29 j. Kegiatan industri yang diizinkan memiliki sistem drainase yang memadai sehingga

tidak menimbulkan banjir secara internal dan eksternal;

k. Kegiatan industri yang diizinkan memiliki sumber energi untuk memenuhi kebutuhan industri dengan tetap memperhatikan daya yang tersedia sehingga suplai energi listrik untuk pelayanan penduduk dan kegiatannya yang sudah berjalan tidak terganggu;

l. Pengembangan zona industri yang terletak pada di sepanjang jalan arteri atau kolektor harus dilengkapi dengan frontage road untuk kelancaran aksesibilitas.

Berdasarkan kajian lingkungan hidup strategis diatas bahwa Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka merupakan suatu dinas yang berfungsi memberdayakan ekonomi masyarakat melalui Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, sehingga perlu adanya perhatian, pembinaan dan memprasaranai pemasaran produk- produk ramah lingkungan dari usaha kecil dan menengah tersebut.

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis

Isu strategis yang dapat direkomendasikan berdasarkan identifikasi permasalahan pada Dinas koperasi, usaha mikro kecil dan menengah kabupaten majalengka yaitu:

1. Kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan;

2. Masih kurangnya bimbingan manajemen usaha kecil dan menengah, 3. Masih sedikitnya fasilitas tata niaga produk UMKM;

4. Masih rendahnya peluang yang diberikan bagi koperasi untuk berkompetisi dalam penyedian barang dan jasa;

5. Masih kurangnya fasilitasi kerjasama KUMKM dengan pelaku usaha yang berskala besar;

6. Belum tersedianya ruang pamer hasil produksi UMKM;

7. Kualitas produk UMKM yang masih dibawah standar nasional;

8. Masih rendahnya penerapan teknologi dan kurangnya inovasi produk UMKM.

Dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Dinas koperasi,usaha mikro kecil dan menengah Kabupaten Majalengka menganut prinsip-prinsip efisiensi dan aktifitas dengan memperhatikan faktor kesopanan dan keramahan serta kepuasan masyarakat, adapun jenis pelayanan Dinas KUMKM antara lain :

(35)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 30 1. Penertiban persetujuan pembukaan kantor cabang

2. Fasilitasi pendirian koperasi

3. Pemberian konsultasi tentang perkoperasian dan Usaha Mikro

(36)

TUJUAN DAN SASARAN 31 BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Perumusan tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam penyusunan Renstra. Perumusan tujuan dan sasaran yang terukur akan memberikan arah yang jelas bagaimana Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat mencapai kinerja yang diharapkan untuk mengatasi persmasalahan yang ada.

Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan Daerah, maka Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah menetapkan tujuan utama pembangunan bidang Koperasi dan UMKM untuk 5 (lima) tahun kedepan, yaitu:

“Meningkatnya kontribusi koperasi dan usaha mikro terhadap perekonomian”

Adapun sasaran adalah hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang lebih terukur, rasional dan mudah dicapai. Dalam perumusan sasaran ditentukan indikator sasaran yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Adapun sasaran yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah:

“Peningkatan omset usaha mikro dan peningkatan presentase koperasi aktif”

Selaras dengan RPJMD 2018-2023, indikator kinerja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ditetapkan sebagai berikut:

1. Rata-rata peningkatan omset usaha mikro keluarga miskin 2. Peningkatan volume pelaku Usaha Mikro

3. Jumlah Produk berbahan baku lokal yang dikembangkan 4. Persentase Koperasi Aktif

5. Jumlah koperasi yang dapat menyusun laporan keuangan 6. Koperasi yang melaksanakan RAT

7. Jumlah koperasi baru

8. Jumlah peningkatan volume usaha koperasi

(37)

TUJUAN DAN SASARAN 32 Tercapainya tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ditentukan oleh berbagai faktor baik dari SDM, sarana dan prasarana dan keuangan/pendanaan.

Keberhasilan pencapaian tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat dilihat antara lain melalui 8 indikator diatas. Sejauhmana tingkat pencapaian keberhasilannya ditentukan oleh hasil capaian kinerja berdasarkan indikator tersebut.

Tujuan, sasaran dan indikator sasaran yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat dilihat pada tabel 4.1.

(38)

TUJUAN DAN SASARAN 33 Tabel 4.1

Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Tahun 2018 – 2023

Vis RPJMD Tahun 2018-2023 : "Mewujudkan Tatanan Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan SEJAHTERA"

Misi 2 : Meneguhkan Nilai-nilai Kebangsaan untuk menciptakan pembangunan yang berkeadilan, rasa aman, tentram, dan tertib di masyarakat

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Target Sasaran pada Tahun Ke-

1 2 3 4 5

I

Meningkatnya kontribusi koperasi dan usaha mikro terhadap perekonomian

Peningkatan omset usaha mikro

Rata-rata peningkatan omset usaha mikro Keluarga Miskin

Presentase 0 3% 3% 3% 3%

Peningkatan volume pelaku

usaha mikro Presentase 0 5% 5% 5% 5%

Jumlah produk berbahan baku lokal yang

dikembangkan

Produk 0 10 10 10 10

Presentase Koperasi

aktif

Presentase Koperasi aktif Presentase 0 2% 2% 2% 2%

Jumlah koperasi yang dapat menyusun laporan keuangannya

Koperasi 0 10 10 10 10

(39)

TUJUAN DAN SASARAN 34

Koperasi yang

melaksanakan RAT Koperasi 0 164 164 164 164

Jumlah koperasi baru Koperasi 0 12 12 12 12 Jumlah Peningkatan

volume usaha koperasi Koperasi 0 5 5 5 5

URUSAN DASAR

II Meningkatnya kapasitas kinerja perangkat daerah

Meningkatnya kualitas pengelolaan kinerja perangkat daerah

Pemenuhan operasional perangkat daerah lingkup urusan koperasi dan umkm

Persen 100 100 100 100 100

Presentase pegawai yang terpenuhi kebutuhan kesejahteraan sesuai peraturan perundang- undangan lingkup urusan koperasi dan ukm

Persen 100 100 100 100 100

Tingkat Pemenuhan sarana prasarana kerja lingkup urusan koperasi dan ukm

Persen 100 100 100 100 100

Jumlah sarana dan prasarana yang dilakukan pemeliharaan rutin pada perangkat daerah urusan koperasi dan umkm

Persen 100 100 100 100 100

Referensi

Dokumen terkait

Setelah kiranya instruktur sudah selesai mempersiapkan untuk proses pembelajaran, instruktur menunggu kedatangan warga belajar pelatihan LSC, apabila jam pembelajaran

masa remaja dan tidak punya tujuan yang jelas semasa kuliah dan sekolah dapat membuat orang dewasa berisiko tidak menemukan potensi diri dan tidak menemukan tujuan hidup yang

Fakta di lapangan tersebut didukung dengan pengakuan dari guru lain yang mengatakan bahwa guru kelas 4 ketika memberikan materi pembelajaran acuan utama

Hasil penelitian (Wang lu dan Rencheng, 2007), menunjukkan bahwa antar sektor ekonomi memiliki keterkaitan, dimana dalam menghasilkan produksi pada suatu sektor tanaman

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Lada di Desa Kunduran Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.. Fakultas Pertanian Universitas

Apabila didapatkan kadar d-dimer yang rendah pada infeksi dengue, kemungkinan cenderung mengalami infeksi dengue yang ringan (dalam klasifikasi WHO 2009 adalah

Selanjutanya bila digambarkan dalam bentuk histogram diameter telur ikan sepat rawa (Trichogaster trichopterus Blkr) dari masing – masing perlakuan selama

Skripsi berjudul “Modifikasi Instalasi Biogas Kotoran Sapi Type Fixed Dome di Anggota Kelompok Tani Kanti Sembada Desa Candikuning”, disusun sebagai salah satu