• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN DAN SASARAN

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS TAHUN (Halaman 9-0)

Bab ini menguraikan tentang tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Strategi dan kebijakan menguraikan tentang strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang yang telah ditetapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini mengurikan tentang rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada periode 2018-2023 serta indikator kinerja dan kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan mendukung program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini menguraikan indikator kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mendukung tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII I PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan sebagai penutup.

LAMPIRAN

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 6 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka adalah unsur utama Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam melaksanakan pemerintahan, pembangunan di bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi, Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi dan Bidang Usaha Mikro yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Majalengka Nomor 19 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah yang mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi urusan pemerintah daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan pada bidang koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai fungsi:

a. Merumuskan kebijakan teknis bidang pembinaan dan pengawasan koperasi, bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan pelayanan umum bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah;

c. Pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi, bidang usaha mikro kecil dan menengah ;

d. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan ;

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 7 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2. Sekretaris

Sekretariat Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan umum, keuangan perencanaan, evaluasi dan pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Perencanaan operasional urusan umum, keuangan serta pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

b. Pengelolaan urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan umum, keuangan serta pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

d. Pengoordinasian urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan dinas koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sementara, dalam melaksanakan fungsinya Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan Renja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Sekretariat;

c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;

d. Menyelenggarakan kegiatan tata warkat, kehumasan dan dokumentasi;

e. Menyelenggarakan kegiatan urusan kerumahtanggaan;

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 8 f. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan,

proses pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa;

g. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan kepegawaian lingkup Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;

h. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan pengelolaan administrasi perjalanan dinas;

i. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penatausahaan keuangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;

j. Menyelenggarakan kegiatan verifikasi dokumen pertanggung jawaban keuangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

k. Menyelenggarakan kegiatan pelaporan keuangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;

l. Menyelenggarakan kegiatan penatausahaan barang Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah;

m. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

n. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan evaluasi program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

o. Menyusun dokumen pelaporan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

p. Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi usaha Mikro kecil dan menengah;

q. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Sekretariat;

r. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Sekretariat dengan akurat dan tepat waktu;

s. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

Adapun Sekretaris membawahi 2 sub bagian, yaitu terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 9 3. Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi

Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pembinaan Dan Pengawasan Koperasi mempunyai fungsi:

a. Perencanaan operasional urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;

b. Pengelolaan urusan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;

c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan pembinaan dan pengawasan koperasi;dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sementara dalam menyelenggarakan fungsinya Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi;

c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;

d. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan usaha simpan pinjam koperasi;

e. Menyelenggarakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan koperasi;

f. Menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam pembuatan laporan tahunan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi;

g. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan kelembagaan dan usaha koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) daerah kabupaten;

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 10 h. Menyelenggarakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan koperasi simpan

pinjam/unit simpan pinjam koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) daerah kabupaten;

i. Menyelenggarakan kegiatan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;

j. Menyelenggarakan kegiatan upaya penciptaan iklim usaha simpan pinjam yang sehat melalui penilaian koperasi;

k. Menyelenggarakan kegiatan penyediaan data kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;

l. Menyelenggarakan kegiatan penerapan peraturan perundang-undangan dan sanksi bagi koperasi;

m. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi;

n. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Bidang Pembinaan dan Pengawasan Koperasi dengan akurat dan tepat waktu;

o. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

Bidang pembinaan dan pengawasan Koperasi terdiri dari dua Seksi, yaitu:

a. Seksi Pembinaan Koperasi b. Seksi Pengawasan Koperasi

4. Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi

Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kelembagaan dan pengembangan koperasi

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi mempunyai fungsi :

a. Perencanaan operasional urusan kelembagaan dan pengembangan operasi;

b. Pengelolaan urusan kelembagaan dan pengembangan koperasi;

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 11 c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan kelembagaan dan pengembangan

koperasi;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sementara dalam menyelenggarakan fungsinya Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan RENJA Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi;

c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;

d. Memverifikasi data dan jumlah koperasi yang akurat;

e. Memverifikasi data dan jumlah koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam yang akurat;

f. Mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin usaha simpan pinjam untuk koperasi;

g. Mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas;

h. Mengkoordinasikan pembentukan koperasi, perubahan anggaran dasar koperasi dan pembubaran koperasi;

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemberdayaan koperasi;

j. Mengkoordinir perluasan akses pembiayaan/permodalan bagi koperasi;

k. Mempromosikan akses pasar bagi produk koperasi di dalam dan luar negeri;

l. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis anggota koperasi;

m. Mengkoordinasikan kemitraan antar koperasi dan badan usaha lainnya;

n. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi perangkat organisasi koperasi;

o. Mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan koperasi

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 12 p. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatanbidang

kelembagaan dan pengembangan koperasi;

q. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan bidang kelembagaan dan pengembangan koperasi dengan akurat dan tepat waktu;

r. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi terdiri dari dua Seksi, yaitu:

a. Seksi Kelembagaan Koperasi b. Seksi Pengembangan Koperasi 5. Kepala Bidang Usaha Mikro

Bidang Usaha Mikro dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan bidang usaha Mikro.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Usaha Mikro, mempunyai fungsi:

a. Perencanaan operasional urusan usaha mikro;

b. Pengelolaan urusan usaha mikro;

c. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan usaha mikro;dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Usaha Mikro, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan dan mengoordinasikan kegiatan penyusunan Renstra dan RENJA Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b. Menyelenggarakan proses perencanaan kegiatan dan anggaran lingkup Bidang Usaha Mikro;

c. Menyelenggarakan pembagian dan pengarahan tugas serta evaluasi kepada bawahan;

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 13 d. Menyelenggarakan pemberdayaan usaha mikro yang dilakukan melalui :

pendataan, kemitraan, kemudahan perizinan, penguatan kelembagaan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan usaha;

e. Menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha mikro;

f. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha mikro menjadi usaha kecil;

g. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Bidang Usaha Mikro;

h. Menyusun laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan Bidang Usaha Mikro dengan akurat dan tepat waktu;

i. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

j. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan kelembagaan usaha mikro dengan orientasi dari usaha keluarga menjadi usaha kelompok dan atau berbadan hukum k. Menyelenggarakan koordinasi pemberdayaan dan perlindungan usaha mikro

dengan seluruh stakeholder

Kepala Bidang Usaha Mikro terdiri dari dua seksi:

a. Seksi Pengembangan Usaha Mikro b. Seksi Kelembagaan Usaha Mikro

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, struktur organisasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai berikut:

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 14 STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MAJALENGKA

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka memiliki pegawai 28 (Dua Puluh Delapan) orang yang tersebar pada berbagai pangkat dan golongan, tingkat pendidikan, dan tingkat eselon. Adapun sebaran pegawai dirinci menurut pangkat/golongan dan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 2.1.

KASUBAG UMUM

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 15 Tabel 2.1.

Jumlah Pegawai menurut pendidikan, Pangkat dan Golongan

NO. Pangkat/ Golongan TINGKAT PENDIDIKAN Jumlah

S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD

Sumber: Sub Bagian Umum Dinas KUMKM Kab. Majalengka per Maret 2019

Berdasarkan Tabel 2.1. tersebut di atas, diketahui bahwa tingkat pendidikan pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka tersebar antara SD hingga S2. Tingkat pendidikan terbanyak pada tingkat SLTA 12 orang atau 43 %, sedangkan jumlah terendah pada tingkat pendidikan SD yakni 1 orang atau 3

% dari total jumlah pegawai

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 16 Tabel 2.2.

Keadaan Pegawai berdasarkan Jabatan dan Eselon pada Dinas Koperasi, Usaha Miko, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka

No. Jabatan

Sumber: Sub Bagian Umum Dinas KUMKM Kab. Majalengka per Maret 2019

Dari Tabel 2.2. menunjukkan bahwa jabatan struktural pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka berjumlah 12 struktural yakni 1 orang Pelaksana Tugas Kepala Dinas, Sekretaris 1 orang, Kepala Bidang 3 orang, Kepala Sub. Bagian 2 Orang, Kepala Seksi 6 orang.

Sarana perlengkapan dan operasional Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3.

Daftar Inventaris Dinas KUMKM Tahun 2018

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 17

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Kinerja pelayanan Dinas KUMKM pada tahun 2017 sudah tidak bergabung dengan Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan dapat dilihat dari capaian indikator kinerja.

Selain itu kinerja pelayanan Pemerintah Daerah dapat dilihat dari sejauhmana serapan anggarannya.

Sesuai tugas pokok dan fungsinya, kinerja pelayanan Dinas KUMKM dapat dilihat dari pencapaian target kinerja sasaran strategis bidang KUMKM selama periode Rencana Strategis 2017-2018. Pencapaian ini menjadi landasan bagi penyempurnaan kebijakan yang sudah ada dan penyusunan kebijakan lima tahun ke depan dalam rangka mewujudkan yang lebih mandiri dan berdaya saing.

Tingkat capaian kinerja pelayanan pada Dinas Koperasi,Usaha Mikro Kecil dan Menengah berdasarkan target sasaran pada renstra periode 2017-2018 dapat dilihat pada tabel 2.4. dan 2.5.

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 18 Tabel 2.4.

Pencapaian Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengha Kab. Majalengka

No

Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 1

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 19 2.3.1. Urusan Koperasi

Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota, dan bersifat kekeluargaan. Perkembangan jumlah koperasi dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.5.

Jumlah Koperasi Kabupaten Majakengka Tahun 2019

NO KECAMATAN

JML.

KOP.

KOP. AKTIF KOP. TIDAK AKTIF

MELAKSA

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 20 Renstra sebelumnya terdapat 677 koperasi. Jumlah koperasi di Kabupaten Majalengka sampai dengan tahun 2019, sebagaimana digambarkan dalam tabel telah berkurang menjadi 479 koperasi.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa ada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan pemahaman pengurus dan anggota koperasi tentang manajemen perkoperasian. Hambatan yang selama ini dihadapi antara lain pembinaan bidang koperasi yang belum maksimal karena keterbatasan personil pembina, sarana prasarana, maupun terobosan kebijakan yang mendukung. Keterbatasan kualitas Sumber Daya Manusia pengurus, pengawas, maupun pengelola koperasi serta anggota dan UMKM terutama terhadap akses sumberdaya produktif seperti permodalan, teknologi, sarana pemasaran serta informasi pasar.

2.3.2 Urusan Usaha Mikro Kecil Menengah

Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 21 melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan.

Berdasarkan data jumlah UMKM pada tahun 2018 di 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka didapatkan data bahwa jumlah UMKM yang ada di Kabupaten Majalengka adalah sebanyak 29.518 UMKM.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Koperasi,Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat dijabarkan sebagai berikut :

2.4.1. Tantangan

1. Eksodus manusia akan masuk ke majalengka diperkirakan 5 juta setahun 2. Penduduk miskin Kabupaten Majalengka tahun 2017 yaitu 150.260 jiwa atau

12,60%

3. Jalur Tol, masyarakat kota berburu kuliner ke cirebon

4. Semakin tingginya tingkat persaingan usaha perekonomian ,menuntut KUMKM untuk meningkatkan daya saing

5. Akses sumber pembiayaan

6. Berdirinya pusat-pusat perbelanjaan modern

7. Berdirinya lembaga keuangan lainnya yang mengancam keberadaan Koperasi dan Usaha Mikro

2.4.2. Peluang

1. Otonomi daerah memberi peluang untuk mengembangkan ekonomi daerah sesuai kemampuan yang ada

2. Besarnya potensi pasar hasil usaha mikro kecil dan menengah 3. Besarnya peluang untuk bermitra dengan pengusaha besar

4. Pelaku usaha mikro dapat memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja

5. Merupakan jalur pariwisata yang memberi peluang berkembangnya KUMKM

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 22 BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka

Eksistensi Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Majalengka dalam pencapaian kinerjanya dapat diukur melalui program yang dicanangkan sebagai bagian keseluruhan proses pembangunan daerah. Penyusunan Renstra merupakan kerangka acuan dalam penyelenggaraan pembangunan lima tahun kedepan yang disertai dengan analisis kebutuhan secara prioritas dengan menyerasikan langkah dan kegiatan perencanaan program yang dilakukan setiap tahun. Dinas Koperasi, UMKM membuat program dan kegiatan kerja yang prioritas utamanya diarahkan pada penanggulangan kemiskinan daerah. Disamping itu Dinas Koperasi, Mikro Kecil dan Menengah Kab.

Majalengka membuat program dan kegiatan yang diarahkan pada pembinaan dan pengembangan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan kegiatan lain yang sifatnya menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Kondisi umum dan peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menegah Kabupaten Majalengka dalam melaksanakan tugas dan fungsi masih dihadapkan pada masalah-masalah, baik dari sisi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta sarana pendukung berupa perkuatan modal dalam mendukung pergerakan ekonomi masyarakat Kabupaten Majalengka. Kondisi umum yang dihadapi antara lain :

1. Koperasi

Jumlah koperasi di Kabupaten Majalengka saat ini sebanyak sebanyak 479 koperasi, koperasi yang aktif sebanyak 315 Koperasi, yang dibina sebanyak 153 koperasi dan di bubarkan sebanyak 162 koperasi (belum diumumkan di lembaran berita negara), apabila proses pembubaran secara administrasi selesai maka jumlah koperasi menjadi 475 koperasi. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh koperasi diantaranya:

a. Masih adanya koperasi yang belum menerapkan nilai prinsip koperasi secara benar

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 23 b. Kurangnya kesadaran anggota koperasi untuk berpartisipasi dalam

meningkatkan modal dan memajukan usaha koperasi

c. Rendahnya kapasitas SDM koperasi dalam mengakses teknologi informasi untuk masuk dunia usaha

d. Masih rendahnya profesionalisme dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi e. Masih tingginya koperasi yang tidak aktif

2. UMKM

Data UMKM tahun 2019 menunjukan bahwa kelompok usaha terdapat 29.518 UMKM dari 343 Desa 26 Kecamatan. Permasalah yang dihadapi oleh UMKM adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya pemanfaatan teknologi digital untuk memasarkan produknya secara online dan melakukan transaksi perbankan secara online juga

b. Masih rendahnya penerapan teknologi dan kurangnya inovasi produk umkm c. Kualitas produk UMKM yang masih standar

d. Masih kurangnya fasilitas kerjasama UMKM dengan pelaku usaha berskala besar

e. Masih perlunya bimbingan managemen UMKM

f. Terbatasnya permodalan serta sarana prasarana yang kurang memadai

3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan arah kebijakan dan sasaran pembangunan jangka panjang, memperhatikan Visi dan Misi RPJMN, Visi dan Misi RPJMD Provinsi, serta visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, dirumuskan visi RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023, yaitu:

“Mewujudkan Tatanan Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan SEJAHTERA”

Dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023, memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka maksud dari pokok-pokok visi tersebut adalah sebagai berikut:

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 24 Tabel 3.1.

Penjabaran Visi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka VISI POKOK-POKOK

Religius Seluruh aktivitas kehidupan masyarakat Kab.

Majalengka dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, mampu menjalankan dan mengamalkan ajaran agama dengan sarana dan prasarana keagamaan yang memadai Adil Perlakuan yang sama terhadap semua

kalangan atau golongan tanpa adanya diskriminasi sehingga tercipta suasana yang tentram, tertib, bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan dan konflik sosial Harmonis Terbangunnya sinergi, keterpaduan,

keselarasan dan keserasian antara seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) pembangunan

Sejahtera Tercapainya kondisi masyarakat Majalengka yang bercukupan, bahagia secara lahir dan batin dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan hidup mereka

Misi merupakan faktor penentu dalam mencapai vusu dalam satu periode pemerintahan. Misi yang baik adalah misi yang mampu menjabarkan langkah-langkah untuk mencapai visi secara jelas, ringkas dan mudah dipahami. Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, Pemerintah Kabupaten Majalengka menetapkan 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut:

 Misi Pertama:

Memantapkan kualitas kehidupan beragama yang didukung dengan pemenuhan sarana dan prasarana keagamaan, serta memberdayakan tokoh-tokoh agama;

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 25

 Misi Kedua:

Meneguhkan Nilai-nilai Kebangsaan untuk menciptakan pembangunan yang berkeadilan, rasa aman, tentram, dan tertib di masyarakat;

 Misi Ketiga:

Membangun sinergi dan hubungan yang harmonis dengan seluruh mitra kerja dan pemangku kebijakan baik dengan unsur legislatif, pemerintah desa, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat serta para pemangku kepentingan lainnya;

 Misi Keempat:

Meningkatkan kualitas layanan publik terutama di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, pariwisata, perizinan, penanaman modal, dan sektor-sektor unggulan, dengan didukung oleh sumber daya aparatur yang berintegritas, profesional, humanis, dan melayani.

 Misi Kelima:

Membangun desa menuju pada kemandirian dengan berbasis potensi lokal untuk

Membangun desa menuju pada kemandirian dengan berbasis potensi lokal untuk

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS TAHUN (Halaman 9-0)

Dokumen terkait