• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Landasan Hukum

1. Keputusan Menteri Kesehatan No.369/Menkes/SK/VII/2007 dalam Kompentensi Bidan yang ke-9 tentang Asuhan pada Wanita atau Ibu Gangguan Reproduksi yang berisi :

Melaksanakan asuhan kebidanan kepada wanita atau ibu yang mengalami gangguan sistem reproduksi.

a. Pengetahuan dasar

1) Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), HIV/AIDS.

2) Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi.

3) Tanda, gejala, dan penatalaksanaan kelainan ginekologi, meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur, dan penundaan haid.

b. Pengetahuan tambahan

1) Mikroskop dan penggunaannya.

2) Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan apusan.

c. Keterampilan dasar

1) Mengidentifikasi gangguan dan kelainann sistem reproduksi.

2) Melaksanna pertolongan pertama pada wanita atau ibu yang mengalami gangguan reproduksi.

3) Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara cepat dan tepat pada wanita atau ibu gangguan sistem reproduksi.

2. Dalam penanganan kasus metroragia, bidan mempunyai kewenangan berdasarkan permenkes No. 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik bidan.

Pasal 9

Bidan dalam menjalankan praktik berwenang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

Pasal 12

Bidan dalam memberikanpelayanan kesehatan reproduksi perempuan dalam pasal 9 huruf c, berwenang memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Jenis laporan ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif (Nursalam, 2014).

Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara mengkaji suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini menggambarkan tentang asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada Ny. U P2 A0 Umur 46 Tahun dengan Gangguan Reproduksi Metroragia di RSU Assalam Gemolong Sragen.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Pada studi kasus ini lokasi yang digunakan adalah RSU Assalam Gemolong Sragen.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek adalah sumber utama data studi kasus, yaitu yang memiliki data mengenai variabel - variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Subyek dalam studi kasus ini adalah Ny. U P2 A0 Umur 46 Tahun dengan Gangguan Reproduksi metroragia di RSU Assalam Gemong Sragen.

38

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan studi kasus (Notoatmodjo, 2010). Studi pendahuluan di lakukan tanggal 19 November 2016 dan asuhan dilakukan tanggal 27 Februari sampai dengan 2 Maret 2017.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus adalah alat - alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Pada studi kasus dengan metroragia, penulis menggunakan format asuhan kebidanan 7 langkah varney dengan gangguan reproduksi dan data perkembangan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data berdasarkan cara memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder (Riwidikdo, 2009).

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subyek atau obyek penelitian oleh perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2009). Pada Ny. U P2 A0 Umur 46 Tahun dengan Gangguan Reproduksi metroragia di RSU Assalam Gemolong Sragen cara mendapatkan data primer dalam pengumpulan data antara lain :

a. Pemeriksaan Fisik

Menurut Nursalam (2014), pemeriksaan fisik dipergunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis. Pemeriksaan fisik secara sistematis yaitu :.

1) Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilakukan sistematik, dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran, dan penciuman sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data (Nursalam, 2014). Inspeksi dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai kaki. Pada kasus metroragia inspeksi yang digunakan adalah melihat ada pengeluaran darah pervaginam (Varney, 2007).

2) Palpasi adalah suatu teknis yang menggunakan indera peraba, tangan, dan jari - jari adalah suatu instrumen yang sensitif dan digunakan untuk mengumpulkan data tentang temperatur, turgor, bentuk kelembaban, vibrasi, dan ukuran (Varney, 2007). Pada kasus metroragia dilakukan pemeriksaan bimanual atau palpasi mencakup pengkajian terhadap adanya masa dalam ovarium dan uterus, serta adanya nyeri (Wiknjosastro, 2010).

3) Perkusi merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetukkan jari ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk membandingkan bagian yang kiri dengan yang kanan (Nursalam, 2014). Pada kasus metroragia untuk pemeriksaan perkusi tidak akan dilakukan karena

pasien sedang dalam observasi perdarahan dan tidak memungkinkan untuk dilakukan reflek patella.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana pewawancara mendapat keterangan langsung atau pendirian secara lisan dari seorang sasaran studi kasus (responden) atau bercakap - cakap bertatap muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2010). Wawancara dilakukan dengan tanya jawab langsung pada pasien Ny. U P2 A0 Umur 46 Tahun dengan Gangguan Reproduksi Metroragia di RSU Assalam Gemolong Sragen, keluarga, dan tenaga kesehatan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap.

c. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati subyek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang berhubungan dengan kasus yang diambil. Observasi dapat berupa pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang (Notoatmodjo, 2010). Menurut Salmah (2006), observasi yang dilakukan antara lain :

1) Keadaan umum 2) Kesadaran

3) Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi.

4) Observasi output : pengeluaran pervaginam.

5) Pemeriksaan penunjang: Laboratorium Hb.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder dapat diperoleh dari : a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik dokumen resmi maupun tidak resmi, dokumen resmi dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan, catatan - catatan di dalam kartu klinik, sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen dibawah tanggung jawab instansi tidak resmi, seperti biografi, catatan harian (Notoatmodjo, 2010). Dalam studi kasus metroragia dokumentasi diambil di RSU Assalam Gemolong Sragen berupa rekam medis.

b. Studi Kepustakaan

Menurut Notoatmodjo (2010), studi kepustakaan adalah memperoleh berbagai informasi baik berupa teori - teori, generalisasi, maupun konsep yang dikembangkan oleh berbagai ahli dari buku – buku sumber yang ada. Pada kasus metroragia penulisan menggunakan bahan referensi dari tahun 2007 sampai tahun 2017.

G. Alat - alat yang dibutuhkan

Dalam melaksanakan studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi dengan Metroragia”, penulis menggunakan alat - alat sebagai berikut:

1. Alat - alat dan bahan dalam pengambilan data : a. Format asuhan kebidanan gangguan reproduksi b. Alat tulis : buku tulis dan bolpoin

2. Alat dan bahan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan observasi : a. Vital sign

1) Tensimeter 2) Stetoskop 3) Termometer 4) Jam tangan

5) Timbangan berat badan b. Perawatan

1) Sarung tangan 2) Kasa

3) Handscoon 4) Air DTT 5) Spekulum 6) Kapas DTT 7) Bak Instrumen 8) Spuit

9) Bengkok 10) Kapas 11) Hb Digital

3. Alat dan bahan pendokumentasian adalah menggunakan lembar observasi.

H. Jadwal Studi Kasus

Jadwal penelitian adalah menguraikan langkah - langkah kegiatan dari mulai menyusun penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan (Notoatmodjo, 2010). Jadwal terlampir.

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY. U P2 A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN METRORAGIA DI RSU ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

Ruang : Firdaus 3

Tanggal masuk : 27 Februari 2017 No register : 076773

A. TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN

Tanggal: 27 Februari 2017 Pukul: 10.00 WIB A. IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI

1. Nama : Ny.U Nama : Tn.H 2. Umur : 46th Umur : 50th 3. Agama :Islam Agama : Islam 4. Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa 5. Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjana 6. Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS

7. Alamat : Dondong rt 12, Purworjo, Gemolong Sragen.

B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan sedang mengalami perdarahan sejak tanggal 16 Januari 2017 hingga sekarang banyaknya 1-2 kali ganti pembalut setiap hari, ibu

45

merasa lemas, terasa nyeri perut, pusing dan cemas dengan keadaanya.

2. Riwayat Menstruasi

a. Menarche : Ibu mengatakan umur 12 tahun b. Siklus : Ibu mengatakan 15 hari

c. Teratur/ tidak teratur : Ibu mengatakan tidak teratur d. Lama : Ibu mengatakan lamanya 9 hari e. Banyaknya : Ibu mengatakan 3 kali ganti pembalut f. Sifat darah : Ibu mengatakan merah muda encer g. Dismenorhea : Ibu mengatakan nyeri perut bagian

bawah saat menstruasi tetapi tidak sampai mengganggu aktivitassaat haid.

3. Riwayat Perkawinan

a. Umur menikah pertama kali :

Ibu mengatakan menikah umur 25 tahun dan suami umur 29 tahun

b. Lama menikah :

Ibu mengatakan lama pernikahannya 21 tahun c. Suami ke :

Ibu mengatakan suaminya yang pertama

4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas:

Ibu mengatakan memakai Kontrasepsi kondom setelah kelahiran anak 1 dan ke 2 sampai sekarang. Pasien mengatakan menggunakan sudah 7 tahun.

b. Keluhan selama pemakaian kontrasepsi : Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun 6. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit sekarang : Ibu mngatakan tidak sedang mengalami sakit apapun b. Riwayat penyakit sistemik

1) Jantung : Ibu mengatakan tidak mudah lelah saat beraktivitas ringan, dan tidak sakit pada dada kirinya

2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak sakit pada pinggang kanan dan kirinya

3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas

4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk lebih dari 2 minggu

5) Hepatitis : Ibu mengatakan pada kuku, mata, dan kulit tidak berwarna kuning 6) DM : Ibu mengatakan tidak mudah haus

dan lapar pada malam hari, dan tidak sering BAK

7) Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak pernah lebih dari 140/90 mmHg

8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang dan mengeluarkan busa melalui mulutnya

9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit lain seperti HIV/AIDS, PMS dan lain-lain

c. Riwayat penyakit keluarga :

Ibu mengatakan dari keluarganya maupun dari keluarga suaminya tidak memiliki penyakit menurun seperti, jantung, DM, hipertensi,epilepsi, dan tidak memiliki penyakit menular seperti, hepatitis, TBC,PMS maupun HIV/AIDS

d. Riwayat keturunan kembar :

Ibu mengatakan tidak memiliki keturunan kembar

e. Riwayat operasi :

Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun

7. Data psikologis: Ibu mengatakan cemas, letih dan lesu dengan keadaannya saat ini

C. Pemeriksaan fisik (Data Obyektif) 1. Status generalis

a. Keadaan umum : lemah

b. TTV : TD :110/70 mmhg S :36,30C N : 80 X/menit R: 20X/menit

c. BB : 57 kg

2. Pemeriksaaan Sistematis a. Kepala

1) Rambut : Bersih berwarna hitam dan tidak ada ketombe

2) Muka : Bersih dan tidak pucat

3) Mata :

a) Oedema : Tidak odema b) Conjungtiva : Berwarna pucat c) Sklera : Berwarana Putih 4) Hidung : Bersih tidak ada sekret 5) Telinga : Bersih tidak ada serumen

6) Mulut/ gigi/ gusi : Bersih tidak ada caries dan tidak berdarah

b. Leher

1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok

2) Benjolan : Tidak ada benjolan

3) Pembesaran Kelenjar Limfe: Tidak ada pembesan kelenjar limfe

c. Dada dan Axilla 1) Mammae

a) Membesar : Tidak ada pembesaran b) Benjolan : Tidak ada benjolan c) Simetris : Simetris kanan dan kiri

d) Putting susu : Bersih dan puting susu menonjol e) Kolustrum : Tidak ada kolustrum

2) Axilla

a) Benjolan : Tidak ada benjolan b) Nyeri pembesaran hati : Tidak ada nyeri d. Abdomen

1) Pembesaran hati : Tidak ada pembesaran hati 2) Benjolan : Tidak ada benjolan

3) Nyeri tekan : Tidak nyeri tekan 4) Luka bekas operasi : Tidak ada bekas operasi

5) Palpasi abdomen : Tidak terjadi massa pada ovarium

e. Anogenital

1) vulva vagina :

a) varices : Tidak ada vacices b) luka : Tidak adanya luka c) pembekaan : Tidak ada pembekakan d) kemerahan : Tidak ada kemerahan e) nyeri : Tidak nyeri

f) pengeluaran pervaginan : Keluar darah berwarna merah muda, sedikit ada gumpalan ± 20 cc g) keputihan : Tidak ada keputihan h) keluhan lain : Tidak ada keluhan lain 2) inspecula

a) servik/ porsio : Vagina dalam batas normal, dinding vagina dalam batas normal, portio utuh, orifisium uretra eksterna tertutup, pengeluaran berupa darah, tidak ada discharge.

3) pemeriksaan dalam

a) porsio/ servik : Lunak

b) benjolan : Tidak ada benjolan c) nyeri : Tidak ada nyeri tekan

4) anus

a) haemorhoid : Tidak ada hemoroid b) keluhan lain : Tidak ada keluhan lain f. ekstremitas

1) varices : Tidak ada varices pada kaki 2) oedema : Tidak ada

3) reflek patella : Reflek patella + kanan kiri 3. pemeriksaan penunjang

a. pemeriksaan laboratorium: Hb 8,5 % gr

b. pemeriksaan penunjang lain: USG tidak tampak massa pada ovarium

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 27 Februari 2017 Pukul : 10.15 WIB A. Diagnosa Kebidanan

Ny U P2 A0 umur 46 tahun dengan gangguan reproduksi metroragia Data Dasar :

DS : 1. Ibu mengatkan bernama Ny. U 2. Ibu mengatkan berusia 46 tahaun

3. Ibu mengatakan siklus mestruasinya tidak teratur, dan muncul bercak darah, atau perdarahan diantra siklus mestruasi

4. Ibu mengatkan cemas dengan keadaannya saat ini 5. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah selama masa

menstruasi

DO : a. Keadaan umum : Sedang

TTV : TD :110/70 mmhg S :36,3 0C

N : 80 X/menit R: 20X/menit

b BB : 57 kg

c Conjungtiva : Berwarna pucat

d Palpasi abdomen : Terdapat nyeri dan tidak ada massa pada uterus e inspecula

a) servik/ porsio : Vagina dalam batas normal, dinding vagina dalam batas normal, portio utuh, orifisium uretra eksterna tertutup,

pengeluaran berupa darah, tidak ada discharge.

f pemeriksaan dalam

a) porsio/ servik : Lunak

b) benjolan : Tidak ada benjolan c) nyeri : Tidak ada nyeri tekan

g PPV : Terdapat perdarahan

pervaginam ± 20 cc h Pemeriksaan Laboratorium : Hb 8,5 % gr

i Pemeriksaan USG : Tidak tampak massa pada ovarium

B. MASALAH

Ibu merasa lemas, terasa nyeri perut, pusing dan cemas dengan keadaannya

C. KEBUTUHAN

1) Memberi informasi tentang kondisi dan perdarahan yang sedang dialami ibu.

2) Memberikan support mental pada ibu untuk mengurangi rasa cemas.

III. DIAGNOSA POTENSIAL Anemia sedang

IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA

Tanggal: 27 Februari 2017 Pukul: 10.30 WIB Kolaborasi dengan dokter SpOG

Pemberian terapi : 1. Infus RL 20 tpm.

2. Injeksi amoxicilin 1mg intra vena per 8 jam.

3. Injeksi asam traneksamat 500mg 3x1 per IV.

4. Injeksi ketorolac 30mg 3x1amp per IV.

V. PERENCANAAN

Tanggal: 27 Februari 2017 Pukul: 10.45 WIB 1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.

2. Observasi Keadaan umum (KU),vital sign (VS), dan perdarahan pervaginam setiap 6 jam.

3. Beri dukungan atau motivasi pada ibu untuk mengurangi rasa cemas.

4. Beritahu ibu untuk istrahat yang cukup.

5. Lakukan kolaborasi dengan dokter SPOG untuk pemberian terapi dan tindakan lebih lanjut. Injeksi amoxcilin 1mg per 8 jam(19.00, 03.00, 11.00), Obat anti perdarahan (asam traneksamat) 500mg 3x1 per

IV(19.00, 03.00, 11.00), Obat analgesik (Ketorolac) 3 mg 2x1 per IV(19.00, 07.00).

6. Dokumentasikan hasil tindakan.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal: 27 Februari 2017 Pukul: 11.15 WIB

1. Pukul 11.17 WIB Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa Metroragia adalah Perdarahan pada metroragi lebih tidak teratur karena pengaruh hormon yang tidak seimbang dan lebih sering muncul dengan konsistensi bercak-bercak, perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.

2. Pukul 11.20 WIB Melakukan observasi KU: sedang, TD : 110/70 mmHg, S : 36,3 0C R : 20X/menit, N : 80X/menit. Pukul 00.40 WIB PPV ±15cc

3. Pukul 11.23 WIB Memberi dukungan mental maupun spiritual agar ibu menerima keadaannya sekarang.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur malam ± 8 jam tidur siang ± 1 jam.

5. Pukul 11. 25 WIB Melanjutkan kolaborasi dengan dokter SPOG untuk pemberian terapi dan tindakan lanjut, hasil advis dokter yaitu:

1) Infus RL 20 tpm terpasang ditangan kiri 2) Injeksi amoxcilin 1mg per 8 jam

3) Obat anti perdarahan (asam traneksamat) 500mg 3x1 per IV 4) Obat analgesik (Ketorolac) 3 mg 2x1 per IV.

6. Pukul 11. 27 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan.

VII. EVALUASI

Tanggal: 27 Februari 2017 Pukul: 11.30 WIB

1) Pukul 11. 32 WIB Ibu dan keluarga sudah bahwa kondisi kesehatan ibu kurang baik sehingga perlu perawatan untuk perbaikan Keadaan Umum.

2) Di dapatkan hasil Observasi KU: sedang, TD : 110/70 mmHg, S : 36,3

0C R : 20X/menit, N : 80X/menit. Pukul 00.40 WIB PPV ±30cc

3) Pukul 11.32 WIB Ibu sudah merasa lega dan kekhawatiran akan kondisinya telah berkurang.

4) Pukul 11.33 WIB Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup.

5) Pukul 11.25 WIB Telah dilakukan kaloborasi dengan dokter SpOG.

6) Telah dilakukan dokumentasi hasil pemeriksaan.

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal 28 Februari 2017 pukul 08:00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan masih terasa nyeri perut,lemas dan pusing.

2. Ibu mengatakan sudah bisa tidur pada malam hari tetapi belum nyenyak.

3. Ibu mengatakan masih mengalami perdarahan bercak-bercak darah.

4. Ibu mengatakan dari kemarin pukul 18.00 – 04.00 WIB ganti pembalut 2 kali.

5. Ibu sudah makan dan minum yang disedikan dari rumah sakit dengan porsi 1 piring bubur nasi, 1 mangkok sayur bayam, 1 telur, 1 buah pisang.

O :

1. Keadaan umum : sedang 2. Kesadaran : composmentis

3. TTV : TD : 120/80 mmHg S : 370 C N : 78 x/menit R : 24 x/menit

4. Muka : Pucat,konjungtiva pucat, sclera putih, muka tidak oedema.

5. Ekstermitas: atas simetris tidak ada oedema pada tangan sebelah kiri terpasang RL 20 tpm. Ekstermitas bawah simetris, tidak ada kelainan, tidak oedema.

6. PPV: Terdapat pengeluaran darah tetapi sudah berkurang ± 15 cc, dari kemarin pukul 18.00 – 04.00 WIB.

7. Pada pukul 07.00 WIB ibu sudah di injeksi ketorolax 3mg/12jam (IV).

8. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb tanggal 27 Februari 2017 hasil 8,5 gr %

A :

Ny U umur 46 tahun P2 A0 dengan metroragia perawatan hari ke-1 P :

Tanggal : 28 Februari 2017 pukul : 08:20 WIB

1. Pukul 08.20 WIB Mengobservasi keadaan umum,tetesan infuse.

2. Pukul 08.30 WIB Menganjurkan keluarga untuk menyibin ibu

3. Pukul 08.35WIB Memberikan dukungan moril pada ibu agar dapat menerima keadaannya.

4. Pukul 08.45 WIB Mengajurkan ibu untuk istrahat yang cukup yaitu tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam.

5. Pukul 08.48 WIB Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan di kewanitaan dan mengganti pembalut jika sudah terasa penuh.

6. Pukul 08.54 WIB Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan 1 piring bubur nasi, 1 mangkok sayur sop, 1 daging , 1 buah pisang, 1 gelas air putih.

7. Pukul 08.58 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

Evaluasi

Tanggal : 28 Februari 2017 pukul : 09.05 WIB

1. Keadaan umum : lemah Kesadaran : composmentis

Infuse RL terpasang 20 tpm pada tangan kanan.

2. Ibu sudah disibin.

3. Keluarga sudah memberikan dukungan moril pada ibu.

4. Ibu bersedia untuk istrahat yang cukup.

5. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan mengganti pembalut jika sudah terasa penuh.

6. Ibu bersedia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

7. Hasil tindakan sudah didokumentasikan.

DATA PERKEMBANGAN II

Tangga : 1 Maret 2017 pukul : 08:00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan masih terasa nyeri perut,lemas dan pusing.

2. Ibu mengatakan sudah bisa tidur pada malam hari tetapi belum nyenyak.

3. Ibu mengatakan masih mengalami perdarahan ganti pembalut 1 kali dari kemarin pukul 08.00- 05.00 WIB.

4. Ibu sudah makan dan minum yang disedikan dari rumah sakit dengan porsi 1 piring bubur nasi, 1 mangkok sayur bayam, 1 telur, 1 buah pisang.

O :

1. Keadaan umum : sedang 2. Kesadaran : composmentis

3. TTV : TD : 120/90 mmHg S : 36,50 C

N : 80 x/menit R : 24 x/menit.

4. Ekstermitas atas simetris tidak ada oedema pada tangan sebelah kanan terpasang RL 20 tpm. Ekstermitas bawah simetris, tidak ada kelainan, tidak oedema.

5. PPV: Terdapat pengeluaran darah berupa flek pada pembalut.

A :

Ny U P2 A0 umur 46 tahun P2 A0 dengan metroragia perawatan hari ke-2

P :

Tanggal : 1 Maret 2017 pukul : 08:20 WIB

1. Pukul 08.25 WIB Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa hasil pemeriksaan normal.

2. Pukul 08.36 WIB Menganjurkan keluarga untuk menyibin ibu

3. Pukul 08.45 WIB Memberikan dukungan moril pada ibu agar dapat menerima keadaannya.

4. Memberikan terapi obat sesaui dengan advis dokter. Pukul 09.00 WIB Melakukan injeksi obat anti perdarahan (asam traneksamat) 500mg/8jam (IV) pukul 09.00 WIB dan injeksi obat antibiotic (Ampicilin) 1gr/8jam (IV)pukul 09.00 WIB

5. Pukul 09.05 WIB Mengajurkan ibu untuk istrahat yang cukup yaitu tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam.

6. Pukul 09.10 WIB Mendokumentasikan hasil tindakan

Evaluasi

Tanggal : 1 Maret 2017 pukul : 09.20 WIB 1. Ibu sudah disibin.

2. Sudah di lakukan dukungan moril pada ibu, ibu merasa lega dengan keadaannya sekarang yang mulai membaik.

3. Ibu sudah diberikan injeksi sesuai dengan advis dokter.

4. Ibu bersedia untuk istrahat yang cukup.

5. Hasil tindakan sudah di dokumentasikan.

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 2 Maret 2017 pukul : 08:00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan badannya sudah enakkan,dan sudah tidak pusing.

2. Ibu mengatakan sudah duduk ditempat tidur.

3. Ibu sudah makan dan minum yang disedikan dari rumah sakit dengan porsi 1 piring bubur nasi, 1 mangkok sayur bayam, 1 telur, 1 buah pisang.

4. Ibu mengatakan sudah tidur dengan nyenyak pada malam hari 5. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah lagi.

O :

1. Keadaan umum : Baik 2. Kesadaran :Composmentis

3. TTV : TD : 120/80 mmHg S : 370 C N : 80 x/menit R : 22 x/menit.

4. Ekstermitas atas simetris tidak ada oedema pada tangan kanan masih terpasang infuse RL 20 tpm.

5. PPV : Sudah tidak terdapat pengeluaran pervaginam A :

Ny U umur 46 tahun P2 A0 dengan riwayat metroragia perawatan hari ke-3

P :

Tanggal : 2 Maret 2017 Pukul : 08.20 WIB

1. Pukul 08.20 WIB Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa perdarahan sudah berhenti..

2. Pukul 08.30 WIB Melanjutkan kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi dan tindakan.

a. Pasien boleh pulang b. Lepas infus RL

c. Pemberian obat oral Obat anti perdarahan (asam traneksamat) 500 mg 3 x 1 (per oral). Obat antibiotik (amoxicilin) 500 mg 3 x 1 (peroral).obat diberikan dan menganjurkan ibu untuk memsinumnya dirumah.

3. Pukul 08.35 WIB Memperbolehkan anggota keluarga untuk mengurus administrasi pasien

4. Pukul 08.40 WIB Memperbolehkan pasien berkemas pulang.

5. Pukul 08.45 WIB Menganjurkan untuk kontrol 1 minggu lagi.

6. Pukul 08.50 WIB Memberikan pendidikan kesehatan tentang personal hygine kepada ibu terutama pada daerah genetalianya.

7. Pukul 08.55 Melakukan pendokumentasian

Evaluasi

Tanggal : 2 Maret 2017 pukul : 13.00 WIB

1. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah menerima obat yang diberikan dan bersedia untuk meminumnya dirumah. Obat anti perdarahan (asam traneksamat) 500 mg 3 x 1 (per oral).

Obat antibiotik (amoxicilin) 500 mg 3 x 1 (peroral). Infus sudah dilepas.

3. Keluarga telah melunasi semua admistrasi pasien.

4. Pasien sudah berkemas - kemas untuk pulang.

5. Pasien bersedia untuk kembali 1minggu lagi lagi.

6. Pasien bersedia menjaga kebersihan alat genetaliannya.

7. Pendokumentasian sudah dilakukan 8. Pasien pulang pukul 13.00

B. PEMBAHASAN

Pada pembahasan kasus ini penulis menguraikan tentang proses asuhan kebidanan ibu gangguan reproduksi pada Ny U P2 A0 umur 46 tahun dengan Metroragia di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan menggunakan 7 langkah varney. Pembahasan ini dimaksudkan agar diambil suatu kesimpulan dan pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat di gunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif dan efisien.

1. Pengkajian

Keluhan utama adalah mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan. Klien datang untuk memeriksakan masalah haidnya yang lebih banyak darinormal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari) (Anggraini, 2010). Pada kasus Metroragiaganti pembalut 6 kali per hari (Anwar, 2011). Menurut Varney (2007), yaitu: Keadaan umum: lemah, Kesadaran: composmentis, TTV, Muka: terlihat pucat karena perdarahan, Mata: konjungtiva pucat karena perdarahan, Genetalia: terdapat pengeluaran darah banyak dan bergumpal, ada pengeluaran darah dari vagina, Inspekulo : adanya perdarahan uterus tanpa structural atau sistematik yang jelas yang menyebabkan menstruasi lebih berat, Pemeriksaan dalam : terlihat pengeluaran darah, Abdomen: terdapat nyeri tekan pada sympisis, Pemeriksaan Hb 8,5 gr %. Dalam kasus ini Ny U P2 A0 umur 46 tahun sedang mengalami perdarahan sejak tanggal 16 Januari 2017 hingga sekarang banyak muncul bercak bercak merah yang terus

Keluhan utama adalah mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan. Klien datang untuk memeriksakan masalah haidnya yang lebih banyak darinormal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari) (Anggraini, 2010). Pada kasus Metroragiaganti pembalut 6 kali per hari (Anwar, 2011). Menurut Varney (2007), yaitu: Keadaan umum: lemah, Kesadaran: composmentis, TTV, Muka: terlihat pucat karena perdarahan, Mata: konjungtiva pucat karena perdarahan, Genetalia: terdapat pengeluaran darah banyak dan bergumpal, ada pengeluaran darah dari vagina, Inspekulo : adanya perdarahan uterus tanpa structural atau sistematik yang jelas yang menyebabkan menstruasi lebih berat, Pemeriksaan dalam : terlihat pengeluaran darah, Abdomen: terdapat nyeri tekan pada sympisis, Pemeriksaan Hb 8,5 gr %. Dalam kasus ini Ny U P2 A0 umur 46 tahun sedang mengalami perdarahan sejak tanggal 16 Januari 2017 hingga sekarang banyak muncul bercak bercak merah yang terus

Dokumen terkait