• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Data

2.2.1 Definisi Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta sehingga dapat memberi manfaat bagi peneliti atau memberi gambaran kepada peneliti tentang kondisi atau suatu keadaan. (Sugiyono, 2012:5)

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68), ―mengemukakan bahwa data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan,

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta perhitungan, aau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gamabar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi‖.

2.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data menunjukan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Ada dua metode pengumpulan data: (Siagian & Sugiarto, 2006)

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Dalam metode pengumpulan data primer peneliti melakukan sendiri observasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa survei atau percobaan. Cara survei dilakukan bila data yang dicari sebenarnya sudah ada dilapangan atau disasaran penelitian lainnya misalnya jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan seseorang. Teknik pengumpulan data yang bisa dilakukan misalnya dengan wawancara terhadap responden, mengirimkan daftar pertanyaan (kuesioner), menggunakan telepon (pooling) ataupun observasi langsung. Cara percobaan (experiment) dilakukan jika data yang ingin diperoleh belum tersedia sehingga variabel yang akan diukur harus dibangkitkan datanya melalui percobaan. Misalnya data respon berat badan terhadap diet yang diberikan atau pengaruh penerapan metode kerja tertentu terhadap peningkatan produktivitas kerja.

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Observasi terhadap data baru bisa dijalankan setelah dilakukan percobaan tersebut.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap ataupun untuk diproses lebih lanjut. Sebagai contoh banyak manajer potensial yang diperoleh suatu perusahaan dari suatu perusahaan dari terbitan yang dilakukan oleh suatu badan riset swasta dalam metode pengumpulan data sekunder, observasi tidak meneliti langsung. Datanya didapatkan dari hasil penelitian observer lain atau dari beberapa sumber seperti BPS, mass media, lembaga pemerintah atau swasta dan lain sebagainya. Yang harus menjadi perhatian dalam penggunaan data sekunder adalah sumber data, batasan konsep yang digunakan, serta tingkat ketelitian dalam pengumpulan data. Dengan begitu bila diperoleh hasil yang janggal akan dapat diketahui penyebabnya dan bila memungkinkan dapat dilakukan pengecekan ulang terhadap data tersebut.

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2.3 Jenis Data

Menurut (Siagian & Sugiarto, 2006) Disamping pembedaan atas dasar cara perolehannya, data dapat dikalsifikasikan menurut jenisnya berdasarkan kriteria berikut:

a. Data Kualitatif dan Kuantitatif

Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja. Sebagai contoh data kualitatif adalah jenis pekerjaan seseorang (supir, bisnisman, guru dan lain-lain), motivasi karyawan (bagus, jelek, sedang) dan jabatan di perusahaan (supervisor, manajer pemasaran dan lain-lain). Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka sebagai contoh dari data kuantitatif adalah keuntungan perusahaan pada tahun 1997 (Rp 5 Miliyar), kenaikan penjualan 35% dan sebagainya.

b. Data Internal dan Eksternal

Data interval merupakan data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi yang melakukan riset. Sebagai contoh penelitian tentang produktivitas karyawan bagian penjualan produk sabun lifebuoy, mengambil data dari PT. Unilever sebagai produsennya. Data eksternal adalah data tentang keadaan diluar organisasi. Data eksternal pada umumnya didapat dari pihak lain dan digunakan sebagai pembanding.

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta c. Data Time Series dan Cross Section

Data time series atau deret waktu merupakan data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu secara kronologis. Pada umumya data deret waktu merupakan kumpulan data dari fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu terntentu misalnya mingguan, bulanan, tahunan sebagai contoh deret waktu adalah data ekspor baju hangat PT SUGITEX ke Perancis dari tahun 1957-1997. Data cros section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu saja. Data cross section pada umumnya mencerminkan suatu fenomena dalam satu kurun waktu saja, misalnya data pengisian kuesioner tentang pembelian suatu produk kosmetik oleh sekelompok responden pada bulan januari 1998.

2.2.4 Time Series

Deret waktu (Time series) adalah data yang disusun dari waktu ke waktu seperti penjualan tahunan, output mingguan, biaya bulanan, dan sebagainya. Deret waktu di dunia bisinis diperlukan untuk proyeksi maupun perencanaan dimasa depan. Ada beberapa asumsi penting untung menggunkan data deret waktu:

1. Adanya ketergantungan kejadian masa mendatang dan masa sebelumnya 2. Aktivitas dimasa depan mengikuti pola dimasa lalu

3. Hubungan atau keterkaitan masa lalu dapat ditentukan melalui observasi atau penelitian

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Akurasi dari proyeksi yang dihasilkan akan tergantung pada seberapa jauh asumsi-asumsi ini dapat dipenuhi. (Siagian & Sugiarto, 2006, p. 196)

2.2.5 Komponen Time Series

Data time series seringkali diukur menggunakan pola waktu detik, menit, jam, hari, minggu, bulanan triwulanan setengah tahunan, tahunan dan sebagainya. Sebagai data yang didasarkan pada waktu, data time series biasanya menunjukan pola atau perilaku tertentu. Pada data time series ini mempunyai beberapa komponen yaitu komponen trend, siklus (cyclical), musiman (seasonal) dan tak beraturan (irregular). (Widarjono, 2015)

a. Komponen Trend

Dalam banyak kasus data time series ini seringkali menunjukan sebuah pola pergerakan yang naik atau menurun dari waktu ke waktu dalam periode jangka panjang. Bila pola data time series ini menunjukan pola seperti ini maka data time series ini menunjukan adanya komponen trend. Misalnya perkembangan populasi yang terus meningkat, jumlah produksi barang oleh sebuah perusahaan dan sebagainya. Metode yang paling banyak digunakan untuk menentukan trend adalah metode ratarata bergerak dan kuadrat terkecil.

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b. Komponen Siklus

Seringkali data time series dalam periode waktu yang panjang menunjukan suatu periode kenaikan dan kemudian diikuti oleh penurunan periode penurunan ini kemudian diikuti lagi periode kenaikan, kemudian menurun lagi dan seterusnya. Perkembangan data time series yang mengikuti pola ini mengandung apa yang disebut komponen siklus. Kondisi bisnis seringkali menunjukan pola seperti ini. dalam terminologi kondisi ini disebut komponen siklus bisnis. dalam kondisi ekonomi cerah, penjualan mengalami kenaikan tetapi setelah mengalami kondisi puncak kondisi ekonomi akan lesu kembali sehingga penjualan mengalami penurunan.

c. Komponen Musim

Komponen ketiga dari data time series adalah komponen musiman. Kalau komponen trend dan siklus biasanya terjadi data dengan periode waktu yang panjang. Komponen musiman ini terjadi pada periode yang pendek seperti pola tahunan atau bulanan. Komponen musiman ini merupakan pola yang berulang-ulang. untuk bisa mengetahui adanya komponen musiman dalam data time series ini biasanya data dilaporkan dalam periode harian, mingguan, bulanan, kuartalan atau setengah tahunan. Misalnya penjualan buku kuliah akan dipengaruhi oleh pola musiman. Penjualan buku akan meningkat pada awal semester disekitar bulan agustus dan kemudian akan menurun kembali sampai bulan desember. Penjualan akan meningkat kembali kalau perkuliahan

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan kembali dimulai pada semester kedua dibulan januari. Pola ini terus berlangsung dari tahun ketahun. Contoh lain adalah penjualan kebutuhan pokok pada supermarket pada awal bulan penjualan akan meningkat drastis karena waktu gajian tiba dan kemudian akan terus menurun hingga akhir bulan. Setelah tiba waktu gajian diawal bulan maka penjualan akan kembali meningkat. Pola ini akan berlangsung setiap bulannya.

d. Komponen Tak Beraturan

Komponen keempat dari data time series adalah komponen tak beraturan yang tidak mempunyai pola. Dalam banyak kasus data time series seringkali tidak menunjukan adanya komponen, trend, siklus atau musiman. Data yang tidak mempunyai pola ini seringkali karena data time series terjadi secara acak sehingga kita sulit untuk memprediksikan.

Dokumen terkait