• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini menggunakan dasar-dasar dan teori yang mendukung tema yang diajukan oleh peneliti. Adapun beberapa teori yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Pengertian dan Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran Inkuiri adalah suatu strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Fisika dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan atau informasi, atau mempelajari suatu gejala.8 Selain itu, juga didefinisikan strategi pembelajaran Inkuiri sebagai rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.9 Adapun ciri-ciri utama Inkuiri adalah sebagai berikut.10

a. Menempatkan siswa sebagai pelaku aktif dalam proses belajar, bukan hanya menerima pelajaran melalui penjelasan guru,

b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri yang dipertanyakan,

c. Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir sistematis, logis, dan kritis, dan

d. Prinsip keterbukaan, bahwa belajar mengajar adalah proses mencoba berbagai kemungkinan.

8

Supriyono Koes, Strategi Pembelajaran Fisika, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), hlm. 12-13.

9

Surya Dharma, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta: Direktorat Tenaga kependidikan Ditjen PMPTK, 2008), hlm. 41-46.

10

Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 132.

Pengembangan Inkuiri dapat dilakukan dalam pembeajaran IPA di sekolah melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah Guided Discovery-Inquiry Laboratory Lesson, dimana guru menyediakan bimbingan yang luas kepada siswa, membuat perencanaan kegiatan, memberikan arahan dalam berdiskusi, menuntun siswa untuk dapat berfikir secara kritis dan ilmiah.11

Para ahli lain juga mengemukakan pengertian Inkuiri, di antaranya Kindsvatter dkk mengemukakan bahwa dalam Inkuiri guru melibatkan siswa dalam memecahkan masalah, sehingga siswa lebih lebih aktif. Prinsip yang mendasari Inkuiri ini adalah teori belajar Piaget, yaitu pengetahuan akan bermakna jika mencari dan menemukan.12

Sementara itu, Joyce dkk dalam buku “Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium” karangan Wiyanto menyatakan bahwa tujuan utama pembelajaran Inkuiri adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk membangkitkan pertanyaan yang muncul dari rasa keingintahuannya dan upaya mencari jawaban. Penerapan strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses ilmiah dan strategi berinkuiri siswa, yang merupakan tujuan pembelajaran. Efek yang lain adalah menumbuhkan semangat berkreativitas, kemandirian belajar, toleransi terhadap pendapat yang berbeda, dan pandangan bahwa pengetahuan bersifat tentative (sementara).13

Selain itu Ronald D. Anderson dalam Journal of Science Teacher Education menyatakan Strategy of inquiry means a series of learning activities that involve the most of the students' ability to search and investigate in a systematic, critical, logical, analytical, so that they can formulatetheir owninventions.14

11

Mohammad Amien, Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”, (Jakarta: Depdikbud P2LPTK, 1987), hlm. 35. 12 Paul Suparno, Metodelogi Pembelajaran Fisika(Konstruktivisme & Menyenangkan), (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Yogayakarta, 2007), hlm. 33.

13 Wiyanto, Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium, (Semarang: UNNES PRESS, 2008), hlm. 26 14Ronald D. Anderson, “Reforming Science Teaching: What Research says about Inquiry”, Journal of Science Teacher Education, (vol. XIII, No. 1, 12/2002), hlm.2.

Sesuai dengan uraian di atas, strategi pembelajaran Inkuiri yaitu strategi yang melibatkan keaktifan siswa dalam mencari jawaban sendiri dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya, dengan bimbingan guru. 2. Konsep dasar pembelajaran inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri berangkat dari asumsi bahwa manusia lahir kedunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir.

Menurut Edmund C. Short, “ inquiry is an intellectual activity in

which we seek to find out something not yeat known or clearly understood. Inquiry is prompted by the need to have reliable answerd to certain perplexing question ”.15 Inkuiri merupakan aktifitas intelektual di mana kita mencari sesuatu yang belum di ketahui atau di fahami dengan jelas. Pembelajaran inkuiri di dorong oleh kebutuhan untuk mendapatkan

jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang membingungkan”. Menurut Gulo, seperti yang di kutip oleh Trianto menyatakan bahwa strategi inkuiri merupakan satu rangkaian kegiatan belajar yang mengakibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inquiri adalah :16

a. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, b. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan

pembelajaran, dan

c. Mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang di temukan dalam proses inquiri.

15

Edmun C. Short, Forms of curicculim inquiry, (New York : State University of New York Press, 1991), hlm. 3.

16

Trianto, Mendesain Modul Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Kencana, 2010) , hlm. 166.

Model pengajaran inkuiri merupakan pengajaran yang berpusat pada siswa. Dalam pengajaran ini siswa menjadi aktif belajar. Tujuan utama model inkuiri adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir kritis, dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah.17

3. Macam-macam Strategi Pembelajaran Inkuiri

Dalam penerapan strategi Inkuiri terbagi menjadi dua jenis

berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Kedua jenis pendekatan Inkuiri tersebut adalah:18

a. Inkuiri terarah (Guided Inquiry)

Pendekatan Inkuiri terarah yaitu pendekatan Inkuiri dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan Inkuiri terarah ini digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan Inkuiri. Dengan pendekatan ini siswa belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Pada pendekatan ini siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.

Pada dasarnya siswa selama proses belajar berlangsung akan memperoleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru banyak memberikan bimbingan, kemudian pada tahap-tahap berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses Inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang

17

Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009), Cet. 4, hlm. 173.

18 Paul Suparno, Metodelogi Pembelajaran Fisika(Konstruktivisme & Menyenangkan), (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Yogayakarta, 2007), hlm. 68-69.

diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan diskusi multi arah yang dapat menggiring siswa agar dapat memahami konsep pelajaran matematika. Di samping itu, bimbingan dapat pula diberikan melalui lembar kerja siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar guru harus memantau kelompok diskusi siswa, sehingga guru dapat mengetahui dan memberikan petunjuk-petunjuk dan scafolding

yang diperlukan oleh siswa. b. Inkuiri Bebas (Free Inquiry)

Pada umumnya pendekatan ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan pendekatan Inkuiri. Karena dalam pendekatan Inkuiri bebas ini menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.

Selama proses ini, bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Salah satu keuntungan belajar dengan strategi ini adalah adanya kemungkinan siswa dalam memecahkan masalah open ended dan mempunyai alternatif pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung bagaimana cara mereka mengonstruksi jawabannya sendiri. Selain itu, ada kemungkinan siswa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah ditemukan oleh orang lain dari masalah yang diselidiki.

4. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Dalam penggunaanya, strategi pembelajaran Inkuiri menggunakan berbagai prinsip, di antaranya:19

a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

19

Surya Dharma, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta: Direktorat Tenaga kependidikan Ditjen PMPTK, 2008), hlm. 37.

Dimana tujuan prinsip ini adalah mengembangkan kemampuan berfikir. Dengan demikian strategi pembelajran Inkuiri selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran menggunakan strategi Inkuiri adalah sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan suatu.

b. Prinsip Interaksi

Dalam pembelajaran, guru harus mampu berinteraksi secara baik dengan siswanya sehingga menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru setidaknya memberikan motivasi atau semangat terhadap siswa bila terjadi keadaan, dimana Inkuiri macet tidak berjalan sesuai alur tujuan pembelajaran. Selain itu, guru juga harus bisa memberikan sedikit solusi yang sedang dihadapi oleh siswa-siswanya dalam pemecahan masalah.

c. Prinsip Bertanya

Dimana peran guru yang harus dilakukan dalam strategi pembelajaran adalah sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya merupakan bagian dari proses berfikir. Karena itu, guru harus mempunyai kemampuan bertanya yang baik. Pertanyaan yang diajukan oleh guru tidak hanya sebatas pertanyaan tingkat dasar, melainkan harus pertanyaan tingkat lanjut jika diperlukan.

d. Prinsip Belajar untuk Berfikir

Prinsip ini diperlukan dalam penerapan pembelajaran Inkuiri. Karena dalam prinsip ini belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, melainkan belajar akan tetapi belajar adalah proses berpikir

(learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, dimana pembelajaran yang memanfaatkan dan menggunakan seluruh potensi otak secara maksimal.

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru dalam prinsip ini adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang telah diajukannya. Seperti halnya Daniel C. Edelson menyatakan dalam bukunya Addressing the Challenges of Inquiry-Based Learning Through Technology and Curriculum Design dimana

By providing learners with the opportunity to pursue answers to questions, inquiry activities can enable learners to uncover new scientific principles and refine their preexisting understanding of scientific principles in the answers that they construct.20 Maksudnya

dengan memberikan peserta didik kesempatan untuk mencari

jawaban pertanyaan sendiri, diharapkan dapat mengungkap prinsip ilmiah yang benar dan menyempurnakan pemahaman mereka

terhadap prinsip-prinsip ilmiah tersebut dalam jawaban yang mereka temukan. Karena secara umum Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh karena itu, siswa harus diberi kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.

5. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

Dalam strategi pembelajaran Inkuiri terdapat berbagai langkah-langkah yang harus ditempuh yakni:21

a. Orientasi

Langkah orientasi ini untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan

20

Daniel C. Edelson, Addressing the Challenges of Inquiry-Based Learning Through Technology and Curriculum Design, (Northwestern University: Institute for the Learning Sciences and School of Education and Social Policy), hlm. 394

21

Surya Dharma, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta: Direktorat Tenaga kependidikan Ditjen PMPTK, 2008), hlm. 37

agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berfikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada proses ini di antaranya adalah:

1) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa,

2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah Inkuiri serta tujuan setiap langkah-langkah, dan

3) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. b. Perumusan masalah

Dalam Inkuiri terarah, permasalahan diajukan oleh guru. Permasalahan harus jelas sehingga dapat dipikirkan, dialami, dan dipecahkan oleh siswa. Sedangkan dalam Inkuiri bebas permasalahan yang diajukan oleh guru tidak harus jelas melainkan bebas. Tetapi untuk setiap permasalahan yang diajukan hendaknya tidak terlalu mudah atau sulit. Jika terlalu mudah, siswa tidak tertarik sedangkan jika terlalu sulit, siswa tidak semangat mengerjakan karena permasalahan sulit dipecahkan.

c. Penyusunan Hipotesis

Pada langkah ini siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara (hipotesis) terhadap permasalahan yang dikemukakan. Hipotesis siswa hendaknya dikaji terlebih dahulu. Karena perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, melainkan harus mempunyai landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang diajukan tersebut bersifat rasional dan logis.

d. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam tahapan ini, peran guru adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan kemudian siswa mencatatnya.

e. Pengujian Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam pengujian hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

f. Perumusan Kesimpulan

Langkah ini adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan tahapan akhir dalam proses pembelajaran. Banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan.

Langkah-langkah strategi pembelajaran Inkuiri di atas dapat digambarkan dengan alur sebagai berikut.

Bagan 1. Langkah-langkah pembelajaran Inkuiri secara berurutan Orientasi Perumusan Masalah Penyusunan Hipotesis Pengujian Hipotesis Pengumpulan Data Perumusan Kesimpulan

Sementara itu, menurut Suchman dan Trowbridge et.al. (1996: 179) menjelaskan beberapa syarat agar terjadi Inkuiri yang baik, yaitu:22 a. Kebebasan

Dalam menemukan dan mencari informasi siswa perlu adanya kebebasan. Baik kebebasan dalam berhipotesis, menyusun eksperimen, maupun dalam mencari data-data yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah yang dihadapinya.

b. Lingkungan atau suasana yang responsif

Pembelajaran Inkuiri dapat berjalan dengan lancar jika sarana prasarana yang ada di sekolah tersedia atau dapat disediakan dan staf pengajarnya juga harus kompeten dalam berinkuiri.

c. Fokus

Permasalahan yang diajukan oleh guru harus jelas dan dapat dipecahkan oleh siswa, dan

d. Tidak ada tekanan dari pihak manapun

Sehingga siswa dapat mengeluarkan kemampuannya secara maksimal yaitu dapat berfikir kreatif dan kritis.

6. Peran guru dalam pembelajaran Inkuiri

Guru memiliki peran yang besar dalam proses belajar-mengajar dengan strategi pembelajran Inkuiri terarah, di antaranya:23

a. Memancing siswa untuk berfikir, dengan pertanyaan-pertanyaan

Dimana guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing kepada siswa sehingga siswa diharapkan dapat berfikir kreatif dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapinya.

b. Memberikan kebebasan dan keluwesan kepada siswa untuk berpendapat, berinisiatif, dan bereksperimen

22 Paul Suparno, Metod

ologi Pembelajaran Fisika (Konstruktivisme & Menyenangkan), (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Yogayakarta, 2007), hlm. 69-70 . 23

Mohammad Amien, Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”, (Jakarta: Depdikbud P2LPTK, 1987), hlm. 164.

Peran Guru dalam hal ini adalah memberikan kebebasan dan keluwesan kepada siswa untuk melakukan eksperimen dalam berinkuiri. Sehingga siswa dapat mengemukakan seluruh pendapat dan inisiatifnya tanpa ada tekanan dari pihak manapun.

c. Memberikan dukungan dan semangat dalam berinkuiri

Jika kegiatan Inkuiri mengalami kemacetan, tidak berjalan sesuai alur tujuan pembelajaran guru setidaknya mempunyai peran yaitu memberikan motivasi atau semangat kepada siswa untuk berinkuiri. Sehingga siswa tetap bersemangat untuk melakukan tugasnya dalam berinkuiri yakni mencari dan menemukan informasi. d. Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu

memecahkannya

Dimana dalam kegiatan pembelajaran Inkuiri, guru harus bisa memberikan solusi yang sedang dihadapi oleh siswa. Sehingga permasalahan yang dihadapi tidak mengalami kebuntuan terhadap pemecahan masalah.

7. Evaluasi Pembeajaran Inkuiri

Dalam bukunya, Supriyono Koes menyatakan bahwa hal pertama yang harus dievaluasi dalam pendidikan IPA adalah keterampilan proses sains yang diperoleh siswa, kemahiran siswa dalam berinkuiri, dan sikap ilmiah siswa. Agar guru mampu menilai masing-masing aspek diperlukan adanya sebuah indikator dalam menilai aspek tersebut. Indikator tersebut, di antaranya.24

a. Indikator menilai keterampilan dalam proses sains antara lain.

1) Pengamatan, meliputi. mengidentifikasikan obyek, menggunakan lebih dari satu indera, menggunakan indera yang sesuai, dan memberikan pengamatan secara kualitatif dan kuantitatif,

24

Supriyono Koes, Strategi Pembelajaran Fisika, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), hlm. 74-76.

2) Pengklasifikasian, meliputi. mengidentifikasi kesamaaan sifat semua obyek dalam satu kelompok, membentuk sub kelompok, dan memberikan penalaran rasional untuk klasifikasi serta mengembangkan system klasifikasi kompleks,

3) Mengkomunikasikan, meliputi. memberikan deskripsi obyek dengan jelas, mentransmisi,

4) Mengukur, meliputi. memilih jenis pengukuran yang sesuai, memilih satuan pengukuran yang sesuai, dan menggunakan alat ukur secara benar,

5) Mengidentifikasikan dan mengontrol variabel, meliputi. mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan tidak dapat mempengaruhi hasil eksperimen, dan mengidentifikasi variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan yang dapat dikontrol,

6) Merumuskan hipotesis, meliputi. mengajukan sebuah hipotesis ketika diberikan sebuah permasalahan dan merumuskan sendiri hipotesisnya dari permasalahan tersebut,

7) Menginterpretasi data, meliputi. mengidentifikasi data yang diperlukan, mengumpulkan data, membuat tabel, mengkontruksi dan menginterpretasi grafik, dan membuat interpretasi yang sahih dari data,

8) Mendefiisikan secara operasional, meliputi. menceritakan apakah vaariabel dapat diukur secara baik, dan memverbalkan kongruensi antara definisi operasional dan variabel yang harus diukur,

9) Bereksperimentasi, meliputi. mengikuti petunjuk bersksperimen, mengembangkan cara alternatif utuk menyelidiki pertanyaan, mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diuji, merancang penyelidikan sendiri, dan merumuskan kesimpulan, dan

10)Mengkonstruksi model, meliputi. membedakan antara model dan bentuk benda yang riil, dan mengembangkan model yang sesuai dan akurat.

b. Indikator kemahiran siswa dalam Inkuiri, meliputi. 1) Memilih dan menerapkan proses-proses secara tepat,

2) Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan gejala yang diselidiki, 3) Mengawali ide sendiri untuk penyelidikan,

4) Menginvestasikan ide sendiri untuk penyelidikan, 5) Menggunakan berbagai sumber informasi,

6) Menjelaskan proses berpikir secara logis dan rasional, 7) Mendiskusikan berbaagai ide dengan orang lain,

8) Menganalisis kesimpulan dan merumuskan kembali berdasarkan baru,

9) Memberikan kesimpulan sesuai data yang telah dianailisinya, 10)Mencari kesempatan untuk melanjutkan penelitian, dan

11)Menghubungkan belajar ke situasi yang ada di sekitar lingkungan. c. Indikator sikap ilmiah siswa, meliputi.

1) Menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dalam melakukan penyelidikan sains,

2) Menganggap sains sebagai hal yang menarik dan menyenangkan, 3) Megajukan pertanyaan untuk sesuatu yang belum diketahuinya, 4) Memperluas sains ke situasi sekolah, dan

5) Sukarela membantu dan menyiapkan dalam kegiatan sains.

8. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuri

Strategi pembelajran Inkuiri mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya.

a. Strategi pembelajaran yang menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psimotorik yang seimbang. sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna,

b. Strategi pembelajran Inkuiri dapat dapat melayani siswa yang memiliki kemampuan lebih dari teman-temannya. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar,

c. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka,

d. Dapat membina dan mengmbangkan sikap ingin tahu lebih jauh, e. Dapat mengembangkan sikap, keterampilan, kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara tepat, dan f. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap,

cermat dan nalar (kritis, analitis dan logis).25

Selain memiliki keunggulan, strategi pembelajaran Inkuiri juga memiliki kelemahan, antara lain.

a. Sulitnya mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa,

b. Sulitnya akan merencanakan pembelajaran, dikarenakan terbentur dengan kebiasaan berbagai siswa dalam belajar,

c. Dalam pengimplementasiannya strategi ini memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan waktu yang telah ditentukan, dan

d. Indikator keberhasilan siswa hanya terfokus pada kemampuan siswa menguasai materi pelajaran sehingga pengimplementasian strategi ini sulit dilaksanakan oleh setiap guru. 26

25

Widya Wati, Strategi Pembelajaran Fisika, (Padang: Universitas Negeri Padang, 2010). hlm. 98.

26

Surya Dharma, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta: Direktorat Tenaga kependidikan Ditjen PMPTK, 2008), hlm. 40-41.

BAB III

Dokumen terkait