1. Pengertian Aset Tetap
Menurut Zaki Baridwan (2011 : 271) mendefinisikan bahwa aset tetap yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif permanen menunjukan sifat dimana aset yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama. Untuk tujuan akuntansi, jangka waktu penggunaan ini dibatasi dengan lebih dari satu periode akuntansi.
Menurut PSAK No.16 (2011 : 16.2) mendefinisikan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain,atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Menurut Rudianto (2012 : 256) mendefinisikan aset tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjual belikan.
2. Pengertian Aset Tetap Berwujud
Aset tetap berwujud adalah aset-aset berwujud yang sifatnya relatif permanen menunjukkan sifat dimana aset yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Untuk tujuan akuntansi, aset tetap berwujud jangka waktu pengguna dibatasi hanya lebih dari satu periode akuntansi dikelompokkan sebagai berikut:
a. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
b. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya bisa diganti dengan aset yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel, kendaraan dan lain-lain.
c. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaanya tidak dapat diganti dengan aset yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti tambang, hutan dan lain-lain.
(Zaki Baridwan, 2011 : 272)
3. Jenis Aset Tetap Berwujud
Adapun jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan sebagai berikut: a. Tanah
Merupakan aset yang diatasnya didirikan bangunan dengan diperoleh dalam kondisi siap pakai untuk kegiatan operasional perusahaan misalnya sebagai lapangan, tempat parkir dan lain sebagainya.
b. Bangunan
Merupakan aset yang digunakan untuk keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan seperti bangunan untuk kantor, pabrik, mesjid maupun gudang.
c. Mesin dan Peralatan
Merupakan aset yang digunakan perusahaan dalam menunjang proses produksi atau penyediaan jasa
7
d. Kendaraan
Merupakan aset yang digunakan sebagai alat transportasi perusahaan seperti motor, mobil, dan bus perusahaan.
4. Cara Perolehan Aset Tetap Berwujud
Aset tetap berwujud dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa cara, dimana masing-masing perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan aset tetap tersebut. Berikut cara-cara perolehan aset tetap berwujud:
a. Pembelian tunai
Aset tetap yang diperoleh dengan membeli tunai dicatat dalam pembukuan dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut, termasuk harga yang tercantum di faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aset tetap tersebut siap dipakai.
b. Pembelian angsuran
Aset tetap yang diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aset tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan atau tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.
c. Memperoleh dengan menukar surat-surat berharga
Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku besar sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, maka harga perolehan aset tetap ditentukan sebesar harga pasar aset tersebut. d. Memperoleh dengan menukar aset tetap yang lain
Banyak pembelian aset tetap dilakukan dengan cara tukar menukar atau istilah populernya “tukar tambah”. Aset lama digunakan untuk membayar aset baru baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar tunai.
e. Memperoleh dari hadiah atau donasi
Aset tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk menerima hadiah seringkali juga dikeluarkan biaya, namun biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aset tetap yang diterima. Bila aset tetap dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan, akan menyebabkan jumlah aset dan modal kecil.
f. Memperoleh dengan membangun sendiri
Aset yang dibangun sendiri ini biasanya bertujuan untuk mengisi kapasitas atau karyawan yang masih menganggur. Perusahaan seringkali mempertimbangkan membuat sendiri aset tetap yang diperlukan seperti alat-alat dan perabot.
5. Depresiasi Aset Tetap Berwujud
Menurut PSAK No.17, Depresiasi (penyusutan) adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Aset tetap yang dapat disusutkan adalah:
a. Yang digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi. b. Memiliki masa manfaat yang terbatas.
c. Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang atau jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.
6. Sebab - Sebab Depresiasi
Faktor-faktor yang menyebabkan depresiasi terhadap aset tetap, yakni:
a. Faktor Fisik
Faktor-faktor yang mengurangi fungsi aset tetap adalah aus karena dipakai (wear and tear), aus karena umur (deterioration and
9
b. Faktor Fungsional
Faktor-faktor fungsional yang membatasi umur aset tetap antara lain, ketidakmampuan aset untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti dan karena adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, atau karena adanya kemajuan teknologi sehingga aset tersebut tidak ekonomis lagi jika dipakai.
(Zaki Baridwan, 2011 : 306)
7. Faktor – Faktor Dalam Menentukan Biaya Depresiasi
Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban depresiasi setiap periode, yaitu:
a. Harga Perolehan (Assets Cost)
Yaitu semua biaya (harga faktur ditambah biaya-biaya lain) yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aset sampai aset tersebut layak digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan secara normal. b. Nilai Residu (Residual Value)
Yaitu taksiran harga jual aset diakhir umur ekonomisnya. Masa manfaat biasanya dinyatakan dalam tahun, satuan hasil produksi, satuan jam kerja.
c. Umur Ekonomis (Usefull Life)
Yaitu taksiran jangka waktu suatu aset dapat memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan.
(Temy Setiawan, 2012 : 100)
8. Umur – Umur Manfaat
Dalam menentukan umur ekonomis atau umur manfaat suatu aset harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:
a. Perkiraan daya guna atau daya pakai aset b. Perkiraan tingkat keausan fisik aset.
c. Keusangan komersial dan keusangan teknis aset.
Berdasarkan kriteria di atas, metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas.
Berdasarkan PSAK menyerahkan kepada entitas (perusahaan) untuk menghitung sendiri masa manfaat dengan memperhatikan empat kriteria di atas. Sedangkan menurut UU PPh, masa manfaat suatu aset tetap berwujud hanya dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
Tabel 2. 1 Tabel Masa Manfaat Aset Tetap Berwujud
Kelompok Harta Berwujud Masa Manfaat Tarif penyusutan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Ayat (2) 1. Bukan Bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 2. Bangunan Permanen Tidak Permanen 4 Tahun 8 Tahun 16 Tahun 20 Tahun 20 Tahun 10 Tahun 25 % 12,5 % 6,25 % 5 % 5 % 10 % 50 % 25 % 12,5 % 10 %
Sumber: UU RI Nomor 17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan UU PPh hanya mengenal umur manfaat 4, 8, 16 atau 20 tahun untuk aset selain bangunan serta 10 dan 20 tahun untuk aset bangunan.
9. Metode Perhitungan Depresiasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban depresiasi periodik. Untuk dapat memilih salah satu metode hendaknya dipertimbangkan keadaan-keadaan yang mempengaruhi aset tersebut. Metode-metode itu ialah:
a. Metode garis lurus (straight-line method) b. Metode jam jasa (service-hours method)
11
c. Metode hasil produksi (productive-output method) d. Metode beban berkurang (reducing-charge method)
Ada cara untuk menghitung beban depresiasi menurun dari tahun ke tahun yaitu:
1) Jumlah angka tahun (sum of years-digits method) 2) Saldo menurun (declining balance method)
3) Saldo menurun ganda (double declining balance method) 4) Tarif menurun (declining rate on cost method)
e. Metode tarif kelompok/gabungan f. Metode khusus
Metode perhitungan depresiasi yang khusus adalah sebagai berikut:
1) Sistem penilaian/persediaan 2) Sistem pemberhentian 3) Sistem penggantian (Zaki Baridwan, 2011 : 308)
10. Pengertian dan Metode Depresiasi Garis Lurus
Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis mengalokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. a. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
akuntansi.
b. Memiliki masa manfaat yang terbatas.
c. Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang atau jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.
Metode garis lurus adalah metode depresiasi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi tiap periode jumlahnya sama ( kecuali kalua ada penyesuaian-penyesuaian ) Zaki Baridwan, (2015 ; 308)
11. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen (document flowchart), simbol-simbol ini digunakan oleh analis sistem untuk menggambarkan suatu sistem informasi.
Berikut ini adalah simbol-simbol standar dengan maknanya masing-masing.
Tabel 2. 2 Tabel Bagan Alir Dokumen
Simb ol
Nama Keterangan
Dokumen
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis
dokumen, yang merupakan
formulir yang digunakan untuk
merekam terjadinya suatu
transaksi.
Dokumen dan Tembusannya
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan dokumen asli dan tembusannya. Nomor dokumen dicantumkan di sudut kanan atas.
Berbagai Dokumen
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digunakan bersama dalam satu paket.
Catatan
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.
Penghubung pada halaman yang sama
Untuk memungkinkan aliran
dokumen berhenti di suatu halaman tertentu.
Akhir arus dokumen
Mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama
yang bernomor seperti yang
tercantum dalam simbol tersebut.
Awal arus dokumen
Berasal dari simbol penghubung
halaman yang sama, yang
bernomor seperti yang tercantum dalam simbol
tersebut.
Penghubung halaman berbeda
Untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait atau dengan yang lainnya. Nomor yang
tercantum di dalam simbol
penghubung menunjukkan
bagaimana bagan alir yang
13
dihalaman yang lain.
Kegiatan manual Untuk menggambarkan kegiatan
manual.
Keterangan, Komentar
Simbol ini memungkinkan ahli simbol menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan
dalam bagan.
Arsip permanen
Menggambarkan arsip permanen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.
Arsip sementara
Untuk menunjukan tempat
penyimpanan dokumen: arsip
sementara dan arsip permanen. Arsip sementara adalah dokumen yang disimpan dan akan diambil kembali. Untuk menunjukanurutan pengarsipan dokumen digunakan simbol sebagai berikut:
A=menurut abjad
N=menurut nomor urut T=menurut tanggal
On-line komputer proses Menggambarkan pengolahan data
dengan komputer secara on-line .
Keying (typing verifying) Menggambarkan pemasukan data
ke dalam komputer melalui on-line terminal.
Pita magnetic
Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk pita magnertik.
On-line storage
Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk on-line (di dalam memori komputer).
Keputusan
Menggambarkan keputusan yang
harus dibuat dalam proses
pengolahan data keputusan yang dibuat ditulis
dalam komputer.
Garis alir
Menggambarkan arah proses
pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah kebawah dan kekanan.
Persimpangan garis alir
Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukan arah masing- masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat padapersimpangan ke dua garis tersebut.
Persimpangan garis alir
Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya.
Mulai/berakhir
Untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.
Masuk ke sistem
Karena kegiatan diluar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir.
Keluar dari sistem
Karena kegiatan dari luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan, maka diperlukan simbol untuk menggambarkan ke luar ke sistem lain.
Sumber : Mulyadi (2016:47-49)
12. Relasi
“Relasi (relationship) adalah perekat yang menyatukan komponen-komponen yang berbeda dalam diagram E-R. secara intuitif dapat dikatakan bahwa relasi adalah asosiasi dari satu atau lebih entitas yang bermakna bagi organisasi / perusahaan.” (Adi Nugroho, 2011 : 69)
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:
a. Satu ke satu (One to One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
15
Gambar 2. 1 Relasi Satu Ke Satu Sumber: Fathansyah (2015 : 79)
b. Satu ke banyak (One to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2. 2 Relasi Satu ke Banyak Sumber: Fathansyah (2015 : 80)
c. Banyak ke satu (Many to One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap entitas
pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2. 3 Relasi Banyak ke Satu Sumber: Fathansyah (2015 : 80)
d. Banyak ke banyak (Many to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2. 4 Relasi Banyak ke Banyak Sumber: Fathansyah (2015 : 81)
17
13. Normalisasi
Normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menerapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkan secara garis besar sebagai berikut:
a. Bentuk Normal Pertama (1NF / First Normal Form)
Suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues
attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai
tunggal (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom pada tabel.
b. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)
Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika relasi tersebut berada dalam bentuk normal pertama (semua nilai atribut bernilai atomik) dan setiap atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer. Maka tidak ada atribut bukan kunci yang bergantung pada sebagian (tetapi tidak seluruhnya) kunci primer. c. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)
Relasi dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika berada dalam bentuk normal kedua dan tidak dijumpai kebergantungan transitif. Kebergantungan transitif dalam suatu relasi adalah kebergantungan fungsional antara dua (atau lebih) atribut bukan kunci.
14. MySQL
MySQL merupakan salah satu aplikasi database management system yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemograman aplikasi web. Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu diperbarui dan banyak forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala. MySQL juga menjadi database management system yang sering dibudling dengan web server sehingga proses instalasi jadi lebih mudah. (Priyanto Hidayatullah, 2014 : 180)
15. PHP
Hypertext Preprocessor atau disingkat dengan PHP ini adalah suatu
bahasa pemograman script khususnya digunakan untuk web development. Karena sifatnya yang server-side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, JQuery, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan file bertipe HTML. Website yang bagus, dinamis dengan disertai manajemen databasenya bisa dibuat dengan PHP.
(Priyanto Hidayatullah, 2014 : 231)
16. HTML
Hypertext Markup Language atau disingkat dengan HTML adalah
bahasa standar yang digunakan untuk menampilkan halaman web. Adapun hal yang bisa dilakukan dengan HTML, yaitu:
a. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya. b. Membuat tabel dalam bahasa web.
c. Mempublikasikan halaman web secara online.
d. Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi dan transaksi via web.
e. Menambahkan objek-objek seperti audio, video, animasi, java applet dalam halaman web.
f. Menampilkan area gambar (canvas) di browser. (Priyanto Hidayatullah, 2014 : 13)
19
17. CSS
CSS merupakan kependekan dari Cascading Style Sheet, sebuah website yang terdiri dari berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus halaman. Jika setiap ingin mengubah halaman website tersebut harus mengubah formatnya satu per satu maka akan sangat merepotkan. Namun jika ingin menggunakan CSS maka hal diatas bukan lagi sebuah masalah karena dengan CSS bisa menyimpan format dan menggunakannya kapan pun dan dimana pun kita inginkan.
Seperti terbantu dengan Formatting dan Style dalam membuat dokumen office, maka style sheets juga sangat penting dalam membuat halaman HTML yang dinamis.
(Priyanto Hidayatullah, 2014 : 53)