• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Perspektif Akuntansi

PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin dalam melakukan pencatatan aset masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel, yang dianggap memiliki kekurangan seperti kurang efektifnya dalam penyimpanan data yang tidak terkelola sehingga pada saat data diperlukan memerlukan waktu untuk mencarinya.

Laporan yang dihasilkan hanya sekedar daftar aset tetap beserta harga perolehannya tidak disertai dengan perhitungan akumulasi penyusutan. Perhitungan akumulasi penyusutan digunakan untuk mengetahui penurunan manfaat suatu aset yang terjadi setiap tahunnya, sehingga mempermudah dalam penganggaran yang menyangkut pendanaan aset.

1) Daftar aset tetap pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin

Berikut ini adalah daftar aset tetap yang dimiliki oleh PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin pada tahun 2019:

Tabel 4. 1 Daftar Aset Tetap Sampai Akhir Bulan Januari 2020

No Nama Aset Tanggal Perolehan Kuantitas Harga Perolehan

1 Kantor GPS 01/11/2009 Rp.

2 Excavator PC200-8 01/08/2016 10 Rp. 915.900.000

3 Bulldozer D. 7G 01/02/2016 6 Rp. 1.700.727.000

4 Bulldozer D85 SS 01/09/2016 16 Rp. 1.639.555.000

5 AC Split 1 PK Sharp 01/03/2018 4 Rp. 2.960.000

6 Camera Sonny Digital 01/03/2018 1 Rp. 1.890.000

7 Filling Cabinet 01/03/2018 3 Rp. 1.420.000

8 Computer P.IV 2,4GHz 01/02/2018 2 Rp. 4.000.000

9 Printer EPSON LQ 2180 01/04/2018 1 Rp. 5.100.000

10 Brangkas 01/04/2018 10 Rp. 2.000.000

11 CPU Computer Asus Intei 01/04/2018 1 Rp. 4.750.000

12 Monitor LCD 15 01/05/2018 6 Rp. 750.000

13 Radio Acces Point Outdoor 01/05/2018 1 Rp. 1.560.000

14 Kursi Kerja 01/07/2018 15 Rp. 1.380.000

39

Lanjutan:

No Nama Aset Tanggal Perolehan Kuantitas Harga Perolehan

16 Mobil Mitsubishi Triton 01/08/2018 Rp. 197.000.000

17 Mobil Toyota Avanza Putih 01/09/2018 Rp. 159.500.000

18 Mesin Las 01/11/2018 Rp. 17.425.000

b. Perspektif Sistem Informasi Aset Tetap Berwujud pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin

Perhitungan penysutan aset tetap pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin masih belum dilakukan, sehingga laporan yang dihasilkan kurang mendetail. Padahal perhitungan penyusutan suatu aset dianggap penting untuk membantu mempermudah pembuatan anggaran yang bersangkutan dengan pendanaan untuk pengadaan aset di PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah yang disarankan oleh penulis, yaitu:

a. Perspektif Akuntansi

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin tidak menggunakan metode apapun dalam mengelola aset tetapnya. Dalam pencatatan laporan aset tetap hanya berisi daftar aset tetap yang dimiliki, tanpa ada pengurangan nilai untuk aset tetap.

Penulis menyarankan pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin untuk menghitung penyusutan terhadap aset yang dimiliki menggunakan metode garis lurus sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi No.16 Tahun 2011 ( PSAk No.16 Tahun 2011 ) tentang aset tetap karena lebih efektif untuk menentukan nilai penyusutan aset tetapnya.

Metode garis lurus ini memiliki keunggulan diantaranya yaitu tarif penyusutan yang digunakan bersifat tetap tidak berubah-ubah serta apabila ada perubahan yang menyebabkan umur aset maupun harga perolehan akan lebih mudah untuk melakukan penyesuaian. Berikut ini penulis akan menampilkan daftar penyusutan aset tetap menggunakan metode garis lurus dalam perhitungan penyusutan yang disarankan penulis, kecuali tanah dan bangunan permanen yang nihil:

41

Tabel 4. 2 Daftar Penyusutan Bangunan Permanen Januari 2020

No Nama Aset Tanggal

Perolehan Harga Perolehan

Nilai Penyusutan PerBulan

Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku

1 Kantor GPS 01/11/2009

Total Bangunan Permanen

Sumber: Dibuat oleh penulis

Tabel 4. 3 Daftar Penyusutan Kendaraan Januari 2020

No Nama Aset Tanggal

Perolehan Harga Perolehan

Nilai Penyusutan PerBulan

Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku

1 Excavator PC200-8 01/08/2016 Rp.915.900.000 Rp. 8.586.563 Rp. 103.038.750 Rp. 812.861.250 2 Bulldozer D. 7G 01/02/2016 Rp.1.700.727.000 Rp. 15.944.316 Rp. 191.331.788 Rp. 1.509.395.213 3 Bulldozer D85 SS 01/09/2016 Rp.1.639.555.000 Rp. 15.370.828 Rp. 184.449.938 Rp. 1.455.105.063

4 Sepeda Motor Revo 01/08/2018 Rp.7.500.000 Rp. 70.313 Rp. 843.750 Rp. 6.656.250

5 Mobil Mitsubishi Triton 01/08/2018 Rp.197.000.000 Rp. 1.846.875 Rp. 22.162.500 Rp. 174.837.500 6 Mobil Toyota Avanza

Putih 01/09/2018 Rp.159.500.000

Rp. 1.495.313 Rp. 17.943.750 Rp. 141.556.250

Total Kendaraan Rp. 4.620.182.000 Rp. 43.314.208 Rp. 519.770.476 Rp. 4.100.411.526

Tabel 4. 4 Daftar Penyusutan Peralatan Januari 2020

No Nama Aset Tanggal Perolehan Harga Perolehan Nilai Penyusutan PerBulan Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku

1 AC Split 1 PK Sharp 01/03/2018 Rp. 2.960.000 Rp. 55.500 Rp. 666.000 Rp. 2.294.000

2 Camera Sonny Digital 01/03/2018 Rp. 1.890.000 Rp. 35.438 Rp. 425.250 Rp. 1.464.750

3 Filling Cabinet 01/03/2018 Rp. 1.420.000 Rp. 26.625 Rp. 319.500 Rp. 1.100.500 4 Computer P.IV 2,4GHz 01/02/2018 Rp. 4.000.000 Rp. 75.000 Rp. 900.000 Rp. 3.100.000 5 Printer EPSON LQ 2180 01/04/2018 Rp. 5.100.000 Rp. 95.625 Rp. 1.147.500 Rp. 3.952.500 6 Brangkas 01/04/2018 Rp. 2.000.000 Rp. 37.500 Rp. 450.000 Rp. 1.550.000

7 CPU Computer Asus

Intei 01/04/2018 Rp. 4.750.000

Rp. 89.063 Rp. 1.068.750 Rp. 3.681.250

8 Monitor LCD 15 01/05/2018 Rp. 750.000 Rp. 14.063 Rp. 168.750 Rp. 581.250

9 Radio Acces Point

Outdoor 01/05/2018 Rp. 1.560.000

Rp. 29.250 Rp. 351.000 Rp. 1.209.000

10 Kursi Kerja 01/07/2018 Rp. 1.380.000 Rp. 25.875 Rp. 310.500 Rp. 1.069.500

11 Mesin Las 01/11/2018 Rp. 17.425.000 Rp. 326.719 Rp. 3.920.625 Rp. 13.504.375

Total Peralatan Rp.43.235.000 Rp. 810.658 Rp. 9.727.875 Rp. 33.507.125 Sumber: Dibuat oleh penulis

43

b. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi pengelolaan aset tetap yang disarankan penulis adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 3 Bagan Alir Dokumen Pengelolaan Aset Tetap yang Disarankan

Berdasarkan bagan alir dokumen pengelolaan aset tetap pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin dijelaskan sebagai berikut: 1) Bagian Unit

a) Membuat daftar permintaan pembelian aset sebanyak 3 rangkap yang kemudian akan diserahkan ke direktur perusahaan.

b) Jika direktur perusahaan tidak menyetujui maka daftar permintaan pembelian aset akan dikembalikan, tetapi jika direktur perusahaan menyetujui maka akan divalidasi dengan bukti tanda tangan. Dari daftar permintaan pembelian aset yang sudah divalidasi sebanyak 3 rangkap, untuk rangkap pertama dan kedua diberikan kembali kepada bagian unit dan rangkap ketiga diarsipkan.

c) Menerima daftar permintaan pembelian aset yang disetujui dan sudah divalidasi oleh direktur perusahaan, lalu diserahkan kepada bagian keuangan untuk melakukan pencairan dana yang diperlukan dengan kwitansi beserta uang yang diperlukan.

d) Menerima kwitansi beserta uang yang diperlukan dari bagian keuangan.

e) Melakukan pembelian aset dengan meminta nota pembelian sebaanyak 2 rangkap. Rangkap pertama digunakan untuk diserahkan kepada bagian keuangan dan rangkap kedua diarsipkan secara permanen.

2) Direktur Perusahaan

a) Menerima daftar permintaan pembelian aset sebanyak 3 rangkap yang diserahkan oleh bagian unit.

b) Apabila ditolak akan dikembalikan kembali kepada bagian unit dan apabila diterima akan divalidasi dengan bukti tanda tangan, lalu rangkap pertama dan kedua diserahkan kembali kepada bagian unit dan rankap ketiga diarsipkan. Setelah

45

bagian unit menerima daftar permintaan pembelian aset yang sudah divalidasi, maka bagian unit menyerahkan daftar permintaan pembelian aset yang sudah divalidasi kepada bagian keuangan. Lalu bagian keuangan melakukan pencairan dana sesuai dengan yang diminta dan kwitansi kepada bagian unit. Lalu bagian unit melakukan pembelian aset dengan meminta nota sebanyak 2 rangkap, untuk rangkap pertama diserahkan kepada bagian keuangan dan rangkap kedua diarsipkan. Nota pembelian digunakan bagian keuangan untuk menginput data pembelian aset dan menyimpannya di database sehingga bagian keuangan dapat membuat laporan pembelian aset dan laporan penyusutan aset sebanyak masing – masing laporan 2 rangkap untuk diserahkan kepada direktur perusahan. Laporan pembelian aset dan laporan penyusutan aset sebanyak masing – masing 2 rangkap yang diberikan bagian keuangan akan divalidasi berupa tanda tangan. Kemudian masing – masing laporan yang rangkap pertama diserahkan kembali kepada bagian keuangan untuk diarsipkan permanen dan rangkap kedua diarsipkan permanen oleh direktur perusahaan.

c) Menerima laporan pembelian aset dari bagian keuangan. d) Menerima laporan penyusutan aset dari bagian keuangan. 3) Bagian Keuangan

a) Menerima daftar permintaan pembelian aset yang sudah divalidasi direktur perusahaan dari bagian unit.

b) Melakukan pencairan dana sesuai dengan yang diminta dan menyerahkan dana tersebut beserta kwitansi kepada bagian unit. Kemudian bagian unit melakukan pembelian aset dengan meminta nota pembelian sebanyak 2 rangkap.

Rangkap pertama diberikan kepada bagian keuangan dan rangkap kedua untuk diarsipkan bagian unit.

c) Menerima nota pembelian aset dari bagian unit.

d) Melakukan input data pembelian aset dengan melihat nota pembelian aset dan menyimpan data pembelian aset di database.

e) Membuat laporan pembelian dan laporan penyusutan sebanyak masing – masing 2 rangkap, kemudian diserahkan kepada direktur perusahaan untuk meminta validasi berupa tanda tangan. Setelah direktur perusahaan memvalidasi laporan untuk masing – masing laporan yang rangkap pertama diserahkan Kembali kebagian unit untuk diarsipkan permanen dan rangkap kedua diarsipkan permanen oleh direktur perusahaan.

c. Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern yang disarankan penulis pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin adalah:

1) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas

Unsur pokok sistem pengendalian intern dalam perancangan organisasi yang dijalankan oleh PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin memisahkan fungsi dari setiap kepegawaian pada bagian unit yang terkait.

2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

a) Pengelolaan aset tetap di otorisasi oleh bagian Keuangan. b) Prosedur pencatatan menggunakan program aplikasi

pengelolaan aset tetap menggunakan Bahasa pemrograman PHP agar dapat menghasilkan laporan dengan sajian informasi yang lebih akurat dan efisien.

47

3) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap organisasi

Dengan melakukan perhitungan penyusutan terhadap aset tetap menggunakan metode garis lurus.

4) Karyawan yang mutunya sesuai tanggung jawabnya

Karyawan yang bekerja di PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin harus sesuai dengan mutu dan pendidikannya dalam melakukan pekerjaan.

d. Perspektif Sistem Informasi Pengelolaan Aset Tetap pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin

Ada beberapa langkah dalam mendesain sebuah program aplikasi pengelolaan aset untuk PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin, yaitu sebagai berikut:

1) Unnormalisasi

Unnormalisasi yaitu kumpulan beberapa tabel yang diuraikan dalam mendesain program aplikasi. Berikut ini tabel - tabel database yang digunakan dalam mendesain program aplikasi pengelolaan aset tetap pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 5 Unnormalisasi

No. Nama Field No. Nama Field

1 Id 17 Umur_manfaat 2 Username 18 Tarif 3 Password 19 Nilai_sisa 4 Jabatan_id 20 Aset_id 5 Users_id 21 Kode_memo 6 Nama 22 Satuan 7 Tempat_lahir 23 Kuantitas 8 Tanggal_lahir 24 Tanggal 9 Alamat 25 Harga

10 NIK 26 Status 11 Jenis_kelamin 27 penyusutanPerbulan 12 Foto 28 Nilai_penyusutan 13 Deskripsi 29 Akumulasi_penyusutan 14 Kode 30 Nilai_buku 15 Kategori_aset_id 31 Beban_penyusutan 16 Tahun 32 Ruangan_id

Sumber: Dibuat oleh penulis 2) Sistem Basis Data

a) Sistem Basis Data Secara Logika

Agar sistem basis data menjadi akurat, cepat dan efisien, serta dapat memberikan data yang diharapkan maka dibentuklah normalisasi file. Adapun syarat – syarat yang menunjukan relasi antar tabel dalam bentuk normalisasi ketiga (3NF) adalah sebagai berikut:

(1) Telah memenuhi bentuk nomor kesatu (1NF), yaitu nilai untuk semua field adalah anatomik atau tidak dapat dipecah lagi menjadi unit – unit yang lebih kecil, contohnya pada table aset terdapat field nama, dimana field tersebut tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi unit yang lebih kecil.

(2) Telah memenuhi syarat bentuk normal kedua (2NF), adapun syarat bentuk normal kedua (2NF) adalah sebagai berikut:

(a) Harus sudah terbentuk normal pertama (1NF). (b) Semua field utama harus bergantung fungsional

penuh pada kunci relasi, contohnya seperti field nama, kode, umur_manfaat, tarif dan nilai sisa bergantung penuh pada field id yang merupakan kunci relasi pada tabel kategori_aset.

49

(3) Telah memenuhi syarat bentuk normal ketiga (3NF), adapun syarat bentuk normal ketiga (3NF) adalah sebagai berikut:

(a) Harus sudah terbentuk normal kedua (2NF). (b) Relasi tidak boleh memuat ketergantungan

fungsional diantara field-field yang bukan utama, contohnya pada tabel aset terdapat dua field ynag bukan kunci, yaitu harga dan kuantitas. Field harga tidak bergantung pada kuantitas dan field kuantitas juga tidak bergantung pada harga. Field yang bukan kunci tersebut bergantung fungsional secara penuh kepada sekumpulan field yang berfungsi sebagai kunci relasi.

b) Tabel Relasi Menghindari Terjadinya Anomali

Relasi yang telah memenuhi bentuk normal ketiga (3NF) di atas, maka selain itu tabel relasi telah menghindari anomali – anomali sebagai berikut:

(1) Anomali Penyisipan (insertion)

Anomali penyisipan merupakan kesalahan yang terjadi akibat dari operasi penyisipan record pada sebuah relasi. Contohnya seperti apabila kita menyisipkan atau menambahkan satu data aset pada tabel aset, maka kita tidak perlu lagi menambahkan data barang pada tabel penyusutan.

(2) Anomali Penghapusan (delete)

Anomali penghapusan merupakan kesalahan yang terjadi akibat dari operasi penghapusan terhadap

record dari sebuah relasi. Contohnya seperti apabila

kita menghapus data nama aset pada tabel aset, maka kita tidak perlu lagi menghapus nama aset pada tabel penyusutan.

(3) Anomali Modifikasi (update)

Anomali modifikasi atau kesalahan mengubah merupakan kesalahan yang terjadi saat mengubah sebuah data pada satu tabel, maka tabel lain juga ikut berubah. Contohnya seperti apabila kita mengubah nama aset pada tabel aset yang misalnya Mobil Toyota dirubah menjadi Mobil Honda, maka kita tidak perlu lagi merubah nama aset tersebut pada tabel penyusutan. Diagram relasi antar tabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

51

Gambar 4. 4 Relasi Antar Tabel

Penjelasan dari gambar relasi antar tabel diatas adalah sebagai berikut:

(a) Tabel aset

Tabel aset merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan dan menambahkan data aset. Tabel ini memiliki relasi one to one dengan tabel kategori_aset field kuncinya id. Hal ini menyatakan bahwa satu jenis kategori_aset_id mempunyai satu aset pada tabel aset.

(b) Tabel jabatan

Tabel jabatan merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan dan menambahkan data jabatan. Tabel ini memiliki relasi one to many dengan tabel users field kuncinya id. Hal ini menyatakan bahwa satu jabatan memiliki banyak users di tabel users.

(c) Tabel kategori_aset

Tabel kategori_aset merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan dan menambahkan data kategori_aset. Tabel ini memiliki relasi one

to many dengan tabel aset field kuncinya id. Hal

ini menyatakan bahwa satu kategori_aset memiliki banyak aset di tabel aset.

(d) Tabel ruangan

Tabel ruangan merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan dan menambahkan data ruangan. Tabel ini memiliki relasi one to

many dengan tabel aset field kuncinya id. Hal ini

menyatakan bahwa satu ruangan memiliki banyak aset di tabel aset.

53

(e) Tabel penyusutan

Tabel penyusutan merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan dan menambahkan data penyusutan. Tabel ini memiliki relasi one to

one dengan tabel aset yang field kuncinya id. Hal

ini menyatakan bahwa satu data aset memiliki satu penyusutan di tabel penyusutan.

(f) Tabel penyusutan_pertahun

Tabel penyusutan_pertahun merupakan tabel yang berfungsi menyimpan dan menambahkan data penyusutan_pertahun. Tabel ini memiliki relasi one to one dengan tabel aset yang field kuncinya id. Hal ini menyatakan bahwa satu data aset memiliki satu penyusutan_pertahun di tabel penyusutan_pertahun.

(g) Tabel users

Tabel users merupakan tabel yang berfungsi menyimpan dan menambahkan data users. Tabel ini memiliki relasi one to many dengan tabel user_detail yang field kuncinya id. Hal ini menyatakan bahwa satu data users memiliki banyak user_detail di tabel user_detail.

(h) Tabel user_detail

Tabel user_detail merupakan tabel yang berfungsi mentimpan dan menambahkan data user_detail. Tabel ini memiliki relasi one to one dengan tabel users yang field kuncinya id. Hal ini menyatakan bahwa satu data user_detail memiliki satu users ditabel users.

c) Desain Basis Data Secara Fisik (1) Tabel Aset

Nama tabel : aset Kunci Utama : id Jumlah Field : 11

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

aset tetap

Tabel 4. 6 Tabel Aset

No. Nama Field Tipe Data (Ukuran)

1 Id Int(11) 2 kode_memo Varchar(50) 3 Nama Varchar(100) 4 kategori_aset_id Int(11) 5 Satuan Varchar(11) 6 Kuantitas Int(11) 7 Tanggal Date 8 Harga Int(11) 9 ruangan_id Int(11) 10 Deskripsi Text 11 status Int(1)

Sumber: Dibuat oleh penulis (2) Tabel Jabatan

Nama tabel : jabatan Kunci Utama : id Jumlah Field : 4

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

55

Tabel 4. 7 Tabel Jabatan

No. Nama Field Tipe Data (Ukuran)

1 Id Int(11)

2 Nama Varchar(50)

3 Deskripsi Text

4 Kode Varchar(50)

Sumber: Dibuat oleh penulis (3) Tabel Ruangan

Nama tabel : ruangan Kunci Utama : id Jumlah Field : 3

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

ruangan

Tabel 4. 8 Tabel Ruangan

No. Nama Field Tipe Data (Ukuran)

1 Id Int(11)

2 Nama Varchar(50)

3 Deskripsi Text

Sumber: Dibuat oleh penulis (4) Tabel Kategori Aset

Nama tabel : kategori_aset Kunci Utama : id

Jumlah Field : 7

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

kategori aset

Tabel 4. 9 Tabel Ruangan

No. Nama Field Tipe Data (Ukuran)

1 id Int(11)

2 nama Varchar(50)

4 umur_manfaat Int(11)

5 tarif Float

6 kode Varchar(50)

7 nilai_sisa Int(11)

Sumber: Dibuat oleh penulis (5) Tabel Penyusutan

Nama tabel : penyusutan Kunci Utama : id

Jumlah Field : 7

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

penyusutan

Tabel 4. 10 Tabel Penyusutan

No. Nama Field Tipe Data (Ukuran) 1 Id Int(11) 2 aset_id Int(11) 3 Tanggal Date 4 penyusutanPerbulan Int(50) 5 nilai_penyusutan Int(50) 6 akumulasi_penyusutan Int(11) 7 nilai_buku Int(50)

Sumber: Dibuat oleh penulis (6) Tabel Penyusutan Per Tahun

Nama tabel : penyusutan_pertahun Kunci Utama : id

Jumlah Field : 7

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

57

Tabel 4. 11 Tabel Penyusutan Per Tahun

No. Nama Field Tipe Data (Ukuran) 1 Id Int(11) 2 tahun Int(11) 3 aset_id Int(11) 4 bulan Int(11) 5 beban_penyusutan Int(50) 6 akumulasi_penyusutan Int(50) 7 nilai_buku Int(11)

Sumber: Dibuat oleh penulis (7) Tabel Users

Nama tabel : users Kunci Utama : id Jumlah Field : 4

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

user

Tabel 4. 12 Tabel Users

No. Nama Field Tipe Data (Ukuran)

1 Id Int(11)

2 Username Varchar(100)

3 Password Text

4 jabatan_id Int(11)

Sumber: Dibuat oleh penulis (8) Tabel User Detail

Nama tabel : user_detail Kunci Utama : id

Jumlah Field : 9

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

Tabel 4. 13 Tabel User Detail

No. Nama Field Tipe Data (Ukuran)

1 Id Int(11) 2 users_id Int(11) 3 nama Varchar(50) 4 tempat_lahir Varchar(25) 5 tanggal_lahir Date 6 alamat text 7 nik Varchar(50) 8 jenis_kelamin Varchar(20)

Sumber: Dibuat oleh penulis 3) Desain Tampilan

Desain tampilan adalah tampilan antar muka (interface) yang ada di layer komputer sebagai bentuk – bentuk komunikasi antara pengguna dengan komputer. Dibawah ini merupakan tampilan program aplikasi pengelolaan aset tetap menggunakan metode garis lurus yang telah penulis buat sebagai berikut: a) Form Login

Form login adalah tampilan halaman yang pertama kali muncul apabila program aplikasi dijalankan. Gambar dibawah ini merupakan form login yang dibuat oleh penulis.

59

Gambar 4. 5 Form Login Sumber: Dibuat oleh penulis

b) Menu Utama

Menu utama adalah tampilan yang akan memudahkan pengguna untuk mengakses menu yang ingin ditampilkan. Menu utama ini juga terdiri dari sub - sub menu. Gambar dibawah ini merupakan form menu utama yang dibuat oleh penulis.

Gambar 4. 6 Form Menu Sumber: Dibuat oleh penulis

c) Master Data

Master data adalah menu yang digunakan untuk menyimpan data – data yang akan berhubungan dengan transaks, master data ini terdapat submenu. Gambar dibawah ini merupakan tampilan master data yang dibuat oleh penulis.

(1) Data Keseluruhan Aset

Master data untuk submenu data keseluruhan aset berfungsi unntuk menyimpan data – data aset yang dimiliki oleh PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin. Tampilan data keseluruhan aset yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 7 Form Master Data Keseluruhan Aset Sumber: Dibuat oleh penulis

(2) Data Kategori Aset Tetap

Master data untuk submenu data kategori aset berfungsi untuk mnyimpan data – data kategori aset yang akan berhubungan dengan transaksi – transaksi yang akan dilakukan oleh PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin. Tampilan data kategori aset yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:

61

Gambar 4. 8 Form Master Data Kategori Aset Tetap Sumber: Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 9 Form Edit Kategori Aset Tetap Sumber: Dibuat oleh penulis

(3) Data Ruangan

Master data untuk submenu data ruangan berfungsi untuk menyimpan data – data ruangan serta dapat mengetahui aset yang dimiliki ruangan tersebut. Tampilan data ruangan yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berkut:

Gambar 4. 10 Form Master Data Ruangan Sumber: Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 11 Form Tambah Ruangan Sumber: Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 12 Detail Aset Per Ruangan Sumber: Dibuat oleh penulis

63

d) Form Pengadaan Aset

Form pengadaan aset adalah menu yang digunakan untuk melakukan pengadaan aset tetap pada PT. Gagah Putra Satria Group Banjarmasin. Gambar dibawah ini merupakan tampilan form pengadaan aset yang dibuat oleh penulis.

Gambar 4. 13 Form Master Pengadaan Aset Sumber: Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 14 Form Tambah Aset

Sumber: Dibuat oleh penulis e) Laporan

Laporan yang dihasilkan, yaitu laporan aset tetap, laporan penyusutan aset dan laporan perbaikan aset.

(1) Laporan Pembelian Aset

Laporan pembelian aset adalah laporan data aset tetap yang sudah dilakukan pembelian oleh PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin. Gambar dibawah ini merupakan tampilan laporan pembelian aset yang dibuat penulis.

Gambar 4. 15 Laporan Pembelian Aset Sumber: Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 16 Form Perhitungan Penyusutan Aset Sumber: Dibuat oleh penulis

(2) Laporan Penyusutan Aset

Laporan penyusutan aset adalah laporan yang dilakukan setiap tahun mengenai penyusutan aset.

65

Gambar dibawah ini merupakan tampilan dari laporan penyusutan aset yang dibuat oleh penulis.

Gambar 4. 17 Laporan Penyusutan Aset Sumber: Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 18 Detail Laporan Penyusutan Per Tahun Sumber: Dibuat oleh penulis

(3) Laporan Perbaikan Aset

Laporan perbaikan aset adalah laporan yang sudah dilakukan setiap ada perbaikan aset. Gambar dibawah ini merupakan tampilan laporan perbaikan aset yang dibuat oleh penulis.

Gambar 4. 19 Laporan Perbaikan Aset Sumber: Dibuat oleh penulis

f) User

User adalah menu yang digunakan untuk menyimpan data – data yang bisa mengakses aplikasi pengelolaan aset tetap pada PT Gagah Putera Satria Group Banjarmasin. Gambar dibawah ini merupakan tampilan menu user yang dibuat oleh penulis.

Gambar 4. 20 Form User Sumber: Dibuat oleh penulis

Dokumen terkait