• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah yang ditempuh dalam menghadapi kecemasan yang dialami Subjek menyikapi rasa cemas yang dihadapi dengan berusaha untuk tetap

commit to user 11

PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

C. Deskripsi Hasil Penelitian 1.Subjek I (IK) 1.Subjek I (IK)

5. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi kecemasan yang dialami Subjek menyikapi rasa cemas yang dihadapi dengan berusaha untuk tetap

santai dan tenang agar bisa berpikir dengan jernih. Jika pacar subjek sudah telat datang bulan, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, biasanya subjek langsung menyuruh pacarnya untuk minum obat pelancar datang bulan yang juga mempunyai fungsi untuk meluruhkan janin bila kandungan masih muda.

Kalau akunya sih susah tidur sih nggak, tidur kebutuhan soalnya mbak. Biar bisa berpikir jernih apa yang akan dilakukan berikutnya. (W.S.III.02.814-816)

Yaa.. aku sih biasa-biasa aja. Mau gelisah mau apa kan nanti malah nggak bisa mikir to mbak. Jadi mending nyantai sambil mikir, ngapa ya sering nya ya tak suruh minum kiranti.. Itu dia senjata andalannya. (W.S.III.02.876-879)

Udah deh, panik, panik gitu. Telat haid, bingung-bingung pokoknya aku suruh minum kiranti. Tapi tak berapa lama udah telat kira-kira berapa seminggu atau dua minggu gitu baru dia haid. Lega rasanya. (W.S.III.02.802-805)

6. Pandangan subjek ke depan

Subjek tahu bahwa perilaku seksual pranikah yang dilakukannya adalah hal yang salah. Oleh sebab itu subjek hanya berani melakukannya dengan satu perempuan saja dan berharap perempuan itulah yang akan menjadi istrinya kelak.

Subjek dan pacarnya juga selalu berdoa agar hubungan mereka langgeng selamanya.

Tapi itu malah jadi motivasi. Aku malah jadi tambah deket sama dia, tambah sayang sama dia. Tapi ya untungnya cewekku nikmatin juga. Dia juga tambah sayang. Ya udah kita doa aja mudah-mudahan langgeng teruuus selamanya. (W.S.III.02.792-796)

Walaubagaimanapun aku tetep berusaha dia bakal jadi istriku besok. Makanya aku walaupun tau itu nggak baik, paling nggak aku ngelakuin cuma sama dia seorang aja. (W.S.III.01.754-756) 7. Saran subjek sebagai pelaku seksual pranikah

Kepada teman-teman yang belum pernah melakukan perilaku seksual pranikah, subjek menghimbau untuk tidak melakukan perbuatan tersebut sampai tiba waktunya, yakni hingga benar-benar telah menikah.

Ya saran, pertama walaupun kalau misalnya belum pernah mending nggak usah sama sekali, tunggu nanti pada waktunya aja.

(W.S.III.02.825-827)

Akan tetapi jika sudah pernah melakukan, karena seks itu adiktif, maka haruslah bermain dengan aman seperti tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan kontrasepsi dan sebagainya. Selain itu, sebagai pelaku jika tetap ingin melakukan seksual pranikah juga, maka harus mempersiapkan diri untuk bertanggung jawab menghadapi setiap efek-efek negatif yang mungkin akan muncul. Jadi tidak hanya mengambil nikmatnya saja agar nantinya tidak sampai terjadi aborsi, bunuh diri, dan lain sebagainya.

Tapi kalau udah pernah, kita tau sendiri namanya seks itu adiktif, jadi misalnya kalo kita udah pernah ngelakuin, kita kudu main safe. Ya safe seperti yang ada di iklan itu, jadi nggak kita jangan berganti-ganti pasangan, kudu pake kontrasepsi dan sebagai macamnya. Dan tambah lagi, main safe itu kita juga kudu bersiap-siap. Soalnya kita nggak tau kapan terjadinya. Kapan bakal terdapat efek negatifnya. Ntah itu cewek kita hamil atau kena

penyakit, itu kita nggak bakal tau. A jadi di samping itu kalo misalnya orang-orang lainnya itu tetep pengen ngelakuin, tetep kudu harus mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap efek-efek negatif yang mungkin akan muncul. Jadi nggak cuma ngambil enaknya aja tapi nggak mikirin apabila-apabila terjadi seperti ini seperti itu, nah itu kita harus siap biar nggak kayak banyak berita terjadinya aborsi atau malah sampai bunuh diri. Ha seperti itu kurang lebih, jadi menghindari hal-hal seperti itunya.

(W.S.III.02.827-843) c. Hasil observasi secara umum

1. Keadaan lingkungan tempat tinggal

Subjek tinggal di rumah bersama kakak laki-lakinya dan seorang teman. Rumah subjek terletak di sebuah perumahan yang dekat dengan sebuah perkampungan. Rumah subjek terletak di sudut perumahan yang tepat bersebelahan dengan perkampungan. Warga di sekitar rumah subjek sebagian besar sudah berkeluarga. Selama beberapa kali peneliti ke sana, aktivitas warga perumahan sepi sedangkan warga kampung ada yang sedang bersantai di depan rumah dan ada juga yang sedang bercengkrama dengan tetangga. Interaksi antar warga perumahan dan warga kampung hanya sebatas tegur sapa.

Rumah subjek terdiri dari dua kamar, satu kamar mandi, dapur, ruang publik dan garasi. Kondisi rumah cenderung berantakan. Jarak antar rumah di perumahan berdempetan, berbeda dengan rumah warga kampung yang memiliki lahan lebih luas sehingga jaraknya berjauhan satu sama lain.

2. Perilaku a. Sesi pertama

Saat peneliti datang, kakak subjek sedang tidak berada di rumah dan temannya baru akan keluar rumah. Saat itu subjek sedang asik bermain game komputer. Subjek meminta wawancara dilakukan

sambil bermain game dan alhasil selama wawancara berlangsung

subjek terus bermain. Sesekali percakapan terhenti karena subjek terlalu asik bermain, namun subjek tetap bisa berkonsentrasi pada topik pembicaraan. Selama wawancara subjek juga tidak berhenti merokok. Subjek bersikap santai selama wawancara. Pada topik tertentu subjek malu-malu untuk bercerita, yakni saat peneliti menanyakan tentang prestasi selama sekolah dan pengalaman seksual. b. Sesi kedua

Subjek di rumah bersama kakan laki-lakinya, sedangkan temannya sedang keluar rumah. Subjek juga meminta wawancara dilakukan meskipun ia sedang asik di depan komputer. Saat awal

wawancara berlangsung, subjek asik surfing di dunia maya dan

kemudian di tengah wawancara dilanjutkan dengan bermain game

hingga wawancara berakhir. Namun sebagaimana wawancara pertama, subjek santai dan tetap bisa berkonsentrasi pada topik pembicaraan. 3. Pergaulan dengan orang sekitar

Subjek akrab dengan kakak dan temannya. Subjek juga ramah kepada warga sekitar, baik warga perumahan maupun warga kampung.

d. Hasil TMAS

Hasil pengukuran TMAS pada subjek III menunjukkan nilai 6 yang berarti tingkat kecemasan subjek rendah.

4. Subjek IV (P)