• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1.2. Laporan Arus Kas

2.1.2.1. Pengertian dan Tujuan Arus Kas

Di dalam melakukan kegiatan usaha, suatu perusahaan memerlukan kas untuk

menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas merupakan

hal yang penting dalam seluruh keputusan yang diambil untuk badan usaha. Oleh

karena itu arus kas memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

hidup suatu perusahaan. Mengingat pentingnya peran dari kas ini, maka perusahaan

perlu menyusun laporan yang dapat menyediakan informasi tentang arus kas, baik

untuk arus kas masuk ataupun untuk arus kas keluar dalam periode waktu tertentu.

Laporan sumber dan penggunaan kas dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir

kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau

dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dengan peramalan kebutuhan kas dimasa

yang akan datang.

Dalam PSAK No.2 paragraf 1 disebutkan “Perusahaan harus menyusun

laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam Pernyataan ini menyajikan laporan

tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan”. Standar ini mengharuskan perusahaan

menyajikan laporan arus kas yang merupakan suatu kesatuan dengan laporan

keuangan lainnya, sehingga setiap laporan keuangan saling melengkapi.

Dalam laporan arus kas, kas didefinisikan sebagai uang tunai dalam

perusahaan, uang di rekening bank dan ditambah dengan ekuivalen atau setara kas

menjadi kas dan memiliki waktu jatuh tempo yang pendek tanpa menghadapi resiko

perubahan nilai yang signifikan. Perusahaan menyiapkan kas dan setara kas untuk

memenuhi seluruh aktifitas perusahaan. Pada saat menyusun laporan arus kas, kas

dan ekuivalen kas dijumlahkan dan diperlakukan sebagai bagian dari keseluruhan

manajemen kas. Dalam pembicaraan mengenai arus kas akuntan umumnya

menggunakan istilah kas daripada kas dan ekuivalen kas. Manajemen kas dilakukan

secara integral karena penggunaan kas untuk suatu bagian tertentu tentunya akan

mempengaruhi penggunaaan kas pada bagian lainnya.

Penyajian laporan arus kas mempunyai tujuan utama yaitu menyediakan

informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan

selama suatu periode. Sebagaimana informasi keuangan lainnya di dalam laporan

keuangan, informasi yang disajikan dibutuhkan oleh investor dan calon investor

dalam membuat keputusan menyangkut investasi mereka. Secara umum laporan arus

kas seperti yang disajikan diatas memberikan informasi penerimaan dan pengeluaran

kas. Sumber penerimaan kas antara lain:

a. Penerimaan dari hasil penjualan tunai

b. Penerimaan/ penagihan piutang

c. Penerimaan bunga investasi

d. Penjualan aktiva tetap

e. Penerimaan lainnya

Sedangkan penggunaan kas dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan berikut ini :

2. Pembayaran hutang

3. Pembayaran biaya upah langsung

4. Pembayaran biaya overhead

5. Pembayaran biaya pemasaran

6. Pembayaran biaya dan administrasi umum

7. Pembelian aktiva tetap

8. Pembayaran biaya lain-lain

Manager keuangan harus bertanggung jawab terhadap penggunaan kas dan

mengantisipasi penggunaan kas serta dapat mendistribusikan kas tersebut pada

hal-hal yang terbaik untuk perusahaan. Penggunaan kas harus meminimalkan biaya dana

serta memaksimalkan return yang diberikan penggunaan tersebut. Pengertian ini memberikan pemahaman tentang arti penting informasi laporan arus kas dalam

Arus Kas Masuk

Arus Kas Keluar Sumber: Jay M.Smith dan K.Fred Skousen (1994)

Gambar 2.1: Arus Masuk dan Arus Keluar Kas yang utama

Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ikhtisar arus masuk dan

arus keluar untuk suatu periode. Sumber utama (arus masuk) dan penggunaan (arus

keluar) kas ditunjukkan dalam gambar 2-1. Sumber-sumber kas meliputi arus masuk

dari aktivitas operasi inti (utama) sebuah perusahaan, dari aktivitas sampingan seperti

investasi sekuritas, dari aktivitas yang tidak biasa dan dari pembiayaan melalui

hutang dan ekuitas. Penggunaan kas mencakup arus keluar guna mempertahankan

aktivitas inti, untuk melakukan investasi dan untuk memenuhi kewajiban terhadap

pembiayaan melalui hutang dan ekuitas, Smith dan Skousen (1994).

Aktivitas Operasi Utama Aktivitas Luar Biasa Aktivitas Investasi Sampingan Pembiayaan dengan Hutang dan Ekuitas ARUS KAS Penggunaan Modal Kerja Investasi Perusahaan & Peralatan Pembayaran Bunga & Deviden Pembayaran hutang & Pembelian kembali Investasi Lain

PSAK No.2 menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah memberikan

informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan

melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktifitas dari

operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode akuntansi. Pengklasifikasian

arus kas menjadi tiga komponen dalam PSAK No.2 sama dengan yang diisyaratkan

pada Statement of Financial Accounting Standart (SFAS) No.95.

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai

laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk

menggunakan kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para

pemakai perlu melakukan evaluasi-evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan las dan setara kas serta kepastian perolehannya.

Dalam PSAK No.2 (IAI:2002) disebutkan tujuan laporan arus kas sebagai

berikut:

“Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya”.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas maka laporan arus kas harus

melaporkan pengaruh kas selama suatu periode usaha perusahaan, transaksi investasi

dan transaksi pendanaannya. Pengungkapan yang berkaitan dengan hal tersebut juga

keuangan perusahaan, tetapi tidak secara langsung mempengaruhi arus kas selama

periode tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, informasi yang terdapat dalam laporan arus kas

harus disertai dengan pengungkapan dan informasi yang berkaitan dengan laporan

keuangan lain sehingga dapat membantu para investor, kreditor dan pihak lainnya

untuk:

a. Menetapkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih

yang positif di masa depan. Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan kas

tidak berubah secara derastis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu penerimaan

dan pembayaran kas yang lalu adalah alat peramal yang baik untuk

penerimaan dan pembayaran kas masa depan.

b. Menentukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, seperti

membayar deviden dan kebutuhan pembelanjaan ekstern. Para pemegang

saham tertarik dalam penerimaan deviden atas investasi mereka dalam

perusahaan-perusahaan. Kreditor ingin menerima bunga dan pokok pinjaman

tepat waktunya. Laporan arus kas membantu investor dan kreditor

meramalkan apakah perusahaan dapat melakukan pembayaran ini.

c. Menetapkan alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan/pembayaran

kas. Biasanya kas dan laba bersih berjalan bersama, namun ada kalanya saldo

kas perusahaan dapat menurun ketika laba bersih meningkat dan kas dapat

d. Menentukan pengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan, baik transaksi

kas maupun transaksi investasi non kas dan transaksi pendanaan salama

periode tertentu.

e. Kebutuhan perusahaan akan pendanaan ekstern (External financing).

f. Untuk mengetahui keputusan manajemen. Jika manajer membuat keputusan

investasi yang bijaksana maka bisnis mereka menjadi makmur, begitu juga

sebaliknya jika manajer membuat keputusan yang tidak bijaksana maka bisnis

mereka akan mengalami kegonjangan.

Lebih jelas manfaat atau kegunaan laporan arus kas diatur dalam Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) pada Pernyataan No.2 paragraf 3, IAI (2002) sebagai

berikut:

“Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu kas dalam rangka adaptasi dengan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dan arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama”.

2.1.2.2. Komponen Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dalam

investasi dan arus kas dari aktifitas pendanaan. Sebagaimana yang dinyatakan dalam

PSAK No.2 paragraf 10 (IAI:2002) sebagai berikut:

“Perusahaan menyajikan arus kas dari aktifitas operasi, aktifitas investasi dan aktifitas pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klasifikasi menurut aktifitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga jenis aktifitas tersebut”.

Berdasarkan pernyataan di atas maka laporan arus kas terdiri dari tiga

komponen utama yang terdiri dari:

Dokumen terkait