• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

5. Laporan Internal Auditor

Tahap terakhir dari suatu kegiatan pemeriksaan intern adalah berupa laporan internal auditor yang ditujukan kepada pimpinan perusahaan. Laporan tersebut merupakan sasaran pertanggungjawaban internal auditor atas penugasan oleh pimpinan. Internal auditor harus melaporkan hasil - hasil pekerjaan audit mereka, yaitu :

a. Suatu laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah pemeriksasan audit selesai. Laporan itu bisa dalam bentuk tertulis atau lisan dan dapat disampaikan secara formal ataupun informal.

b. Auditor internal harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan manajemen yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final.

c. Laporan haruslah obyektif, jelas, ringkas, konstruktif, dan tepat waktu. d. Laporan harus menyatakan tujuan, ruang lingkup dan hasil audit; dan bila

tepat, laporan itu juga harus berisi suatu pernyataan pendapat auditor. e. Laporan dapat mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang potensial dan

mengakui kinerja serta tindakan korektif yang memuaskan.

f. Pandangan auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit dapat disertakan dalam laporan audit.

g. Direktur auditing internal harus mereview dan menyetujui laporan audit final sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa laporan itu akan dibagikan.

Laporan ini dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan internal auditor dengan data-data yang sistematis, diinterpretasikan untuk kemudian didokumentasikan, sehingga memberikan dukungan yang kuat terhadap hasil- hasil pemeriksaan intern. Melalui laporan ini, internal auditor mengungkapkan temuan-temuan baik kelemahan dan kecurangan serta rekomendasi perbaikan atas kesalahan yang ada.

Laporan internal auditor pada dasarnya adalah merupakan intern perusahaan. Bentuk laporan ini dapat berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya, karena bentuk yang standar tidak ada diterapkan, berbeda dengan laporan yang dibuat akuntan publik. Namun demikian laporan harus objektif dan dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti pendukung, Dengan demikian laporan tersebut harus dibuat dalam bentuk yang baik dan mudah dimengerti sehingga dengan laporan tersebut pimpinan dapat segera mengambil keputusan mengenai tindakan yang harus diambil.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan menurut Sawyer ( 2003 : 295 ) di dalam menyusun laporan internal auditor :

a. Cermat

Laporan harus disusun dengan cermat, artinya setiap pernyataan, angka, dan referensi dapat diandalkan. Suatu laporan dianggap tidak cermat jika internal auditor, mengemukakan telah terjadi kecurangan pada salah satu unit kerja tanpa menyebutkan bentuk serta penyebab dari kecurangan tersebut, ataupun jika internal auditor menyarankan perbaikan tanpa mengemukakan apa akibatnya bila perbaikan tidak dilaksanakan.

Laporan disusun dengan jelas, artinya agar laporan tersebut jelas maka internal auditor hendaknya menghindari pemakaian bahasa yang membosankan dan struktur laporan yang jelek, karena hal ini akan mengakibatkan temuan yang penting menjadi tidak dominan, ide-ide yang sangat perlu bagi manajemen juga tidak terkomunikasikan.

c. Ringkas

Laporan harus ringkas, maksudnya bahwa laporan itu harus terhindar dari hal-hal yang tidak relevan, tidak material seperti gagasan, temuan, kalimat, dan sebagainya yang tidak menunjang tema pokok laporan. Namun bukan berarti mengurangi sesuatu hal secara terpotong-potong. Laporan yang ringkas juga harus lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. d. Tepat Waktu

Laporan harus diterbitkan pada waktu yang tepat, karena laporan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi yang mutakhir. Tidak ada artinya apabila suatu laporan yang telah dipersiapkan dengan baik namun disampaikan setelah lewat waktu.

6. Kerangka Konseptual

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan mempunyai internal auditor. Kedudukan dan Fungsi Internal Auditor sangatlah penting dalam mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Untuk itu, Internal Auditor harus memahami dan menguasai prosedur kerja internal auditor yang sudah ada di perusahaan, dan dalam melaksanakan tugasnya harus dapat bekerja secara independen, yaitu bebas dalam melakukan pemeriksaan. Internal auditor juga harus bekerja secara profesional, tanpa memandang bagian-bagian dalam perusahaan, atau membeda-bedakan bagian-bagian mana saja dalam perusahaan yang akan diperiksa. Internal auditor harus bebas untuk menentukan kebijakan yang positif dalam hal melakukan pengawasan. Fungsi internal auditor haruslah dapat memberikan pandangan dan memberikan laporan yang obyektif. Dalam arti, pandangan yang diberikan harus berdasarkan hasil pemeriksaan, dan tidak ada yang direkayasa. Laporan yang diberikan harus objektif, tidak menyudutkan bagian-bagian tertentu dalam

perusahaan yang melakukan penyimpangan, harus benar-benar menyampaikan apa saja hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Secara konsep, Fungsi dan Kedudukan Internal Auditor harus dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan.

Kerangka konseptual digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.5 : Kerangka Konseptual

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Nama Mahasiswa

Judul Penelitian Perumusan Masalah Hasil Penelitian

Uliasi Hotmauli (2006) kedudukan dan fungsi Internal Auditor pada PT. Binasan Prima

1. Apakah kedudukan dan

fungsi Internal Auditor sudah efektif dalam berperan dalam pengawasan operasional

persahaan?

2. Apakah kendala yang

dihadapi sehingga fungsi Internal Auditor tidak berjalan sebagaimana mestinya?

1. Kedudukan Internal

auditor sudah baik tetapi belum efektif,

karena hasil pemeriksaan yang dilaporkan oleh internal

auditor kurang dilakukan tindakan yang tepat oleh pihak manajemen

2. Kendala yang dihadapi

internal auditor dalam melakukan pemeriksaan yaitu kurang dilakukan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Internal Auditor

Fungsi Internal Auditor Kedudukan Internal Auditor :

Inti Hubungan Konsep

Mengetahui apakah fungsi dan kedudukan internal auditor dapat membantu meningkatkan efektifitas perusahaan.

tindakan yang tepat oleh pihak manajemen, dengan alas an kurang sesuai dengan keadaan dilapangan. Tengku Rifki Fauzan (2007) Analisa Fungsi dan Peranan Internal Auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Belawan 1. Apakah fungsi-fungsi

internal auditor telah diterapkan dalam menilai manajemen operasional pada PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk Cabang Belawan?

2. Apakah kedudukan

internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan telah memadai atau cukup independen?

1. Fungsi internal auditor

pada perusahaan merupakan fungsi pengawasan yang dilakukan melalui kegiatan pemeriksaan.pelaksanaa n pengawasan yang dilakukan oleh internal

auditor telah disesuaikan dengan tugas dan tanggung tawabnya.

2. Kedudukan internal

auditor pada stuktur organisasi perusahaan berada dibawah kepala cabang, maka internal auditor merupakan unsur pengawasan di dalam melaksanakan operasianal perusahaan. Penempatan ini sangat penting artinya untuk menjaga unsure independen dari fungsi pengawasan tersebut.

Dokumen terkait