• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

(6).Laporan Hasil Audit (LHA)

Laporan Hasil Audit (LHA) adalah suatu laporan auditor atas kegiatan yang telah diauditnya. RHA yang merupakan sebuah kesimpulan hasil audit akan diperbaharui dan dibuat menjadi sebuah laporan. Biasanya LHA yang disusun berisi kepada siapa LHA akan ditujukan, yaitu kepada Direktur Utama, siapa tim yang mengaudit beserta nama-nama angggotanya, dimana tempat melakukan audit, bidang-bidang apa saja yang diaudit. Contoh: Bidang Tanaman, yang diperiksa adalah produksi kelapa sawit, pemupukan tanaman menghasilkan (TM) kelapa sawit, dan mutu penyiangan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM). Sama seperti RHA, LHA juga mengelompokkan hasil audit tersebut dalam berbentuk kondisi, kriteria, akibat, penyebab dan saran. Setelah LHA disusun, maka

Pengawas Wilayah memeriksa LHA tersebut sebelum disetujui Kepala Bagian dan akan disampaikan kepada Direktur Utama.

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis dan Evaluasi Fungsi Internal Auditor

Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), pengawasan ini dilakukan oleh bagian Internal Auditor atau di lingkungan perusahaan dikenal dengan nama SPI ( Satuan Pengawasan Intern ). Secara garis besarnya, fungsi internal auditor itu dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Mengadakan pengamatan, analisa, dan evaluasi terhadap pelaksanaan operasi, penggunaan sumber daya dan dana dalam pelaksanaan tugas pokok perusahaan.

b. Mencegah dan menemukan kecurangan serta pemborosan dengan melaksanakan prosedur pemeriksaan yang baik.

c. Menyarankan penyempurnaan system internal control yang dimiliki perusahaan, bila dipandang perlu, di mana sebelumnya diadakan evaluasi terhadap sistem pengawasan yang ada.

d. Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan telah ditaati sebagaimana mestinya.

e. Memberikan masukan dan saran kepada pimpinan dalam bentuk laporan internal audit kepada pimpinan.

Fungsi-fungsi di atas sudah cukup memadai bagi perusahaan karena sudah mencakup seluruh bagian. Berdasarkan pembagian tersebut maka penulis berpendapat bahwa fungsi internal auditor PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero) secara umum sudah baik dan di sini dapat ditarik kesimpulan bahwa kelima fungsi internal auditor secara umum telah sesuai dengan landasan teoretis yang ada yaitu memastikan jalannya aktifitas perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku, selain itu untuk membantu semua bagian yang sifatnya mendidik dan memperbaiki kesimpulan yang dilakukan, mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan mutu, yaitu dengan memberikan penilaian terhadap prestasinya. Tujuan ini sangat baik untuk kemajuan perusahaan.

Seperti yang terlihat pada struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) bagian internal auditor bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

2. Analisis dan Evaluasi Kedudukan Internal Auditor

Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan melakukan pengawasan dilakukan oleh bagian internal auditor atau di lingkungan perusahaan lebih dikenal dengan nama SPI ( Satuan Pengawasan Intern ). Seperti yang terlihat pada struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), bagian internal auditor bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Secara teoritis posisi ini dianggap baik karena independensi yang dimiliki internal audit cukup tinggi, terutama dalam melakukan internal audit terhadap bagian-bagian lain yang ada. Dengan demikian dapat kita simpulkan beberapa hal keuntungan tentang penempatan internal auditor yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, yaitu :

a. Dengan posisi internal auditor bertanggung jawab langsung terhadap Direktur Utama, maka diharapkan internal auditor mendapat dukungan sepenuhnya dalam melaksanakan tugasnya, sehingga memudahkan bagi internal auditor dalam bertindak sesuai dengan wewenangnya.

b. Tindakan kebebasan dapat dipertahankan dan cukup memadai sehingga memungkinkan untuk dapat melakukan pemeriksaan yang objektif. c. Adanya wewenang yang cukup luas dalam melakukan pemeriksaan yaitu

seluruh bagian yang ada pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) .

Walaupun kedudukan ini cukup bagus, namun dalam melakuka n pemeriksaan, internal auditor tidaklah langsung saja ke objek pemeriksaan, melainkan dengan memberi tahu terlebih dahulu bagian tersebut dengan tujuan agar pelaksanaan pemeriksaan berjalan dengan lancar serta mendapat dukungan dari pemimpin bagian tersebut.

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis dalam bab sebelumnya, maka akan diperoleh kesimpulan yang merupakan inti dari seluruh pembahasan terhadap permasalahan yang dibuat dalam penulisan ini serta menyampaikan beberapa saran yang perlu atau baik ditujukan untuk PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, maupun pihak luar perusahaan yang bersangkutan yang berkaitan dengan penulisan ini.

A. Kesimpulan

1. Fungsi internal auditor pada perusahaan merupakan fungsi pengawasan yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pemeriksaan terhadap bagian-bagian yang ada di perusahaan. Pelaksanaan pengawasan ini merupakan fungsi yang efektif, yang dilakukan internal auditor telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2. Ruang lingkup pemeriksaan yang dilaksanakan internal auditor meliputi seluruh aspek kegiatan perusahaan guna mencapai efektifitas perusahaan yang tidak hanya mencakup bidang keuangan dan akuntansi saja, tetapi ketaatan di dalam melakukan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Kedudukan internal auditor pada struktur organisasi perusahaan yaitu bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, yang bertugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan audit keuangan dan operasional serta menilai pengendalian, pengelolaan, dan pelaksanaannya

dan memberikan saran-saran perbaikan. Dengan posisi ini, auditor internal mendapat dukungan penuh dari pimpinan perusahaan di dalam melaksanakan tugasnya, sehingga auditor internal bersifat independen. 4. Bagian Internal Auditor telah memiliki Struktur Organisasi yang

dilengkapi dengan uraian fungsi dan tugas. Dengan begitu, internal auditor telaah memiliki pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas yang memudahkan mereka dalam menuntun, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tugas.

5. Struktur SPI atau Internal auditor terdiri dari Kepala Bagian, Pengawas Wilayah, Ketua Tim, dan Staff Pengawas yang seluruhnya personel internal auditor berjumlah 23 orang dan yang telah mendapat gelar QIA ada sebanyak 15 orang.

6. Internal Auditor bertanggung jawab memberikan analisa, penilaian, rekomendasi dan informasi mengenai aktivitas yang diaudit sesuai dengan yang diisyaratkan oleh kode etik dan standar profesi internal audit.

7. Internal Auditor memiliki Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), Jadwal Kerja Audit (JKA), Program Keja Audit (PKA), Kertas Kerja Audit (KKA), Resume Hasil Audit (RHA), dan Laporan Hasil Audit (LHA) yang akan mendukung internal auditor di dalam melaksanakan tugasnya.

8. Bagian SPI juga telah mengembangkan sumber daya manusianya dengan baik. Hal ini terlihat dengan adanya pendidikan profesi dan pendidikan penunjang yang diberikan kepada internal auditor yang tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap kualitas dari internal auditor tersebut.

B. Saran

1. Internal Auditor diharapkan untuk terus mengikuti dan memantau setiap kebijakan yang diambil manajemen berkaitan dengan informasi yang dihasilkan bagian Internal auditor.

2. Sebaiknya personel internal auditor ditambah jumlahnya, agar internal auditor dapat lebih meningkatkan kualitas kinerjanya. Dengan jumlah personel yang memadai maka kompetensi personel internal auditor akan lebih memadai sehingga sasaran pengawasan juga akan lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan), Jilid Kedua, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Boynton, C, William, 2002. Modern Auditing, Alih bahasa Sugiyarto, Rajoe Paul A, Budi Ichsan Setiyo, Jilid Satu, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004.

Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian Dan Penulisan Skripsi.

Fauzan, Tengku Rifki, 2007. Analisa Fungsi dan Peranan Internal Auditor Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Belawan.

Holmes, Arthur W, and David C. Burns, 2000. Auditing Standard and Procedures, Edisi Kesembilan, Jilid Satu, Terjemahan Moh. Badjuri, Erlangga, Jakarta.

Hotmauli, Uliasi, 2006. Kedudukan dan Fungsi Internal Audit Pada PT Binasan Prima.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Kosasih, Ruchyat, 2000. Peranan dan Fungsi Internal Auditor, Edisi III. PT Eresco, Bandung.

Sawyer, 2005. Internal Auditing, Edisi Kelima, Terjemahan Desi Adhariani, Salemba Empat, Jakarta.

Dokumen terkait