• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN LABA (RUGI) KONSOLIDASI

Dalam dokumen Step Ahead to Better Living (Halaman 100-104)

Penjualan ruko tumbuh 11% menjadi Rp 41,34 milyar pada 2014 dibanding pada tahun sebelumnya sebesar Rp 37,30 milyar. Penjualan rumah melonjak 299% menjadi Rp 47,67 milyar pada tahun 2014 dari Rp 11,94 milyar. Sementara itu, pendapatan sewa Perseroan pada 2014 tercatat sebesar Rp 62,39 milyar, meningkat 35,5% dibandingkan pada tahun 2013 sebesar Rp 46,03 milyar.

B. Beban Pokok Penjualan

Beban pokok penjualan Perseroan secara konsolidasi pada tahun 2014 meningkat 28% menjadi Rp 141,03 milyar dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 109,88 milyar. Meski meningkat secara nominal, namun rasio peningkatan beban pokok penjualan tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan rasio kenaikan penjualan sebesar 38%. Hal itu berarti, Perseroan mampu memaksimalkan efisiensi beban usaha. Beban pokok penjualan apartemen tercatat sebesar Rp 102,37 milyar. Itu mengkontribusikan sekitar 72% dari beban pokok penjualan konsolidasi Perseroan. Tingginya kontribusi beban pokok penjualan apartemen terhadap beban pokok penjualan secara konsolidasi disebabkan oleh tingginya kontribusi penjualan apartemen terhadap penjualan konsolidasi Perseroan pada tahun 2014. Jika dibandingkan pada tahun 2013 sebesar Rp 83,89 milyar, maka beban pokok penjualan apartemen pada tahun 2014 meningkat 22%. Beban pokok penjualan rumah naik signifikan sebesar 80% menjadi Rp 7,92 milyar pada tahun 2014 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 4,38 milyar. Hal itu disebabkan terdapat peningkatan penjualan rumah pada tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan ruko meningkat 137% menjadi Rp 20,29 milyar dari Rp 8,55 milyar.

Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba SebelumPajak Penghasilan Laba Bersih

Sementara itu, seiring dengan pelaksanaan efisiensi usaha yang agresif pada tahun 2014, Perseroan mampu menekan Beban Pokok Pusat Perbelanjaan sehingga turun 19% menjadi Rp 10,44 milyar pada tahun 2014 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 12,96 milyar.

C. Laba Kotor

Laba Kotor Perseroan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 170,25 milyar, meningkat 48% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 115,26 milyar. Marjin laba kotor Perseroan tercatat sebesar 54,7% pada tahun 2014, meningkat 3,5% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 51,20%.

Marjin laba kotor Perseroan pada 2014 tersebut dikontribusikan oleh marjin laba kotor penjualan rumah sebesar 83%, diikuti oleh marjin laba kotor penjualan ruko dan penjualan apartemen masing-masing sebesar 51% dan 36%.

D. Beban Usaha

Total beban usaha Perseroan tercatat sebesar Rp 107,55 milyar pada tahun 2014, meningkat 58,84% dibandingkan pada tahun 2013 sebesar Rp 67,71 milyar. Kenaikan beban usaha yang cukup signifikan tersebut karena kenaikan Beban Penjualan sekitar 86% menjadi Rp 24,46 milyar dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 13,24 milyar, serta Beban Umum &

Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba SebelumPajak Penghasilan Laba Bersih

Administrasi sekitar 76% menjadi Rp 71 milyar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 40,37 milyar. Kenaikan signifikan Beban Penjualan terdiri dari kenaikan Beban Promosi dan Kelengkapan Promosi sebesar 157,68% seiring meningkatnya kegiatan pemasaran yang merupakan strategi usaha Perseroan untuk tetap menjaga pencapaian tingkat penjualan sepanjang tahun 2014 dibandingkan pada 2013; dan pembayaran komisi kepada agen penjualan yang merupakan mitra usaha Perseroan yang mendukung tercapainya peningkatan penjualan tahun 2014 juga naik secara signifikan sebesar 135,37% menjadi Rp 13,84 milyar pada tahun 2104 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 5,88 milyar. Kenaikan Beban Umum & Administrasi sebesar Rp 30,63 milyar disebabkan kenaikan signifikan beberapa pos biaya seperti Beban Gaji & Tunjangan sebesar 28,48% atas rekrutmen karyawan, manajemen kunci Perseroan serta kenaikan Gaji & Tunjangan Karyawan; Beban Utilitas sebesar 1.932,59% untuk beban listrik selama tahun 2014 atas area publik bangunan apartemen Cinere Bellevue Suites, pusat perbelanjaan Mal Cinere dan Cinere Bellevue Mall; Jasa Profesional antara lain Konsultan Pengembangan Bisnis & Pemasaran sebesar 62,64%; Sewa atas ruangan kantor pusat Perseroan di Bellagio Residence Jakarta Selatan sebesar 92,33%, Jamuan sebesar 52,23%; Perjalanan

Dinas sebesar 59,44%; Retribusi & Sumbangan antara lain untuk kegiatan usaha Anak Perusahaan, PT Graha Mentari Persada, sebesar 550,08%; dan Jamsostek atas penambahan jumlah karyawan serta kenaikan besaran upah sebesar 168,96%.

Selain peningkatan beberapa pos beban usaha pada tahun 2014 di atas, terdapat beberapa pos beban usaha yang dicatat Perseroan pada tahun 2014 yang mengalami penurunan sebesar 52% yaitu Beban Transportasi dan lainnya yang merupakan bagian dari Beban Penjualan; serta Beban Perlengkapan Kantor, Beban Listrik Kantor, Tunjangan Kesehatan, dan Beban Asuransi yang merupakan bagian dari Beban Umum & Administrasi mengalami penurunan sebesar 15,62% dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini dicapai Perseroan dengan melakukan pengendalian secara optimal atas efisiensi biaya usaha dengan tetap mengutamakan kualitas jasa pelayanan terbaik bagi seluruh stakeholders.

E. Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan meningkat 33,26% menjadi Rp 62,70 milyar pada tahun 2014 dibandingkan pada tahun 2013 sebesar Rp 47,56 milyar. Dengan demikian, marjin laba sebelum pajak penghasilan naik menjadi 20,14% pada tahun 2014 dari 21,12% pada tahun 2013.

2011 2012 2013 2014

Dalam Mily

ar R

p

Penjualan Usaha Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba SebelumPajak Penghasilan Laba Bersih

F. Laba Bersih

Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 45,02 milyar (Rp 13,44 per saham) pada tahun 2014, meningkat 32,41% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 34 milyar (Rp 10,15 per saham). Marjin laba bersih pada tahun 2014 mengalami sedikit penurunan menjadi 14,46% dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 15,10%.

Penurunan marjin laba bersih Perseroan disebabkan karena peningkatan signifikan atas Beban Penjualan sebesar Rp 11,30 milyar atau 85,95% dan peningkatan Beban Umum & Administrasi sebesar Rp 30,56 milyar atau 75,58% seperti ulasan pada butir D. tentang Beban Usaha di atas.

A. Aset

Total Aset Perseroan pada 2014 berhasil menembus nilai lebih dari Rp 1 triliun, tepatnya sebesar Rp 1,18 triliun. Itu terdiri dari aset lancar sebesar Rp 635,39 miliyar dan aset tidak lancar sebesar Rp 543,63 milyar. Jika dibandingkan pada tahun 2014 sebesar Rp 938,54 milyar, maka aset Perseroan pada 2014 tersebut tumbuh 25,73%.

Aset lancar Perseroan meningkat 19,24% pada tahun 2014 dibandingkan pada tahun 2013 sebesar Rp 532,85 milyar. Sedangkan aset tidak lancar tumbuh 34% pada tahun 2014 ketika dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 405,69 milyar.

Peningkatan aset lancar didorong oleh kenaikan nilai kas dan setara kas

ASET

2011 2012 2013 2014

Dalam Mily ar R p

Dalam dokumen Step Ahead to Better Living (Halaman 100-104)

Dokumen terkait