• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Segmen Usaha

Dalam dokumen Step Ahead to Better Living (Halaman 92-97)

meningkat 31,48% jika dibandingkan dengan pencapaian progres Bangunan Dalam Konstruksi per 31 Desember 2013 yaitu 61,33%.

Kontribusi dari peningkatan jumlah unit apartemen yang terjual serta peningkatan signifikan atas progres Bangunan Dalam Konstruksi apartemen Cinere Bellevue Suites yang mendorong terjadinya peningkatan jumlah Pengakuan Penjualan Apartemen pada tahun 2014.

Perseroan mencatat Beban Pokok Penjualan Apartemen pada tahun 2014 sebesar Rp 102,37 milyar, meningkat sebesar Rp 18,48 milyar atau 22,02% dibandingkan dengan Beban Pokok Penjualan Apartemen yang dicatat Perseroan tahun 2013 sebesar Rp 83,89 milyar. Jumlah Laba Kotor atas Penjualan Apartemen pada tahun 2014 adalah Rp 57,51 milyar atau sebesar 35,97%, meningkat sebesar Rp 11,62 milyar atau 25,31% dibandingkan jumlah Laba Kotor pada tahun 2013 sebesar Rp 45,89 milyar.

Marjin Laba Kotor atas Penjualan Apartemen yang dicatat Perseroan untuk tahun 2014 adalah sebesar 35,97%, sedikit lebih tinggi dibandingkan marjin Laba Kotor Penjualan Apartemen tahun 2013 yaitu sebesar 35,35%. Perseroan terus berupaya melakukan strategi

Penjualan Apartemen Pendapatan Sewa Penjualan Ruko Penjualan Rumah Penjualan Tanah

penetapan harga jual apartemen yang tepat dengan konsep pengembangan kawasan terpadu, yang diikuti dengan pengendalian biaya konstruksi yang memadai serta efisien agar tingkat marjin Laba Kotor yang dikontribusikan dari Penjualan Apartemen cukup stabil.

2. Pendapatan Sewa

Perseroan mencatat Pendapatan Sewa area komersial dan hunian pada tahun 2014 sebesar Rp 62,39 milyar. Angka Pendapatan Sewa tersebut meningkat sebesar Rp 16,36 milyar atau 35,54% jika dibandingkan pencatatan Pendapatan Sewa pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 46,03 milyar.

Portofolio Pendapatan Sewa pada tahun 2014 adalah sebesar 20,04% dari Total Penjualan Usaha Perseroan, sedikit lebih rendah dibandingkan portofolio Pendapatan Sewa pada tahun 2013 yaitu sebesar 20,45%. Pendapatan Sewa untuk tahun 2014 ini dikontribusikan dari Pendapatan Sewa di Mal Cinere yang memiliki empat lantai area komersial, Cinere Bellevue Mall yang memiliki lima lantai area komersial, dan The Habitat yang menyewakan area hunian dan komersial. Mal Cinere dan Cinere Bellevue Mall adalah dua pusat perbelanjaan di kawasan Cinere yang dikembangkan oleh Anak Perusahaan,

Penjualan Apartemen Pendapatan Sewa Penjualan Ruko Penjualan Rumah Penjualan Tanah

PT Mega Pasanggrahan Indah, sedangkan The Habitat @ Karawaci adalah hunian apartemen dan area komersial yang dikembangkan oleh Anak Perusahaan, PT Titan Property. Jumlah area yang tersewa sepanjang tahun 2014 di Mal Cinere adalah seluas 22.109 m2 area komersial senilai Rp 49,35 milyar; di Cinere Bellevue Mall adalah seluas 14.637 m2 area komersial senilai Rp 11,09 milyar; dan di The Habitat @ Karawaci adalah seluas 4.745 m2 area hunian dan komersial senilai Rp 1,95 milyar.

Perseroan mencatat Beban Pokok Pusat Perbelanjaan pada tahun 2014 sebesar Rp 10,44 milyar, lebih rendah Rp 2,52 milyar dibandingkan dengan Beban Pokok Pusat Perbelanjaan yang dicatat Perseroan tahun 2013 sebesar Rp 12,96 milyar.

Jumlah Laba Kotor atas Pendapatan Sewa pada tahun 2014 adalah Rp 51,95 milyar, meningkat sebesar Rp 18,88 milyar atau 57,09% dibandingkan jumlah Laba Kotor atas Pendapatan Sewa pada tahun 2013 sebesar Rp 33,07 milyar.

Marjin Laba Kotor atas Pendapatan Sewa yang dicatat Perseroan untuk tahun 2014 adalah sebesar 30,51%, lebih tinggi dibandingkan marjin Laba Kotor Pendapatan Sewa tahun 2013 yaitu sebesar 28,69%. Perseroan

terus berupaya melakukan strategi penetapan harga sewa yang kompetitif, yang diikuti dengan pengendalian biaya operasional pusat perbelanjaan yang lebih efisien agar tingkat marjin Laba Kotor yang dikontribusikan dari Pendapatan Sewa terus meningkat di periode selanjutnya.

3. Penjualan Ruko

Perseroan mencatat Penjualan Ruko termasuk penjualan kios pada tahun 2014 sebesar Rp 41,34 milyar. Seluruh penjualan ruko dan kios tersebut meningkat sebesar Rp 4,05 milyar atau 10,85% jika dibandingkan pencatatan Penjualan Ruko pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 37,30 milyar.

Portofolio Penjualan Ruko pada tahun 2014 adalah sebesar 13,28% dari To-tal Penjualan Usaha Perseroan, lebih rendah dibandingkan portofolio Pen-jualan Ruko pada tahun 2013 yaitu 16,57%. Pencatatan angka Penjualan Ruko tahun 2014 ini dikontribusikan dari pengembangan kawasan oleh Anak Perusahaan, PT Mega Pasanggrahan Indah, yang berlokasi di superblok Cen-tro Cinere. Penjualan Cinere Bellevue Kiosk sebanyak 54 (lima puluh empat) unit senilai Rp 29,26 milyar sedangkan Proyek Ruko Cinere Bellevue Commer-cial sebanyak 8 (delapan) unit senilai Rp 12,08 milyar.

Penjualan Apartemen Pendapatan Sewa Penjualan Ruko Penjualan Rumah Penjualan Tanah

Perseroan mencatat Beban Pokok Penjualan Ruko pada tahun 2014 sebesar Rp 20,29 milyar, meningkat sebesar Rp 11,75 milyar atau 137,49% dibandingkan dengan Beban Pokok Penjualan Ruko yang dicatat Perseroan tahun 2013 sebesar Rp 8,55 milyar. Jumlah Laba Kotor atas Penjualan Ruko pada tahun 2014 adalah Rp 21,05 milyar. Jumlah ini lebih rendah Rp 7,70 milyar atau (26,79)% dibandingkan jumlah Laba Kotor Penjualan Ruko pada tahun 2013 sebesar Rp 28,75 milyar.

Marjin Laba Kotor atas Penjualan Ruko yang dicatat Perseroan untuk tahun 2014 adalah sebesar 50,91%, lebih rendah dibandingkan marjin Laba Kotor Penjualan Ruko tahun 2013 yaitu sebesar 77,09%. Perseroan terus berupaya melakukan strategi penetapan harga jual Ruko yang tepat dengan konsep pengembangan kawasan terpadu, yang diikuti dengan pengendalian biaya konstruksi yang efisien agar tingkat marjin Laba Kotor yang dikontribusikan dari Penjualan Ruko terus meningkat.

4. Penjualan Rumah

Pada tahun 2014 Perseroan mencatat Penjualan Rumah (landed house) sebesar Rp 47,67 milyar. Jumlah Penjualan Rumah tersebut meningkat

signifikan sebesar Rp 35,73 milyar atau 299,28% jika dibandingkan pencatatan Penjualan Rumah pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 11,94 milyar.

Dengan peningkatan signifikan angka Penjualan Rumah, maka portofolio Penjualan Rumah yang dicapai Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar 15,31% dari Total Penjualan Usaha Perseroan, lebih tinggi dibandingkan portofolio Penjualan Rumah pada tahun 2013 yaitu 5,30%. Pencatatan angka Penjualan Rumah tahun 2014 ini dikontribusikan oleh penjualan 14 (empat belas) unit rumah senilai Rp 11,13 milyar di Cinere Parkview dan 1 (satu) unit rumah senilai Rp 0,50 milyar di Graha Cinere, proyek perumahan yang dikembangkan oleh Perseroan, serta penjualan 12 (dua belas) unit rumah sebesar Rp 25,71 milyar di Cinere One Residence, proyek klaster eksklusif yang dikembangkan oleh Anak Perusahaan, PT Mega Pasanggrahan Indah, yang berlokasi di superblok Centro Cinere; serta penjualan 9 (sembilan) unit rumah senilai Rp 10,33 milyar yang dikembangkan oleh Anak Perusahaan, PT Mega Limo Estate, di Griya Cinere II yang berlokasi di Limo - Cinere.

Perseroan mencatat Beban Pokok Penjualan Rumah pada tahun 2014 sebesar Rp 7,92 milyar, meningkat sebesar Rp 3,54 milyar atau 80,94%

Penjualan Apartemen Pendapatan Sewa Penjualan Ruko Penjualan Rumah Penjualan Tanah

dibandingkan dengan Beban Pokok Penjualan Rumah yang dicatat Perseroan tahun 2013 sebesar Rp 4,38 milyar.

Jumlah Laba Kotor atas Penjualan Rumah pada tahun 2014 adalah Rp 39,75 milyar. Jumlah ini lebih tinggi Rp 32,19 milyar atau 425,75% dibanding-kan jumlah Laba Kotor Penjualan Rumah pada tahun 2013 sebesar Rp 7,56 milyar.

Marjin Laba Kotor atas Penjualan Rumah yang dicatat Perseroan untuk tahun 2014 adalah sebesar 83,38%, lebih tinggi dibandingkan marjin Laba Kotor Penjualan Rumah tahun 2013 yaitu sebesar 63,32%. Perseroan terus berupaya melakukan strategi penetapan harga jual Rumah yang kompetitif dengan konsep pengembangan kawasan terpadu, yang diikuti dengan pengendalian biaya konstruksi yang efisien agar tingkat marjin Laba Kotor yang dikontribusikan dari Penjualan Rumah terus meningkat.

5. Penjualan Tanah

Sepanjang tahun buku 2014, Perseroan tidak mencatat angka Penjualan Tanah. Strategi usaha Perseroan dan Anak Perusahaan yang tengah fokus pada pengembangan kawasan terpadu dengan konsep superblok

sejak akhir tahun 2012 lalu hingga beberapa tahun ke depan, telah mencatat pertumbuhan kinerja dari segmen usaha Penjualan Apartemen, Pendapatan Sewa, Penjualan Rumah, dan Penjualan Ruko. Didorong dengan pertimbangan semakin tingginya harga pembebasan lahan baru yang jumlah lahan saat ini yang semakin terbatas, maka Perseroan akan memaksimalkan ketersediaan lahan yang telah dikuasai serta upaya untuk melakukan akuisisi lahan di lokasi strategis dan memiliki potensi prospek usaha yang tinggi untuk pengembangan kawasan terpadu yang diharapkan dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi bagi Perseroan dan seluruh Pemangku Kepentingan (stakeholders).

Dalam dokumen Step Ahead to Better Living (Halaman 92-97)

Dokumen terkait