ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Laporan Magang Kerja
Pengertian Magang Kerja
Magang kerja adalah kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa sebagai praktek kerja nyata sebagai penunjang perkuliahan. Bentuk kegiatan magang kerja meliputi praktik kerja nyata, pendampingan, pelatihan, penyuluhan, pelaporan dan lain – lain. Dengan magang kerja mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dan mahasiswa dapat menerapkan berbagai alternatife solusi permasalahan dalam objek magang kerja untuk kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan.
Tujuan magang kerja antara lain:
1. Mahasiswa dapat lebih mendalami dan menguasai materi perkuliahan yang diperoleh pada dunia kerja nyata.
2. Mahasiswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam dunia kerja secara nyata.
commit to user
Waktu pelaksanaan magang kerja:
Tempat : PT. Rumpun Sari Kemuning - 1
Lokasi : Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Waktu : 2 Februari 2011 – 2 Maret 2011 Kegiatan Magang kerja
1. Pengenalan pada staff dan karyawan kantor induk maupun bagian pabrik.
2. Mengenali seluruh lokasi pabrik 3. Perkenalan tentang keadaan pabrik
4. Observasi lokasi perkebunan dan lokasi pabrik
5. Pengenalan tentang proses produksi dari bahan baku hingga barang setengah jadi
6. Wawancara kepada mandor dan kepala bagian pabrik mengenai proses produksi
7. Observasi proses penghamparan.
8. Observasi dan praktek pada tiap – tiap proses
9. Wawancara kepada karyawan pada tiap – tiap bagian proses produksi.
10. Wawancara kepada mandor dan pekerja bagian sortasi 11. Wawancara kepada bagian packing
commit to user
Melalui magang kerja tersebut dapat diketahui proses produksi. Sebagai bahan dalam penulisan tugas akhir obyek yang diamati secara langsung adalah data tentang urutan – urutan proses produksi, waktu yang dibutuhkan pada tiap proses produksi dan kemudian dilakukan analisis dengan analis network (analisis jaringan kerja).
C. Pembahasan Masalah.
1. Aliran proses produksi teh hijau. a. Identifikasi Kegiatan.
Gambar 3.2
Diagram alir proses produksi
Timbang Pabrik Pemanasan Mesin Penghamparan
Pelayuan Penggulungan Pengeringan Awal Pengeringan Akhir Sortasi Pengemasan
commit to user
Kegiatan – kegiatan yang diperlukan dalam proses produksi teh hijau pada PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 meliputi :
1) Timbang pabrik
Timbang pabrik merupakan kegiatan penimbangan kembali teh hasil panen yang baru saja dipetik di area sekitar pabrik. Timbang pabrik dilakukan untuk memperkirakan rendemen teh pada proses produksi. Pada proses ini memerlukan waktu 1 jam.
2) Pemanasan Mesin
Pemanasan mesin dilakukan sebelum kegiatan produksi berlangsung. Kegiatan ini memerlukan waktu 30 menit pada tiap mesin yang digunakan dalam proses produksi.
3) Penghamparan.
Proses ini merupakan kegiatan awal dalam proses produksi teh hijau. Penghamparan adalah proses menghampar daun teh yang baru saja dipetik diarea sekitar pabrik. Proses hampar dilakukan bertujuan agar kondisi pucuk teh tetap segar dan pucuknya tidak lamas. Dalam proses penghamparan ketebalan teh yaitu 40 cm, dan daun teh harus dalam kondisi zigzag antara daun teh satu dengan yang lainnya. Untuk menbalik teh harus menggunakan tangan agar pucuk teh tidak rusak. Waktu
commit to user
yang dibutuhkan dalam proses penghamparan yaitu 2 jam.
4) Pelayuan
Proses pelayuan dilakukan menggunakan mesin pelayuan yang disebut Rotary Panner. Dalam mesin ini pucuk segar akan dipanasi dengan suhu 90- 1000 C, pucuk segar akan terpansi sehingga pucuk menjadi lemas. Proses pelayuan bertujuan untuk mendapatkan daun yang lemas dan mengurangi kadar air. Pemasukkan daun teh ke dalam mesin perlu diperhatikan kapasitas dan suhu mesin. Karena apabila terlalu sedikit akan mengakibatkan pucuk menjadi gosong atau terjadi case hardering.
5) Penggulungan
Proses penggulungan adalah proses kelanjutan dari pelayuan. Dalam proses penggulungan digunakan mesin penggulung yang disebut Orthodox Roller yang dikenal dengan nama Jackson Roller. Tujuan proses penggulungan adalah untuk membentuk mutu teh secara fisik, karena selama penggulungan pucuk akan dibentuk gulungan kecil dan terjadi pemotongan. Selain itu, penggulungan bertujuan untuk pemerasan pucuk dan pemerasan cairan sel dan pembentukan kenampakan. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi proses
commit to user
penggulungan yaitu volume pengisian, waktu proses dan kecepatan gerak mesin.
6) Pengeringan Awal
Pengeringan awal dapat dilakukan setelah pucuk teh mengalami proses penggulungan. Proses pengeringan dilakukan menggunakan mesin Endless Chain Pressure Dryer (ECP Belong). Tujuan dari pengeringan awal yaitu mengurangi kadar air pada pucuk layu, menginaktifasi enzim polifenol oksidase, membantu proses pengeringan dan pembentukan daun pada mesin Repeat Dryer, dan mencegah terjadinya case hardening (gosong pada bagian permukaan daun).
Kualitas daun teh hasil pengeringan awal dipengaruhi oleh hasil pelayuan, penggulungan, suhu yang digunakan, lamanya proses pengeringan, kapasitas mesin dan kesigapan operator pengoperasian mesin.
7) Pengeringan Akhir
Proses yang selanjutnya dilakukan adalah proses pengeringan akhir. Pengeringan akhir merupakan proses yang dapat menentukan hasil dari teh hijau. Proses ini selain menurunkan kadar air juga meratakan penggulungan daun teh. Proses pengeringan akhir menggunakan dua mesin pengering yaitu Repeat Dryer dan mesin pengering Ball Tea. Penggunaan mesin Repeat
commit to user
Dryer memiliki tujuan untuk menurunkan kadar air daun teh hingga menjadi 18 – 22%, memperbaiki bentuk gulungan daun teh dan meratakan pengeringan pada daun teh sehingga semua daun teh dapat kering merata. Hasil akhir dari mesin Repeat Dryer perlu diperhatikan kekeringan daun teh, jika telalu kering maka akan mempengaruhi pada saat proses pengeringan di Ball Tea teh tidak dapat menggulung dan banyak yang menjadi bubuk.
Selanjutnya teh akan masuk mesin Ball Tea. Pengeringan akhir menggunakan mesin Ball Tea bertujuan untuk membentuk gulungan teh menjadi bulat, menurunkan kadar air daun teh hingga menjasi 3 – 4% dan mengkilapkan kenampakan teh kering. Pada penggunaan mesin Ball Tea memerlukan waktu paling lama. Ball Tea besar kapasitas 1800 – 2000 Kg membutuhkan waktu 10 – 13 jam. Sedangkan Ball Tea kecil kapasitas 800 – 1000 Kg, akan membutuhkan waktu 7 – 8 jam.
8) Sortasi
Sortasi merupakan proses yang dapat dilakukan setelah teh hijau kering. Sortasi merupakan proses pengelompokan teh berdasarkan ukuran dan mutu teh hijau. proses ini bertujuan untuk memisahkan dan
commit to user
membentuk jenis mutu teh agar dapat diterima di pasaran. Proses sortasi akan menghasilkan jenis mutu teh yaitu mutu I (peko), mutu II (jikeng), mutu III (bubuk), dan mutu IV (tulang). Mesin – mesin yang digunakan dalam proses sortasi yaitu Mexzy, Mydelton, Winower dan Sparator. 9) Pengemasan
Proses terakhir dalam proses produksi yaitu packing atau pengemasan. Teh hijau yang telah mengalami proses sortasi selanjutnya akan dikemas dalam karung – karung plastik. Setiap karung plastik rata – rata berkapasitas 50 Kg/ karung. Bahan – bahan yang digunakan untuk pengemas adalah karung plastic, paper sack, inner dan karung goni. Jenis bahan pengemas yang digunakan tergantung pada permintaan konsumen.
Tujuan dari pengemasan yaitu :
a) Melindungi teh hijau akibat pengaruh dari luar yang dapat menyebabkan kerusakan fisik maupun kimia pada teh hijau.
b) Menghindari kenaikan kadar air teh kering. c) Mempermudah dalam penyimpanan. d) Mempermudah dalam pengangkutan.
commit to user
Untuk mempermudah, semua kegiatan di atas dapat dilihat di tabel berikut ini:
TABEL 3.1
JENIS KEGIATAN PROSES PRODUKSI TEH HIJAU