commit to user
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI TEH HIJAU
PADA PT RUMPUN SARI KEMUNING – 1
DI NGARGOYOSO, KARANGANYAR
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas Dan Persyaratan
Guna Mencapai Gelar
Ahli Madya Pada Program D-3 Manajemen Industri
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta
oleh
DWI PUSPA RINI
F3508022
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
- Tetap bersyukur lebih indah di dari pada terus meminta hal yang tak pasti. Hidup dalam kenyataan lebih indah dari pada hidup penuh dengan
khayalan tanpa ada usaha.
- Pengalaman merupakan pembelajaran kita untuk masa yang akan datang. - Keinginan dan Keyakinan dapat tercapai jika ada usaha yang kuat untuk
meraihnya.
Penulis Persembahkan
Kepada :
1. Bapak dan Ibu Tercinta
2. Adik dan kakak ku yang
aku sayangi.
3. Seluruh keluargaku
4. Bagi yang membutuhkan
dan mengembangkan
ilmu
5. Rekan – rekan MI 2008
commit to user KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan judul ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI
TEH HIJAU PADA PT RUMPUN SARI KEMUNING – 1 DI
NGARGOYOSO, KARANGANYAR.
Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak –
pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini, terutama kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, MSi. Selaku Ketua Program Studi Diploma III
Manajemen Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Heru Purnomo, MM selaku Pembimbing Tugas Akhir yang
telah memberikan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir.
4. Bapak Pardiyo selaku manajer perusahaan pada PT. Rumpun Sari
Kemuning - 1 yang telah berkenan memberi kesempatan kepada penulis
untuk melakukan magang kerja dan penelitian.
5. Bapak Pitoyo selaku mandor pabrik dan seluruh karyawan PT. Rumpun
Sari Kemuning - 1 yang telah banyak memberikan pengarahan dan
penjelasan selama kegiatan magang kerja dan penelitian.
6. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu –
commit to user
Penulis menyadari bahwa dalam penyungkapan, pembahasan dan pemilihan
kata dalam penulisan Tugas Akhir jauh dari sempurna, Karena keterbatasan
pemikiran dan kemapuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun
demikian semoga Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak –
pihak yang membutuhkan.
Surakarta,
commit to user DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian ... 6
1. Desain Penelitian ... 6
2. Objek Penelitian ... 7
3. Sumber Data ... 7
4. Teknik Pengumpulan Data ... 8
5. Teknik Analisis Data ... 9
commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Proses Produksi ... 15
B. Pengertian Manajemen Proyek ... 17
C. Pengertian Perencanaan ... 18
D. Pengertian Pengawasan ... 20
E. Pengertian Scheduling (Penjadwalan) ... 21
F. Menyusun Diagram Network... 22
G. Pengertian Analisis Network ... 23
H. Pengertian Estimasi Probabilitas ... 26
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian... 28
B. Laporan Magang Kerja ... 49
C. Pembahasan Masalah ... 51
1. Identifikasi Kegiatan ... 51
2. Identifikasi Urutan Kegiatan ... 57
3. Identifikasi Waktu Kegiatan ... 58
4. Analisis Jalur Kritis ... 60
5. Analisis Probabilitas ... 65
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA
commit to user DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
3.1 Jenis Kegiatan Proses Produksi ... 57
3.2 Urutan Kegiatan Proses Produksi ... 57
3.3 Perkiraan Waktu Proses Produksi ... 59
3.4 Waktu Penyelesaian Yang Diharapkan ... 60
commit to user DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
1.1 Alur Pemikiran ... 13
3.1 Struktur Organisasi PT. Rumpun Sari Kemuning – 1 ... 33
3.2 Diagram alir proses produksi ... 51
3.3 Diagram Network proses produksi ... 61
3.4 Diagram jalur kritis... 65
commit to user DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Magang dari Perusahaan
Lampiran 2. Blangko Nilai Magang dari Perusahaan
commit to user DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Operasi. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Nasution, Arman Hakim. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Pertama. Surabaya : Guna Widya.
Prasetya dan Lukiastuti. 2011. Manajemen Operasi. Yogyakarta : CAPS.
Reksohadiprojo dan Gitosudarmo. 2000. Perencanaan dan Pengawasan Produksi. Yogyakarta : BPFE.
Render dan Heizer. 2009. Manajemen Operasi. Edisi 9. Jakarta : Salemba Empat.
Santosa, Budi. 2003. Manajemen Proyek. Surabaya : Guna W idya.
Subagyo, Pangestu. 2000. Manajemen Operasi. Yogyakarta : BPFE.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Andi.
commit to user
Lampiran 1
commit to user
commit to user
commit to user ABSTRAK
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI TEH HIJAU
PADA PT RUMPUN SARI KEMUNING – 1
DI NGARGOYOSO, KARANGANYAR
Dwi Puspa Rini
F3508022
Dalam proses produksi memerlukan perencanaan dan penjadwalan yang disertai dengan pengawasan pada tiap proses. Perencanaan bertujuan untuk mengetahui tindakan yang akan dilakukan dimasa datang. Penjadwalan dilakukan agar proses produksi selesai tepat waktu dan sesuai rencana. Pengendalian pada proses produksi mencakup pengawasan terhadap kegiatan yang sekaligus melakukan tindakan perbaikan. Penelitian ini dilakukan di PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 dan dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai Maret 2011. Dalam penelitian ini jenis produk pada PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 yaitu teh hijau.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui urutan dan jaringan kerja proses produksi teh hijau pada PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 , mengetahui waktu pada masing – masing kegiatan dan hubungan masing – masing kegiatan dalan proses produksi teh hijau pada PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 .
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi network dengan metode PERT (Program Evaluation Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). Hasil penelitian yang diperoleh, proses produksi teh hijau yaitu : timbang pabrik (A), penghamparan (B), pemanasan mesin (C), pelayuan (D), Penggulungan (E), pengeringan awal (F), pengeringan akhir (G), Sortasi (H), pengemasan / packing (I) dengan waktu yang dijadwalkan perusahaan selama 60 jam. Dengan menggunakan metode PERT dan CPM diperoleh hasil jalur kritis dari proses produksi yaitu: A – C – D – E – F – G – H – I dengan waktu yang diharapkan 55,33 jam. Dengan demikian selisih waktu yang ditentukan perusahaan dan dengan metode PERT dan CPM adalah 4,67 jam.
Dari hasil network tersebut, maka dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan produksi teh hijau sudah baik. Tetapi agar efisien waktu dapat tercapai sebaiknya perusahaan mencoba menggunakan analisis Network untuk pelaksanaan proses produksi selanjutnya.
commit to user ABSTRAK
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI TEH HIJAU
PADA PT RUMPUN SARI KEMUNING – 1
DI NGARGOYOSO, KARANGANYAR
Dwi Puspa Rini
F3508022
In the production process requires planning and scheduling, along with oversight at each process. Planning aims to determine the actions to be taken in the future. Scheduling is done so that the production process is completed on time and according to plan. Control of the production process includes oversight of the activities and conduct corrective action. The research was conducted at PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 and carried out in February 2011 to March 2011. In this study the type of product at PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 that is green tea.
The purpose of this study was to determine the sequence and a network of green tea production process at PT. Rumpun Sari Kemuning - 1, knowing the time on each - their activities and their relationships - their role in the activities of green tea production process at PT. Rumpun Sari Kemuning - 1.
The method used in this study is the analysis of the network by method of PERT (Program Evaluation Review Technique) and CPM (Critical Path Method). The results obtained, the production process of green tea are: Timbang pabrik (A), penghamparan (B), Pemanasan mesin (C), pelayuan (D), penggulungan (E), pengeringan awal (F), pengeringan akhir (G), sortasi (H), pengemasan / packing (I) with a scheduled time the company for 60 hours. By using PERT and CPM critical path results obtained from the production process, namely: A - C - D - E - F - G - H - I with the expected time of 55.33 hours. Thus the difference in the time specified by the company and PERT and CPM methods is 4.67 hours.
From the results of the network, it can be seen in the company's ability to complete the production of green tea is good. But that can be achieved efficiently when the company should try to use network analysis to the implementation of subsequent production processes.
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis global yang melanda berbagai Negara dibelahan dunia
ditambah lagi adanya berbagai bencana alam di beberapa Negara
berdampak pada perekonomian di seluruh dunia menjadi tidak
menentu. Negara Indosesia pun juga merasakan dampak tersebut.
Situasi ini mempengaruhi siklus hidup perusahaan – perusahaan
maupun industri di dunia maupun di Indonesia. Hal tersebut,
mengakibatkan semakin pesatnya persaingan indutri – industri di
seluruh dunia. Industri – industri besar maupun kecil harus dapat
mengeluarkan berbagai inovasi terbaru untuk menjaga kualitas produk
dan melakukan pengawasan dalam proses produksi untuk dapat
bertahan menghadapi situasi perekonomian saat ini.
Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan dituntut untuk dapat
lebih meningkatkan kualitas produk dan pengawasan manajemen
perusahaan agar mampu bersaing di pasar dalam negeri maupun
pasar luar negeri. Menurut Wijayanti (2008:117) pengawasan adalah
suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan – tujuan organisasi dan
manajemen tercapai. Pengawasan proses produksi perlu lebih
commit to user
adanya perencanaan dan penjadwalan proses produksi yang akan
dilaksanakan dengan pengawasan yang intensif. Perencanaan proses
produksi merupakan hal yang sangat penting untuk mengambil
keputusan dalam proses produksi. Hal tersebut dilakukan agar
kegiatan produksi berjalan sesuai dengan rencana dan jadwal yang
telah ditentukan. Dalam perencanaan proses produksi juga memuat
waktu yang dibutuhkan dan prosedur atau urutan kegiatan yang
dibutuhkan dalam proses produksi.
Dari perencanaan tersebut, dapat disusun penjadwalan kegiatan
atau Scheduling. Scheduling adalah suatu kegiatan dijadwalkan kapan
mulainya, berapa lama mengerjakan setiap tahap kegiatannya dan
akhirnya kapan selesainya (Subagyo, 2000:165). Penjadwalan proyek
meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh kegiatan
proyek (Prasetya dan Lukiastuti, 2011:32). Jadi, Penjadwalan disusun
untuk mengetahui rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu
yang diperlukan dalam menyelesaikan kegiatan proses produksi.
Tujuan penjadwalan yaitu agar kegiatan produksi berjalan sesuai
rencana dan selesai sesuai waktu yang telah ditentukan. Sehingga
perusahaan dapat memperkirakan waktu dalam kegiatan proses
produksi agar tidak mengalami keterlambatan, dan perusahaan tidak
perlu mengeluarkan tambahan biaya untuk menangani keterlambatan.
Pengawasan produksi perlu dilakukan dengan lebih intensif agar
commit to user
terjadi penyimpanagan – penyimpangan dalam kegiatan proses
produksi.
Dalam penjadwalan kegiatan atau scheduling teknik yang
digunakan yaitu dengan Analisis Network. Analisis Network adalah
suatu peralatan manajerial yang dikembangkan untuk membantu
manajemen dalam perencanaan, pengawasan, dan penjadwalan
(scheduling ) proyek – proyek yang relative kompleks dan tidak rutin
(Handoko, 2003:153). Pada dasarnya analisis Network merupakan
hubungan ketergantungan antar kegiatan dalam proses produksi
dalam suatu diagram. Dengan diagram Network dapat diketahui waktu
yang paling ekonomis dalam menyelesaikan proses produksi dan
penyimpangan – penyimpangan kegiatan yang terjadi dalam proses
produksi. Sehingga manajemen dapat mengetahui waktu standar dan
penganalisaan terhadap urutan – urutan kegiatan tersebut diharapkan
dapat digunakan sebagai patokan dalam menyelesaikan produksi
tepat waktu.
PT Rumpun Sari Kemuning – 1 merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang produksi teh hijau. Teh merupakan salah satu
minuman yang dibuat dari dari daun muda yang telah mengalami
proses pengolahan tertentu. Teh adalah salah satu komoditi minuman
penyegar yang telah menjadi konsumsi masyarakat luas dan harganya
juga sangat terjangkau. PT Rumpun Sari Kemuning – 1 memproduksi
commit to user
pengolahannya yaitu waktu, suhu dalam proses produksi dan
kapasitas mesin. Sebagai perusahaan yang melayani pesanan dari
luar negeri (expor), maupun lokal perusahaan sangat perlu
memperhatikan waktu dan kualitas produk teh. Untuk dapat bersaing
dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu seperti sekarang ini,
perusahaan perlu meningkatkan pengawasan produksi semua jenis
teh hijau yang dikirim pada buyer luar negeri maupun lokal.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penyusunan Tugas
Akhir penulis mengambil judul “ANALISIS NETWORK PROSES
PRODUKSI TEH HIJAU PADA PT RUMPUN SARI KEMUNING – 1
DI NGARGOYOSO KARANGANYAR”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas tentang penerapan analisis network
pada perusahaan PT Rumpun Sari Kemuning – 1 yaitu sebagai
berikut :
1. Bagaimana aliran proses produksi teh hijau pada PT Rumpun Sari
Kemuning – 1 ?
2. Bagaimana penerapan Analisis Network yang baik pada PT
Rumpun Sari Kemuning – 1 agar pekerjaan selesai tepat waktu?
3. Bagaimana jalur kritis untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
commit to user
4. Berapa probabilitas proses produksi dapat selesai tepat waktu
sesuai dengan yang ditargetkan?
C. Tujuan Penelitan
Semua kegiatan yang dilakukan memiliki tujuan tertentu yang
ingin dicapai, demikian juga dengan penelitian ini. Adapun tujuan
penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui aliran proses produksi teh hijau pada PT
Rumpun Sari Kemuning – 1.
2. Untuk mengetahui penerapan analisis network yang baik pada PT.
Rumpun Sari Kemuning - 1 agar pekerjaan selesai tepat waktu.
3. Untuk mengetahui jalur kritis guna menyelesaikan pekerjaan
dengan waktu yang efisien.
4. Mengetahui jumlah probabilitas waktu proses produksi yang dapat
dicapai sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan manfaat yang dapat
berguna untuk berbagai pihak. Adapun berbagai pihak tersebut yaitu :
1. Bagi Perusahaan.
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan khususnya manajemen perusahaan dalam
commit to user
b. Memberikan masukan pada pihak manajemen perusahaan
dalam melakukan perencanaan dan pengawasan proses
produksi untuk menghemat waktu, biaya maupun tenaga kerja
dalam pengerjaan proses produksi.
2. Bagi Penulis.
a. Dapat menerapkan teori – teori yang diperoleh dari bangku
kuliah ke dalam perusahaan yang sesungguhnya.
b. Dapat memperoleh wawasan dan pengalaman dalam
perusahaan terutama pada urutan kegiatan proses produksi
dan waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan proses produksi.
c. Dapat membandingkan antara teori Analisis Network dengan
kenyataan dalam perusahaan yang sesungguhnya.
3. Bagi pihak lain.
a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan pada pihak lain
yang berkaitan dengan Analisis Network dalam perusahaan.
b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pertimbangan dan referensi untuk penelitian yang ingin
mengambil topik yang sama.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang peneliti gunakan adalah studi kasus
commit to user
waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi yang dilakukan
oleh PT Rumpun Sari Kemuning – 1 yang kemudian
menggunakan analisis network dalam penerapan penghitungan
waktu yang efisien.
2. Objek Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini pada perusahaan yang
merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi teh untuk
kebutuhan luar negeri (ekspor) maupun lokal yaitu PT Rumpun
Sari Kemuning – 1 yang berlokasi di Desa Ngargoyoso
Kabupaten Karangaanyar.
3. Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber pada:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan
survei lapangan yang menggunakan semua metode
pengumpulan data original (Kuncoro, 2003:127). Data primer
bersumber dari observasi langsung maupun wawancara
kepada karyawan yang langsung terlibat dalam kegiatan
proses produksi. Data yang diperoleh yaitu :
1) Data mengenai tunjangan karyawan.
2) Waktu proses pada tiap mesin.
3) Data mengenai pemasaran yang dilakukan
commit to user
4) Total waktu yang dibutuhkan perusahaan sekali
produksi.
5) Rendemen teh pada setiap terminal produksi.
b. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro,
2003:127). Biasanya data sekunder berwujud data
dokumentasi maupun data laporan yang telah tersedia di
perusahaan.
Data yang diperoleh yaitu :
1) Data sejarah berdirinya perusahaan dan sistem
kerja karyawan.
2) Struktur organisasi dan layout perusahaan..
3) Data laporan harian produksi.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara (interview).
Wawandara adalah teknik pengambilan data dimana
peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali
informasi dari responden (Suliyanto, 2006:137). Wawancara
dilakukan dengan kepala bagian produksi dan karyawan yang
terlibat langsung dengan kegiatan produksi untuk
commit to user
b. Observasi
Menurut Suliyanto (2006:139) Observasi adalah
pengumpulan data dengan menggunakan panca indra, jadi
tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata.
Mendengar, mencium, mengecap, dan meraba termasuk
salah satu bentuk observasi. Instrumen yang digunakan dari
observasi adalah pengamatan dan lembar observasi. Dalam
penelitian ini, penulis mengamati secara langsung mengenai
semua kegiatan yang terjadi di dalam parusahaan dan semua
karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan produksi.
c. Studi Pustaka.
Studi Pustaka merupakan pengumpulan data dengan
cara membaca dan mengambil dari literatur – literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
d. Pemeriksaan Data Arsip.
Pemeriksaan data arsip merupakan pengumpulan data
dari beberapa arsip yang telah terkumpul dalam bentuk
dokumen yang dimiliki perusahaan. Data yang diperoleh yaitu
mengenai gambaran umum perusahaan, dan data – data yang
berhubungan dengan proses produksi.
5. Teknik Analisis Data.
a. Analisis Deskriptif
Penulis membuat deskripsi singkat mengenai analisis
commit to user
akurat pada PT Rumpun Sari Kemuning – 1 di Desa
Ngargoyoso, Karanganyar.
b. Analisis Kuantitatif.
Analisis network yang penulis gunakan, penulis
menggunakan metode PERT sebagai penerapan. Langkah –
langkah dalam penerapan PERT yaitu :
1) Menentukan urutan kegiatan dan estimasi waktu yang
diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Estimasi waktu yang diperlukan agar pekerjaan
dapat selesai dengan rumus :
ET
keterangan :
ET = aktifitas waktu yang diperkirakan
a = waktu optimis, waktu yang dibutuhkan
oleh sebuah aktivitas jika semua hal
berlangsung susai rencana.
b = waktu pesimis, waktu yang dibutuhkan
sebuah aktivitas dengan asumsi kondisi
yang ada sangat tidak diharapkan.
m = waktu realistis, waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan sebuah aktivitas
commit to user
2) Menyusun diagram network.
Diagram network merupakan bagan yang ditulis
dalam bentuk simbol.
= simbol anak panah, yang menunjukkan
sebuah kegiatan atau aktivitas. Yang dimaksud
kegiatan di sini adalah segala tindakan yang memakan
waktu tertentu dalam pemakaian / penggunaan
sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan
produksi (resources ) yang ada.
= simbol lingkaran, menunjukkan suatu
kejadian (event), baik kejadian atas berakhir /
selesainya suatu kejadian tertentu atau kejadian
dimulainya kejadian yang lain. Biasanya terdapat nomor
(nodes) di dalamnya untuk menunjukkan suatu
kejadian/ aktivitas.
= simbol anak panah terputus – putus yang
menunjukkan kegiatan semu (dummy activity). Dalam
kegiatan network, kegiatan semu boleh ada boleh tidak.
Kegiatan semu dimunculkan untuk menghindari
commit to user
Dalam menyusun diagram network memerlukan
data yaitu:
a) Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
b) Menetukan urutan kegiatan.
c) Identifikasi waktu yang dibutuhkan pada tiap
kegiatan.
d) Menghitung jalur terpanjang untuk
menyelesaikan seluruh kegiatan produksi.
3) Menghitung waktu terpanjang yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan atau yang disebut dengan jalur
kritis (critical path).
Untuk menentukan jalur kritis secara keseluruhan,
menggunakan metode CPM (critical path method). Dalam
CPM terdapat beberapa istilah yang dipergunakan yaitu :
ES (Earliest Start) = waktu mulai kegiatan paling
cepat
LS (Latest Start) = waktu mulai kegiatan yang
paling lambat
EF (Earliest Finish) = waktu penyelesaian kegiatan
yang paling cepat
LF (Latest Finish) = waktu penyelesaian kegiatan
paling lambat
commit to user
Untuk menghitung ES dan LS dengan rumus
sebagai berikut:
EF = ES + t
LF = LS + t
S = LS – ES atau S = LF – EF.
6. Alur Pemikiran.
Gambar 1.1
Alur pemikiran Permintaan konsumen
Perencanaan produksi :
- Jenis – jenis kegiatan - Urutan pekerjaan
- Waktu yang dibutuhkan pada tiap aktivitas
NETWORK
commit to user
Keterangan :
Perusahaan Rumpun Sari Kemuning – 1 merupakan
perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan
yang dilakukan oleh pihak pemasaran pusat yang berada di
Jakarta. Berdasarkan permintaan pelanggan selanjutnya
dilakukan perencaan proses produksi yang meliputi jenis – jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan, menentukan urutan
pekerjaan, pekerjaan mana yang lebih didahulukan serta
pekerjaan – pekerjaan yang dapat dikerjakan sesudah
pekerjaan tersebut dimulai dan waktu yang dibutuhkan pada
tiap aktivitas. Selanjutnya menyusun diagram network dan
melakukan analisis network, untuk mengetahui jalur kritis.
Berdasarkan jalur kritis yang ada dapat diketahui efisiensi
waktu yang tepat dalam menyelesaikan proyek produksi teh
commit to user BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Produksi
Menurut Nasution (2003:3) proses produksi merupakan cara,
metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu produk dengan bahan baku (dana) yang ada.
Menurut Assauri (2004:12) proses produksi terdiri dari peralatan
dan dengan mana bahan – bahan dikombinasikan atau diolah menjadi
barang – barang atau jasa – jasa yang akan diberikan kepada
pelanggan, untuk mendapatkan uang atau pendapatan.
Sedangkan menurut Subagyo (2000:8–10) proses produksi atau
proses operasi adalah proses perubahan masukan menjadi keluaran.
Pada umumnya membaginya menjadi dua macam yang sifatnya
ekstrim yaitu :
1. Proses produksi continous atau terus - menerus.
Proses produksi terus – menerus adalah proses produksi
yang tidak pernah berganti macam barang yang dikerjakan.
Proses produksi continous biasanya disebut sebagai proses
produksi yang berfokus pada produk atau product focus, karena
biasanya setiap produk disediakan fasilitas produksi tersendiri
yang meletakkannya disesuaikan sengan urutan proses
commit to user
Hasil produksi dapat distandarisasi, dan dalam jangka
panjang tidak pernah berubah macamnya. Arus barang dalam
proses produksi menyerupai garis sehingga sering dikatan
sebagai line flow.
2. Proses produksi terputus – putus.
Proses produksi terputus – putus atau intermittent digunakan
untuk pabrik yang mengerjakan barang bermacam – macam,
dengan jumlah setiap macam hanya sedikit. Dikatakan proses
produksi terputus – putus karena perubahan proses produksi
setiap saat terputus apabila terjadi perubahan macam barang
yang dikerjakan. Oleh karena itu tidak mungkin bila mengurutkan
letak mesin sesuai dengan urutan proses pembuatan barang.
Proses produksi terputus – putus biasanya disebut juga
sebagai proses produksi yang berfokus pada proses atau process
focus. Arus barang pada proses produksi ini bersifat beraneka
ragam atau bisa disebut jumbled flow karena setiap macam
barang memiliki urutan proses yang berbeda – beda.
Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas dapat diambil
kesimpulan proses produksi merupakan kegiatan yang mengubah
barang masukan dengan menggunakan berbagai teknik dan
metode menambah atau menciptakan barang keluaran dengan
commit to user B. Manajemen Proyek
Menurut Handoko (2003:8) manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha – usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Proyek merupakan proses penciptakan suatu jenis produk yang
agak rumit dengan suatu pendefinisian urutan tugas – tugas yang
teratur akan kebutuhan sumberdaya dan dibatasi oleh waktu
penyelesaian (Nasution, 2003:11).
Menurut Heizer dan Render (2009:87) proyek dapat didefinisikan
sebagai sederetan tugas yang di arahkan pada suatu hasil output
utama. Sedangakan manajemen proyek menurut Santoso (2003:3)
yang dimaksudkan manajemen proyek adalah kegiatan
merencanakan dan mengendalikan sumber daya organisasi
perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu
dengan sumber daya tertentu.
Jadi dapat diambil kesimpulan manajemen proyek yaitu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan pada
sederetan tugas penciptaan suatu produk dengan tujuan tertentu,
sumberdaya tertentu dan waktu tertentu.
commit to user C. Perencanaan
Menurut Handoko (2003:23) Perencanaan (planning) adalah
pemilihan atau penetapan tujuan – tujuan organisasi dan penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem,
anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan
keputusan (decision making), proses pengembangan dan
penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu
masalah tertentu. Keputusan – keputusan harus dibuat pada berbagai
tahap dalam proses perencanaan. Menurut Handoko (2003:79) Empat
tahapan dasar perencanaan :
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini.
Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan
hambatan.
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian
kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan yaitu perencanaan
dilakukan untuk mencapai protective benefits yang dihasilkan dari
pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan
keputusan, dan positive benefits dalam bentuk meningkatnya sukses
commit to user
Dalam kegiatan perencanaan terdapat manfaat dan beberapa
kelemahan. Menurut Handoko (2003:81-82) manfaat dari
perencanaan yaitu perencanaan membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan,
membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah – masalah
utama, memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
operasi lebih jelas, membantu penempatan tanggung jawab lebih
tepat, memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi,
memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi, membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah
dipahami, meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, menghemat
waktu, usaha dan dana. Kelemahan perencanaan beberapa di
antaranya adalah bahwa pekerjaan yang tercakup dalam
perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata, perencanaan
cenderung menunda kegiatan, perencanaan mungkin terlalu
membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi, kadang –
kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi
individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah
tersebut terjadi, ada rencana – rencana yang diikuti cara – cara yang
tidak konsisten. Meskipun perencanaan memiliki beberapa kelemahan
akan tetapi lebih banyak memiliki manfaat, maka perencanaan harus
commit to user D. Pengawasan
Menurut Handoko (2003:25) pengawasan (controlling) adalah
penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Menurut Gitisudarmo (2002:8) pengawasan pada hakikatnya
adalah pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan apakah telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak. Informasi tentang
terjadinya penyimpangan – penyimpangan dari rencana haruslah
selalu diciptakan baik secara visual ataupun nonvisual. Semakin
cepat informasi tentang terjadinya penyimpangan akan segera dapat
diketahui dan dilakukan tindakan – tindakan pengecekan
selanjutnya. Hal ini sering disebut follow up.
Sedangkan menurut Wijayanti (2008:117-118) Pengawasan
adalah suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan – tujuan
organisasi dan manajemen tercapai. Tahap – tahap dalam proses
pengawasan yaitu :
1. Penentuan standar
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa
penyimpangan
commit to user
Menurut Gitosudarmo dan Reksohadiprojo (2000:127) tahap
pengawasan biasa dikenal sebagai fungsi pengawasan produksi,
yang terdiri dari :
1. Routing, yaitu usaha untuk menentukan urutan operasi yang
akan dilalui, mulai dari bahan sampai produk selesai.
2. Scheduling, menetukan rencana waktu kapan pekerjaan itu
akan dikerjakan dan bilamana pekerjaan – pekerjaan dapat
dialokasikan pada waktu yang telah ditentukan.
3. Dispatching, adalah perintah pelaksanaan dari semua
rencana dan pengaturan dalam bidang routing dan
scheduling.
4. Follow, merupakan fungsi penelitian dan pengecekkan
terhadap semua aspek yang mempengaruhi kelancaran
kegiatan produksi.
E. Penjadwalan
Scheduling adalah penjadwalan kegiatan. Suatu kegiatan
dijadwalkan kapan mulainya, berapa lama mengerjakan setiap tahap
kegiatannya dan akhirnya kapan selesainya (Subagyo, 2000:165).
Menurut Handoko (2003:400) Scheduling adalah istilah yang
digunakan untuk perencanaan penjadwalan (waktu) dan urutan
penggunaan sumber daya phisik dan manusia dan untuk kegiatan –
commit to user
Sedangkan penjadwalan proyek menurut Heizer dan Render
(2009:90) penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian
waktu untuk seluruh aktifitas.
Jadi penjadwalan adalah suatu kegiatan menentukan dan
mengurutkan kegitan kapan suatu kegiatan dimulai dan kapan
selesainya dengan membagi waktu untuk seluruh aktifitas yang ada.
F. Menyusun Diagram Network
Menurut Gitosudarmo (2002:301) Diagram Network merupakan
sebuah bagan yang sistematis dari kegiatan – kegiatan serta kejadian
– kejadian didalam melaksanakan proses produksi, dan dalam
penggambarannya menggunakan simbol – simbol. Simbol yang
dipergunakan yaitu :
= simbol anak panah, yang menunjukkan sebuah kegiatan
atau aktivitas. Yang dimaksud kegiatan di sini adalah segala tindakan
yang memakan waktu tertentu dalam pemakaian/ penggunaan
sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan produksi (resources)
yang ada.
= simbol lingkaran, menunjukkan suatu kejadian (event),
baik kejadian atas berakhir/selesainya suatu kejadian tertentu atau
kejadian dimulainya kejadian yang lain. Biasanya terdapat nomor
commit to user
= simbol anak panah terputus – putus yang menunjukkan
kegiatan semu (dummy activity). Dalam kegiatan network, kegiatan
semu boleh ada boleh tidak. Kegiatan semu dimunculkan untuk
menghindari diantara dua peristiwa terdapat lebih dari satu kegiatan.
Dalam menyusun diagram network data yang diperlukan yaitu :
1. Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Menetukan urutan kegiatan.
3. Identifikasi waktu yang dibutuhkan pada tiap kegiatan.
4. Menghitung jalur terpanjang untuk menyelesaikan seuruh
kegiatan produksi.
G. Analisis Network
Menurut Handoko (2003:153) Analisis Network adalah suatu
peralatan manajerial yang dikembangkan untuk membantu
manajemen dalam perencanaan, pengawasan dan penjadwalan
(scheduling) proyek – proyek yang relatif kompleks dan tidak rutin.
Sedangkan menurut Presetya dan Lukiastuti (2011:34) Analisis
Network merupakan metode analitik yang dirancang untuk membantu
dalam penjadwalan dan pengawasan kompleks yang saling
berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Analisis Network
sangat membantu dalam perencanaan suatu proyek yang kompleks,
scheduling pekerjaan – pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang
praktis dan efisien, mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja
commit to user
pertukaran) antara waktu dan biaya, dan menetukan probabilitas
penyelesaian suatu proyek tertentu.
Analisis Network dilakukan agar perencanaan dan pengawasan
dapat dilakukan secara sistematis sehingga didapatkan efisiensi kerja.
Dalam analsis network terdapat dua metode yang terkenal yaitu
metode PERT dan CPM. Kedua metode tersebut sangat mirip, tetapi
metode PERT banyak digunakan untuk merencanakan dan
mengawasi program – program penelitian dan pengembangan.
Sedangkan CPM digunakan terutama dalam proyek – proyek
kontruksi.
1. PERT (Program Evaluation and Review Technique)
PERT juga disebut sebagai Teknik Evaluasi Dan Peninjauan
Kembali Program. PERT merupakan metoda analitik yang
dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek –
proyek yang bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan –
kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan
dibatasi oleh waktu (Handoko, 2003:401).
Dalam metoda PERT menggunakan tiga estimasi waktu yaitu :
a. Waktu optimistis ( a ), waktu kegiatan bila semuanya berjalan
baik tanpa hambatan atau penundaan – penundaan.
b. Waktu pesimistis ( b ), waktu kegiatan bila terjadi hambatan
atau penundaan melebihi dari seharusnya.
c. Waktu realistis ( m ), waktu yang mestinya terjadi bila suatu
commit to user
Waktu penyelesaian kegiatan yang diperkirakan dapat
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
ET =
Keterangan :
ET = perkiraan waktu
2. CPM (Critical Path Method)
Menurut Gitosudarmo (2002:297) analisa jalur kritis atau
critical path method adalah merupakan suatu metode analisa yang
mampu memberikan informasi kepada manajer untuk dapat
melakukan perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan
produksi atau yang akan dilaksanakan. Metode analisa jalur kritis
ini terutama digunakan untuk mengendalikan kegiatan – kegiatan
yang bersifat tidak rutin, atau terutama pada tipe proses produksi
yang intermittent atau produksi pesanan.
CPM membuat asumsi bahwa aktivitas diketahui dengan
pasti sehingga hanya diperlukan satu faktor waktu untuk setiap
kegiatan. Dalam CPM menggunakan beberapa istilah dalam
menghitung perkiraan waktu yaitu :
ES (Earliest Start) = waktu mulai kegiatan paling
cepat
LS (Latest Start) = waktu mulai kegiatan yang
commit to user
EF (Earliest Finish) = waktu penyelesaian kegiata
yang paling cepat
LF (Latest Finish) = waktu penyelesaian kegiatan
paling lambat
S (Slack) = waktu mundur kegiatan.
Untuk menghitung ES dan LS dengan rumus sebagai
berikut:
EF = ES + t
LF = LS + t
S = LS – ES atau S = LF – EF.
H. Estimasi Probabilitas
Dalam suatu kegiatan pasti terdapat variansi yang dapat
mempengaruhi terjadinya penundaan waktu. Variansi dalam beberapa
aktivitas yang berada pada jalur kritis akan memengaruhi waktu dalam
penyelesaian proyek secara keseluruhan dan memungkinkan
terjadinya suatu penundaan. Oleh karena itu, perlu diketahui berapa
tingkat probabilitas penyelesaian kegiatan.
Untuk mengetahui probabilitas penyelesaian proyek
menggunakan rumus variansi waktu standar yaitu :
commit to user
Keterangan :
Z = Jumlah Standar Deviasi Batas Waktu atau Estimasi
Probabilitas
a
p = standar deviasi proyekStandar Deviasi Proyek diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
a
p =Untuk mencari besar variasi proyek dirumuskan sebagai berikut :
Variansi Proyek =
Variasi aktivitas jalur kritis merupakan variasi tiap aktivitas yang
termasuk dalam jalur kritis. Variasi dirumuskan :
variansi aktivitas =
keterangan :
a = waktu optimistis
commit to user BAB III
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Rumpun Sari Kemuning – 1
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Perkebunan teh hijau di PT. Rumpun Sari Kemuning I,
dirintis oleh bangsa Belanda yang pada waktu itu sedang
menjajah Bangsa Indonesia, dengan nama “NV. Cultuur
Maatschapij Kemuning”,dengan pusat pengelolaan di Nederland.
Berdasarkan undang – undang pemerintahan di Belanda pada
tahun 1854 pasal 62 dan Undang – undang Agraria pada tahun
1870 yang mengatur mengenai hak guna usaha (HGU), maka
pada tanggal 11 April 1852 pemerintah Belanda memberikan HGU
dalam jangka 50 tahun kepada kakak beradik warga Belanda yang
bernama Jonan De John dan Van Mender Van yang tinggal di Den
Haag Belanda. Lahan HGU yag diberikan tersebut berada di dua
kecamatan yaitu kecamatan Ngargoyoso dengan luas 812, 127
Ha dan Kecamatan Jenawi dengan luad 238, 828 Ha sehingga
luas totalnya 1.051 Ha. Pada saat itu lahan tersebut ditanami kopi
dan teh yang pengolahannya diserahkan pada Firma Watering
dan Labour yang berkedudukan di Belanda.
Pada tahun 1942, karena Jepang datang ke Indonesia, maka
commit to user
1945. Pada saat kependudukan pemerintahan Jepang, kegiatan
komersial mengalami kemacetan karena kebun diserahkan
kepada penduduk setempat sehingga mengakibatkan tanaman
teh dan kopi banyak yang mati karena tidak terawat dengan baik.
Pada tahun 1945 sampai awal tahun 1948 perkebunan
kemuning dikelola oleh Mangkunegaran Surakarta dengan
pimpinan Ir. Sarsito. Sedangankan pada tahun 1948 sampai
dengan tahun 1950 kebun kemuning dikuasai oleh pemerintah
Militer Republik Indonesia dan hasil produksinya digunakan untuk
membiayai perjuangan kemerdekaan. Berdasarkan Konferensi
Meja Bundar (KMB) pada tanggal 19 Mei 1950 sampai dengan 30
Desember 1952 kebun kemuning diserahkan kembali kepada NV.
Cultuur Maatschapij Kemuning. Pada tanggal 1 Januari 1953
berdasarkan Undang – undang No. 3/1952/RI Hak Guna Usaha
(HGU) kebun kemuning, dicabut dari NV. Cuntuur Maatschapij
kemuning.
Pada tahun 1965 dipegang sementara oleh KODAM
Diponegoro dengan luas area 546,868 Ha. Hal ini disebabkan
karena adanya rongrongan PKI dalam usaha merebut sebagian
area perusahaan. Berdasarkan SK Mendagri No. 17/HGU/NIA/71
maka pada tanggal 3 November 1971 pengelolaan kebun
Kemuning diserahkan kepada yayasan Rumpun Diponegoro dan
commit to user
Pada tahun 1980 PT. Rumpun dipecahkan menjadi 2 yaitu :
a. PT. Rumpun Antan dengan komoditi karet, kopi, kelapa,
cengkeh dan randu yang meliputi perkebunan :
1) Perkebunan Curai/ Rejodadi di Cilacap
2) Perkebunan Samudra di Banyumas
3) Perkebunan Darmokradenan di Banyumas
4) Perkebunan Cluwak di Pati
5) Perkebunan Jati Pablengan di Semarang
b. PT. Rumpun Teh dengan komoditi kopi, teh yang meliputi:
1) Perkebunan Kemuning di Karanganyar
2) Perkebunan Medini di Kendal
3) Perkebunan Kaligantung di Semarang
Pada tahun 1990 tepatnya pada bulan Maret PT. Rumpun
bekerja sama dengan PT. Astra Argo Niaga di Jakarta yang
pengelolaannya diserahkan kepada PT. Astra Argo Niaga yang
sahamnya 605% milik PT. Astra. Kemudian pada tahun 2003
sampai saat ini pengelolaan PT. Rumpun Sari Kemuning
diserahkan sepenuhnya kepada PT. Sumber Abadi
commit to user 2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Visi dari PT. Rumpun Sari Kemuning – 1 adalah
Mewujudkan perkebunan Teh di PT. Rumpun Sari Kemuning
– 1 sebagai salah satu Perusahaan Perkebunan di Jawa
Tengah yang Profesional dengan mengedepankan sumber
daya manusia dan kelestarian lingkungan hidup.
b. Misi
Misi PT. Rumpun Sari Kemuning – 1 Ngargoyoso
Karanganyar adalah:
1) Menyelenggarakan Usaha dibidang Perkebunan berupa
barang dan jasa guna memupuk keuntungan demi
kemajuan dan keberlanjutan perusahaan serta
kesejahteraan karyawan.
2) Mengelola Usaha Perkebunan untuk mencapai hasil yang
optimal bagi perusahaan, karyawan dan masyarakat
sekitar kebun.
3) Meningkatkan produktivitas dan disiplin seluruh tenaga
kerja yang ada demi tercapainya kuantitas dan kualitas
produk yang mempunyai daya saing tinggi di dunia
perdagangan baik Nasional maupun Internasional.
4) Mengelola usaha perkebunan yang taat kepada aturan
commit to user
demi terciptanya suasana kerja yang aman, nyaman dan
ramah lingkungan.
3. Struktur Organisasi
PT. Rumpun Sari Kemuning merupakan perusahaan yang
dikelola oleh PT. Sumber Abadi Tirtasentosa. Struktur organisasi
di PT. Rumpun Sari Kemuning berkembang menyesuaikan
dengan perkembangan perusahaan, dengan sistem garis dan staf,
setiap bawahan hanya bisa mendapat perintah dari satu atasan
saja dan manajer atau pimpinan bagian lain meskipun garis
kedudukannya masih dibawah manajer tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang struktur organisasi
33
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT . Rumpun Sari Kemuning – 1 Sumber : Kantor Induk Perusahaan PT Rumpun Sari Kemuning – 1
commit to user
Berikut tata kerja kantor pada PT. Rumpun Sari Kemuning –
1 berdasarkan masing – masing bagian yaitu :
a. Administratur / manajer
Tugas dan tanggungjawab administratur / manager adalah :
1) Memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi semua
kegiatan dalam bidang tanaman, proses produksi,
administrasi, penguasaan materi atau personal serta
penanganan wilayah perkebunan termasuk harta dan
kekayaan perusahaan.
2) Melaksanakan perencanaan Direksi.
3) Mengumpulkan dan mengajukan usulan – usulan maupun
pendapatan untuk bahan perbaikan.
4) Memperhatikan kesejahteraan karyawan.
b. Kepala Tata Usaha.
Kepala Tata Usaha mempunyai tugas dan wewenang dan
tanggungjawab sebagai berikut:
1) Mewakili pimpinan apabila ditunjuk atau apabila pimpinan
berhalangan.
2) Menyiapkan Kebutuhan dana kepada masing – masing
departemen dari Direksi atau kantor Head Office.
3) Mengadakan hubungan kerja denga karyawan sesuai
dengan fungsinya serta memelihara hubungan baik demi
kelancaran tugas operasional.
commit to user
5) Atas persetujuan Administratur melaksanakan pembelian
bahan dan barang berkala besar untuk keperluan
perusahaan.
6) Mengatur pembayaran upah sesuai dengan daftar upah
yang telah disetujui oleh Administratur.
c. Kepala Tanaman.
Tugas Kepala Tanaman adalah :
1) Mengawasi segala kegiatan yang ada pada kebun dan
pengelolaannya.
2) Membantu Administratur dalam mengevaluasi kesalahan
karyawan/pekerja.
3) Melaksanakan konsolidasi pada kebun bilamana ada
serangan HPT ( hama penyakit tanaman ) dan kematian
tanaman.
4) Memberitahukan pada Administratur apabila kebun ada
serangan HPT.
5) Menangani dan mengevaluasi pengelolaan tanaman dan
pemetikan di kebun pada afdeling yang dikuasainya.
d. Kepala Pabrik dan Teknik.
Tugas dan W ewenang Kepala Pabrik sebagai berikut :
1) Berkewajiban menyiapkan sarana transportasi kebun,
antara lain untuk angkutan bahan / pucuk, pupuk,
karyawan dll.
commit to user
3) Berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan pengelolaan bahan dasar dari kebun sampai
menjadi produk siap kirim.
4) Menjalankan administrasi produksi pengelolaan sesuai
kebijaksanaan.
e. Kerani Gudang Material.
Tugas dan tanggungjawab Kerani Gudang Material adalah :
1) Mengatur masuk dan keluarnya material baik dari HO
maupun dari pembelian lokal.
2) Mengadministrasikan dan memelihara barang – barang
dalam gudang.
3) Bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha.
f. Kerani Personalia dan Umum.
Tugas dan Kewajiban Kerani Personalia dan Umum adalah :
1) Melaksanakan tugas dalam hal pengaturan cuti karyawan.
2) Mengurus rumah tangga kantor, mengatur tata tertib
kantor dan mengatur penyelenggaraan rapat perusahaan.
3) Menyelenggarakan urusan umum, surat menyurat dan
tugas untuk sekretaris kebun.
4) Menertibkan dan mengawasi hal – hal yang berhubungan
dengan urusan kesehatan, agama serta olah raga.
5) Membuat rencana, mengkoordinir, mengawasi
pelaksanaan tugas security, pembinaan wilayah ( teritorial
commit to user
6) Menyusun bahan laporan sesuai dengan tugasnya atau
dari masing – masing departemen untuk dikirimkan ke
kantor pusat ataupun Direksi.
g. Kerani Kasir dan Keuangan.
Tugas dan Kewajiban Kerani Keuangan dan Kasir adalah :
1) Mencatat keluar masuknya uang perusahaan untuk gaji
maupun operasional kebun.
2) Membuat laporan keuangan mingguan tiap departemen.
h. Kerani Tanaman.
Tugas dan kewajiban Kerani Tanaman adalah :
1) Mencatat dan memberikan laporan mengenai data
pengelolaan tanaman di kebun secara keseluruhan baik
pekerjaan petik, rawat, HPT ,dll.
2) Membuat daftar upah karyawan tanaman.
i. Kerani Gudang Produksi.
Tugas dan kewajiban Kerani Gudang Pruduksi adalah :
1) Mencatat dan memberikan laporan mengenai stock
produksi kering.
2) Melayani pembeli yang sesuai dengan DO yang
diterbitkan dari HO.
commit to user
j. Kerani Pabrik / Olah.
Tugas dan kewajiban Kerani Pabrik / Olah sebagai berikut :
1) Mencatat produksi dari kebun sampai siap untuk di olah.
2) Membantu proses produksi teh dari penyiapan
pengelolaan sampai siap di salurkan.
k. Kerani Timbang Pucuk.
Tugas dari Mandor Timbang Pucuk adalah :
1) Mencatat dan menimbang produksi dari pemetik.
2) Mengawasi produksi dari kebun sampai pabrik dan
mencatat hasil penimbangan dari masing – masing
mandor panen.
l. Mandor Panen.
Tugas dari Mandor Panan adalah :
1) Mengawasi dan mengkoordinir jalannya pemetikan pucuk
teh basah yang ada di kebun.
2) Bertanggung jawab kepada atasan terhadap hasil yang
dipanen.
3) Mengawasi tenaga kerja pemetik dan mengontrol
pemetikan yang dilakukan oleh pemetik.
m. Mandor Rawat dan HPT.
Tugas dari Mandor Rawat daN HPT adalah :
1) Mengawasi bagian perawatan kebun baik gulma maupun
commit to user
2) Menjaga tanaman agar terkendali terhadap hama dan
penyakit tanaman.
n. Mandor Olah.
Tugas dari Mandor Olah adalah :
1) Mengawasi pekerja yang sedang melakukan pengolahan.
2) Bertanggung jawab terhadap kualitas maupun kuantitas
produksi yang diolah.
o. Kepala Keamanan.
Tugas dan tanggung jawab Kepala Keamanan adalah :
1) Menjaga keamanan perusahaan.
2) Membuat laporan tentang keamanan perusahaan.
3) Membuat laporan sebagai bila ada peninjauan dari HO
maupun instansi lain.
4) Mencatat keluar masuknya kendaraan angkut produski
perusahaan maupun dari pihak lain.
p. Mekanik.
Tugas dan Tanggung jawab Mekanik adalah :
1) Mengontrol dan menjaga kelangsungan kerja mesin dan
peralatan di dalam pabrik.
2) Mengontrol dan mengganti bahan bakar.
3) Mereparasi mesin dan peralatan apabila mengalami
kerusakan.
commit to user
q. Mandor Sortasi.
Tugas dan Kewajiban Mandor Sortasi yaitu :
1) Mengawasi pekerjaan yang sedang malakukan Sortasi.
2) Mengontrol dan menangani proses sortasi agar hasil
produksi sesuai dengan mutu yang dihasilkan oleh
perusahaan.
r. Driver.
Tugas dan kewajiban Driver adalah :
1) Mengangkut hasil produksi dari kebun.
2) Menjaga kendaraan agar tetap bersih dan baik.
3) Mengantarkan Administratur / manajer Perjalanan Dinas
Luar apabila diperlukan.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah orang yang bekerja dalam perusahaan.
Tujuan adanya tenaga kerja dalam perusahaan adalah untuk
melakukan proses produksi dan mengatur berjalannya proses
produksi. Pada PT. Rumpun Sari Kemuning – 1 proses produksi
dilakukan menggunakan tenaga manusia dan tenaga mesin.
Sedangkan tenaga kerja manusia yang bekerja di PT. Rumpun
Sari Kemuning - 1 baik secara langsung maupun tidak langsung
sebagai berikut : Karyawan staff sebanyak 6 orang, Karyawan non
staff sebanyak 3 orang, Karyawan bulanan sebanyak 53 orang,
Karyawan harian tetap sebanyak 62 orang, Karyawan harian lepas
commit to user
Sedangkan tenaga mesin yang digunakan dalam proses
produksi teh hijau pada PT. Rumpun Sari Kemuning - 1
menggunakan beberapa jenis mesin. Mesin digunakan untuk
mengolah pucuk teh yang kemudian dihasilkan barang setengah
jadi untuk disalurkan pada pemesan. Mesin yang digunakan yaitu
sebagai berikut:
a. Rotary Panner.
Secara umum Rotary Panner merupakan alat yang
digunakan untuk melayukan pucuk teh. Fungsi Rotary Panner
yaitu memanaskan pucuk melalui induksi panas dengan
silinder sehingga pucuk lemas. Prinsip kerja mesin ini adalah
melayukan daun teh dengan menggunakan sumber panas
dari api kompor yang dipancarkan pada bagian dinding luar
silinder sehingga silinder menjadi panas. Pucuk teh masuk ke
dalam silinder yang berputar secara kontinyu dengan
menggunakan Conveyor.
b. Press Roller.
Press Roller merupakan mesin yang digunakan untuk
menggulung pucuk teh yang telah layu. Prinsip kerja press
roller adalah menggulung daun teh yang berada dalam silinder
berdasarkan goyangan meja dengan pengadukan dan
sirkulasi. Daun teh masuk melalui hopper ditampung dalam
silinder. Silinder akan bergerak berputar sehingga daun tah
commit to user
pada permukaan meja. Bahan yang berada dibawah akan
diaduk dan disirkulasi ke bagian atas begitu sebaliknya dan
berlangsung secara Continyu.
c. Endless Chain Pressure (ECP)/ Dryer/ ECP Belong.
Endless Chain Pressure merupakan mesin yang memiliki
fungsi mengeringkan dan mengurangi kadar air daun teh
sampai 30-35% dari berat total. Prinsip kerja ECP adalah
mengeringkan daun teh yang telah tergulung dengan aliran
udara panas sehingga terjadi penguapan air. Daun teh masuk
kedalam ruang pemanas menggunakan trays dan diratakan
dengan menggunakan sisir perata (Spreader).
d. Repeat Dryer
Repeat Dryer merupakan mesin pengering awal. Prinsip
kerja mesin ini adalah mengurangi kadar air daun teh dengan
cara menguapkan air hingga kadar air 2 – 3 %. Daun teh yang
telah mengalami pengeringan awal dimasukkan ke dalam
hong yang berputar sesuai kapasitas muat hong sehingga
terjadi penguapan yang disebabkan oleh kontak langsung
dengan udara panas dalam hong.
e. Ball Tea
Ball tea merupakan mesin pengering akhir pada proses
produksi teh hijau. Prinsip kerja Ball Tea yaitu untuk
mengeringkan dan mengurangi kadar air daun teh sampai
commit to user
mengalami pengeringan awal dimasukan sedikit demi sedikit
ke dalam hong yang berputar sehingga terjadi penguapan
yang disebabkan oleh kontak langsung dengan udara panas
dalam hong. Waktu pengeringan pada Ball Tea lebih lama
dibandingkan dengan Repeat Dryer. Pada Ball Tea terjadi
gesekan antara daun teh, sehingga daun teh kering lebih
mengkilat dan lebih segar.
f. Mexzy
Prinsip kerja Mexzy memisahkan teh kering menurut
jenis mutu. Teh kering masuk melaui conveyor menuju ayakan
yang memiliki susunan lubang yang beraturan. Pada tiap
ayakan memiliki ukuran lubang yang berbeda. Susunan
ayakan terdiri dari 4 ayakan. Teh kering akan lolos sesuai
ukuran pada masing – masing ayakan.
g. Mydelton
Prinsip kerja pada mesin ini yaitu memisahkan tulang
pada masing – masing jenis mutu yang telah disortasi. Teh
kering masuk melalui conveyor menuju ke ayakan. Ayakan
bergerak maju mundur untuk meratakatan distribusi teh
kering. The kering akan lolos melalui lubang - lubang yang
commit to user h. Tea Cutter
Tea cutter merupakan mesin yang memiliki fungsi untuk
memotong dan mengecilkan ukuran teh yang terlalu panjang
atau lebar.
i. Winower
Winower memiliki fungsi untuk memisahkan atau
membersihkan debu pada teh kering hasil sortasi. Prinsip
kerja winower adalah memisahkan teh dengan menggunakan
hembusan angin. Teh kering masuk dalam ruang
penghembus melalui conveyor. Udara dihembus dengan
menggunakan exhaust fun. Teh yang mempunyai berat paling
besar akan jatuh pada lubang pengeluaran pertama dan teh
yang semakin kecil beratnya akan berturut – turut akan keluar
pada lubang pengeluaran selanjutnya.
j. Sparator
Separator merupakan mesin yang memilik fungsi
sebagai alat penyempurna dalam pemisahan teh kering dan
tulang. Mesin ini digunakan untuk dalam sortasi teh hijau
kualitas ekspor.
5. Jam kerja dan penggajian
Jam kerja yang diberlakukan di PT Rumpun Sari Kemuning –
commit to user
a. Pekerja kantor
Jam kerja kantor yang diberlakukan pada PT Rumpun Sari
Kemuning–1 adalah sebagai berikut :
Senin s.d kamis : jam 07.00 – 14.00 W IB
Jum’at : jam 07.00 – 11.00 W IB
Sabtu : jam 07.00 – 13.30 W IB
b. Pekerja pabrik
Jam kerja yang diberlakukan bagi karyawan pabrik ( proses )
di PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 dibagi menjadi 3 shift
(waktu) yaitu :
Shift I : jam kerja mulai jam 08.00 – 14.00 W IB
Shift II : jam kerja mulai jam 14.00 – 21.00 W IB
Shift III : jam kerja mulai jam 21.00 – 08.00 W IB
c. Pekerja kebun
Jam kerja kebun mulai pukul 05.30 – 13.00 W IB
Sedangkan system penggajian yang berlaku pada PT.
Rumpun Sari Kemuning-1 dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Karyawan staff dan non staff, penggajiannya merupakan
wewenang dari direksi pusat dan digaji setiap bulan sekali.
b. Sedangkan karyawan harian tetap dan harian lepas,
penggajiannya merupakan wewenang bagian administrator
commit to user
Sistem penggajian atau pengupahan yang dilakukan PT.
Rumpun Sari Kemuning – 1 berdasarkan sifat pekerjaannya.
Apabila ada kelebihan jam kerja bagi karyawan harian maka akan
dihitung sebagai kerja lembur yang besarnya disesuaikan dengan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep. 06/MEN/1997.
Sedangkan untuk karyawan pemetik borongan, upah yang
diberikan adalah Rp 200,00 tiap Kg pucuk. Sedangkan Apabila
analisa pucuk lebih dari 55 % maka tiap Kg pucuk di hargai Rp
275,00 – Rp 290,00.
6. Hasil Produksi.
Pada proses produksi teh hujau menghasilkan beberapa
jenis teh yang berbeda jenis dan gradenya. Pada PT. Rumpun
Sari Kemuning - 1 produk teh hijau yang dihasilakan yaitu :
a. Teh Grade 1 (kualitas untuk ekspor)
1) Peko Super besar (PSB), yaitu jenis the yang tidak lolos
lubang ayakan maxzy kedua dan tidak lolos ayakan ke
tiga. PSB merupakan jenis the hijau yang memiliki
karakteristik partikelnya tergulung padat terpilin (besar)
berwarna hijau sampai kehitaman bercampur tulang 2%.
2) Peko super kecil (PSK), yaitu jenis the yang tidak lolos
lubang ayakan maxzy ke empat dan tidak lolos ayakan
commit to user
hijau sampai kehitaman ukurannya lebih kecil
dibandingkan PSB. Mengandung tulang 2%.
3) Chun mee 3 (CM 3), yaitu jenis teh yang lolos lubang
ayakan maxzy kelima dan tidak lolos lubang ayakan
keenam. Chun mee pertikelnya tergulung padat
memanjang, berwarna hitam kehijauan sampai hitam.
Bercampur serat dan tulang 2%.
b. Teh Grade II (kualitas lokal)
1) Lokal I, yaitu jenis the yang lolos lubang winnower kedua
atau tidak lolos lubang ayakan midelton keempat dan lolos
lubang ayakan ketiga. Lokal 1 merupakan teh hijau yang
tergulung longgar dan kurang terpilin (partikel kecil),
berwarna hijau kehitaman sampai kuning kecoklatan,
bercampur tulang 10%.
2) Kempring, yaitu jenis teh yang lolos lubang winnower
ketiga, keempat dan kelima. Kempring merupakan teh
hijau yang partikelnya tidak tergulung longgar akan tetapi
berupa potongan pipih, berwarna hijau kehitaman sampai
kuning kecoklatan, bercampur serat dan tulang 5%.
3) Lokal II, yaitu jenis teh yang tidak lolos lubang ayakan
maxzy pertama. Lokal II merupakan teh hijau yang
tergulung longgar dan kurang terpilin (pertikel lebih besar),
berwarna hijau kehitaman sampai kuning kecoklatan,
commit to user
4) Dust, yaitu jenis teh yang lolos lubang ayakan maxzy
keenam. Dust merupakan teh hijau yang pertikelnya
berbentuk serpihan – serpihan kecil, berwarna hijau
kehitaman dampai kuning kecoklatan.
5) Tulang, yaitu jenis teh yang tidak lolos lubang ayakan
midelton pertama dan kedua. Tulang merupakan teh hijau
yang semua partikelnya berupa gagang berwarna kuning
kecoklatan.
Karateristik jenis teh berdasarkan standar mutu the hijau No.
SP–06-1997, teh hijau dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis mutu
yang sifat – sifatnya adalah sebagai berikut :
a. Mutu I (peko)
Bentuk daun tergulung kecil, warna hijau sampai hijau
kehitaman, aroma wangi teh hijau, tidak apek, benda – benda
asing tidak teredaksi, gagang maksimal 5%, kadar air
maksimum 1%.
b. Mutu II (Jikeng)
Bentuk daun tergulung melebar, warna hijau kekuningan
sampai warna hijau kehitaman, aroma wangi, tidak apek,
benda asing tidak teredaksi, gagang maksimum 7%, kadar air