Selama periode tahun 2016, Bangkok Bank secara berkesinambungan telah meningkatkan kinerjanya dengan berbagai cara. Beberapa aspek yang berkaitan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:
Produk dan Jasa
Fokus usaha bank adalah pada sektor korporasi perbankan dengan lingkup bisnis utamanya didalam transaksi perdagangan luar negeri. Bank menyediakan berbagai macam produk dan jasa perbankan untuk melayani kebutuhan yang spesifik dari nasabah. Untuk menarik lebih banyak nasabah dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bank dengan tingkat harga yang kompetitif.
Produk dan Jasa yang ditawarkan bank adalah:
1. Pinjaman
2. Deposito
3. Pengiriman uang
4. Kegiatan Ekspor dan Impor
5. Jaminan Bank
6. Transaksi Valuta Asing
Teknologi Informasi
Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik untuk nasabah, bank memandang bahwa teknologi mempunyai peranan yang sangat penting. Bank terus bekerja sama dengan bagian informasi teknologi kantor pusat guna memperkenalkan dan memperbaharui teknologi informasi, Bank secara berkesinambungan melaksanakan proyek pemutakhiran sistim pelaporan ke Bank Indonesia dan juga telah berhasil mengimplementasikan sistem KYC dan AML dengan aplikasi yang di sediakan oleh kantor pusar, dan bank juga melakukan pengembangan atas sistem program pemantauan transaksi / aktivitas yang mencurigakan. Lebih dari itu, bank melakukan peningkatan atas sistem giro, kliring, kas bank dengan mengimplemetasikan Cashier System.
Struktur Organisasi
Selama tahun berjalan, Bank telah memulai suatu program untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperbaiki prosedur operasi. Lebih dari itu, struktur organisasi ditinjau kembali minimum sekali dalam setahun, seperti meninjau tingkatan perintah, dan memperbaiki komunikasi internal. Bank yakin bahwa
During the 2016 period, Bangkok Bank has continued to improve its performance in many ways. Some of the specific aspects are mentioned below:
Product and Services
The bank focuses on corporate banking sector with scope of business is primarily to engage in International trade finance.
Bank provides a broad variety of banking products and services catering for the specific needs of our customers. In order to attract more customers and to increase our service quality at competitive price.
Products and services offered by the bank are :
1. Loans
2. Deposit
3. Remittance
4. Export and Import 5. Bank Guarantee
5. Foreign Exchange
Information Technology
In order to increase the efficiency and work productivity as well as providing better services to our customers, bank viewed technology as vital role. Bank is continuously working with Head Office Information Technology Department to introduce and upgrade new information technology system. Bank continuously improve Bank’s reporting system process to Bank Indonesia and Bank has also successfully implemented KYC and AML system from Head Office, and bank has developed a system to monitor suspicious acitivity on a daily basis. More than that, bank has successfully upgraded our current account, clearing, cash system through the implementation of Cashier System
Organizational Structure
During the year, the Bank has initiated a program to enhance the quality of customer service by improving the operational procedures. Moreover, the organizational structure was revised minimum once a year, so as to review the chain of command, and improve internal communication.
LAPORAN TAHUNAN 2016
38
ANNUAL REPORT
kualitas dan usaha dari karyawan merupakan kunci sukses, oleh karenanya bank membangun kekuatan dan budaya kerja dengan motto “Pelayanan yang berkualitas dengan kerja sama yang baik dalam tim kerja.”
Manajemen Risiko
Dalammelakukankegiatanusahabankseringdihadapkan
padarisiko – risikosehari-harisepertirisikopasar, risiko
likuiditas, risikokredit, risikolegal, risikooperasonal, dan
risikoterkaitlainnya.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003
tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib membentuk Komite
ManajemenRisiko.
BanktelahmembentukKomiteManajemenRisiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober tahun 2003, sesuai peraturan
Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia SE
no.5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko
dalamindustriperbankan.
Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen
Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada General
Manager, yangsekurang-kurangnyameliputi:
1. Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman
penerapanmanajemenrisiko.
2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan
manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaanyangdimaksud.
3. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan
bisnisyangmenyimpangdariprosedurnormal. Bank sudah mematuhi kewajiban Bank Indonesia atas pelaporanprofilrisiko. Keseluruhanpedomanmanajemen risikotelahdiserahkankepadaBankIndonesia. Bank telah melakukan antisipasi terhadap 8 (delapan) risikoyangmelekatdibisnisperbankansebagaiberikut: Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risikoyang terjadi akibat kegagalan
pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya.
Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas
fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuridaninvestasi, danpembiayaanperdagangan, yang
tercatatdalambankingbookmaupuntradingbook.
Bank recognizes that the quality and effort of our staff is the key to our success and our competitive advantage. Bank are, therefore, building on our traditional strength, which is the culture of providing “Service excellence with quality and team work “
Risk Management
In conducting the bank’s business it isconstantly
exposedtodailyriskssuchasmarketrisk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk, and
otherrisks, whichrelatestothebank’sbusiness. Based on Bank Indonesia regulation no. 5/8/PBI /2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a
bank to establish a Risk Management Committee. Bank has established its Risk Management Committee (RMC) onOctober30, 2003tocomply
with Bank Indonesia regulation, and its circular
letter SE No.5/21/DPNP regarding the
implementation of risk management in banking
industry.
The function and responsibility of Risk Management Committee are to provide
recommendation to General Manager covering at
leastthefollowing:
1. Formulationofpolicy, strategy, andguidelines forimplementationofriskmanagement. 2. Correction or improvements for risk
managementimplementationbasedontherisk
managementevaluation.
3. Justificationonmatterspertainingto business
decision made in irregularities from normal
procedure.
Our bank has complied with Bank Indonesia
requirementon risk profile reportsubmission. Full setofrisk managementguidelinehasalreadybeen
submittedtoBankIndonesia.
Bank are anticipating 8 risks inherent attached in thebankbusinessasfollows:
Credit Risk
Credit risk is the risk of default by counterparty. Creditriskmayarisefromvariousbusinesslinesof
the Bank, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing,
recorded both inthe banking bookandthe trading
Terkait dengan Risiko Kredit, Bank telah menerapkan
ManajemenRisikosebagaiberikut:
x Menetapkankebijakandanprosedurkredit, termasuk
Credit Risk Rating (CRR) serta General
Underwriting Standard (GUS), yangberlakusebagai acuandalammelakukananalisakredit.
x Melakukan review atas lending policy, untuk
dikinikan sesuai dengan rekomendasi Unit
Kepatuhan, Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta
peraturan-peraturanbaruyangberlaku.
x Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk
membantuprosesreviewdanevaluasiaplikasikredit
yangdiajukanolehbagianMarketing.
x Melakukan Loan Committee Meeting untuk
memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan,
maupunmerekomendasikanaplikasikreditkekantor
pusat.
x Melakukan analisa portfolio kredit berdasarkan
konsentrasisektorindustri, customerconcentration
PeringkatRisikoKredit:
RisikoKreditkomposittetapberadapada tingkat Lowto
Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat
Moderate cenderung meningkat dibandingkan dengan
periode sebelumnya pada tingkat Low to Moderat dan
Sistem Pengendalian Risiko tetap berada pada tingkat
Satisfactory, sebagaimana tercermin dari parameter- parameterrisikokreditselamaDesember2016.
RisikoInherenKredit:
- PadaposisiDesember2016, persentase AgunanYang
Diambil Alih (AYDA) dibandingkan dengan Total
Asetsebesar0%, danmasukdalamkategoriLow. - PadaposisiDesember2016, persentaseKredit kepada
25 Debitur Inti dibandingkan dengan Total Kredit
masukdalamkategoriModeratetoHigh, yaitusebesar
82,00%tingkat risiko relatif stabil jika dibandingkan
posisiSeptember2016sebesar81,53%. - ProsespemberiankredittergolongdalamkategoriLow
to Moderate dimana telah dilakukan sesuai prosedur
dan senantiasa dikajiulang serta monitoring sesuai denganprinsipkehati-hatianBank.
- Selain itu pada posisi Desember 2016, strategi dan
produk baru tergolong stabil dan Bank belum mempunyairencanauntukmerubahstrategipemberian
kredit dan peluncuranproduk baru. Dengandemikian
parametertersebuttergolongdalamkategoriLow.
Inrelationtocreditrisk, Bankhasimplementedthe
followingRiskManagement:
x Establishing Lending Policy and Procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and
GeneralUnderwritingStandard (GUS), which
areusedasaguidelineinanalyzingcredit. x Evaluating and updating the Lending Policy
to be in accordance with the
recommendations from Compliance, Bank Indonesia, Head Office, as well as other
prevailingnewregulations.
x Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) tohelpinreviewingandevaluatingthecredit applicationsproposedbytheMarketing. x Conducting Loan committee Meeting to
approvenewcredit, facilityextension, aswell
as recommending credit application to Head
Officeforfurtherapproval.
x Performingcreditportfolioanalysis, basedon industry concentrations, aswell as customer
concentrations. CreditRiskRating:
Credit Risk composite remained on the level of Lowto Moderate, withInherent risk isat a level
Moderate, increase compared with the previous period was Low to Moderate and Risk Control
SystemsremainsatSatisfactorylevels, asreflected inthecreditriskparametersforDecember, 2016.
InherentRiskCredit:
- InDecember2016, thepercentageofforeclosed
properties comparedwith total assetswas 0%, andinthecategoryofLow.
- In December 2016, loan given to 25 primary
debtor compared with total loan was
categorized as Moderate to High with 82.00%
and the risk was stable compare September
2016positionwith81.53%.
- Theprocessoflendingfallsintothecategoryof Lowto Moderate which has been carried out according to the procedures and constantly review aswellasmonitoringcompliancewith
theprinciplesofprudenceBank.
- In additiontothe position in December2016,
strategiesandnewproductsclassifiedasstable and the Bank has no plans to change its strategyonlendingandnewproductlaunches. Thustheseparametersfallintothecategoryof Low.
LAPORAN TAHUNAN 2016
40
ANNUAL REPORT
- Untuk faktor eksternal, pada posisi Desember 2016
tergolong dalam kategori Moderate, Bank meyakini
bahwaportofoliokreditdankemampuandebiturcukup
terpengaruhi apabila terjadi faktor-faktor seperti
fluktuasi nilai tukar, memburuknya sektor ekonomi
yang rentan, namun Bank sudah terdapat mitigasi
risiko yang cukup memadai. Selain, dampak CAR
terhadap stress test tidak terlalu signifikan, dimana
Bank telah melakukan simulasi terkait kondisi eksternalyangmenurutpenilaianBankakanmungkin terjadi.
KualitasPenerapanManajemenRisikoKredit: A. TataKelolaRisiko
- Perumusan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko telah memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Bank
secarakeseluruhan.
- Pihak Manajemen memiliki awareness dan
pemahamanyangbaikmengenaimanajemenrisiko
kredit.
- Fungsimanajemen risikokredit sudahindependen dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik. Adapun terdapat
kelemahan yang sifatnya minor namun sudah
diselesaikan dengan baik pada aktivitas bisnis
normal.
- Budaya manajemen risiko kredit telah
dinternalisasikan cukup baik. Sosialisasi dan
pelatihansenantiasa dilakukan secara berkala baik
melalui pihak internal maupun eksternal guna meningkatkanprosespengelolaanrisikokhususnya risikokredit. - Dalam rangka penerapan tata kelola risiko yang baik, Bank telah memiliki beberapa Komite diantaranya : * Loan Committee yang diperuntukan untuk membahas proses persetujuan baik aplikasi kreditbarumaupunperpanjangan. * NPL Committee yang melakukan pertemuan
secara rutin dengan agenda pertemuan antara
lain membahas outstanding kredit yang telah jatuhtempodanperubahanklasifikasikredit.
- Forexternalfactors, thepositionin December
2016 fallsinto the category of Moderate, the
Bank believes that the loanportfolio and the ability of borrowers is quite affected in the event of such factors as fluctuations in exchangerates, theworseningoftheeconomic
sectorsthatarevulnerable, buttheBankarisk
mitigationtoabsorb. Inaddition, theimpactof
the stress test CAR is not very significant, where the Bank has conducted a simulation
related to external conditions, according to Bankwillprobablyoccur.
QualityRiskManagementCredits: A. GovernanceRisk
- Formulationofthelevelofrisktobetakenand tolerance of risk are adequate andin line with
thestrategicobjectivesandbusinessstrategyof
theBankasawhole.
- The management has awareness and a good
understandingofcreditriskmanagement. - The Risk Management’s function has been
independently with the duties and
responsibilities clearly. There are minor
weaknesses but has settled well on normal
businessactivity.
- Managemnt’sCulturehasbeeninternalizedwell. Socializationandtrainingarealwaysdoneona
regularbasiseitherthroughinternalorexternal
partiesin orderto improve the process of risk
management, especiallycreditrisks.
-Inordertoimplementagoodriskgovernance, the Bank has several Committees, there are as follows : * LoanCommitteeintendedtodiscusstheloan application approval process both new and renewal.
* NPLCommitteewhomeetregularlytodiscuss
the agenda for the meeting include
outstanding loans that have matured and changesinclassificationofcredit.
B. KerangkaManajemenRisiko
- Strategi perkreditan berjalan dengan baik dan
konservatifsejalandengantingkatrisikoyangakan diambil dan juga sudah sesuai dengan toleransi
risikokredit.
- Proses pembentukan cadangan tergolong sangat
baik, cadangan telah dibentuk secara konservatif
dan tidak terdapat indikasi kekurangan
pembentukancadangan.
- Kebijakan, prosedur dan limit risikokreditseperti
limit konsentrasi menurut sektor ekonomi yang
dimilikiBanksudahmemadai. Kebijakan, prosedur
danlimitsenantiasadikajiulangminimalsatutahun
sekali.
C. ProsesManajemenRisiko
- Proses manajemen risiko kredit telah berjalan dengan memadai dalam mengidentifikasi,
mengukur, memantau dan mengendalikan risiko
kredit.
- Sistem Informasi Manajemen (SIM) tergolong
baik, terdapat mekanisme pelaporan secara formal
dan terstruktur ke Management. CAU berperan
untuk melaporkan posisi debitur secara individual
terkait dengan CRR dan FRR, RMU berperan
untuk melaporkan eksposur risiko kredit secara
bank-wide, Compliance dan Internal Audit
berperanuntukmelaporkandarisisikepatuhandan
prosesinternal.
-KualitaspenerapandariCreditRiskRating (CRR)
serta tingkat independensi dan efektivitas dari Credit Acceptance Unit (CAU) telah berjalan
denganbaik.
D. SistemPengendalianRisiko
- Sistem pengendalian intern sudah berjalandengan efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen
risikokredit.
- Pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan
kerja audit internal cukup memadai. Satuan kerja audit internal secara rutin menyampaikan temuannya, memonitor akan ditindaklanjuti oleh
pihakterkait.
- Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah
dilaksanakandengancukupmemadai.
B. RiskManagementFramework
- Strategycreditrunswellandconservativein
line with the level of risk to be taken, and
also in accordance with the credit risk
tolerance.
- The formation process is in excellent
reserves, reserves have been set up
conservativelyand there are no indications ofashortageestablishmentofreserves. - Policiesandproceduresandlimitcreditrisk
concentration limits byeconomic sectorof
theBankare adequate. Policies, procedures
andlimitsalwaysreviewedonceayear.
C. RiskManagementProcess
- The process of credit risk management has worked adequately identify, measure, monitor
andcontrolcreditrisk.
- Management Information Systems (MIS) in
good category, there are formal reporting
mechanism and structured to Management.
CAUroleistoreportthepositionofthedebtor
isindividuallyassociated with CRR andFRR,
RMUroleistoreportthecreditriskexposure’s
bank-wide, ComplianceandInternalAuditrole is to report on the compliance and internal
processes.
- ThequalityoftheimplementationoftheCredit
Risk Rating (CRR) and the level of
independence and effectiveness of the Credit
AcceptanceUnit (CAU) hasbeenrunningwell. D. RiskControlSystems
- Internal control system is already operating
effectivelyinsupportingtheimplementationof
creditriskmanagement.
- Implementationofanindependentreviewofthe internal audit unit is sufficient. Internal audit
unit regularly presented her findings,
monitoringwillbefollowedbyarelatedparty.
- Follow-up on the review has been carried out independentlysufficient.
LAPORAN TAHUNAN 2016
42
ANNUAL REPORT
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas
RisikoPasarmerupakanrisikoyangtimbulkarenaadanya
pergerakan variable pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Risiko Pasar terdiri daririsikosuku bunga, risikoposisimodal, risiko komoditas, risiko nilai tukar, dan risiko harga option. Dalamhalinibankhanyamempertimbangkanrisikonilai tukar mata uang asing dalam risiko pasar. Bank telah
mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan
melakukan pemantauan melalui laporan harian yang
dihasilkanolehsistemkomputer.
Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban
yangtelahjatuhwaktu.
Bank membentuk Asset & Liability Committee (ALCO)
yang mempunyai fungsi untuk mengatur tingkat bunga
danlikuiditasBank.
Risiko Pasar Komposit masuk dalam kategori tingkat
risiko Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada
pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian
Risiko berada pada tingkat Satisfactory, oleh karena
eksposuraktivitastreasuriBanktidakterlalutinggiselama
Desember 2016 sebagaimana tercermin dari rasio NOP
Bank.
Risiko Likuiditas Komposit berada pada tingkat Low to Moderate, denganRisikoInherenberadapadatingkatLow
toModerate danSistemPengendalianRisikoberada pada tingkat Satisfactory, sebagaimana tercermin dari
parameter-parameter risiko likuiditas selama Desember
2015.
Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain
disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya
prosesinternal, kesalahanmanusia, kegagalansystemdan adanya problem eksternal yang mempengaruhi
operasionalBank.
Manajemen Risiko dan proses risiko adalah bagian dari
keseluruhankerangka pengendalianinternal. Manajemen