• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MANAGEMEN Management Report

Dalam dokumen Annual Report Jakarta 2016 (Halaman 40-49)

Selama periode tahun 2016, Bangkok Bank secara berkesinambungan telah meningkatkan kinerjanya dengan berbagai cara. Beberapa aspek yang berkaitan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:

Produk dan Jasa

Fokus usaha bank adalah pada sektor korporasi perbankan dengan lingkup bisnis utamanya didalam transaksi perdagangan luar negeri. Bank menyediakan berbagai macam produk dan jasa perbankan untuk melayani kebutuhan yang spesifik dari nasabah. Untuk menarik lebih banyak nasabah dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bank dengan tingkat harga yang kompetitif.

Produk dan Jasa yang ditawarkan bank adalah:

1. Pinjaman

2. Deposito

3. Pengiriman uang

4. Kegiatan Ekspor dan Impor

5. Jaminan Bank

6. Transaksi Valuta Asing

Teknologi Informasi

Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik untuk nasabah, bank memandang bahwa teknologi mempunyai peranan yang sangat penting. Bank terus bekerja sama dengan bagian informasi teknologi kantor pusat guna memperkenalkan dan memperbaharui teknologi informasi, Bank secara berkesinambungan melaksanakan proyek pemutakhiran sistim pelaporan ke Bank Indonesia dan juga telah berhasil mengimplementasikan sistem KYC dan AML dengan aplikasi yang di sediakan oleh kantor pusar, dan bank juga melakukan pengembangan atas sistem program pemantauan transaksi / aktivitas yang mencurigakan. Lebih dari itu, bank melakukan peningkatan atas sistem giro, kliring, kas bank dengan mengimplemetasikan Cashier System.

Struktur Organisasi

Selama tahun berjalan, Bank telah memulai suatu program untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperbaiki prosedur operasi. Lebih dari itu, struktur organisasi ditinjau kembali minimum sekali dalam setahun, seperti meninjau tingkatan perintah, dan memperbaiki komunikasi internal. Bank yakin bahwa

During the 2016 period, Bangkok Bank has continued to improve its performance in many ways. Some of the specific aspects are mentioned below:

Product and Services

The bank focuses on corporate banking sector with scope of business is primarily to engage in International trade finance.

Bank provides a broad variety of banking products and services catering for the specific needs of our customers. In order to attract more customers and to increase our service quality at competitive price.

Products and services offered by the bank are :

1. Loans

2. Deposit

3. Remittance

4. Export and Import 5. Bank Guarantee

5. Foreign Exchange

Information Technology

In order to increase the efficiency and work productivity as well as providing better services to our customers, bank viewed technology as vital role. Bank is continuously working with Head Office Information Technology Department to introduce and upgrade new information technology system. Bank continuously improve Bank’s reporting system process to Bank Indonesia and Bank has also successfully implemented KYC and AML system from Head Office, and bank has developed a system to monitor suspicious acitivity on a daily basis. More than that, bank has successfully upgraded our current account, clearing, cash system through the implementation of Cashier System

Organizational Structure

During the year, the Bank has initiated a program to enhance the quality of customer service by improving the operational procedures. Moreover, the organizational structure was revised minimum once a year, so as to review the chain of command, and improve internal communication.

LAPORAN TAHUNAN 2016

38

ANNUAL REPORT

kualitas dan usaha dari karyawan merupakan kunci sukses, oleh karenanya bank membangun kekuatan dan budaya kerja dengan motto “Pelayanan yang berkualitas dengan kerja sama yang baik dalam tim kerja.”

Manajemen Risiko

Dalammelakukankegiatanusahabankseringdihadapkan

padarisiko – risikosehari-harisepertirisikopasar, risiko

likuiditas, risikokredit, risikolegal, risikooperasonal, dan

risikoterkaitlainnya.

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003

tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib membentuk Komite

ManajemenRisiko.

BanktelahmembentukKomiteManajemenRisiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober tahun 2003, sesuai peraturan

Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia SE

no.5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko

dalamindustriperbankan.

Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen

Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada General

Manager, yangsekurang-kurangnyameliputi:

1. Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman

penerapanmanajemenrisiko.

2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan

manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi

pelaksanaanyangdimaksud.

3. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan

bisnisyangmenyimpangdariprosedurnormal. Bank sudah mematuhi kewajiban Bank Indonesia atas pelaporanprofilrisiko. Keseluruhanpedomanmanajemen risikotelahdiserahkankepadaBankIndonesia. Bank telah melakukan antisipasi terhadap 8 (delapan) risikoyangmelekatdibisnisperbankansebagaiberikut: Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risikoyang terjadi akibat kegagalan

pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya.

Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas

fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuridaninvestasi, danpembiayaanperdagangan, yang

tercatatdalambankingbookmaupuntradingbook.

Bank recognizes that the quality and effort of our staff is the key to our success and our competitive advantage. Bank are, therefore, building on our traditional strength, which is the culture of providing “Service excellence with quality and team work “

Risk Management

In conducting the bank’s business it isconstantly

exposedtodailyriskssuchasmarketrisk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk, and

otherrisks, whichrelatestothebank’sbusiness. Based on Bank Indonesia regulation no. 5/8/PBI /2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a

bank to establish a Risk Management Committee. Bank has established its Risk Management Committee (RMC) onOctober30, 2003tocomply

with Bank Indonesia regulation, and its circular

letter SE No.5/21/DPNP regarding the

implementation of risk management in banking

industry.

The function and responsibility of Risk Management Committee are to provide

recommendation to General Manager covering at

leastthefollowing:

1. Formulationofpolicy, strategy, andguidelines forimplementationofriskmanagement. 2. Correction or improvements for risk

managementimplementationbasedontherisk

managementevaluation.

3. Justificationonmatterspertainingto business

decision made in irregularities from normal

procedure.

Our bank has complied with Bank Indonesia

requirementon risk profile reportsubmission. Full setofrisk managementguidelinehasalreadybeen

submittedtoBankIndonesia.

Bank are anticipating 8 risks inherent attached in thebankbusinessasfollows:

Credit Risk

Credit risk is the risk of default by counterparty. Creditriskmayarisefromvariousbusinesslinesof

the Bank, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing,

recorded both inthe banking bookandthe trading

Terkait dengan Risiko Kredit, Bank telah menerapkan

ManajemenRisikosebagaiberikut:

x Menetapkankebijakandanprosedurkredit, termasuk

Credit Risk Rating (CRR) serta General

Underwriting Standard (GUS), yangberlakusebagai acuandalammelakukananalisakredit.

x Melakukan review atas lending policy, untuk

dikinikan sesuai dengan rekomendasi Unit

Kepatuhan, Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta

peraturan-peraturanbaruyangberlaku.

x Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk

membantuprosesreviewdanevaluasiaplikasikredit

yangdiajukanolehbagianMarketing.

x Melakukan Loan Committee Meeting untuk

memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan,

maupunmerekomendasikanaplikasikreditkekantor

pusat.

x Melakukan analisa portfolio kredit berdasarkan

konsentrasisektorindustri, customerconcentration

PeringkatRisikoKredit:

RisikoKreditkomposittetapberadapada tingkat Lowto

Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat

Moderate cenderung meningkat dibandingkan dengan

periode sebelumnya pada tingkat Low to Moderat dan

Sistem Pengendalian Risiko tetap berada pada tingkat

Satisfactory, sebagaimana tercermin dari parameter- parameterrisikokreditselamaDesember2016.

RisikoInherenKredit:

- PadaposisiDesember2016, persentase AgunanYang

Diambil Alih (AYDA) dibandingkan dengan Total

Asetsebesar0%, danmasukdalamkategoriLow. - PadaposisiDesember2016, persentaseKredit kepada

25 Debitur Inti dibandingkan dengan Total Kredit

masukdalamkategoriModeratetoHigh, yaitusebesar

82,00%tingkat risiko relatif stabil jika dibandingkan

posisiSeptember2016sebesar81,53%. - ProsespemberiankredittergolongdalamkategoriLow

to Moderate dimana telah dilakukan sesuai prosedur

dan senantiasa dikajiulang serta monitoring sesuai denganprinsipkehati-hatianBank.

- Selain itu pada posisi Desember 2016, strategi dan

produk baru tergolong stabil dan Bank belum mempunyairencanauntukmerubahstrategipemberian

kredit dan peluncuranproduk baru. Dengandemikian

parametertersebuttergolongdalamkategoriLow.

Inrelationtocreditrisk, Bankhasimplementedthe

followingRiskManagement:

x Establishing Lending Policy and Procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and

GeneralUnderwritingStandard (GUS), which

areusedasaguidelineinanalyzingcredit. x Evaluating and updating the Lending Policy

to be in accordance with the

recommendations from Compliance, Bank Indonesia, Head Office, as well as other

prevailingnewregulations.

x Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) tohelpinreviewingandevaluatingthecredit applicationsproposedbytheMarketing. x Conducting Loan committee Meeting to

approvenewcredit, facilityextension, aswell

as recommending credit application to Head

Officeforfurtherapproval.

x Performingcreditportfolioanalysis, basedon industry concentrations, aswell as customer

concentrations. CreditRiskRating:

Credit Risk composite remained on the level of Lowto Moderate, withInherent risk isat a level

Moderate, increase compared with the previous period was Low to Moderate and Risk Control

SystemsremainsatSatisfactorylevels, asreflected inthecreditriskparametersforDecember, 2016.

InherentRiskCredit:

- InDecember2016, thepercentageofforeclosed

properties comparedwith total assetswas 0%, andinthecategoryofLow.

- In December 2016, loan given to 25 primary

debtor compared with total loan was

categorized as Moderate to High with 82.00%

and the risk was stable compare September

2016positionwith81.53%.

- Theprocessoflendingfallsintothecategoryof Lowto Moderate which has been carried out according to the procedures and constantly review aswellasmonitoringcompliancewith

theprinciplesofprudenceBank.

- In additiontothe position in December2016,

strategiesandnewproductsclassifiedasstable and the Bank has no plans to change its strategyonlendingandnewproductlaunches. Thustheseparametersfallintothecategoryof Low.

LAPORAN TAHUNAN 2016

40

ANNUAL REPORT

- Untuk faktor eksternal, pada posisi Desember 2016

tergolong dalam kategori Moderate, Bank meyakini

bahwaportofoliokreditdankemampuandebiturcukup

terpengaruhi apabila terjadi faktor-faktor seperti

fluktuasi nilai tukar, memburuknya sektor ekonomi

yang rentan, namun Bank sudah terdapat mitigasi

risiko yang cukup memadai. Selain, dampak CAR

terhadap stress test tidak terlalu signifikan, dimana

Bank telah melakukan simulasi terkait kondisi eksternalyangmenurutpenilaianBankakanmungkin terjadi.

KualitasPenerapanManajemenRisikoKredit: A. TataKelolaRisiko

- Perumusan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko telah memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Bank

secarakeseluruhan.

- Pihak Manajemen memiliki awareness dan

pemahamanyangbaikmengenaimanajemenrisiko

kredit.

- Fungsimanajemen risikokredit sudahindependen dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik. Adapun terdapat

kelemahan yang sifatnya minor namun sudah

diselesaikan dengan baik pada aktivitas bisnis

normal.

- Budaya manajemen risiko kredit telah

dinternalisasikan cukup baik. Sosialisasi dan

pelatihansenantiasa dilakukan secara berkala baik

melalui pihak internal maupun eksternal guna meningkatkanprosespengelolaanrisikokhususnya risikokredit. - Dalam rangka penerapan tata kelola risiko yang baik, Bank telah memiliki beberapa Komite diantaranya : * Loan Committee yang diperuntukan untuk membahas proses persetujuan baik aplikasi kreditbarumaupunperpanjangan. * NPL Committee yang melakukan pertemuan

secara rutin dengan agenda pertemuan antara

lain membahas outstanding kredit yang telah jatuhtempodanperubahanklasifikasikredit.

- Forexternalfactors, thepositionin December

2016 fallsinto the category of Moderate, the

Bank believes that the loanportfolio and the ability of borrowers is quite affected in the event of such factors as fluctuations in exchangerates, theworseningoftheeconomic

sectorsthatarevulnerable, buttheBankarisk

mitigationtoabsorb. Inaddition, theimpactof

the stress test CAR is not very significant, where the Bank has conducted a simulation

related to external conditions, according to Bankwillprobablyoccur.

QualityRiskManagementCredits: A. GovernanceRisk

- Formulationofthelevelofrisktobetakenand tolerance of risk are adequate andin line with

thestrategicobjectivesandbusinessstrategyof

theBankasawhole.

- The management has awareness and a good

understandingofcreditriskmanagement. - The Risk Management’s function has been

independently with the duties and

responsibilities clearly. There are minor

weaknesses but has settled well on normal

businessactivity.

- Managemnt’sCulturehasbeeninternalizedwell. Socializationandtrainingarealwaysdoneona

regularbasiseitherthroughinternalorexternal

partiesin orderto improve the process of risk

management, especiallycreditrisks.

-Inordertoimplementagoodriskgovernance, the Bank has several Committees, there are as follows : * LoanCommitteeintendedtodiscusstheloan application approval process both new and renewal.

* NPLCommitteewhomeetregularlytodiscuss

the agenda for the meeting include

outstanding loans that have matured and changesinclassificationofcredit.

B. KerangkaManajemenRisiko

- Strategi perkreditan berjalan dengan baik dan

konservatifsejalandengantingkatrisikoyangakan diambil dan juga sudah sesuai dengan toleransi

risikokredit.

- Proses pembentukan cadangan tergolong sangat

baik, cadangan telah dibentuk secara konservatif

dan tidak terdapat indikasi kekurangan

pembentukancadangan.

- Kebijakan, prosedur dan limit risikokreditseperti

limit konsentrasi menurut sektor ekonomi yang

dimilikiBanksudahmemadai. Kebijakan, prosedur

danlimitsenantiasadikajiulangminimalsatutahun

sekali.

C. ProsesManajemenRisiko

- Proses manajemen risiko kredit telah berjalan dengan memadai dalam mengidentifikasi,

mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

kredit.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) tergolong

baik, terdapat mekanisme pelaporan secara formal

dan terstruktur ke Management. CAU berperan

untuk melaporkan posisi debitur secara individual

terkait dengan CRR dan FRR, RMU berperan

untuk melaporkan eksposur risiko kredit secara

bank-wide, Compliance dan Internal Audit

berperanuntukmelaporkandarisisikepatuhandan

prosesinternal.

-KualitaspenerapandariCreditRiskRating (CRR)

serta tingkat independensi dan efektivitas dari Credit Acceptance Unit (CAU) telah berjalan

denganbaik.

D. SistemPengendalianRisiko

- Sistem pengendalian intern sudah berjalandengan efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen

risikokredit.

- Pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan

kerja audit internal cukup memadai. Satuan kerja audit internal secara rutin menyampaikan temuannya, memonitor akan ditindaklanjuti oleh

pihakterkait.

- Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah

dilaksanakandengancukupmemadai.

B. RiskManagementFramework

- Strategycreditrunswellandconservativein

line with the level of risk to be taken, and

also in accordance with the credit risk

tolerance.

- The formation process is in excellent

reserves, reserves have been set up

conservativelyand there are no indications ofashortageestablishmentofreserves. - Policiesandproceduresandlimitcreditrisk

concentration limits byeconomic sectorof

theBankare adequate. Policies, procedures

andlimitsalwaysreviewedonceayear.

C. RiskManagementProcess

- The process of credit risk management has worked adequately identify, measure, monitor

andcontrolcreditrisk.

- Management Information Systems (MIS) in

good category, there are formal reporting

mechanism and structured to Management.

CAUroleistoreportthepositionofthedebtor

isindividuallyassociated with CRR andFRR,

RMUroleistoreportthecreditriskexposure’s

bank-wide, ComplianceandInternalAuditrole is to report on the compliance and internal

processes.

- ThequalityoftheimplementationoftheCredit

Risk Rating (CRR) and the level of

independence and effectiveness of the Credit

AcceptanceUnit (CAU) hasbeenrunningwell. D. RiskControlSystems

- Internal control system is already operating

effectivelyinsupportingtheimplementationof

creditriskmanagement.

- Implementationofanindependentreviewofthe internal audit unit is sufficient. Internal audit

unit regularly presented her findings,

monitoringwillbefollowedbyarelatedparty.

- Follow-up on the review has been carried out independentlysufficient.

LAPORAN TAHUNAN 2016

42

ANNUAL REPORT

Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas

RisikoPasarmerupakanrisikoyangtimbulkarenaadanya

pergerakan variable pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Risiko Pasar terdiri daririsikosuku bunga, risikoposisimodal, risiko komoditas, risiko nilai tukar, dan risiko harga option. Dalamhalinibankhanyamempertimbangkanrisikonilai tukar mata uang asing dalam risiko pasar. Bank telah

mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan

melakukan pemantauan melalui laporan harian yang

dihasilkanolehsistemkomputer.

Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban

yangtelahjatuhwaktu.

Bank membentuk Asset & Liability Committee (ALCO)

yang mempunyai fungsi untuk mengatur tingkat bunga

danlikuiditasBank.

Risiko Pasar Komposit masuk dalam kategori tingkat

risiko Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada

pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian

Risiko berada pada tingkat Satisfactory, oleh karena

eksposuraktivitastreasuriBanktidakterlalutinggiselama

Desember 2016 sebagaimana tercermin dari rasio NOP

Bank.

Risiko Likuiditas Komposit berada pada tingkat Low to Moderate, denganRisikoInherenberadapadatingkatLow

toModerate danSistemPengendalianRisikoberada pada tingkat Satisfactory, sebagaimana tercermin dari

parameter-parameter risiko likuiditas selama Desember

2015.

Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain

disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya

prosesinternal, kesalahanmanusia, kegagalansystemdan adanya problem eksternal yang mempengaruhi

operasionalBank.

Manajemen Risiko dan proses risiko adalah bagian dari

keseluruhankerangka pengendalianinternal. Manajemen

Dalam dokumen Annual Report Jakarta 2016 (Halaman 40-49)