• Tidak ada hasil yang ditemukan

83 Laporan Tahunan / Annual Report 2014 � PT Adi Sarana Armada Tbk

Dalam dokumen ASSA Annual Report 2014 (Halaman 85-87)

kendaraan 33%, dan pajak kendaraan 20,76%. Peningkatan

jumlah penjualan kendaraan bekas mendorong terjadi kenaikan beban pokok kendaraan bekas 4x4 yang dijual sebesar 2,78%. Selain itu, pengurangan jumlah juru mudi dari 2.733 juru mudi di tahun 2013 menjadi 2.578 juru mudi di tahun 2014 tetap menyebabkan terjadinya kenaikan pada gaji dan tunjangan sebesar 20,87%, hal ini terjadi adanya kenaikan inlasi, overtime, dan UMR. Biaya ekspedisi juru mudi logistik mengalami peningkatan sebesar 15,97% terkait dengan peningkatan jumlah perjalanan. Kenaikan jumlah unit kendaraan perusahaan, juga mendorong kenaikan terhadap biaya asuransi yang dikeluarkan sebesar 13,43%. Peningkatan jumlah pelanggan dan perjalanan dari bisnis unit logistik, mendorong terjadinya kenaikan pada bahan bakar sebesar 73,57% dan ongkos angkut 17,87%. Namun peningkatan jumlah pelanggan tersebut tidak berpengaruh positif terhadap sewa kendaraan yang turun sebesar 40,71% dari Rp19.87 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp11,78 miliar pada tahun 2014 dan terhadap transportasi dan parkir yang juga turun dari Rp1,75 miliar pada tahun 2013 sebesar 26,19% menjadi Rp1,30 miliar pada tahun 2014. Peningkatan biaya juga terjadi pada biaya seragam karyawan dan lain-lain. Laba Bruto Perseroan mengalami peningkatan 1,01%, dari laba bruto tahun 2013 sebesar Rp345,70 miliar menjadi sebesar Rp349,20 miliar di tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan pendapatan dibanding tahun sebelumnya yang juga diiringi dengan peningkatan beban pokok pendapatan, sehingga laba bruto yang dihasilkan tidak terlalu banyak meningkat.

Laba Operasi Perseroan mengalami penurunan 10,61% menjadi Rp195,65 miliar dibandingkan laba operasi tahun 2013 sebesar Rp218,86 miliar. Penurunan ini banyak disebabkan karena meningkatnya beban umum dan administrasi, terutama gaji dan tunjangan yang meningkat sebesar 23,17% dibandingkan tahun 2013 .

Laba sebelum beban pajak juga mengalami penurunan 47,08% menjadi Rp56,32 miliar dibandingkan laba sebelum beban pajak pada tahun 2013 sebesar Rp106,42 miliar. Penurunan ini disebabkan karena tingginya beban keuangan, sementara pendapatan keuangan menurun. Beban keuangan

drivers in 2014 still caused increase on salary and allowances amounted to 20.87%, This is due to the increase of inlation rate, overtime, and UMR. Cost of logistic driver’s expedition increased by 15.97% related to the increase of total travel. Increase of total vehicle units also drives the increase of insurance cost by 13.43%. Increase of total customers and travels from logistic unit business drives the increase on fuel by 73.57% and freight cost by 17.87%. However, increase of total customers do not provide positive impact on vehicle rent which go down by 40.71% from Rp 19,87 billion in 2013 to Rp11.78 billion in 2014 and on transportation and parking which also go down from by 26.19% from Rp1.75 billion in 2013 to Rp1.30 billion in 2014. Increase of cost also occurred in employee’s uniform and others.

Gross proit increased by 1.01% from gross proit in 2013 at Rp345.70 billion to Rp349.20 billion in 2014. This increase is due to increase of revenues compared to the previous year which was also accompanied by increase of revenues expenses, so that gross proit did not increase signiicantly.

Operating Proit decreased by 10.61% to Rp195.65 billion compared to operating proit in 2013 at Rp218.86 billion. Such decline is mostly caused by increase of general and administration expenses Especially salary and allowances which increased by 23.17% compared to 2013.

Proit before tax also decreased by 47.08% to Rp56.32 billion compared to proit before tax in 2013 at Rp106.43 billion. Such decline is caused by the high inancial expenses, while inancial income decreased. The biggest inancial expenses is bank interest expenses, amounted to Rp136.92 billion, which

yang paling besar jumlahnya adalah beban bunga pinjaman bank, yaitu sebesar Rp136,92 miliar, yang meningkat sebesar 22,81% dari tahun 2013 yang hanya sebesar Rp111,49 miliar. Begitupun dengan beban pajak Perseroan yang turun 7,00% menjadi Rp13,37 miliar dari beban pajak tahun 2013 sebesar Rp14,38 miliar. Penurunan beban pajak ini disebabkan karena dasar pengenaan pajak, yaitu laba sebelum pajak yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya

Laba komprehensif mengalami penurunan 53,34% menjadi Rp42,95 miliar dibandingkan laba komprehensif tahun 2013 sebesar Rp92,04 miliar. Penurunan ini disebabkan karena laba operasi Perseroan yang turun signiikan sebesar 10,61% dibandingkan tahun sebelumnya.

LAPORAN ARUS KAS

(dalam miliar rupiah)

Uraian / Description 2014 2013 Pertumbuhan Jumlah Persentase

Arus Kas dari Aktivitas Operasi / Cash Flow from

Operating Expenses (98,40) (100,48) 2 -2,07%

Arus Kas dari Aktivitas Investasi / Cash Flow from

Investment (57,05) (26,86) -30 112,40%

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan / Cash Flow from

Financing 151,09 (162,19) 313 193,15%

Kenaikan (Penurunan) Netto Kas dan Setara Kas /

Increase (Decrease) of Net Cash and Cash Equivalent (4,32) (289,57) 285 -98,51% Kas dan Setara Kas Awal Tahun / Cash and Cash

Equivalent at the Beginning of the Year 25,99 315,57 -290 -91,76% Kas dan Setara Kas Akhir Tahun / Cash and Cash

Equivalent by the End of the Year 21,67 25,99 -4 -16,62%

Kas dan setara kas Perseroan pada akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp21,67 miliar turun 16,61% dari kas dan setara kas akhir tahun 2013 sebesar Rp25,99 miliar, sementara Kas

increased by 22.81% from 2013 which was only Rp111.49 billion.

As well as the Company’s tax expenses which go down by 7.00% to Rp13.37 billion from tax expenses in 2013 at Rp14.38 billion. Decrease of tax expenses is due to tax bases, which is proit before tax that is smaller than the previous year.

Comprehensive income decreased by 53.34% to Rp42.95 billion compared to comprehensive proit in 2013 at Rp92.04 billion. Such decrease is caused due to operating proit of the Company which go down signiicantly by 10.61% compared to the previous year.

CASH FLOW STATEMENT

(in billion Rupiah)

Cash and cash equivalent in 2014 amounted to Rp21.67 billion down by 16.61% from cash and cash equivalent by the end of 2013 at Rp25.99 billion, while Cash and cash equivalents at

85

Dalam dokumen ASSA Annual Report 2014 (Halaman 85-87)