Annual Report
2015
5. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak bisa memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan arus kas keluar (cash-out) guna memastikan ketersediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan Liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penyewaan ruang kantor kepada penyewa.
Risiko Usaha
Perseroan dan Entitas Anak tidak terlepas dari berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal sebagaimana dengan dunia usaha pada umumnya, baik kinerja operasional maupun keuangan Perseroan dan Entitas Anak dapat terkena dampak negatif yang signiikan dari semua risiko usaha tersebut, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
1. Risiko Perseroan
a. Risiko Sebagai Perusahaan Induk
Perseroan memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kegiatan dan pendapatan usaha dari Entitas Anak. Apabila kegiatan usaha Entitas Anak mengalami penurunan, maka akan berpengaruh pada kinerja dan prospek Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Entitas Anak akan selalu konsisten memberikan kontribusi laba secara berkesinambungan.
b. Risiko Investasi
Industri properti termasuk salah satu investasi yang dapat mendatangkan banyak beneit. Mengingat industry ini bersifat siklikal, maka keberhasilan dalam industri ini ditentukan oleh berbagai faktor seperti kondisi pasar, sumber dana, strategi pembangunan, kiat pemasaran, serta pengambilan keputusan yang harus tepat waktu. Apabila investasi tersebut dilakukan pada saat kondisi perekonomian Indonesia tidak kondusif untuk bisnis atau pada perusahaan
yangtidak menguntungkan maka akanmempengaruhi
pendapatan usaha Perseroan. c. Risiko Operasional
Semua kegiatan operasi yang mencakup perencanaan, pembangunan, pemasaran pembiayaan dan manajemen operasi dapat dipengaruhi oleh operasional Perseroan dalam menjaga efektivitas dari sistem, prosedur, dan kontrol di dalam lingkungan Perseroan dan Entitas Anaknya. Pengawasan yang kurang memadai terhadap operasional Entitas
5. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk where the Company is not able to meet its liabilities when they are due.
Management continually evaluates and monitors
cashinlows and outlows to ensure the availability of
funds to meet payment needs of maturing liabilities. In general, the need to fund the repayment of short-term liabilities and longterm maturities is derived from the
rentals of ofice space to tenants.
Business Risk
As is the case with the business world in general, the Company and its Subsidiaries are not exempt from business
risks that are inluenced by either internal or external factors.
All the business risks, both known and unknown may result
in a signiicant negative impact on business performance, and/ or inancial performance of the Company and its
Subsidiaries.
1. The Risks of the Company a. Risks of the Parent Company
As a holding company, the Company is highly dependent on the activities and revenues of its Subsidiaries. A decrease in the business activities of Subsidiaries affects the performance and prospects of the Company. There is no assurance the Company’s Subsidiaries can consistently and sustainably contribute income to the Company. b. Investment Risk
The property industry is one that can yield lucrative investments. However, to gain success in the industry, there are various factors that should be considered such as market conditions, sources of funding, development strategy, marketing tricks, as well as decision making at the right time considering the cyclic nature of the property industry. In terms of investments in a property company, when an
investment is made in an unproitable company or
if the Indonesian economy is not favorable, both of these will have an impact on the Company’s operating revenues.
c. Operational Risk
The Company’s operations in maintaining the effectiveness of systems, procedures and controls within the Companyand its Subsidiaries may affect the operation in terms of planning, development,
marketing, inance and operational management.
Lack of Company supervision for the Subsidiaries’ operations may result in losses being suffered by
152
Anak dapat menyebabkan Entitas Anak mengalami kerugian sehingga berpengaruh terhadap pendapatan Perseroan.
2. Risiko Entitas Anak a. Risiko Pembiayaan
Pembiayaan modal yang besar sangat dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan dan pengembangan properti. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Entitas Anak mungkin saja perlu mencari pembiayaan tambahan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, tidak ada jaminan bahwa pembiayaan tambahan tersebut dapat tersedia untuk Entitas Anak. Atau apabila tersedia, tidak ada jaminan bahwa Entitas Anak dapat memperoleh pembiayaan tambahan tersebut dengan persyaratan yang menguntungkan.
b. Risiko Ketersediaan Lahan
Adanya persaingan untuk mengakuisisi lahan yang strategis di daerah tertentu dengan tingkat pertumbuhan tinggi dapat menimbulkan potensi meningkatnya harga lahan yang akan diakusisi, mengingat ketersediaan lahan di daerah tersebut juga sangat terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi realisasi rencana pengembangan yang telah ditetapkan oleh Entitas Anak dan berisiko mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasi Entitas Anak di masa mendatang.
c. Risiko Fluktuasi nilai tukar valuta asing
Seluruh pendapatan dan beban Entitas Anak berupa mata uang Rupiah. Jika sebagian dari kewajiban Entitas Anak adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing melemah maka muncul risiko nilai tukar valuta asing yang akan dihadapi Perseroan. Kondisi ini tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban tersebut di atas.
d. Risiko Tingkat Suku Bunga
Biaya pembangunan dan pengembangan property dapat terkena dampak dari luktuasi tingkat suku bunga pinjaman. Entitas Anak tidak mempunyai kendali atas luktuasi tingkat suku bunga dan kebijakan bank-bank kreditur dalam menangani masalah ini. Meningkatnya tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh kreditur, maka biaya yang dikeluarkan akan ikut meningkat sehingga akan mempengaruhi kegiatan operasional
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
the Subsidiaries, which in turn affect the Company’s revenues.
2. Subsidiary Risk a. Financing Risk
The activities in building and developing properties require a very large capital investment. To meet this demand, the Company’s Subsidiaries may need to seek additional funding, either short or long-term to
beable to fulill the need. There is no guarantee that the additional inancing, both short term and long-
term can be available for the Subsidiaries. Or even if
it is available, the inancing can only be obtained with
unfavorable terms and conditions.
b. The Risk of Availability of Land
In the property development business, there is competition to acquire strategic sites in certain high growth areas, where the availability of land in the area is also very limited. This can lead to a potential increase in the price of sites to be acquired, which may affect the realization of development plans that have been set by the Subsidiary. If the acquisition is not realized, the development plan may be affected potentially putting at risk the Subsidiaries’ future operating revenues.
c. The Risk of Fluctuations in foreign exchange rates All revenues and expenses of Subsidiaries are in the form of Rupiah. If a portion of the Subsidiaries’ liabilities are denominated in U.S. Dollars, the
Company will have a foreign exchange risk in fulilling
the obligations of the Company. The weakening of the Rupiah against foreign currencies may negatively affect the Company’s ability to meet these obligations.
d. Interest Rate Risk
The Company’s Subsidiaries are affected by interest rate risk from changes in interest rates on
its liabilities. The luctuation in loan interest rates will affect the amount of inancing needed by the
Subsidiaries to build and develop their property projects. The Subsidiaries cannot control the rise or fall of interest rates and policies imposed by creditor banks in dealing with this issue. In interest