• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF BERDASARKAN

2.2 Adegan 1

2.2.2 Latar

Sistem penandaan pada aspek latar yang menonjol dari Adegan 1 mencakup latar tempat dan latar waktu.

2.2.2.1 Latar Tempat

Penandaan latar tempat meliputi dua hal, yaitu Jawa Tengah, toko barang antik, dan lingkungan kelas menengah ke bawah.

2.2.2.1.1 Jawa Tengah

Gambar 3 menunjukkan latar tempat di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Tanda visual yang mendukung latar tempat Jawa Tengah ialah tanda berupa gerobak angkringan yang terletak di sebelah kanan tokoh pria dalam Gambar 3. Angkringan berasal dari kata nangkring dalam bahasa Jawa yang berarti duduk santai. Di Indonesia, khususnya di Yoyakarta, angkringan

merupakan sebuah warung makan minimalis atau warung tenda sederhana dengan waktu operasi mulai sore hingga dini hari. Jadi, tanda visual gerobak angkringan

menjadi bukti akan latar tempat Jawa Tengah.

2.2.2.1.2 Toko Barang Antik

Pada Gambar 3 terdapat banyak sekali barang-barang yang berserakan di depan sebuah ruko. Barang-barang tersebut berupa keranjang, kardus, televisi, sepeda, patung totem, kursi, kayu, balok, dan lain-lain. Tiap tanda visual ini

mendukung pemaknaan akan keberadaan toko barang antik. Pembuktian itu dapat dilihat sebagai berikut;

a. Nama Toko

Pada Gambar 3, terdapat tanda visual papan nama toko di sebelah kiri atas pria paruh baya. Nama toko tersebut ialah Beny Arts. Kata „Beny‟ menunjukkan nama orang, sedangkan kata „Arts‟ merupakan kata dalam bahasa Inggris yang

dipahami sebagai „seni‟ dalam bahasa Indonesia. Alasan kesimpulan ini

sederhana, yaitu kata „Beny‟ merupakan ciri khas nama orang dan tidak ditemukan arti kata tersebut dalam bahasa Indonesia. Berbeda dengan kata tersebut, „Arts

secara jelas dipahami sebab ia merupakan kata bahasa Inggris yang mampu dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Jadi, nama toko Beny Arts dimaknai sebagai toko yang menjual barang-barang berseni yang dimiliki oleh seseorang yang bernama Beny.

b. Pesawat Televisi

Tepat di depan toko barang antik, terdapat tanda visual sebuah pesawat televisi. Melihat modelnya yang jarang digunakan pada generasi sekarang, diperkirakan tanda visual ini keluaran tahun 1980-an.

c. Pesawat Telepon

Pada tahun 1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan oleh masyarakat. Telepon jenis ini akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial berdasarkan instruksi.

Penampakannnya berupa gagang telepon dengan kabel yang menyambung di bagian pesawatnya.

d. Patung Totem

Tanda visual patung totem yang merupakan sebuah visualisasi atau figuran akan benda, hewan, atau manusia yang secara spiritual mewakili sebuah kelompok dari orang-orang yang berhubungan seperti suku. Patung totem merupakan sebuah ekspresi religius manusia yang ditemukan dalam hubungan kelompok. Biasanya patung ini dihadirkan sebagai penolong, pengawas, dan pembantu sekelompok orang seperti suku, keluarga, atau rumpun tertentu.

e. Keranjang Anyaman dan Kardus

Keranjang anyaman termasuk kerajinan yang paling banyak dimiliki dan digunakan oleh orang Indonesia. Sudah dari dulu, jika menganyam dari daun kelapa, lontar, dan sebagainya, menjadi kebiasaan dan tradisi. Selanjutnya ialah, kardus. Kardus dalam Gambar 3 merupakan bungkusan dari barang-barang antik yang ada pada toko. Kardus-kardus yang berserakan sebagai tanda bahwa sebelumnya terdapat barang yang berada di dalamnya. Jadi, tanda visual keranjang anyaman dan kardus yang terletak di depan toko dapat diidentifikasikan sebagai wadah penampung.

Dengan demikian, berdasarkan tanda visual nama toko, pesawat televisi, pesawat telepon, sepeda ontel, patung totem, dan keranjang anyaman serta kardus yang dianalisis menggunakan kode visual hermeneutik dapat disimpulkan bahwa

tanda visual tersebut merupakan indeks dari toko yang menjual barang-barang antik.

2.2.2.1.3 Lingkungan Kelas Menengah ke Bawah

Penunjuk akan lingkungan kelas menengah ke bawah diperoleh berdasarkan beberapa tanda visual, antara lain keberadaan telepon umum, sepeda motor Honda generasi Astrea Prima, dan sepeda kayuh. Ketiga tanda visual ini memiliki kaitan dengan petanda lingkungan kelas menengah ke bawah sebab mereka mejadi penanda alat yang digunakan oleh kalangan kelas menengah ke bawah tersebut.

Telepon umum di Indonesia, dari yang koin hingga kartu, merupakan sejenis alat komunikasi yang populer pada tahun 1983-1999. Pada periode tersebut, masyarakat yang menggunakan alat komunikasi ini merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah, sebab ia dibandingkan dengan telepon rumah yang disebut sebagai barang mewah (penanda kelas atas).

Untuk alat transportasi berupa sepeda kayuh dan sepeda motor Honda generasi Astrea Prima, penunjuk kelas menengah ke bawah diketahui berupa motor Honda tersebut sebagai penanda kelas menengah dan sepeda kayuh sebagai penanda kelas ke bawahnya.

2.2.2.2 Latar Waktu

Gambar 3 menunjukkan latar waktu siang hari pada tahun 1988. Pemaknaan ini berdasarkan tanda visual motor Honda generasi Astrea Prima dan gerobak

angkringan. Motor Honda generasi Astrea Prima merupakan motor keluaran 1988. Ia merupakan versi gubahan minor dari generasi sebelumnya, yaitu Astrea

Star, sedangkan angkringan merupakan sebuah warung makan minimalis atau warung tenda sederhana dengan waktu operasi mulai sore hingga dini hari. Karena terlihat gerobak tersebut belum beroperasi, jelaslah bahwa latar waktunya ialah siang hari.

Jadi, secara keseluruhan, sistem penandaan tataran denotasi dan konotasi pada Adegan 1 dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1: Penandaan Denotatif dan Konotatif Adegan 1

No Sub Tanda Denotasi Konotasi

1

Tokoh Pria Paruh Baya

Usia Usia Pria berumur 40 tahunan. Tokoh protagonis dalam iklan televisi rokok Djarum 76 versi Pengin Eksis”. Penampilan Fisik dan

busana

Pria paruh baya yang berkulit sawo matang dan mengenakan kaos abu-abu, celana jins kehitaman, dan sepatu kets kumal.

Orang Indonesia (pribumi), berada pada kelas menengah ke bawah, dan dalam suasana informal. Tindakan Berjalan

kaki

Pria paruh baya yang sedang berjalan di sebuah gang. Pengangguran dan dalam suasana informal. 2

Latar Tempat Gerobak angkringan.

Sebuah warung makan minimalis atau warung tenda sederhana dengan waktu operasi mulai sore hingga dini hari.

Latar tempat Jawa Tengah. Nama toko, pesawat televisi, pesawat telepon, patung totem, keranjang anyaman, serta kardus.

Nama toko berupa Beny Arts;

Penunjukkan keberadaan sebuah toko barang antik. Pesawat dengan sistem

penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi dan (suara) melaui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat pengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar;

Pesawat dengan listrik dan kabel untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan.

Patung totem merupakan sebuah ekspresi religius manusia yang ditemukan dalam hubungan kelompok.

Keranjang anyaman termasuk kerajinan yang paling banyak dimiliki dan digunakan oleh orang Indonesia. Telepon umum, sepeda kayuh, dan sepeda motor Honda generasi Astrea Prima.

Telepon umum dari yang koin hingga kartu merupakan sejenis alat komunikasi yang populer pada tahun 1983-1999;

Lingkungan kelas menengah ke bawah.

Sepeda kayuh adalah kendaraan roda dua, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya; kereta angin.

Astrea Prima merupakan generasi motor Honda yang keluar pada tahun 1988.

Waktu Motor Honda generasi Astrea Prima

Astrea Prima merupakan generasi motor Honda yang keluar pada tahun 1988 dan bentuk gubahan minor dari generasi sebelumnya (Astera Star);

Tahun 1988.

Gerobak angkringan

Sebuah warung makan minimalis atau warung tenda sederhana dengan waktu operasi mulai sore hingga dini hari.

Siang hari.

Dokumen terkait