• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Pujawan (2005) Salah satu keputusan operasional yang sangat penting dalam manajemen distribusi adalah penentuan jadwal serta rute pengiriman dari satu lokasi ke beberapa lokasi tujuan. Keputusan seperti ini sangat penting bagi mereka yang harus mengirimkan barang dari satu lokasi ke berbagai tempat.

Keputusan jadwal pengiriman serta rute yang akan ditempuh oleh tiap kendaraan akan sangat berpengaruh terhadap biaya – biaya pengiriman. Secara umum masalah penjadwalan dan penentuan rute trasnportasi bisa memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai seperti tujuan untuk meminimumkan biaya pengiriman, meminimumkan waktu, atau meminimumkan jarak tempuh.

Menurut Chopra & Meindl, (2010) Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak agen dalam suatu supply chain. Distribusi merupakan suatu kunci dari keuntungan yang akan diperoleh perusahaan karena distribusi secara langsung akan mempengaruhi biaya dari supply chain dan kebutuhan agen. Jaringan distribusi yang tepat dapat digunakan untuk mencapai berbagai macam tujuan dari supply chain, mulai dari biaya yang rendah sampai respon yang tinggi terhadap permintaan agen. Pemilihan transportasi yang dipakai untuk melakukan pendistribusian juga berpengaruh terhadap kelancaran distribusi. Apabila sistem pendistribusian optimal maka perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

I-2

PT. Duta Gasindo Sarana adalah salah satu agen LPG PT. Pertamina Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1986 dan berlokasi di Jalan Sekip Baru No. 40, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah Kota Medan, Sumatera Utara 20112, Perusahaan memiliki gudang penyimpanan gas yang berlokasi pada Jalan Sedap Malam IX No 8. Area pemasaran perusahaan sendiri merupakan area terpisah, biasaya berskala kecil, seperti perumahan dan restoran. Dalam hal ini target yang ingin dicapai adalah permintaan konsumen terpenuhi dengan waktu dan jarak tempuh seminimal mungkin dan juga mengangkut tabung gas sesuai dengan kapasitas maksimal alat angkut. Selama ini PT. Duta Gasindo Sarana melakukan distribusi sesuai dengan intuisi karyawan. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah pendistribusian yang dilakukan tidak mempertimbangkan waktu dan jarak tempuh untuk mencapai titik-titik konsumen. Perusahaan juga kurang mempertimbangkan kapasitas alat angkut sehingga menyebabkan transportasi berulang kembali mengambil tabung gas dan kemudian mendistribusikan nya kembali. Jenis tabung gas yang didistribusikan oleh perusahaan adalah 12 kg dan 50 kg. Transportasi yang dimiliki perusahaan adalah 1 armada fuso, 2 armada pickup, 2 armada sepeda motor.

Tabung gas perusahaan dikumpulkan dan didistribusikan menggunakan truk pickup dan sepeda motor. Setiap armada transportasi memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Tugas dari setiap jenis transportasi memang berbeda-beda yaitu sebagai berikut:

1. Transportasi Fuso digunakan untuk pengambilan tabung gas yang telah dibeli dari depot (SPBE) untuk diantarkan ke gudang dan diisi kembali ke SPBE.

I-3

2. Transportasi pickup digunakan untuk mendistribusikan tabung gas kepada sub agen cukup besar yang sudah ditetapkan bekerja sama oleh perusahaan yaitu PT. Coca Cola dan juga untuk mengambil tabung kosong yang ada di toko untuk diantarkan kembali ke gudang.

3. Transportasi sepeda motor digunakan untu mendistribusikan tabung gas kepada konsumen toko skala kecil.

Berikut merupakan data lokasi dan jumlah permintaan dari konsumen yang akan dilayani oleh sepeda motor 1 pada hari Senin dan dapat dilihat pada tabel 1.1.

sebagai berikut.

Tabel 1.1. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Senin oleh Sepeda Motor 1

No Tujuan Alamat

Sumber: PT. Duta Gasindo Sarana

I-4

Berdasarkan Tabel 1.1. dapat dilihat lokasi titik-titik konsumen yang akan dıkunjungi pada hari Senin oleh Sepeda Motor 1. Lokasi - lokasi tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan jarak dari PT. Duta Gasindo Sarana ke titik konsumen dan juga jarak antar titik konsumen. Pada Tabel 1.1. juga menyajikan jumlah permintaan yang harus dipenuhi untuk setiap titik konsumen.

Berikut merupakan lokasi titik-titik konsumen yang akan dikunjungi pada hari Senin Pagi oleh Sepeda Motor 1 dilihat dari google maps yang disajikan dalam bentuk gambar. Dapat dilihat pada Gambar 1.1. berikut.

Sumber : Google Maps

Gambar 1.1. Lokasi Konsumen Sepeda Motor 1 Hari Senin Pagi

Berikut merupakan lokasi titik-titik konsumen yang akan dikunjungi pada hari Senin Sore oleh Sepeda Motor 1 dilihat dari google maps yang disajikan dalam bentuk gambar. Dapat dilihat pada Gambar 1.2. berikut.

I-5

Sumber : Google Maps

Gambar 1.2. Lokasi Konsumen Sepeda Motor 1 Hari Senin Sore

Berdasarkan dari Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 dapat dilihat titik-titik konsumen yang akan dikunjungi pada hari Senin. Dari google maps tersebut dapat dilihat jarak antar titik-titik konsumen tersebut.

Berikut merupakan rute beserta dengan waktu yang ditempuh dan jumlah permintaan yang diantarkan perusahaan dalam melakukan pendistribusian tabung gas oleh Sepeda Motor 1 pada Hari Senin. Rute tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2. berikut.

I-6

Tabel 1.2. Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari Senin

No Rute

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat rute yang dilakukan perusahaan, pada rute tersebut tabung gas yang diangkut tidak memenuhi kapasitas maksimal angkut.

Kapasitas transportasi angkut dapat mencapai 5 tabung gas, tetapi pada kondisi aktual yang dilakukan karyawan tidak mengangkut sesuai dengan kapasitas maksimal serta tidak mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh dalam melakukan distribusi yang mengakibatkan karvawan kembali ke gudang untuk mengangkut kembali tabung gas untuk konsumen berikutnya. Hal ini menyebabkan proses pendistribusian belum dilaksanakan secara optimal. Jika permasalahan ini terus berlanjut maka waktu yang diperlukan akan cukup lama sehingga perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang berlebih. Hal ini dinilai dapat dimaksimalkan karena menghabiskan waktu dan biaya dalam melakukan pendistribusian.

Menurut Simanjuntak (2012) Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, maka perlu digunakan algoritma heuristic untuk menentukan rute distribusi optimal

I-7

dengan mempertimbangkan kapasitas transportasi dan jarak tempuh. Dengan demikian, rute diterapkan secara efektif dan efisien.

Untuk melakukan penyelesaian terhadap pengoptimalan rute distribusi ada beberapa metode vaitu Insertion Intra Route (1-0), Nearest Insert, Clarke and Wright Savings dll. Dalam penelitian ini salah satu metode yang digunakan adalah saving matrix. Metode saving matriks ini merupakan metode yang menggabungkan dua atau lebih pelanggan ke dalam satu rute. Keistimewaan dari metode savings matrix ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menjadwalkan sejumlah terbatas kendaraan dengan memperhatikan kapasitas maksimum kendaraan yang sama maupun berlainan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Handi Koswara, dkk (2017) yang dilakukan pada Dobujack Inv yang menerapkan vehicle routing problem menggunakan metode nearest neighbor dengan tuiuan untuk mendapatkan jarak terpendek serta mengoptimalkan rute pendistribusian. Permasalahan perusahaan ini adalah belum mempunyai penentuan rute yang tetap dalam setiap pengiriman produknva sehingga supir tidak mengetahui mana tempat yang harus dituju terlebih dahulu. Selama ini proses pengiriman produk tersebut dilakukan mengandalkan pengalaman darı supir.

Algoritma Nearest Neighbour atau disebut tetangga terdekat adalah pendekatan sederhana untuk memecahkan Traveling Salesman Problem. Untuk menyelesaikan TSP dengan Algoritma Nearest Neighbour, dilihat semua busur yang keluar dari titik yang belum dikunjungi dan memilih titik terdekat berikutnya.

I-8

Metode ini sangat mudah dan cepat untuk diimplementasikan. Rute yang dilakukan penentuan rute distribusi adalah rute hari Senin sampai Sabtu.

Dalam penelitian ini, penulis mencoba menggunakan metode Saving Matrix dan Nearest Neighbour untuk menyelesaikan permasalahan Vehicle Routing Problem. Dengan penggunaan metode ini, diharapkan dapat meminimumkan jarak tempuh pendistribusian dan dapat meningkatkan penggunaan (memaksimalkan) kapasitas transportasi yang digunakan oleh PT. Duta Gasindo Sarana.

Dokumen terkait