• Tidak ada hasil yang ditemukan

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A M E D A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A M E D A N"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOPTIMALAN RUTE DISTRIBUSI TABUNG GAS ELPIJI DENGAN METODE NEAREST NEIGHBOUR DI PT. DUTA GASINDO SARANA

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh : NABILA SAFIRA

NIM : 170403071

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K

U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A M E D A N

2 0 2 1

No. Dok.: FM-GKM-S1TI-FT-6-06-07; Tgl. Efektif : 09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman : 1 dari 1

(2)

Scanned by TapScanner

(3)

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

No. Dok. : FM-GKM-S1TI-FT-6- 06-11

Edisi : 0 Rev : 01

Tgl Efektif : 09 Juli 2018 Halaman : 1 dari 1

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS AKHIR

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS AKHIR No. : 1509/ UN5.2.1.4.1.4/KRK/2021

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa setelah melakukan : - Evaluasi hasil seminar DRAFT Tugas Akhir

- Pemeriksaan Terhadap Perbaikan DRAFT Tugas Akhir terhadap mahasiswa :

Nama : Nabila Safira N I M : 170403071

Tempat dan tanggal lahir : Medan, 30 Juli 1999

Judul Tugas Akhir : Pengoptimalan Rute Distribusi Tabung Gas Elpiji dengan Metode Nearest Neighbour di PT. Duta Gasindo Sarana

Menetapkan ketentuan – ketentuan berikut sebagai hasil evaluasi :

Dapat menerima perbaikan Tugas Akhir Departemen Teknik Industri dan kepada penulisnya diizinkan untuk mengikuti Sidang Sarjana/ Ujian Kolokium yang akan diadakan Departemen Teknik Industri FT USU

Medan, Agustus 2021 Tim Pembanding

Pembanding I, Pembanding II,

Ir. Ukurta Tarigan, MT Khalida Syahputri, ST, MT

Tanggal, Agustus 2021 Tanggal, Agustus 2021

Pembimbing, Ketua,

Ir. Aulia Ishak M.T., Ph.D, IPM Dr. Ir. Meilita Tryana Sembiring, ST, MT, IPM

(4)
(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Judul : Pengoptimalan Rute Distribusi Tabung Gas Elpiji dengan Metode Nearest Neighbour di PT. Duta Gasindo Sarana

Saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 5 Agustus 2021

NABILA SAFIRA NIM. 170403071

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT dan Nabi besar junjungan kita Muhammad SAW karena atas berkat dan rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas sarjana ini dengan baik. - Laporan tugas sarjana merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi penulis untuk dapat menyelesaikan program studi Reguler S-1.

Penulis melaksanakan Tugas Sarjana di PT. Duta Gasindo Sarana yang bergerak sebagai salah satu agen tabung gas. Tugas Sarjana ini berjudul Pengoptimalan Rute Distribusi Tabung Gas Elpiji dengan Metode Nearest Neighbour di PT. Duta Gasindo Sarana

Besar harapan penulis penyusunan laporan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, karena pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh sebab itu, penulis menerima secara terbuka setiap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk perbaikan tulisan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS

MEDAN, APRIL 2021 NABILA SAFIRA

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat mengenyam pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah memberikan nikmat kesehatan dan ilmu kepada penulis selama menyelesaikan pendidikan dan pengerjaan laporan Tugas Sarjana ini.

Dalam penulisan Tugas Sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril, materil, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orangtua tercinta, Ibunda Nurhasanah dan Alm. Ayahanda Arief Chandra yang tiada hentinya memberikan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Ibu Dr. Meilita Tryana Sembiring, S.T., M.T., selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3. Bapak Ir. Aulia Ishak M.T., Ph.D, IPM, selaku Koordinator Tugas Akhir dan Dosen Pembimbing atas waktu, bimbingan, arahan, masukan nasihat dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama penyelesaian Tugas Sarjana ini.

4. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang menjadi bekal penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Sarjana ini.

(8)

vi

5. Seluruh staff dan karyawan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang banyak membantu dalam penyelesaian administrasi untuk melaksanakan Tugas Sarjana ini.

6. Bapak Zathunuddin, Mbak Pipit, Bang Supri, dan Bang Dedi yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian di PT. Duta Gasindo Sarana.

7. Abang penulis Abrar Farhan dan Keluarga Besar yang selalu mendukung dan memberi semangat selama penyelesaian Tugas Sarjana ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan Tugas Akhir Asisten Savigat 2017 Fachry Abdillah (Ting/Caplang), Assilla (Cila), Gilbert WG (Wege), Tasya Amalia (Psikopat), Dinda Namirach (Dindalong), Dika Rusadi (Lambe) yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.

9. Adik-adik Asisten Laboratorium SAVIGAT Nabawi, Abdi, Imam, Hasrul, Zahra, Keke, Felica Amanda dan terlebih Laboran Kak Neneng Yang selalu mendukung dan membantu penulis.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan di Departemen Teknik Industri, APA YA HM, mutek, ici, cila, didididiah, lane, nicamel, chintiur.

11. Sahabat-sahabat BALING, yaitu, Reinhard (Bebek), Assilla (Cila), Lani (Lane), Riris (Ici), dan Gilbert (Wg) yang selama ini selalu membantu dan mendukung dalam setiap kegiatan perkuliahan, Himpunan, serta dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

(9)

vii

12. Sahabat-sahabat BYE, yaitu, Assilla (Cila), Lani (Lane), Riris (Ici), yang selama ini selalu membantu dan mendukung dalam setiap kegiatan perkuliahan, Himpunan, serta dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

13. Teman Sekelas Kelas B yang selama ini selalu membantu dan mendukung dalam setiap kegiatan perkuliahan terkhusus di dalam Kelas.

14. Teman – teman kantor Sahabat QIMS yang telah menyemangati dan memahami keadaan saya. Terkhusus teman seperjuangan Fachry dan Recha yang berjuang juga skripsi dan sambilan bekerja.

15. Teruntuk seseorang yang tidak saya sebutkan namanya disini tetapi menemani, menyemangati dan juga mendukung baik dari segi apapun saya ucapkan banyak terima kasih.

16. Teman-teman di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara khususnya angkatan 2017 (Atlantis) yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

(10)

ABSTRAK

Masalah penentuan rute pengiriman erat kaitannya dengan penentuan perjalanan dari satu titik atau cabang ke titik atau cabang lain dalam rute pengiriman. Jalur distribusi produk merupakan rangkaian proses perhentian dan perencanaan yang berkesinambungan dari titik awal (perusahaan) hingga titik konsumsi (konsumen) untuk memenuhi kebutuhan konsumen. PT. Duta Gasindo Sarana perlu dapat merancang jalur distribusi yang terbaik agar Perusahaan tidak mengeluarkan biaya berlebih untuk proses pendistribusian. Proses pendistribusian produk pada suatu rute tidak mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh serta kapasitas alat angkut tidak dipertimbangkan terlebih dahulu, sehingga rute tidak efisien.

Kemudian menggunakan algoritma heuristik untuk menentukan rute distribusi.

Pembentukan sub rute pada rute usulan dengan menggunakan metode saving matrix dan metode nearest neighbour menghasilkan sub rute yang lebih sedikit dari rute distribusi yang diterapkan perusahaan, dimana terjadi pengurangan rute sebanyak 33 rute dengan persentase pengurangan jumlah rute adalah 33% dan penghematan waktu sebesar 186 menit dengan persentase pengurangan waktu distribusi adalah 8.61%

Kata Kunci : Pengoptimalan Rute, VRP, Nearest Neighbour, Saving Matrix

(11)

ABSTRACT

The problem of determining the delivery route is closely related to determining the journey from one point or branch to another point or branch in the shipping route. The product distribution channel is a series of continuous stopping and planning processes from the starting point (the company) to the point of consumption (the consumer) to meet consumer needs. PT. Duta Gasindo Sarana needs to be able to design the best distribution channels so that the Company does not incur excessive costs for the distribution process. The process of distributing products on a route does not consider the distance and travel time and the capacity of the conveyance is not considered first, so the route is not efficient. Then use a heuristic algorithm to determine the distribution route. The formation of sub- routes on the proposed route using the saving matrix method and the nearest neighbor method resulted in fewer sub-routes than the distribution routes applied by the company, where there was a reduction of 33 routes with the percentage reduction in the number of routes was 33% and time savings of 186 minutes with the percentage reduction in distribution time is 8.61%

Keywords: Route Optimization, VRP, Nearest Neighbor, Saving Matrix

(12)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Perumusan Masalah ... I-8 1.3. Tujuan Penelitian ... I-9 1.4. Manfaat Penelitian ... I-9 1.5. Batasan Masalah dan Asumsi... I-10 1.6. Sistematika Penulisan Laporan ... I-11

(13)

x

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

II TINJAUAN PUSTAKA ... II-1 2.1. Penelaahan Konsep dan Teori ... II-1 2.1.1. Konsep Supply Chain ... II-1 2.1.2. Manajemen Logistik ... II-2 2.1.3. Metode Transportasi ... II-3 2.1.4. Vehicle Routing Problem ... II-4 2.1.5. Metode Saving Matrix ... II-7 2.1.6. Algoritma Nearest Neighbour ... II-10 2.2. Review Penelitian Terdahulu ... II-12 2.3. Kerangka Teoritis ... II-16

III METODOLOGI PENELITIAN ... III-1 3.1. Jenis Penelitian ... III-1 3.2. Lokasi danWaktu Penelitian ... III-1 3.3. Objek Penelitian ... III-1 3.4. Metode Pengumpulan Data ... III-1 3.4.1. Sumber Data ... III-1 3.4.2. Pengumpulan Data ... III-2 3.5. Variabel Penelitian ... III-3 3.6. Metode Analisis Data ... III-4

(14)

xi

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.7. Tahapan Penelitian ... III-5

IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... IV-1 4.1. Pengumpulan Data ... IV-1 4.1.1. Deksripsi Sistem Pada Perusahaan ... IV-1 4.1.2. Sarana Transportasi Pendistribusian ... IV-2 4.1.3. Lokasi Titik Distribusi ... IV-2 4.1.3.1. Sepeda Motor ... IV-3 4.1.3.1.1. Sepeda Motor 1 ... IV-3 4.1.3.1.2. Sepeda Motor 2 ... IV-8 4.2. Pengolahan Data... IV-12 4.2.1. Data Waktu Tempuh (Matrix Waktu) ... IV-12 4.2.1.1. Matrix Waktu Sepeda Motor ... IV-12

4.2.1.1.1. M a t r i x W a k t u S e p e d a

Motor 1 ... IV-12 4.2.1.1.2. M a t r i x W a k t u S e p e d a

Motor 2 ... IV-18 4.2.2. Penentuan Rute Distribusi Optimal ... IV-21

4.2.2.1. Penentuan Rute dengan Metode Saving

Matriks ... IV-21

(15)

xii

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.2.2.1.1. Mengidentifikasi Matriks

Waktu ... IV-21 4.2.2.1.2. Mengidentifikasi Matriks

Penghematan Saving Matrix ... IV-22 4.2.2.1.3. Mengalokasikan Hasil

Penghematan Waktu ke Rute

Transportasi ... IV-24 4.2.2.2. Mengurutkan Sub Rute yang Terbentuk

dengan Metode Nearest Neighbour .... IV-30 4.3. Hasil Rute Optimal dengan Metode Nearest

Neighbour ... IV-33 4.3.1. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 1 dengan

Metode Nearest Neighbour ... IV-33 4.3.2. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 2 dengan

Metode Nearest Neighbour ... IV-42

V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... V-1 5.1. Analisis Rute ... V-1 5.1.1. Analisis Rute Hasil Metode Nearest Neighbour . V-1 5.2. Analisis Waktu ... V-12

(16)

xiii

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.1. A n a l i s i s W a k t u H a s i l M e t o d e N e a r e s t

Neighbour ... V-12

VI KESIMPULAN DAN SARAN ... VI-1 6.1. Kesimpulan ... VI-1 6.2. Saran ... VI-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(17)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hasi Senin oleh Sepeda

Motor 1 ... I-3 1.2. Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari Senin ... I-6 4.1. Sarana Transportasi Distribusi Tabung... IV-2 4.2. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Senin oleh Sepeda

Motor 1 ... IV-3 4.3. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Selasa oleh Sepeda

Motor 1 ... IV-4 4.4. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Rabu oleh Sepeda

Motor 1 ... IV-5 4.5. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Kamis oleh Sepeda

Motor 1 ... IV-5 4.6. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Jumat oleh Sepeda

Motor 1 ... IV-6 4.7. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Sabtu oleh Sepeda

Motor 1 ... IV-7 4.8. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Senin oleh Sepeda

Motor 1 ... IV-8 4.9. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Selasa oleh Sepeda

Motor 2 ... IV-9

(18)

xv

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

4.10. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Rabu oleh Sepeda

Motor 2 ... IV-9 4.11. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Kamis oleh Sepeda

Motor 2 ... IV-10 4.12. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Jumat oleh Sepeda

Motor 2 ... IV-11 4.13. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Sabtu oleh Sepeda

Motor 2 ... IV-11 4.14. Matrix Waktu Senin (Pagi) Sepeda Motor 1 ... IV-12 4.15. Matrix Waktu Senin (Sore) Sepeda Motor 1 ... IV-13 4.16. Matrix Waktu Selasa (Pagi) Sepeda Motor 1 ... IV-13 4.17. Matrix Waktu Selasa (Sore) Sepeda Motor 1 ... IV-14 4.18. Matrix Waktu Rabu (Pagi) Sepeda Motor 1 ... IV-14 4.19. Matrix Waktu Rabu (Sore) Sepeda Motor 1 ... IV-15 4.20. Matrix Waktu Kamis (Pagi) Sepeda Motor 1 ... IV-15 4.21. Matrix Waktu Kamis (Sore) Sepeda Motor 1 ... IV-16 4.22. Matrix Waktu Jumat (Pagi) Sepeda Motor 1 ... IV-16 4.23. Matrix Waktu Jumat (Sore) Sepeda Motor 1 ... IV-17 4.24. Matrix Waktu Sabtu (Pagi) Sepeda Motor 1 ... IV-17 4.25. Matrix Waktu Sabtu (Sore) Sepeda Motor 1 ... IV-18

(19)

xvi

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

4.26. Matrix Waktu Sepeda Motor 2 Hari Senin ... IV-18 4.27. Matrix Waktu Sepeda Motor 2 Hari Selasa ... IV-19 4.28. Matrix Waktu Sepeda Motor 2 Hari Rabu ... IV-19 4.29. Matrix Waktu Sepeda Motor 2 Hari Kamis ... IV-20 4.30. Matrix Waktu Sepeda Motor 2 Hari Jumat ... IV-20 4.31. Matrix Waktu Sepeda Motor 2 Hari Sabtu ... IV-21 4.32. Matrix Waktu Saving Matrix Kasus Sederhana ... IV-22 4.33. Matrix Penghematan Waktu Kasus Sederhana ... IV-24 4.34. Rute Awal Setiap Konsumen ... IV-24 4.35. Matrix Penghematan Langkah 1 ... IV-25 4.36. Matrix Penghematan Langkah 2 ... IV-26 4.37. Matrix Penghematan Langkah 3 ... IV-27 4.38. Matrix Penghematan Langkah 4 ... IV-27 4.39. Matrix Penghematan Langkah 5 ... IV-28 4.40. Matrix Penghematan Langkah 6 ... IV-29 4.41. Hasil Akhir Rute ... IV-29 4.42. Hasil Akhir Rute yang Terbentuk ... IV-31 4.43. Hasil Akhir Total Jarak Rute 1 ... IV-32 4.44. Hasil Akhir Total Jarak Rute 2 ... IV-33

(20)

xvii

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

4.45. Ringkasan Data Rute Sepeda Motor 1 ... IV-33 4.46. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 1 Hari Senin Metode

Nearest Neighbour ... IV-34 4.47. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 1 Hari Selasa Metode

Nearest Neighbour ... IV-36 4.48. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 1 Hari Rabu Metode

Nearest Neighbour ... IV-37 4.49. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 1 Hari Kamis Metode

Nearest Neighbour ... IV-38 4.50. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 1 Hari Jumat Metode

Nearest Neighbour ... IV-39 4.51. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 1 Hari Sabtu Metode

Nearest Neighbour ... IV-41 4.52. Ringkasan Data Rute Sepeda Motor 2 ... IV-42 4.53. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 2 Hari Senin Metode

Nearest Neighbour ... IV-43 4.54. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 2 Hari Selasa Metode

Nearest Neighbour ... IV-44 4.55. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 2 Hari Rabu Metode

Nearest Neighbour ... IV-45

(21)

xviii

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

4.56. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 2 Hari Kamis Metode

Nearest Neighbour ... IV-46 4.57. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 2 Hari Jumat Metode

Nearest Neighbour ... IV-47 4.58. Hasil Optimasi Rute Sepeda Motor 2 Hari Sabtu Metode

Nearest Neighbour ... IV-48 5.1. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor Hari Senin Sepeda Motor 1 ... V-1 5.2. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 1 Hari Selasa ... V-2 5.3. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 1 Hari Rabu ... V-3 5.4. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 1 Hari Kamis ... V-4 5.5. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 1 Hari Jumat ... V-5 5.6. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 1 Hari Sabtu ... V-6 5.7. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 2 Hari Senin ... V-7

(22)

xix

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.8. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 2 Hari Selasa ... V-7 5.9. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 2 Hari Rabu ... V-8 5.10. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 2 Hari Kamis ... V-9 5.11. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 2 Hari Jumat ... V-9 5.12. Perbandingan Rute Aktual dengan Rute Optimasi Perjalanan

Sepeda Motor 2 Hari Sabtu ... V-10 5.13. Rekapitulasi Perbandingan Jumlah Rute Distribusi ... V-11 5.14. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari

Senin ... V-12 5.15. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari

Selasa ... V-13 5.16. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari

Rabu ... V-14 5.17. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari

Kamis ... V-15

(23)

xx

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.18. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari

Jumat ... V-16 5.19. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari

Sabtu ... V-17 5.20. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 2 Hari

Senin ... V-18 5.21. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 2 Hari

Selasa ... V-18 5.22. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 2 Hari

Rabu ... V-19 5.23. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 2 Hari

Kamis ... V-20 5.24. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 2 Hari

Jumat ... V-20 5.25. Data Aktual Waktu Rute Distribusi Sepeda Motor 2 Hari

Sabtu ... V-21 5.26. Rekapitulasi Perbandingan Waktu Distribusi ... V-22

(24)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1. Lokasi Konsumen Sepeda Motor 1 Hari Senin Pagi ... I-4 1.2. Lokasi Konsumen Sepeda Motor 1 Hari Senin Sore ... I-5 2.1. Rantai Pasok ... II-2 2.2. Pengurangan Waktu Tempuh Melalui Penggabungan

Tempat Perhentian dalam Rute ... II-8 2.3. Jaringan dengan 4 Titik ... II-11 2.4. Kerangka Teoritis ... II-17 3.1. Tahapan Penelitian ... III-7

(25)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Surat Permohonan Tugas Sarjana ... L-1 2. Formulir Penetapan Tugas Sarjana ... L-2 3. Surat Keputusan Tugas Sarjana ... L-3 4. Surat Riset Tugas Sarjana ... L-4 5. Lembar Asistensi Tugas Sarjana Dosen Pembimbing ... L-5

(26)

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Pujawan (2005) Salah satu keputusan operasional yang sangat penting dalam manajemen distribusi adalah penentuan jadwal serta rute pengiriman dari satu lokasi ke beberapa lokasi tujuan. Keputusan seperti ini sangat penting bagi mereka yang harus mengirimkan barang dari satu lokasi ke berbagai tempat.

Keputusan jadwal pengiriman serta rute yang akan ditempuh oleh tiap kendaraan akan sangat berpengaruh terhadap biaya – biaya pengiriman. Secara umum masalah penjadwalan dan penentuan rute trasnportasi bisa memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai seperti tujuan untuk meminimumkan biaya pengiriman, meminimumkan waktu, atau meminimumkan jarak tempuh.

Menurut Chopra & Meindl, (2010) Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak agen dalam suatu supply chain. Distribusi merupakan suatu kunci dari keuntungan yang akan diperoleh perusahaan karena distribusi secara langsung akan mempengaruhi biaya dari supply chain dan kebutuhan agen. Jaringan distribusi yang tepat dapat digunakan untuk mencapai berbagai macam tujuan dari supply chain, mulai dari biaya yang rendah sampai respon yang tinggi terhadap permintaan agen. Pemilihan transportasi yang dipakai untuk melakukan pendistribusian juga berpengaruh terhadap kelancaran distribusi. Apabila sistem pendistribusian optimal maka perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

(27)

I-2

PT. Duta Gasindo Sarana adalah salah satu agen LPG PT. Pertamina Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1986 dan berlokasi di Jalan Sekip Baru No. 40, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah Kota Medan, Sumatera Utara 20112, Perusahaan memiliki gudang penyimpanan gas yang berlokasi pada Jalan Sedap Malam IX No 8. Area pemasaran perusahaan sendiri merupakan area terpisah, biasaya berskala kecil, seperti perumahan dan restoran. Dalam hal ini target yang ingin dicapai adalah permintaan konsumen terpenuhi dengan waktu dan jarak tempuh seminimal mungkin dan juga mengangkut tabung gas sesuai dengan kapasitas maksimal alat angkut. Selama ini PT. Duta Gasindo Sarana melakukan distribusi sesuai dengan intuisi karyawan. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah pendistribusian yang dilakukan tidak mempertimbangkan waktu dan jarak tempuh untuk mencapai titik-titik konsumen. Perusahaan juga kurang mempertimbangkan kapasitas alat angkut sehingga menyebabkan transportasi berulang kembali mengambil tabung gas dan kemudian mendistribusikan nya kembali. Jenis tabung gas yang didistribusikan oleh perusahaan adalah 12 kg dan 50 kg. Transportasi yang dimiliki perusahaan adalah 1 armada fuso, 2 armada pickup, 2 armada sepeda motor.

Tabung gas perusahaan dikumpulkan dan didistribusikan menggunakan truk pickup dan sepeda motor. Setiap armada transportasi memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Tugas dari setiap jenis transportasi memang berbeda- beda yaitu sebagai berikut:

1. Transportasi Fuso digunakan untuk pengambilan tabung gas yang telah dibeli dari depot (SPBE) untuk diantarkan ke gudang dan diisi kembali ke SPBE.

(28)

I-3

2. Transportasi pickup digunakan untuk mendistribusikan tabung gas kepada sub agen cukup besar yang sudah ditetapkan bekerja sama oleh perusahaan yaitu PT. Coca Cola dan juga untuk mengambil tabung kosong yang ada di toko untuk diantarkan kembali ke gudang.

3. Transportasi sepeda motor digunakan untu mendistribusikan tabung gas kepada konsumen toko skala kecil.

Berikut merupakan data lokasi dan jumlah permintaan dari konsumen yang akan dilayani oleh sepeda motor 1 pada hari Senin dan dapat dilihat pada tabel 1.1.

sebagai berikut.

Tabel 1.1. Lokasi dan Jumlah Permintaan Hari Senin oleh Sepeda Motor 1

No Tujuan Alamat

Jumlah Permintaan

(Tabung)

Jadwal

1 PT. Duta Gasindo Jl. Sekip Baru 40 0

Pagi

2 RM. Bos Jl. T. Umar 50-52 3

3 Lontong Mbak Leli Lorong Baru No. 14 2

4 A2 Jln. S. Parman 3

5 ALIN Jl. Kapten Maulana Lubis 82 1

6 Senam Seafood Jl. Semambu No. 9B 2

7 RM. Kapau Jl. Rotan 3

8 Mie Sop COCO Jl. Orion 1

9 Hotel Cahaya Bulan Jl. Jenggala 34 1

10 Salon Fitor Jl. Erlangga 14 1

11 A Cok Jl. Sekip 72 EE 1

12 RM. Asri Jl. S.Parman Lor baru 12 2

Sore

13 Laundry Jl. Kediri 1D 2

14 Pangsit Jl. S. Parman Gg Pasir 1

15 DEKOKO Jl. Candi Prambanan 16 2

16 Ayam Penyet Jl. Merbau 150 2

17 Bhak Mie Khek Jl. S Parman 5-6 3

18 RM. Jenggala Jl. Jenggala 36 2

Sumber: PT. Duta Gasindo Sarana

(29)

I-4

Berdasarkan Tabel 1.1. dapat dilihat lokasi titik-titik konsumen yang akan dıkunjungi pada hari Senin oleh Sepeda Motor 1. Lokasi - lokasi tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan jarak dari PT. Duta Gasindo Sarana ke titik konsumen dan juga jarak antar titik konsumen. Pada Tabel 1.1. juga menyajikan jumlah permintaan yang harus dipenuhi untuk setiap titik konsumen.

Berikut merupakan lokasi titik-titik konsumen yang akan dikunjungi pada hari Senin Pagi oleh Sepeda Motor 1 dilihat dari google maps yang disajikan dalam bentuk gambar. Dapat dilihat pada Gambar 1.1. berikut.

Sumber : Google Maps

Gambar 1.1. Lokasi Konsumen Sepeda Motor 1 Hari Senin Pagi

Berikut merupakan lokasi titik-titik konsumen yang akan dikunjungi pada hari Senin Sore oleh Sepeda Motor 1 dilihat dari google maps yang disajikan dalam bentuk gambar. Dapat dilihat pada Gambar 1.2. berikut.

(30)

I-5

Sumber : Google Maps

Gambar 1.2. Lokasi Konsumen Sepeda Motor 1 Hari Senin Sore

Berdasarkan dari Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 dapat dilihat titik-titik konsumen yang akan dikunjungi pada hari Senin. Dari google maps tersebut dapat dilihat jarak antar titik-titik konsumen tersebut.

Berikut merupakan rute beserta dengan waktu yang ditempuh dan jumlah permintaan yang diantarkan perusahaan dalam melakukan pendistribusian tabung gas oleh Sepeda Motor 1 pada Hari Senin. Rute tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2. berikut.

(31)

I-6

Tabel 1.2. Rute Distribusi Sepeda Motor 1 Hari Senin

No Rute

Waktu Perjalanan

(menit)

Waktu Loading/

Unloading (menit)

Jumlah Tabung Diangkut (Tabung)

Kapasitas Transportasi

Angkut (tabung)

Jadwal

1. 1-2-1 12 12 3 5

Pagi

2. 1-3-4-1 16 20 5 5

3. 1-5-6-1 12 12 3 5

4. 1-7-1 2 12 3 5

5. 1-8-9-1 17 8 2 5

6. 1-10-11-1 20 8 2 5

1. 1-12-1 14 8 2 5

Sore

2. 1-13-1 12 8 2 5

3. 1-14-15-1 14 12 3 5

4. 1-16-1 2 8 2 5

5. 1-17-18-1 16 20 5 5

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat rute yang dilakukan perusahaan, pada rute tersebut tabung gas yang diangkut tidak memenuhi kapasitas maksimal angkut.

Kapasitas transportasi angkut dapat mencapai 5 tabung gas, tetapi pada kondisi aktual yang dilakukan karyawan tidak mengangkut sesuai dengan kapasitas maksimal serta tidak mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh dalam melakukan distribusi yang mengakibatkan karvawan kembali ke gudang untuk mengangkut kembali tabung gas untuk konsumen berikutnya. Hal ini menyebabkan proses pendistribusian belum dilaksanakan secara optimal. Jika permasalahan ini terus berlanjut maka waktu yang diperlukan akan cukup lama sehingga perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang berlebih. Hal ini dinilai dapat dimaksimalkan karena menghabiskan waktu dan biaya dalam melakukan pendistribusian.

Menurut Simanjuntak (2012) Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, maka perlu digunakan algoritma heuristic untuk menentukan rute distribusi optimal

(32)

I-7

dengan mempertimbangkan kapasitas transportasi dan jarak tempuh. Dengan demikian, rute diterapkan secara efektif dan efisien.

Untuk melakukan penyelesaian terhadap pengoptimalan rute distribusi ada beberapa metode vaitu Insertion Intra Route (1-0), Nearest Insert, Clarke and Wright Savings dll. Dalam penelitian ini salah satu metode yang digunakan adalah saving matrix. Metode saving matriks ini merupakan metode yang menggabungkan dua atau lebih pelanggan ke dalam satu rute. Keistimewaan dari metode savings matrix ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menjadwalkan sejumlah terbatas kendaraan dengan memperhatikan kapasitas maksimum kendaraan yang sama maupun berlainan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Handi Koswara, dkk (2017) yang dilakukan pada Dobujack Inv yang menerapkan vehicle routing problem menggunakan metode nearest neighbor dengan tuiuan untuk mendapatkan jarak terpendek serta mengoptimalkan rute pendistribusian. Permasalahan perusahaan ini adalah belum mempunyai penentuan rute yang tetap dalam setiap pengiriman produknva sehingga supir tidak mengetahui mana tempat yang harus dituju terlebih dahulu. Selama ini proses pengiriman produk tersebut dilakukan mengandalkan pengalaman darı supir.

Algoritma Nearest Neighbour atau disebut tetangga terdekat adalah pendekatan sederhana untuk memecahkan Traveling Salesman Problem. Untuk menyelesaikan TSP dengan Algoritma Nearest Neighbour, dilihat semua busur yang keluar dari titik yang belum dikunjungi dan memilih titik terdekat berikutnya.

(33)

I-8

Metode ini sangat mudah dan cepat untuk diimplementasikan. Rute yang dilakukan penentuan rute distribusi adalah rute hari Senin sampai Sabtu.

Dalam penelitian ini, penulis mencoba menggunakan metode Saving Matrix dan Nearest Neighbour untuk menyelesaikan permasalahan Vehicle Routing Problem. Dengan penggunaan metode ini, diharapkan dapat meminimumkan jarak tempuh pendistribusian dan dapat meningkatkan penggunaan (memaksimalkan) kapasitas transportasi yang digunakan oleh PT. Duta Gasindo Sarana.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah rute dari perusahaan masih belum ada dan pendistribusian yang dilakukan tidak mempertimbangkan waktu dan jarak tempuh untuk mencapai titik-titik konsumen. Perusahaan juga kurang mempertimbangkan kapasitas alat angkut sehingga menyebabkan transportasi berulang kembali mengambil tabung gas dan kemudian mendistribusikan nya kembali.

Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana metode Saving Matrix dan Nearest Neighbour dapat mengoptimalkan rute distribusi yang bertujuan untuk meminimalkan waktu dan jarak tempuh dengan mempertimbangkan kapasitas transportasi alat angkut.

(34)

I-9

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum nya adalah merancang rute pendistribusian yang optimal yaitu rute yang memiliki waktu tempuh dan jarak yang minimum.

Tujuan khusus penelitian ini adalah

1. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap rute aktual, 2. Membandingkan antara rute aktual dan usulan

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dirasakan oleh beberapa pihak yaitu :

1. Manfaat bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan nya mengenai proses pendistribusian dan merancang rute terbaik serta meningkatkan pola pikir yang sistematis sesuai dengan ilmu perkuliahan yang telah didapatkan 2. Manfaat bagi Perusahaan

Perusahaan dapat mempertimbangkan mengenai rute yang telah dirancang agar dapat optimal dalam melakukan pendistribusian

3. Manfaat bagi Departemen Teknik Industri

Dapat menambah literatur perpustakan guna sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terkhusus di bidang pendistribusian.

(35)

I-10

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Titik awal untuk pendistribusian berlokasi di PT. Duta Gasindo Sarana yang beralamat di Jl. Sekip Baru No.40, Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20112

2. Setiap titik konsumen hanya dikunjungi satu kali dalam satu rute distribusi dan kembali ke titik awal setelah mengunjungi semua titik konsumen dalam satu rute.

3. Penelitian ini berfokus kepada produk LPG 12 kg

4. Analisis dilakukan pada satu siklus yaitu 1 minggu dan lokasi pendistribusian di wilayah kota Medan

5. Alat transportasi yang digunakan adalah sepeda motor

6. Perhitungan jarak antara PT. Duta Gasindo Sarana dan titik konsumen dan jarak antar titik konsumen menggunakan aplikasi Google Maps

7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Saving Matrix dan Nearest Neighbour

8. Parameter penentuan optimasi adalah jarak dan waktu

Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semua mesin, tenaga kerja, dan produk yang digunakan dalam keadaaan

yang baik dan tidak mengalami kerusakan selama perjalanan.

2. Kondisi lalu lintas dalam keadaan baik dan lancar

3. Seluruh biaya dalam penelitian ini tidak mengalami perubahan

4. Tidak memperhatikan permintaan khusus diluar jadwal yang telah ada

(36)

I-11

5. Kecepatan sepeda motor konstan 40 km/jam.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir dapat dilihat sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang ataupun alasan secara mendasar mengenai penelitian perbaikan rute distribusi, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan asumsi masalah

Bab II yaitu meliputi Tinjauan Pustaka, menyajikan teori-teori yang menjadi dasar penilitian ini dan metode yang digunakan sebagai pemecahan masalah yang diteliti.

Bab III Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan tempat dan waktu penelitian, objek penelitian, jenis penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan analisis pemecahan masalah.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi tentang metode pengumpulan data kemudian data-data tersebut diuraikan secara rinci. Data-data yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan kebutuhan dari penilitian.

Bab V Analisis dan Hasil Pembahasan, berisi penguraian analisis terhadap hasil pengolahan data dan diskusi untuk pemecahan masalah.

Bab VI Kesimpulan dan Saran, menguraikan kesimpulan dan saran yang didapat setelah melakukan penelitian dan diskusi terhadap pemecahan masalah.

(37)

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelaahan Konsep dan Teori 2.1.1 Konsep Supply Chain

Menurut Sukaria (2017) Pengertian Rantai Pasok berkembang sejalan dengan perkembangan bisnis dan teknologi informasi yang dimanfaatkan dalam proses bisnis khususnya yang berkaitan dengan mata rantai informasi, transportasi barang dan finansial mulai dari pemasok (suppliers) sampai pada produser (manufacturing activities) hingga para pelanggan dan sebaliknya. Supply chain didefinisikan secara beragam walaupun maksudnya sama. Menurut Mentzer, J., (2008) mendefinisikan supply chain sebagai berikut: Supply chain consists of multiple firms with each engaging in multiple functions in a combined effort to meet common goals while simultaneously coping with its individual needs to meet its own firm functional goals. Menurut Schroeder (2000) definisi lain menyebutkan bahwa supply chain sebagai serangkaian proses bisnis dan informasi yang berkenaan dengan penyediaan produk atau bahan atau jasa mulai dari para pemasok melalui manufakturing dan distribusi sampai kepada para pelanggan. Definisi di atas memperlihatkan interaksi antara logistik dan manufakturing dan pemasaran. Bahan baku dibeli dan disimpan di gudang, dari bahan tersebut produk-produk dibuat pada satu atau lebih unit manufakturing, kemudian diangkut ke gudang produksi (warehouses) dan selanjutnya diangkut ke gudang distribusi untuk dijual ke retailer

(38)

II-2

atau para pelanggan. Tata urutan proses dan kegiatan bisnis dalam rantai pasok mencakup empat hal pokok yaitu:

a. Proses untuk mendapatkan /mengolah order pelanggan (customer order’s)

b. Proses pengadaan bahan dan komponen dari pemasok c. Proses pengolahan (manufacturing) produk di lantai pabrik d. Proses pengiriman produk kepada pelanggan

Sumber : Sinulingga, Sukaria. 2017. Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Gambar 2.1. Rantai Pasok

2.1.2. Manajemen Logistik

Menurut Donald J. Bowersox (1996) menyatakan manajemen logistik merupakan proses pengelolaan yang strategis terhadap perpindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari para supplier, diantara fasilitas-fasilitas. perusahaan, dan kepada para langganan. Tujuan dari logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah

(39)

II-3

yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi dimana dia dibutuhkan, dan dengan total biaya terendah.

Logistik dapat juga diartikan sebagai proses perencanaan, implementasi, pengendalian secara efisien, aliran biaya yang efektif, penyimpanan barang mentah, inventori barang dalam proses, barang jadi dan informasi terkait dari titik asal ke titik konsumsi untuk tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Ada lima komponen yang membentuk sistem logistik, yaitu: struktur lokasi fasilitas, transportasi, persediaan (inventory), komunikasi, penanganan (handling) dan penyimpanan (storage).

Pada umumnya, suatu perusahaan mempunyai 3 alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya. Pertama armada peralatan swasta yang dapat dibeli atau disewa atau disebut dengan private. Yang kedua kontrak khusus yang dapat diatur dengan spesialis transport untuk mendapatkan kontrak jasa-jasa pengangkutan. Dan yang ketiga adalah suatu perusahaan dapat memperoleh jasa- jasa dari perusahaan transport berijin (legally authorized) yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan biaya tertentu. Dilihat dari sudut pandang logistik, terdapat tiga faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan kemampuan pelayanan transport, yaitu: biaya, kecepatan, dan konsistensi.

2.1.3. Metode Transportasi

Menurut Drs. M. N. Nasution (2008) Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang

(40)

II-4

menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke tempat-tempat tujuan berbeda-beda, serta dari beberapa sumber ke suatu termpat tujuan juga berbeda- beda. Di samping itu, metode transportasi juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah dunia usaha (bisnis) lainnya, seperti masalah-masalah yang meliputi pengiklanan, pembelanjaan modal (capital financing) dan alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan, serta scheduling produksi.

Ada beberapa macam metode transportasi, yang semmuanya terarah pada penyelesaian optimal dari masalah-masalah transportasi yang terjadi. F.L Hitchoock (1941), T.C. Koopmans (1949), dan G.B. Dantziq (1951) adalah orang- orang pertama sebagai kon- tributor yang mengembangkan teknik-teknik transportasi.

Beberapa metode transportasi yaitu :

1. Norti-West Corner Rude (Metode Barat Laut/Pojok Kiri Atas) 2. Least Cont Combination (Kombinasi Biaya Terendah)

3. Vogel Apraximation Methad (VAM) 4. Stepping Storne's

2.1.4. Vehicle Routing Problem

Menurut Toth, P., dan Vigo, D., (2002) Vehicle routing problem (VRP) bermula dari penelitian Dantzig dan Ramser (1959) mengenai pengiriman truk.

Semenjak itu, variasi dari permasalahan dasar tersebut semakin berkembang.

(41)

II-5

Menurut Toth dan Vigo (2002), VRP merupakan permasalahan yang berfokus pada distribusi barang jadi dari depot menuju konsumen akhir. Namun penerapan VRP tidak terbatas pada hal tersebut saja, tetapi juga pada permasalahan transportasi, pengambilan barang sisa, hingga pengaturan jalur bus sekolah. Menurut Barnhart dan Laporte (2007) membagi VRP ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Classical/Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) yang memiliki batasan utama berupa kapasitas kendaraan.

2. Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW) yang memiliki batasan pengiriman perlu dilakukan pada range waktu tertentu.

3. Inventory Routing Problem (IRP) yang mengintegrasikan pemilihan rute dengan pengaturan inventori. Permasalahan ini muncul pada instansi yang memiliki kebijakan Vendor Managed Inventory (VMI) sehingga vendor berhak mengatur alokasi jumlah barang yang dikirim sekaligus rute yang dipilih.

4. Stochastic Vehicle Routing Problems (SVRPs) yang merupakan ekstensi dari VRP deterministik dengan beberapa komponen yang random atau tidak menentu.

Dari beberapa jenis VRP tersebut, penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan 3 cara menurut Toth dan Vigo (2002), yaitu:

1. Analitik

Metode analitik, atau yang biasa disebut juga dengan metode eksak, melakukan perhitungan setiap opsi solusi yang mungkin muncul dan menyimpan solusi terbaik sebagai hasil akhirnya. Metode analitik akan berhenti apabila seluruh

(42)

II-6

opsi telah tereksplorasi, sehingga metode ini memiliki konsekuensi waktu komputasinya yang lama.

2. Heuristik

Menurut Kriptaniadewa (2016). Metode heuristik merupakan metode pendekatan. Metode ini memberikan panduan agar proses pencarian dilakukan melalui proses dengan rate sukses yang paling besar. Kelemahan metode ini adalah solusi yang diperoleh dapat terjebak ke dalam local optimum.

3. Metaheuristik

Metaheuristik memiliki kerangka dasar seperti heuristik, yaitu sebuah pendekatan. Namun pada metaheuristik terdapat langkah-langkah yang membuatnya tidak terjebak pada local optimum dan dapat mendekati global optimum. Umumnya metode ini digunakan untuk permasalahan yang kompleks.

Terdapat empat tujuan umum VRP menurut Toth and Vigo (2002) , yaitu : 1. Meminimalkan biaya transportasi global, terkait dengan jarak dan biaya tetap

yang berhubungan dengan kendaraan

2. Meminimalkan jumlah kendaraan (pengemudi) yang dibutuhkan untuk melayani semua konsumen

3. Menyeimbangkan rute, untuk waktu perjalanan dan muatan kendaraan

4. Meminimalkan penalti akibat service yang kurang memuaskan dari konsumen

(43)

II-7

2.1.5. Metode Saving Matrix

Menurut Bachtiar, dkk., (2017) tujuan dari metode saving adalah untuk meminimasi total jarak perjalanan semua kendaraan dan untuk meminimasi secara tidak langsung jumlah kendaraanyang diperlukan untuk melayani setiap tempat perhentian. Kemudian dua tempat perhentian digabung dalam satu rute yang sama sehingga satu kendaraan tersebut dieliminasi dan jarak tempuh/perjalanan dapat dikurangi. Pendekatan saving mengizinkan banyak pertimbangan yang sangat penting dalam aplikasi yang realistis. Sebelum tempat perhentian dimasukkan de dalam sebuah rute, rute dengan tempat perhentian berikutnya harus dilihat.

Menurut Sari, dkk., (2016) selain itu Metode saving matriks ini merupakan metode yang menggabunggan dua atau lebih pelanggan ke dalam satu rute.

Keistimewaan darimetode Savings Matriks ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menjadwalkan sejumlah terbatas kendaraan dengan memperhatikan kapasitas maksimum kendaraan yang sama maupun berlainan.

Menurut (Ballou, 1999), tujuan dari metode saving matrix adalah untuk menimisasi total jarak perjalanan semua kendaraan dan untuk meminimisasi secaralangsung jumlah kendaraan yang diperlukan untuk melayani semua tempat pemberhentian. Logika dari metode ini bermula dari kendaraan yang melayani setiappemberhentian dan kembali ke depot sepeti terlihat pada Gambar 2.3.(a). Hal inimemberikan jarak maksimum dalam masalah penentuan rute. Dua tempat pemberhentian digabung dalam dua rute yang sama sehingga satu kendaraan tersebutdieliminasi dan jarak tempuh dapat dikurangi yang dapat dilihat pada Gambar 2.3.(b).

(44)

II-8

Pendekatan savings mengizinkan banyak pertimbangan yang sangat penting dalam aplikasi yang realistis. Tempat pemberhentian dimasukkan dalam sebuah rute,rute tempat pemberhentian selanjutnya harus dilihat. Sejumlah pertanyaan tentangperancangan rute dapat ditanyakan, seperti apakah waktu rute melebihi waktudistribusi maksimum pengemudi yang diizinkan, apakah waktu untuk istirahatpengemudi telah dipenuhi, apakah kendaraan cukup besar untuk melakukan volumerute yang tersedia. Pelanggaran terhadap kondisi-kondisi tersebut dapat menolaktempat pemberhentian dari rute keseluruhan. Tempat perhentian selanjutnya dapatdipilih menurut nilai savings terbesar dan proses pertimbangan diulangi. Pendekatanini tidak menjamin solusi yang optimal, tetapi dengan mempertimbangkan masalahkompleks yang ada, solusi yang baik dapat dicari.

(a) Rute awal (b) Menggabungkan dua tempat perhentian Waktu tempuh = d0,A+dA,0+d0,B+dB,0 Waktu tempuh = d0,A+dA,B+dB,0

Gambar 2.2. Pengurangan Waktu Tempuh Melalui Penggabungan Tempat Perhentian dalam Rute

Menurut Pujawan, (2005) metode saving matrix merupakan salah satu metode heuristik yang dapat digunakan dalam untuk menyelesaikan permasalahan transportasi denganmenentukan rute distribusi dalam meminimalkan biaya

(45)

II-9

transportasi seperti jarak atau waktu dan ongkos pendistribusian. Menurut Ballou, Ronald, (1999) Berikut ini langkah-langkah pembentukan sub rute distribusi dengan menggunakan metode saving matrix, yaitu sebagai berikut.

1. Identifikasi Matriks Jarak

Pada langkah ini, diperlukan jarak antara gudang dan ke masing-masing toko dan jarak antar toko. Untuk menyederhanakan permasalahan, lintasan terpendek digunakan sebagai jarak antar lokasi. Jadi, dengan mengetahui koordinat masingmasing lokasi maka jarak antar dua lokasi bisa dihitung dengan menggunakan rumus jarak standar. Apabila jarak riil antar lokasi diketahui, maka jarak tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan jarak teoritis dengan menggunakan rumus. Jarak daripusat ke masing-masing gudang-gudang dan jarak antar gudang akan digunakan untuk menentukan matriks penghematan (saving matriks) yang akan dikerjakan pada langkah berikutnya.

2. Mengidentifikasi matriks penghematan (saving matriks)

Pada langkah ini, diasumsikan bahwa setiap gudang akan dikunjungi oleh satuarmada secara eksklusif. Saving matriks merepresentasikan penghematan yang bias direalisasikan dengan menggabungkan dua pelanggan ke dalam satu rute.

Untukperhitungan penghematan jarak dapat mengunakan persamaan:

S(x,y) = J (G, x) + J(G,y) – J(x,y) Dimana:

S(x,y) = Penghematan Jarak J (P,x) = Jarak pusat ke gudang x J (P,y) = Jarak pusat ke gudang y

(46)

II-10

3. Mengalokasikan Distributor ke rute

Dengan menggunakan tabel penghematan jarak, dapat dilakukanpengalokasian gudang ke kendaraan atau rute. Pada tahap awal, tiap toko alokasikanke rute yang berbeda, namun gudang-gudang tersebut bisa digabungkan sampai padabatas kapasitas truk yang ada. Penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan terbesar karena diupayakan memaksimumkan penghematan.

2.1.6. Algoritma Nearest Neighbour

Menurut Sarjono, (2014) pada tahap ini konsumen yang telah berada di setiap rute pengiriman akandilakukan pendistribusian. Pendistribusian konsumen dilakukan untuk menentukan pelanggan mana yang akan dikunjungi terlebih dahulu saat pengiriman dilakukan sehingga jarak proses pengirimannya lebih dekat dan juga akan mempengaruhi biaya transportasi. Pengurutan akan dilakukan menggunakan tetangga terdekat

Algoritma Nearest Neighbour atau disebut tetangga terdekat adalahpendekatan sederhana untuk memecahkan Traveling Salesman Problem.

Untuk menyelesaikan TSP dengan Algoritma Nearest Neighbour, dilihat semua busur yang keluar dari kota (titik) yang belum dikunjungi dan memilih kota terdekat berikutnya. Metode ini sangat mudah dan cepat untuk diimplementasikan. Caranya adalah dipilih satu titik distributor sebagai titik awal lalu bergerak ke distributor selanjutnya yang terdekat (Taiwo, 2013). Untuk menyelesaikan TSP menggunakan Nearest Neighbor Heuristic perhatikan gambar dan dapat menggunakan langkah- langkah sebagai berikut.

(47)

II-11

Gambar 2.3. Jaringan dengan 4 Titik Tahap 1 : menentukan titik A sebagai titik pertama.

Tahap 2 : Terdapat 3 titik selanjutnya yang berhubungan dengan titik A. Pertama, hubungan A -> B dengan jarak 3, Kedua A -> C dengan jarak 4 dan ketiga A->D dengan jarak 7. Jarak yang paling minimum adalah A -> B dengan jarak 3. Titik selanjutnya adalah titik B.

Tahap 3 : Sekarang dari B, terdapat 3 titik yang berhubungan dengan titik B.

Tidakdapat pergi ke titik A karena sudah dikunjungi sebelumya. Maka sekaranghanya memiliki 2 titik yang berhubungan,mungkin ke titik C atau D. Didapat B->D adalah perjalanan selanjutnya dengan jarak 1. Sekarang dari D, tidak bisa pergi ke titik A dan B sejak sudah dikunjungi

sebeumnya. Walaupun jarak D->C adalah jarak yang paling besar, tetapi ini adalah pilihan satusatu nya titik yang belum dikunjungi.

Tahap 4 : terbentuknya perjalanan A->B->D->C->A, dengan jarak perjalanan = 3+1+10+4=18.

Menurut Koswara, Handi, dkk (2017) Metode nearest neighbour prinsipnya adalah menambahkan toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang dikunjungi terakhir. Metode nearest neighbour dilakukan dengan mencari konsumen terdekat dengan depot lalu konsumen tersebut menjadi titik awal serta

(48)

II-12

selanjutnya mencari jarak paling dekat dari konsumen tersebut dan berlanjut terus menerus. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam menggunakan metode ini:

1. Memilih titik pusat menjadi titik awal dalam pengiriman.

2. Menentukan tujuan dengan jarak terpendek dari gudang, dan melakukan penggabungan rute.

3. Titik terakhir yang telah dikunjungi menjadi titik awal, dan cari titik yang terpendek dari titik terakhir dikunjungi.

4. Lakukan pengulangan sampai kapasitas kendaraan tidak mencukupi.

5. Titik ini dinamakan dengan satu rute perjalanan, kapasitas kendaraan yang menjadi kendala dalam pengiriman.

6. Lakukan proses yang sama yaitu dengan melakukan langkah kesatu sampai langkah kelima.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian sebelumnya sudah banyak yang membahas mengenai permasalahan mengenai rute distribusi, faktor-faktor apa saja yang mempengahruhi rute distribusi, hal ini menunjukkan bahwa rute distribusi yang optimal dapat meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Waluyo & Muchammad 2017 dalam penelitiannya berjudul “Vehicle Routing Problem dengan Aplikasi Metode Nearest Negihbour” melakukan penelitian yang membahas mengenai pendistribusian pada PT Amanah Prima Indonesia (API) yang merupakan perusahaan penghasil juice berskala Nasional.

(49)

II-13

Pendistribusian produk ke pelanggan memerlukan perencanaan yang tepat dan perlu dipertimbangkan rute yang digunakan sehingga diperoleh biaya transportasi dengan waktu yang efisien.

Handi et al., 2017 dalam penelitiannya berjudul “Penentuan Rute Distribusi Produk Kaos pada Dobujack INV. Menggunakan Metode Nearest Neighbour dan (1-0) Isertion Intra Route” melakukan penelitian pengiriman pada Dobujack Inv.

Rute pengiriman kaos pada tiap pelanggan saat ini dilakukan oleh intuisi dari supir, Penyelesaian dilakukan dengan menggunakan metode nearest neighbour pada awal pembentukan rute, selanjutnya di optimasi dengan menggunakan metode (1-0) Insertion Intra Route. Hasil penelitian ini menghasilkan tur dengan penghematan jarak dan waktu dalam melakukan pendistribusian untuk perusahaan.

Ronald Adjie et al., 2015 dalam penelitiannya berjudul “Usulan Rancangan Rute Pendistribusian Minuman Teh Kemaksan Botol Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search” melakukan penelitian diusulkan rancangan rute kendaraan untuk mendistribusikan produk teh kemasan botol menggunakan algoritma Nearest Neighbour sebagai rute awal dan rute tersebut akan dilakukan perbaikan menggunakan metode Local Search sehingga diperoleh waktu tempuh dan jarak tempuh yang minimum.

Suparjo 2017 dalam penelitiannya berjudul “Metode Saving Matrix sebagai Metode Alternatif untuk Efisiensi Biaya Distribusi” melakukan penelitian untuk mendapatkan rute pengiriman produk yang paling tepat dan optimal yang dapat meminimalkan biaya distribusi, dan untuk mengetahui besarnya penghematan biaya distribusi. Populasi dalam penelitian ini adalah data perusahaan angkutan kayu

(50)

II-14

gelondongan di Jawa Tengah, dan sampel penelitian ini adalah data dari 10 perusahaan angkutan kayu gelondongan di bawah Bunga Bangsa Co. Analisa penentuan rute distribusi menggunakan metode Saving Matrix.

Mitha Istia et al., 2019 dalam penelitiannya berjudul “Analisis Penentuan Rute Distribusi Gas Elpiji 3 Kg Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search pada PT. Asri Gasindo Jember” melakukan penelitian tindakan (Action Research). Data yang digunakan dalam proses analisis, diperoleh melalui teknik observasi. Proses analisis data menggunakan metode nearest neighbour kemudian dioptimalisasi dengan menggunakan metode local search.

Renanda 2017 dalam penelitiannya berjudul “Implementasi Saving Matrix dan Modified Nearest Neighbourhood dalam penyelesaian Vehicle Routing Problem Delivery and Pickup” melakukan penelitian yang bertujuan untuk menemukan rute yang lebih pendek dibandingkan dengan kondisi yang ada di perusahaan. Penyusunan rute dibagi menjadi yaitu penyusunan rute ketika musim kemarau dan penyusunan rute ketika musim penghujan. Alasan dilakukannya pembagian penyusunan rute berdasarkan musim yang ada karena ketika musim kemarau berlangsung permintaan agen terhadap produk air minum cenderung lebih banyak dibandingkan ketika musim hujan, sehingga terdapat perbedaan penyusunan rute di kedua musim.

Adhie et al., 2013 dalam penelitiannya berjudul “Pembentukan Rute Distribusi Air Mineral Al-Ma’soem Menggunakan Metode Clarke Wright dan Nearest Neighbor di PT. Al-Ma’soem Muawanah” melakukan penelitian permasalahan yang termasuk ke dalam permasalahan VRP (Vehicle Routing

(51)

II-15

Problem). Terdapat satu depot dan sejumlah 34 tempat untuk dikunjungi dengan demand yang berbeda, dengan kapasitas kendaraaan sebesar 1200 karton yang diharapkan dapat memenuhi seluruh permintaan. Metode heuristik yang di dalamnya terdapat metode Clarke & Wright dan Nearest Neighbor merupakan permasalahan optimasi penentuan rute.

Ririn Rahmawati et al., 2014 dalam penelitiannya berjudul “Usulan Model dalam Menentukan Rute Distribusi untuk Meminimalkan Biaya Transportasi dengan Metode Saving Matrix di PT. XYZ” melakukan penelitian berujuan untuk mendapatkan rute distribusi dengan menggunakan metode savings matrix yang mengintegras ikan setiap Central Supply Facilities (CSF) ke Distribution Center (DC) dengan mempertimbangkan kapasitas alat angkut dan alat transportasi yang dimiliki perusahaan dan untuk mendapatkan rute distribusi yang efisien dengan mengoptimalkan jarak tempuh distribusi, meminimalkan penggunaan alat angkut, meminimalkan biaya yang diperlukan oleh perusahaan serta mendapatkan waktu distribusi yang feasiable.

Suryani et al., 2018 dalam penelitiannya berjudul “Perbandingan Penerapan Metode Nearest Neighbour dan Insertion untuk Penentuan Rute Distribusi Optimal Produk Roti pada UKM Hasan Bakery Samarinda” melakukan penelitian bertujuan untuk menghasilkan rute distribusi roti yang optimal berdasarkan dengan nilai jarak tempuh terpendek. Permasalahan ini diselesaikan dengan menggunakan metode Nearest Neighbor dan Insertion dan kemudian dilakukan perbandingan total jarak tempuh rute antara Nearest Neighbor dan

(52)

II-16

Insertion dengan total jarak tempuh rute yang telah diterapkan oleh sales roti saat ini.

Fandi dan Hafidz 2018 dalam penelitiannya berjudul “Penentuan Jalur Distribusi dengan Metode Saving Matriks” melakukan penelitian untuk penentuan rute yang akan dilalui sehingga dapat meminimalkan biaya transportasi, pada penelitian ini Metode Saving Matrix dipilih untuk menentukan rute distribusi produk t agar diperoleh rute dan memperoleh biaya transportasi yang optimal. Dari hasil penelitian rute pada penelitian ini diketahui berjumlah 18 rute dari sebelumnya berjumlah 25 rute, sehingga diperoleh pernghematan 7 rute, total jarak melalui metode perhitungan saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor.

2.3. Kerangka Teoritis

Dalam melakukan penelitian diperlukan kerangka konseptual yang baik agar terlihat bahwa langkah-langkah penelitian dapat dilakukan dengan lebih jelas dan sistematis. Menurut Sinulingga (2018), Kerangka teoritis adalah model konseptual yang menunjukan keterkaitan antara variabel yang telah diidentifikasikan sebagai hal penting dalam menganalisis masalah pada penelitian.

Berikut adalah kerangka konseptual untuk penelitian ini, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4. dibawah.

(53)

II-17

Jarak Tempuh Rute distribusi

yang optimal Waktu Tempuh

Kapasitas Kendaraan

Gambar 2.4. Kerangka Teoritis

Berdasarkan Gambar 2.4 diatas, dapat dijelaskan bahwa rute distribusi yang optimal dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu, waktu tempuh, jarak tempuh, dan kapasitas kendaraan.

(54)

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah jenis penilitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta dan karakteristik suatu objek atau sekelompok orang tertentu.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Duta Gasindo Sarana yang bertempat di Jl.

Sekip Baru No.40, Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20112. Data penelitian diambil pada tanggal 17-22 Mei 2021.

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah pengiriman tabung gas 12 kg di PT.

Duta Gasindo Sarana. Tujuan pemilihan penelitian ini adalah agar pengiriman tabung elpiji lebih efektif dan efisien.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Sumber Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan data konsumen beserta dengan alamat dan jumlah permintaan yang akan didistribusikan ke titik-titik konsumen tersebut.

(55)

III-2

Kemudian dari data titik alamat konsumen dicari jarak tempuh dan waktu tempuh dengan melakukan google maps.

Adapun jenis data yang ada pada penilitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap kondisi nyata diperusahaan misal proses produksi.

b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara atau juga melalui catatan-catatan perusahaan. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi: jumlah konsumen, kapasitas dan jenis kendaraan, jumlah rata-rata permintaan, waktu dan jarak tempuh dalam melakukan distribusi.

3.4.2. Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain data yang didapatkan dengan melakukan wawancara dan diskusi kepada karyawan PT. Duta Gasindo Sarana yang berhubungan dengan penelitian dan melakukan observasi lapangan.

Data tersebut diperoleh dengan melakukan:

1. Observasi/pengamatan langsung dilapangan, peneliti mengikuti satu kali rute pendistribusian untuk menghitung watu loading dan unloading dengan menggunakan stopwatch, waktu loading dimulai pada saat karyawan mulai mengangkat tabung gas ke transportasi angkut dan waktu unloading dimulai pada saat karyawan mengangkat tabung gas dari transportasi angkut hingga meletakkan tabung gas ketika sampai di titik konsumen. Pengukuran waktu loading unloading untuk setiap titik sesuai dengan jumlah permintaan.

(56)

III-3

2. Pengukuran jarak yang ditempuh untuk setiap konsumen oleh alat angkut dihitung dengan menggunakan google maps dan diminimumkan dengan menggunakan metode nearest neihgbour.

3. Melakukan wawancara kepada karyawan untuk hal-hal yang berkaitan dengan data perusahaan

4. Melakukan pencarian data yang berkaitan dengan penelitian dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan saving matrix, vehicle routing problem dan rute distribusi.

3.5. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang memiliki nilai yang berbeda-beda atau bervariasi. Nilai dari variabel dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Variabel- variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen

Variabel independen yang dikenal sebagai variabel prediktor (predictor variable) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain adalah

a. Waktu Tempuh

Waktu Tempuh yang diperkirakan adalah waktu yang ditempuh untuk setiap sepeda motor untuk mendistribusikan tabung gas ke konsumen.

Variabel ini menunjukan waktu optimal yang dibutuhkan perusahaan dalam menempuh setiap rute.

(57)

III-4

b. Jarak Tempuh

Variabel ini menunjukkan jarak yang harus ditempuh untuk menjangkau konsumen dalam mendistribusikan tabung gas.

c. Kapasitas Kendaraan

Variabel ini menunjukkan jumlah muatan yang dapat diangkut oleh transportasi alat angkut dalam sekali perjalanan atau rute distribusi.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). Variabel terikat pada penelitian ini adalah perancangan rute distribusi.

3.6. Metode Analisis Data

Pengolahan data dapat dilakukan jika seluruh data yang dibutuhkan telah didapatkan sesuai dengan acuan yaitu landasan teori. Landasan teori yang digunakan dalam menganalisa dan memecahkan permasalahan yang ada berdasarkan metode saving matrix dan algoritma heuristik yakni model nearest neighbor.

1. Hitung jarak dari kantor ke setiap titik konsumen serta jarak antar setiap titik konsumen sesuai dengan google maps.

2. Menghitung waktu teoritis yang dibutuhkan untuk melayani total permintaan.

3. Membagi graph (rute) menjadi n buah sub-graph (sub-rute) dan diusahakan agar masing-masing sub graph seimbang. Pembentukan sub-rute ini menggunakan metode saving matriks dengan mempertimbangkan jumlah demand dan kapasitas

(58)

III-5

transportasi. Kemudian menggunakan metode nearest neighbor untuk mengurutkan rute yang akan dikunjungi dengan aturan memilih titik terdekat dari titik yang terakhir dikunjungi.

4. Mengulangi kembali langkah penerapan lagoritma ini dimulai langkah 1.

3.7. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yang diawali dengan Studi literatur masalah hingga menghasilkan kesimpulan akhir (solusi). Tahap-tahap yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Pada tahap awal, studi literatur dilakukan untuk memahami penelitian yang dikembangkan sebelumnya terkait VRP. Dengan mempelajari penelitian- penelitian tersebut maka dapat ditentukan fokus penelitian dan metode apa yang akan digunakan.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan langsung ke PT. Duta Gasindo Sarana. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu jumlah titik konsumen, jumlah permintaan dan kapasitas transportasi angkut. Kemudian setelah mendapatkan data tersebut digunakan aplikasi google maps untuk mendapatkan jarak dari kantor ke setiap titik konsumen serta jarak antar setiap titik konsumen.

3. Pengolahan data

Pada tahap ini data yang telah didapatkan dari goole maps dibuat ke dalam matriks. Kemudian dilakukan metode saving matrix untuk menentukan titik

Gambar

Tabel 4.14. Matrix Waktu Senin (Pagi) Sepeda Motor 1  Destinasi Tujuan  Lokasi  Awal  1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  1  0  6  7  5  2  4  1  3  6  5  6  2  0  4  3  5  5  4  9  2  4  11  3  0  4  6  4  5  8  6  7  11  4  0  1  3  1  5  5  4  7  5  0  6
Tabel 4.15. Matrix Waktu Senin (Sore) Sepeda Motor 1  Destinasi Tujuan  Lokasi  Awal  1  12  13  14  15  16  17  18  1  0  7  6  6  3  1  5  6  12  0  6  2  6  7  4  8  13      0  4  5  6  3  3  14      0  5  6  3  6  15      0  5  3  3  16      0  4  8  1
Tabel 4.17. Matrix Waktu Selasa (Sore) Sepeda Motor 1  Destinasi Tujuan  Lokasi  Awal  1  11  12  13  14  15  16  17  18  19  1  0  3  4  4  4  4  5  1  1  3  11  0  1  7  1  2  2  2  3  1  12  0  7  2  2  2  3  4  2  13  0  6  7  7  5  2  5  14  0  1  3
Tabel 4.19. Matrix Waktu Rabu (Sore) Sepeda Motor 1  Destinasi Tujuan  Lokasi  Awal  1  9  10  11  12  13  14  15  1  0  4  4  1  4  3  4  1  9  0  1  2  5  5  5  3  10  0  1  5  4  5  2  11  0  4  3  5  1  12  0  4  5  2  13  0  6  2  14      0  5  15
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 6.6 dapat diperolah usulan perbaikan dari faktor lingkungan, mesin, metode dan manusia dengan metode 5W+1H indikator kecekatan dalam melayani pesanan bahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kinerja manufaktur halal pada UMKM Noerlen dengan menggunakan Metode SCOR (Supply Chain Operation Reference dan

Berdasarkan hasil analisis Cause and Effect Diagram yang telah dilakukan, diketahui penyebab kecacatan cacat fisik yaitu mesin rolling mill tidak bekerja optimal, terdapat

Letak periode dan golongan suatu atom dapat diketahui melalui konfigurasi elektron dengan memanfaatkan informasi nomor atom yang merujuk pada jumlah elektron....

Buatlah aplikasi mobile yang dapat membaca beberapa file (dalam hal ini help.txt dan pesan.txt) dalam satu aplikasi yang mana apabila salah satu menu tersebut dipilih untuk

Judul untuk tugas sarjana ini adalah “ Penerapan Concurrent Engineering Dengan Menggunakan Tools Quality Function Deployment (QFD), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)

Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah mengetahui nilai yang didapat perusahaan dari pengukuran kinerja Green Supply Chain Management dengan menggunakan model

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret