• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2. Etos kerja

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia sangat memiliki keterkaitan terhadap perusahaan karena keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja karyawan itu sendiri. Semakin tingginya tingkat persaingan di Indonesia, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki dengan seoptimal mungkin untuk mencapai kinerja yang baik. Pengelolaan kinerja karyawan yang baik akan berdampak kepada kinerja perusahaan secara menyeluruh. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sebaiknya menyiapkan pedoman perusahaan yang baik dan terstruktur. Kinerja sumber daya manusia yang baik menghasilkan perumusan perencanaan strategi perusahaan yang baik pula, sehingga menciptakan program kerja yang baik dan berdampak kepada keuntungan atau laba perusahaan.

Menurut Mangkunegara (2012 : 9) kinerja adalah “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Menurut Rivai dan Basri (dalam Riani, 2011 : 97) kinerja adalah “ hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.

Berikut ini adalah Tabel 1.1 laporan kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Tahun 2015.

Tabel 1.1

Laporan Kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Tahun 2015

Aspek Target(Nilai) Bobot(%) Realisasi(%) Aspek Keuangan

1. Penjualanan air(Rp) 2. Penjualanan air(Liter)

3. Kenaikan penjualanan air(Rp) 4. Efektivitas Penagihan rekening 5. Efektivitas Penagihan TRA

6. Efektivitas Penangihan TRA(umur saldo)

Total Aspek Keuangan 24 55 13

Aspek Operasional

1. Tingkat realisasi penyelesaian aduan 2. Waktu realisasi penyelesaian aduan 3. Temuan kasus sambungan illegal 4. Akurasi pencatatan dan pembacaan

meter pelanggan 5. Losses OMas(L) 6. Efektivitas DMas 7. Rasio Pegawai

8. Sambungan baru air minum

Total Aspek Operasional 18 35 6

Aspek Administrasi 1. Pengalihan anggaran

2. Disiplinpegawai(terlambat masuk kantor)

3. Disiplin pegawai(cepat pulang kantor) 4. Penyampaian laporan bulanan

5. Pendataan blad

Total Aspek Administrasi 45 10 5

Total Seluruh Aspek 87 100 24

Sumber : PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, data diolah(2015)

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal pada tahun 2015 sebesar 24% dan diduga mengalami penurunan. Di dalam laporan kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal pada tahun 2015 penilaian kinerja terdiri dari tiga aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Berdasarkan ketiga aspek kinerja tersebut yang sangat mengalami penurunan kinerja yaitu aspek operasional dan aspek administrasi

yang realisasinya di masing masing aspek sebesar 6 % dan 5 %. Pencapaian kinerja yang diduga menurun ini fenomenanya disebabkan karena kurangnya penerapan good corporate governance , kemampuan, dan budaya organisasi pada perusahaan.

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor:Kep-117/M-MBU/2002 (dalam Sedarmayanti, 2012 : 54) tentang penerapan praktik good corporate governance pada badan usaha milik negara maka ditetapkan bahwa good corporate governanceadalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh BUMN untuk meningkatkan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholderslainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai nilai etika.

Dengan dikeluarkannya UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Pasal 343 (Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah) yang menyebutkan bahwa pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah harus memenuhi unsur tata kelola perusahaan yang baik atau memulai menerapkan atau mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan.

Karena apabila merujuk pada keputusan menteri dalam negeri nomor 47 tahun 1999 tentang pedoman penilaian kinerja PDAM dinyatakan bahwa tujuan pendirian PDAM adalah untuk memenuhi pelayanan dan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat. Untuk mencapai tujuan di atas, maka penyelenggaraan dan pengelolaan terhadap PDAM harus berdasarkan kepada prinsip-prinsip dan azas ekonomi perusahaan yang sehat. Untuk itu dalam perspektif ke depan manajemen pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah termasuk di dalamnya adalah

PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal diharapkan mampu mengadopsi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Gorporate Governance) dalam penyelenggaraannya.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah yang terdapat di setiap propinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh pemerintah daerah. PDAM sebagai perusahaan daerah diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelola sistem penyediaan air bersih serta melayani semua kelompok konsumen dengan harga yang terjangkau.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berbeda dengan perusahaan swasta murni yang selalu berorientasi pada keuntungan. Salah satu tujuan PDAM adalah turut serta dalam melaksanakan pembangunan daerah khususnya, dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya, dengan cara menyediakan air minum yang bersih, sehat, dan memenuhi persyaratan kesehatan bagi masyarakat di suatu daerah, yang juga merupakan wujud pelayanan yang diberikan oleh pemerintah terhadap masyarakat.

PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal merupakan salah satu cabang instalasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang sangat berpengaruh terhadap penyaluran air bersih dan pengelolaan air limbah dikawasan Medan Sunggal.

Pencapaian kinerja yang diduga menurun ini fenomenanya disebabkan yakni penerapan prinsip GCG (Good Corporate Governance) yaitu transparency (keterbukaan informasi). PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal kurang memberikan

keterbukaan informasi kepada stakeholders khususnya pelanggan. Berdasarkan Grafik 1.1 yang diperoleh oleh peneliti didalam laporan akhir survei kepuasaan pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Tahun 2014 terlihat bahwa:

Sumber : PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, data diolah(2015) Grafik 1.1

Memperoleh informasi tentang PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Tahun 2014

Berdasarkan Grafik 1.1 menunjukkan bahwa 58% (274 pelanggan) PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal jarang memperoleh informasi dan 41% (190 pelanggan) PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal tidak pernah memperoleh

informasi seperti kualitas air yang kurang baik, tekanan air yang kurang kencang, juga ketika air yang tidak mengalir ataupun air yang macet. Penerapan prinsip good corporate governance yang belum maksimal adalah responsibility (pertanggungjawaban). PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal masih kurang tanggap terhadap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, terutama mengenai tekanan air yang kurang kencang, kualitas air yang kurang baik. Kurangnya responsibility (pertanggungjawaban) PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal terhadap pelayanan yang diberikan berdampak kepada kinerja perusahaan. Berdasarkan Grafik 1.2 yang

41% 58%

1%

Tidak pernah memperoleh informasi tentang PDAM Jarang memperoleh informasi Sering memperoleh informasi tentang PDAM

diperoleh oleh peneliti didalam laporan akhir survei kepuasaan pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Tahun 2014 terlihat bahwa :

Sumber : PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, data diolah(2015) Grafik 1.2

Keluhan Utama Terhadap Pelayanan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Tahun 2014

Berdasarkan Grafik 1.2 keluhan utama pelanggan terhadap pelayanan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yaitu 26% (145 pelanggan) mengatakan tekanan aliran air yang kurang kencang, 64% (278 pelanggan) mengatakan kualitas air yang tidak baik, 2% (12 pelanggan) mengatakan penanganan keluhan pelanggan yang kurang baik, dan 8%(35 pelanggan) mengeluhkan akan tarif yang tidak terjangkau.

Belum maksimalnya pencapaian kinerja tersebut tentu tidak lepas dari penerapan prinsip GCG (good corporate governance) yang lain yaitu accountability (akuntabilitas), independency (kemandirian) dan fairness (kesetaraan dan kewajaran) yang diharapkan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal dapat menerapkan itu kepada para stakeholders .

Kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yang diduga mengalami penurunan juga disebabkan oleh kemampuan.Menurut Robbins dan Judge (2009 :

26%

64% 2%

8% 0

Tekanan air yang kurang kencang

Kualitas air yang kurang baik Penanganan keluhan pelanggan Tarif yang tidak terjangkau

57) kemampuan yaitu “kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan”. Dengan kemampuan yang dimilikinya para karyawan dapat menjalankan dan menyelesaikan tugas secara baik dengan hasil yang maksimal. Untuk itulah kemampuan sangat diperlukan karena jika seorang karyawan memiliki kemampuan yang baik tujuan perusahaan juga dapat tercapai.

Berdasarkan Tabel 1.2 yang diperoleh oleh peneliti didalam laporan pengaduan pelanggan pada bulan Januari hingga Mei 2016 terlihat bahwa :

Tabel 1.2

Laporan Pengaduan Pelanggan Pada Tahun 2015

Bulan Jumlah Sambungan Pelanggan Jumlah Pengaduan Pengaduan Terselesaikan Yang Belum Terselesai bulan terdahulu Selesai bulan berjalan Januari 159 4 4 0 4 Februari 31 3 3 0 3 Maret 111 2 2 0 2 April 145 4 4 0 4 Mei 53 0 0 0 0 Juni 119 2 1 0 1 Juli 70 4 3 1 3 Agustus 150 3 1 1 2 September 102 5 3 2 4 Oktober 115 3 3 1 3 November 123 2 2 1 3 Desember 139 5 4 1 4 Total 1317 37 30 7 33

Sumber : PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal, data diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 1.2 laporan pengaduan pelanggan pada Tahun 2015 terlihat bahwa jumlah pengaduan yang dilakukan oleh pelanggan berjumlah 37 pengaduan, khusus pada bulan September dan Desember 2015 memiliki jumlah pengaduan yang terbanyak yaitu sebesar 5 pengaduan. Pengaduan yang dilakukan oleh pelanggan terhadap PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal tidak sama setiap

bulan jenis jenis pengaduan yang disampaikan kepada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal. Berikut ini adalah Tabel 1.3 spesifikasi pengaduan yang disampaikan oleh para pelanggan di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal:

Tabel 1.3

Spesifikasi Pengaduan Pelanggan

Kode Jenis Pengaduan Jumlah Pengaduan

A Meter Rusak 3

B Kerusakan Filter 7

C Salah Catat 5

D Salah Input Data 5

E Jam Operasi Layanan 2 F Kehilangan Rekening Air 5

G Kondisi Air 10

H Keberatan Bayar 0

Total 37

Sumber : PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal, data diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 1.2 di dalam laporan pengaduan pelanggan pada Tahun 2015 terlihat bahwa pengaduan pelanggan yang masih belum terselesaikan sebesar 7 pengaduan di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal. Pada Tabel 1.3 terlihat bahwa terdapat dua jenis pengaduan yang paling banyak disampaikan oleh pelanggan yaitu kondisi air dan kerusakan filter. Kurangnya kesigapan karyawan terhadap pelayanan pengaduan ataupun keluhan pelanggan tersebut seperti kondisi air dan penanganan kerusakan filter di instalasi Sunggal yang menyebabkan air yang tidak mengalir. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan intelektual yang dimiliki karyawan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal menyebabkan mereka menjadi kurang cepat didalam menyahuti keluhan pelanggan.

Kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yang diduga mengalami penurunan juga disebabkan oleh budaya organisasi. Menurut Robbins (2002 : 279) budaya organisasi adalah “ suatu sistem pengertian bersama yang dipegang teguh oleh anggota-anggota suatu organisasi yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya”.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti terlihat bahwa masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman karyawan di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal terhadap budaya organisasi yang ada di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal. Penurunan kinerja tersebut sangat mempengaruhi bagaimana penerapan budaya organisasi di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal. Setiap karyawan masih belum memahami bagaimana budaya organisasi di perusahaan tersebut, karyawan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal cenderung mengatakannya sebagai sebuah peraturan. Padahal budaya organisasi yang dimiliki PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yaitu konsep 3-Tas, karena PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal merupakan cabang dari PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini adalah Tabel 1.4 budaya organisasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, Tabel 1.5 dan Tabel 1.6 Laporan Survei Kepuasaan Konsumen PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal 2015berdasarkan Kepuasaan Pelanggan Rumah Tangga dan Non Rumah Tangga.

Tabel 1.4

Budaya Organisasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

Kuantitas 1. Jumlah air mencukupi minimal untuk mandi, makan, dan minum, atau sesuai yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

2. Tekanan air di pelanggan (titik jangkauan pelayanan terjauh) minimum 1 atm.

Kualitas 1. pH antara 6,0 – 7,5.

2. Bakteriologis, yaitu bakteri E-colli = 0. 3. Sisa chlor minimal 0,2 ppm.

Kontinuitas 1. Air harus mengalir di pelanggan selama 24 jam per hari.

Sumber : PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, data diolah(2015) Tabel 1.5

Laporan Survei Kepuasan Konsumen PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal 2015 berdasarkan Kepuasaan Pelanggan Rumah Tangga

No Uraian Realisasi (Nilai) Target (Nilai) Pencapaian (%) 1 Kuantitas Air 2.957009 3.86 73.92523

1).Jumlah air yang dibutuhkan 2.957009 3.86 73.92523 2).Tekanan Aliran 2.716308 3.89 67.90771 2 Kualitas Air 2.3449473 3.83 58.623685 1).Kekeruhan / warna 2.326729 3.81 58.16822 2).Bau / kaporit 2.399556 3.86 59.9889 3).Rasa 2.429322 3.79 60.73306 4).Endapan 2.224182 3.86 55.60456 3 Kontinuitas Air 2.703271 3.83 67.581775

1).Lama / jam aliran 2.690234 3.83 67.25584

Sumber : PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, data diolah(2015) Tabel 1.6

Laporan Survei Kepuasaan Konsumen PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal 2015

berdasarkan Kepuasaan Pelanggan Non Rumah Tangga

No Uraian Realisasi (Nilai) Target (Nilai) Pencapaian(%) 1 Kuantitas Air 2.847619 3.86 71.19048

1).Jumlah air yang dibutuhkan 2.847619 3.86 71.19048

2).Tekanan Aliran 2.852381 3.89 71.30952 2 Kualitas Air 2.00857175 3.83 50.21429 1).Kekeruhan / warna 1.99381 3.81 49.84524 2).Bau / kaporit 2.02381 3.86 50.59524 3).Rasa 2.119048 3.79 52.97619 4).Endapan 1.897619 3.86 47.44048 3 Kontinuitas Air 2.782143 3.83 69.55357

1).Lama/ jam aliran 2.711905 3.83 67.79762

Berdasarkan Tabel 1.5 dan Tabel 1.6 terlihat bahwa kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal berdasarkan Kepuasaan Pelanggan Rumah Tangga dan Non Rumah Tangga terutama di kualitas air memiliki indeks kepuasan masyarakat dibawah nilai interval 2,50 sehingga di duga memiliki mutu pelayanan kurang baik.

Konsep budaya organisasi 3-Tas (Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas air) yang dimiliki PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal sudah ditetapkan dengan baik berdasarkan visi dan misi dari perusahaan tersebut tetapi penerapannya belum maksimal oleh seluruh karyawan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal. Kurangnya Consistency (Konsistensi) yang terdiri dari proses sosialisasi dan pemahaman nilai-nilai inti diseluruh karyawan berdampak kepada kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal, menyebabkan karyawan kurang memahami makna dan penerapan budaya tersebut di dalam tanggung jawab dan pekerjaan mereka sehingga berdampak kepada kinerja perusahaan. Selama karyawan tersebut mampu beradaptasi dan mengimplementasikan budaya tersebut kepada pekerjaannya maka kinerja karyawan juga akan meningkat.

Beberapa fenomena yang terjadi di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yaitu lemahnya penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), kemampuan karyawan yang memiliki sikap yang kurang ramah terhadap masyarakat, kurangnya kemampuan terhadap pelayanan pengaduan ataupun keluhan pelanggan dan kurangnya pemahaman karyawan terhadap budaya organisasi di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal sehingga berdampak terhadap penurunan kinerja.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapan Prinsip GCG (Good Corporate Governance), Kemampuan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal .”

Dokumen terkait