• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1. Latar Belakang

Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu jenis hingga berbagai jenis harus disiapkan sebelum kegiatan proses produksi dilaksanakan. Pada lingkungan yang sangat kompetitif, tidak mungkin bagi suatu perusahaan untuk sukses, dengan menghasilkan biaya rendah dan produk berkualitas tinggi tanpa adanya supplier yang berkualitas.

Pemilihan supplier merupakan kegiatan strategis pada manajemen pembelian dalam rantai pasok, karena kinerja supplier berperan penting terhadap biaya, kualitas, pengiriman dan jasa dalam mencapai dari suatu tujuan rantai pasok. Menurut penelitian Dickson (1966) menyebutkan bahwa terdapat 23 kriteria dalam memilih supplier. Namun, tidak semua kriteria itu digunakan oleh perusahaan. Tujuan dari proses pemilihan supplier ini adalah untuk mengurangi resiko pembelian, membangun hubungan yang erat dan jangka panjang antara pembeli dan supplier dan dalam kasus ini untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Hal ini juga menjadi perhatian pada PT.Perkebunan Sumatera Utara.

PT. Perkebunan Sumatera Utara merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) yaitu produk setengah jadi yang digunakan untuk memproduksi produk lain

yang bernilai tambah seperti sabun, alat kosmetik dan minyak goreng. PT. Perkebunan Sumatera Utara menggunakan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit sebagai bahan baku utama pembuatan Crude Palm Oil (CPO). TBS Kelapa Sawit tersebut diperoleh dari kebun sendiri yang dikelola oleh perusahaan dan dari beberapa supplier ataupun pengumpul yang berasal dari kebun rakyat. Proses produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan Tandan Buah Segar (TBS). Masalah yang dihadapi oleh pabrik adalah sulitnya mendapatkan pasokan TBS dari supplier dengan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Hasil pengamatan awal menunjukkan adanya perbedaan antara permintaan perusahaan dengan kenyataan. Perbedaan tersebut berupa perbedaan spesifikasi kualitas bahan baku TBS yang diberikan oleh supplier kepada pabrik yang mempengaruhi jumlah pasokan bahan baku dari supplier ke perusahaan. Apabila terdapat bahan baku yang tidak sesuai ketentuan di atas dengan jumlah yang besar maka perusahaan akan mengembalikan bahan baku ke supplier dan selanjutnya tidak dibenarkan untuk dicampur dengan pengiriman TBS berikutnya. Semua hal ini diperhatikan untuk tetap menjaga kualitas produk Crude Palm Oil

(CPO) yang diproduksi oleh perusahaan. Penelitian ini ditujukan untuk memunculkan sejumlah kriteria dalam pemilihan pemasok dengan mengambil studi kasus di PT. Perkebunan Sumatera Utara. Pengambilan keputusan pemilihan pemasok saat ini dijalankan perusahaan masih bersifat intuitif sehingga tidak dapat terdapat konsistensi dalam kriteria pemilihan pemasok yang digunakan.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yang mempengaruhi kualitas TBS sampai menjadi CPO. Pengiriman bahan baku merupakan salah satu

faktor yang penting dalam kelancaran proses produksi pada perusahaan, pengiriman bahan baku menjadi faktor penting pada PT. Perkebunan Sumatera Utara yang mengolah TBS menjadi Crude Palm Oil (CPO) untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produknya. Keterlambatan waktu pengiriman bahan baku TBS akan mengakibatkan penurunan kualitas dari Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan perusahaan. Hal ini merupakan akibat dari berlangsungnya proses oksidasi secara alami akibat lamanya waktu untuk buah diolah di pabrik ataupun logistik dan transportasi yang tidak memadai di lapangan. Sebagaimana standar pengolahan TBS adalah 24-48 jam pasca panen. Semakin lama diolah, asam lemak bebas dalam buah atau berondolan Tandan Buah Segar (TBS) meningkat. Nilai asam lemak maksimal adalah 5 % sementara buah sawit restan (busuk) memiliki kandungan lebih dari 6%. Dengan kondisi asam lemak bebas yang tinggi ini tentu tidak memenuhi kualitas pangan yang disyaratkan1

Lokasi atau letak geografis perusahaan supplier menentukan cepat atau lambatnya waktu pengiriman bahan baku TBS dan pengolahan bahan baku TBS di pabrik yang mempengaruhi kualitas Crude Palm Oil (CPO). Semakin jauh lokasi supplier maka semakin lama waktu produk TBS sampai ke pabrik pengolahan dan mengganggu kondisi dari TBS. Hal lain yang diperhatikan adalah perbedaan kondisi geografis juga menimbulkan perbedaan kondisi jalan. Kondisi jalan merupakan infrastruktur yang mempengaruhi kegiatan transportasi TBS hasil panen. Kondisi jalan yang kurang baik bisa menyebabkan goncangan buah di dalam truk yang bisa menimbulkan luka akibat gesekan. Letak geografis dari

.

1

USAID. 2009. Buku Panduan Pabrik Kelapa Sawit Skala Kecil Untuk Produksi Bahan Baku Bahan Bakar Nabati (BBN). Development Aternatives, Inc. for United States Agency. Hal: 5

supplier merupakan faktor lain yang mempengaruhi dari kualitas Crude Palm Oil

(CPO).

Faktor lain dalam pemilihan supplier yang mempengaruhi waktu pengiriman dan pengolahan TBS dalam kaitannya secara tidak langsung dengan kualitas Crude Palm Oil (CPO) adalah kemampuan teknis dari supplier saat mengirimkan TBS ke pabrik pengolahan. Kemampuan teknis supplier

menyangkut ketersediaan truk, kapasitas truk dan jumlah trip yang dilakukan oleh

supplier saat mengirimkan bahan baku ke pabrik pengolahan. Jumlah truk,

kapasitas truk dan trip yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan akan memicu terjadinya penundaan waktu transportasi dan berdampak pada peningkatan kadar asam lemak bebas TBS segar yang telah ditumpuk di tempat pengumpulan hasil. Kemampuan teknis juga bekaitan dengan kuantitas pengiriman bahan baku oleh supplier di mana kuantitas yang dimaksud berkaitan dengan kesesuaian jumlah bahan baku yang dikirimkan supplier dengan jumlah bahan baku yang dipesan perusahaan.

Kualitas dari bahan baku menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu PT. Perkebunan Sumatera Utara sangat memperhatikan kualitas bahan baku TBS yang diberikan oleh supplier. Kualitas dari bahan baku TBS setiap supplier harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, apabila terdapat bahan baku yang tidak sesuai standard tersebut maka akan menurunkan kualitas dari Crude Palm Oil (CPO). Tandan Buah Segar (TBS) dengan mutu yang baik akan menghasilkan: minyak sebanyak 20-25%, Inti (kernel) sebanyak 4-6%, Cangkang 5-9%, Tandan kosong (empty fruit bunch) 20-

22% dan Serat (fiber) 2-10%. Syarat dan ketentuan penerimaan Tandan Buah Segar yang dibuat PT.Perkebunan Sumatera Utara kepada supplier adalah TBS sesuai mutu “N” (normal), memenuhi kriteria matang panen, dan dalam keadaan segar dengan Berat Janjang Rata-rata (BJR) lebih dari 6 kg, bukan merupakan TBS dengan mutu “A” (mentah) dan mutu “E” (busuk) dan jumlah berondolan yag ikut diserahkan bersama TBS minimal 5% atau kurang lebih 5 berondolan per tandan dalam keadaan bersih dan segar dan bukan hasil peraman buah mentah, dikenakan pemberlakuan potongan wajib 2% dari berat netto TBS diterima. Pada keadaan tertentu, apabila melihat kondisi TBS yang dikirim diketahui memiliki kandungan pasir/kotoran/lumpur/berair.

Faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya di atas yaitu pengiriman bahan baku, lokasi geografis, kemampuan teknis, dan kualitas bahan baku dari supplier

menjadi pertimbangan perusahaan terhadap penentuan kriteria supplier dan alternatif untuk menjaga dan meningkatkan kualitas CPO yang sesuai bagi perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk CPO (Crude Palm Oil) yang diproduksi.