• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : GAMBARAN UMUM

3.3 Potensi Pariwisata

Dataran tinggi Karo memiliki alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berbagai keindahan dan daya tarik wisata. Keunggulan pariwisata Kabupaten Karo dibandingkan dengan daerah lainnya di Sumtera Utara adalah:

1. Posisi Kota Berastagi yang strategis dapat dijadikan pintu gerbang perjalanan wisata ke daerah lain.

2. Jarak dari Ibukota Provinsi hanya 65 Km dan aksesibilitas sangat baik.

3. Sarana akomodasi yang memadai.

4. Memiliki alam yang indah dan sejuk.

Memiliki banyak objek dan daya tarik wisata yaitu:

1. Keindahan Alam / Panorama yaitu, Sipiso-piso dan Gundaling.

2. Danau yaitu, Danau Toba dan Lau Kawar.

3. Air Panas Alam yaitu, Semangat dan Gunung Debuk-Debuk.

4. Atraksi Budaya yaitu, Desa Budaya Lingga, Dokan, Peceren.

5. Peninggalan Sejarah yaitu, Putri Hijau dan Museum 6. Agrowista yaitu, Kebun Jeruk, Kol, Bunga.

Untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata maka di Kabupaten Karo telah tersedia Sarana dan parasarana penunjang kepariwisataan. Fasilitas tersebut seperti, Hotel Berbintang, Telekomunikasi, Bank, Tempat Penukaran Uang, Biro Perjalanan, Rumah Sakit Umum.

(Akun Resmi Pemerintah Kabupaten Karo).

3.4 Sejarah Kawasan Relokasi Sioasar

Gunung api Sinabung merupakan gunung api yang terletak di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Ketinggian gunung api ini sekitar 2460 meter. Erupsi gunung Sinabung terjadi secara terus menerus yang dimulai sejak tahun 1975-1976. Kegiatannya sempat berhenti dalam waktu yang panjang. Kemudian pada tanggal 29 Agustus 2010 terjadi erupsi besar dimana status gunung api Sinabung naik menjadi Awas (level IV) dan mengakibatkan

±12.000 jiwa mengungsi. Pada tanggal 23 September 2010 statusnya diturunkan menjadi Siaga (level III), dan kembali diturunkan menjadi Waspada (level II) pada tanggal 7 Oktober 2010.

Gunung api Sinabung kembali meletus dan statusnya meningkat menjadi Siaga (level III) pada tanggal 15 September 2013. Sejak tanggal 2 Juni 2015 hingga saat ini statusnya kembali naik menjadi Awas (level IV). Desa terdampak yang telah habis tertimbun oleh material vulkanik kini mencapai puluhan desa.

Erupsi yang berkelanjutan memang telah menyebabkan meluasnya daerah-daerah yang terkena dampak bencana erupsi. Gunung api Sinabung memang jenis gunung yang unik mengingat erupsi berkelanjutan yang cukup lama. Karena sifatnya yang demikian, lembaga-lembaga nasional hingga internasional, pemerintah pusat,

pemerintah daerah, BPBD dan BNBP menyibukkan diri untuk mencanangkan program-program bagi para korban erupsi.

Pada tahun 2014, kawasan relokasi Siosar mulai dibangun oleh pemerintah.

Dalam kurun waktu satu tahun, yakni pada akhir bulan di tahun 2015, kawasan relokasi sudah dibuka untuk warga. Disini pemerintah bersama TNI, BNPB dan Satuan Tugas Pembangunan Rumah Tinggal sudah membangun 370 unit rumah dan bangunan-bangunan atau ruang publik lainnya. Untuk luasan yang ditetapkan oleh pemerintah adalah sebesar 1120 Ha. Desa relokasi tahap I adalah desa yang berada pada zona merah yang mencakup tiga desa. Ketiga desa ini dikenal dengan sebutan “Bekassi”, yaitu Desa Bekerah, Desa Suka Meriah, dan Desa Simacem, desa yang kini menjadi tempat tinggal baru bagi para korban bencana untuk memulai kehidupan yang baru yang tidak terlepas dari budaya lama yang mereka bawa ke lingkungan baru tersebut.

3.5 Potensi Pariwisata di Kawasan Siosar

1. Potensi Alam Potensi alam Kawasan Siosar adalah gunung dan panorama yang indah. Salah satu pesona di kawasan Siosar adalah puncak pada ketinggian 2,000 meter dari permukaan laut. Puncak 2,000 memiliki panorama yang indah, hamparan perkebunan, panorama Gunung Siosar, dan dapat melihat sebagian dari Kabupaten Karo. Daerah wisata Siosar juga memiliki hutan pinus yang dapat dimanfaatkan menjadi tempat berwisata seperti camping dan kegiatan lainnya. Selain itu, terdapat Gunung Sibuaten yang potensial dikembangkan. Akses 26 jalan ke Gunung Sibuaten masih sulit, sehingga pengunjung yang datang tidak

2. Potensi Pertanian di Kawasan Siosar memiliki luas 185 Ha. Potensi pertanian di Siosar tanaman sayuran, kopi dan tanaman bunga. Saat ini tanaman yang banyak di Siosar adalah tanaman sayuran dan kopi. Jenis hewan ternak yang dibudidaya di Siosar adalah sapi, ayam kampung, kelinci dengan populasi terbanyak adalah ternak ayam kampung.

3. Potensi Budaya Masyarakat Desa Wisata Siosar mayoritas adalah suku Karo sehingga kebudayaan yang ada di desa tersebut adalah kebudayaan Karo. Sistem kehidupan masyarakat dilakukan dengan tradisi dan kebudayaan karo. Desa Karo terkenal tarian karo yang sering ditampilkan pada acara acara kebudayaam, acara perkawinan, acara pesta desa dan acara memperingati hari kemerdekaan.

3.6 Gambaran Umum Objek Wisata Madu Efi

Objek wisata Madu Efi berdiri sejak 2016 yang dikelola oleh bapak Dr.Felix Zulhendri yang terletak di desa Kacinambun, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo yang merupakan Provinsi Sumatera Utara. Madu Efi merupakan tempat objek wisata baru yang berada di perbukitan puncak 2000, dimana wilayah tersebut terletak di daerah relokasi pengungsi gunung Sinabung. Madu Efi

Berjarak 13 kilometer dari kota Kabanjahe yang berada diantara 16-27 derajat celcius. Awal mulanya wisata Madu Efi hanya dijadikan sebagai tempat peternakan lebah dimana madu yang dihasilkan akan dijual kebeberapa tempat ataupun kepada masyarakat setempat. Dengan berjalannya waktu penggelola melihat adanya potensi ataupun peluang untuk mengembangkan peternakan menjadi objek wisata Madu Efi.

Objek wisata Madu Efi mulai terkenal karena lokasinya yang berdekatan dengan relokasi pengungsi gunung Sinabung yaitu Siosar, selain itu kawasan madu efi sangat sejuk yang sangat mencuri perhatian wisatawan yang ingin berkunjung. Objek wisata Madu Efi memiliki tarif untuk memasuki kawasan tersebut dimana wisatawan dikenakan biaya Rp.10.000/orang sudah dapat menikmati suasana pedesaan di perbukitan dengan bentang alam yang indah. Jam operasional Madu Efi buka dari hari Selasa-Minggu dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore dengan luas wilayah 28 hektar. Untuk sampai ke lokasi Madu Efi wisatawan dapat menggunkan kendaraan roda dua maupun roda empat karena akses jalan ke Madu Efi sudah dapat dikatakan layak. Jarak tempuh perjalanan menuju lokasi dari Medan ke Madu Efi membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan.

Nama Madu Efi yang dikelola oleh masyarakat setempat memiliki arti dan makna yang khas yang berarti bahwa Madu berasal dari peternakan lebah yang menjadi asal mula objek wisata Madu Efi. Madu Efi mulai dikenal sejak pertengahan tahun 2018 karena adanya wisatawan yang membagikan moment saat berada di kawasan Madu Efi ke media sosial. Hal ini menjadi pusat daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung secara langsung ke lokasi tersebut.

Wisatawan yang datang ke Madu Efi biasanya wisatawan kelompok, jumlah wisatawan yang datang rata-rata pertahun sekitar 30.000 atau sekitar 2.500/ bulan.

Angka tersebut tergolong banyak dimana Madu Efi saat ini objek wisata baru di Kabupaten Karo. Wisatawan yang datang umumnya wisatawan yang hanya menikmati suasana objek wisata Madu Efi dan jarang wisatawan yang bermalam.

Wisatawan yang datang ke Madu Efi tidak hanya wisatawan nusantara tetapi termasuk wisatawan mancanegara.

Berbagai upaya harus tetap dilakukan guna untuk menjaga eksistensi kawasan itu sendiri, namun dari sekian banyak potensi wisata yang ada di Madu Efi masih sangat sedikit potensi yang telah dikembangkan, padahal melihat luas wilayah yang ada masih banyak objek wisata lainnya yang berpotensi membutuhkan sentuhan dan perhatian di bidang Pariwisata khususnya pengembangan wisata Madu Efi. Dengan demikian sangat perlu mengangkat potensi objek wisata yang ada di Madu Efi agar lebih dikenal dan menjadi kebanggaan masyrakat indonesia khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Karo.

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pengembangan Fasilitas Objek Wisata Madu Efi

Fasilitas dalam suatu objek wisata dapat menentukan kualitas objek wisata tersebut. Pengembangan fasilitas perlu dilakukan secara terus-menerus agar memberikan pelayanan terbaik. Bagus dan nyamannya fasilitas yang tersedia merupakan salah satu penunjang jumlah wisatawan yang datang ke daerah objek wisata. Fasilitas primer yang yang dibutuhkan suatu objek wisata seperti toilet umum, tempat beristrahat, akses jalan, restaurant, dan tempat parkir

Madu efi menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dinikmati secara langsung oleh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini, adapun objek wisata yang tersedia seperti:

1. Penginapan

Penginapan yang tersedia di Madu Efi berbentuk perkemahan. Tenda- tenda tersebut didesain unik yang yang beratapkanjerami yang menambah keindahan bukan hanya dilihat namun dapat diabadikan oleh wisatawan.

Madu Efi menyediakan 15 tenda dimana masing-masing menggunakan kayu beratapkan jerami, tenda-tenda tersebut dibuat saling berhadapan.

Wisatawan yang menginap dapat merasakan bermalam di alam terbuka, keindahan pegunungan dan lampu-lampu kota menghiasi pemandangan dimalam hari. Harga yang ditawarkan untuk menginap di Madu Efi antara lain:

a. Tenda maximal 2 orang = Rp.200.00/Tenda

c. Tenda maximal 5 orang = Rp. 600.000/Tenda

Harga penginapan belum termasuk biaya makan. Wisatawan dapat membawa makanan sendiri.

Gambar 4.1.1

Penginapan Objek Wisata Madu Efi

Sumber: Dok. Anggy, 2019

2. Cafe

Cafe merupakan salah satu fasilitas yang sangat dibutuhkan wisatawan.

Madu Efi memiliki cafe yang menyajikan menu-menu seperti mie goreng, nasi goreng, teh dan kopi dengan harga yang terjangkau. Desain bangunan dibangian atap cafe ini mnyertakan sisi budaya lokal yang menyerupai rumah adat Karo. Lokasi café yang berada dibawah perbukitan dan di depan taman bunga memberikan keindahan pemandangan bagi wisatawan sambil menikmati jam beristirahat. cafe ini semakin menambah keindahan ketika wisatawan bermalam duduk sambil melihat bintang di alam terbuka ditemani lampu-lampu perkotaan.

Gambar 4.1.2 Cafe Madu Efi

Sumber: Dok. Anggy, 2019

3. Toilet

Toilet yang tersedia di Madu Efi bersih dan nyaman dengan banyaknya jumlah toilet yang ada yaitu 4 ruang. Madu Efi juga menyediakan fasilitas 2 toilet tersendiri bagi wisatawan yang bermalam. Wisatawan yang bermalam tidak akan merasa khawatir dengan keadaan pegunungan dan air yang dingin karena Madu Efi menyediakan fasilitas shower.

Gambar 4.1.3 Toilet Madu Efi

Sumber: Dok. Anggy, 2019

4. Parkir

Area parkir di Madu Efi dibagi atas area parkir sepeda motor dan area parkir mobil. Wisatawan yang datang tidak akan dikenakan biaya parkir karena harga tiket masuk Madu Efi sudah termasuk harga parkir. Area parkir untuk mobil bisa dilihat pada gamabar 4.4 keadaan nya masih belum diaspal ataupun masih tanah. Area parkir sudah mengalami perkembangan dimana yanga awal pembangunan objek wisata area parkir speda motor masih tanah namun pada gambar 4.4 terlihat kondisi saat ini sudah dibeton atau berbatu.

Gambar 4.1.4 Area parkir Madu Efi

Sumber: Dok. Anggy, 2019

5. Smoking Area

Madu Efi memiliki larangan merokok bagi wisatawan ketika berada di objek wisata Madu Efi, wisatawan yang merokok tidak dapat sembarangan merokok karena Madu Efi menyediakan fasilitas smoking area bagi wisatawan yang merokok.

6. Transportasi

Transportasi menuju objek wisata Madu Efi dapat ditempuh dengan angkutan umum. Terminal angkutan umum dari kota terdekat hanya menyediakan 1 kali penjemputan pulang-pergi setiap harinya. Wisatawan yang datang umumnya mengunakan kendaraan pribadi karena susah nya akses menuju objek wisata Madu Efi.

Gambar 4.1.5

Transportasi menuju Madu Efi

Sumber : Damri kabanjahe, 2019

7. Alat Barbeque

Madu efi menyediakan fasilitas alat barbeque bagi wisatawan yang bermalam dimana alat tersebut dikenakan biaya Rp. 100.000 baik perlengakapan pendukung lainnya.

8. Akses Jalan

Akses jalan dari Kabanjahe menuju Madu Efi sangat bagus, namun memasuki objek wisata Madu Efi jalan belum diaspal dan masih berbatu.

Jalan masuk Madu Efi dari jalan besar menuju objek wisata berkisar 500 meter. Pada malam hari jalan Siosar menuju Kabanjahe sering kabut, tidak adanya pembatas jalan dan kurangnya lampu jalan mengakibatkan pengendara yang melaju di malam hari harus berhati-hati.

Gambar 4.1.6

Jalan Masuk Menuju Madu Efi

Sumber : Dok. Anggy, 2019

9. Area bermain anak

Area bermain anak telah disediakan oleh pengelola objek wisata Madu Efi namun dalam proses penyelesaian.

Fasilitas yang tersedia di Madu Efi sudah memadai sebagai daerah tujuan wisata. Fasilitas yang tersedia seperti toilet, cafe, area parkir, penginapan sudah dapat dikatagorikan layak sebagai objek wisata. Namun fasilitas yang ada hanya tidak lengkap dan seadanya. Tidak sebanding dengan jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Madu Efi, terlebih saat puncaknya liburan.

Area parkir yang sempit sangat sulit untuk bus pariwisata. Area parkir yang masih tanah mengakibatkan lumpur dan jalan yang licin jika datang hujan.

Hal ini sering terjadi di objek wisata yang mengakibatkan wisatawan urung untuk berkunjung. Area parkir dapat dikembangkan dengan memperluas wilayah parkir, dimana saat musim liburan tidak menyulitkan wisatawan yang datang. Semakin luas nya lahan parkir mampu mendorong jumlah wisatawan yang datang. Toilet

yang sedikit mengakibatkan wisatawan yang datang mengantri saat ingin menggunakan fasilitas tersebut. Sepanjang perjalanan dari Kabanjahe menuju Madu Efi akan sulit ditemui toilet umum. Penambahan toilet sangatlah penting, melihat lokasi Madu Efi yang berada diperbukitan dan jauh dari kota.

Cafe yang sempit tidak mampu menampung banyak wisatawan yang datang khusus nya diwaktu libur, hal tersebut membuat wisatawan tidak bisa beristrahat sambil menikmati indahnya pemandangan Madu Efi. Madu Efi memiliki wilayah yang luas sangat cocok adanya pembangunan seperti pondok-pondok yang layak untuk wisatawan beristrahat. Hal tersebut dapat menambah rasa nyaman untuk wisatawan setelah menempuh perjalanan yang jauh. Tidak adanya pos keamanan tidak menjamin barang-barang wisatawan aman saat berada di Madu Efi, begitu juga dengan tidak adanya mushola menyulitkan wisatawan yang datang untuk beribadah. Pembangunan fasilitas mushola dan pos keamanan merupakan hal penting dalam suatu objek wisata.

Madu Efi menyediakan fasilitas penginapan yaitu area berkemah. Melihat wisatawan yang datang biasanya adalah wisatawan keluarga, hal ini mengurangi minat wisatawan untuk menikmati keindahan bermalam di Madu Efi.

Penambahan area penginapan seperti cottage sangat cocok di kawasan ini kareana berada di perbukitan yang menambah nilai jual untuk objek wisata Madu Efi.

Pada saat ini sebagian besar wisatawan hanya menggunkan area berkemah sebagai latar untuk mengabadikan moment saat berada di Madu Efi.

Spot photo merupakan salah satu fasilitas yang sangat diminati oleh wisatawan yang datang. Madu Efi memiliki spot poto yaitu area berkemah yang didesain unik. Pemanfaatan objek wisata yang ada di Madu Efi dapat dijadikan

sebagai penambahan fasilitas spot poto seperti penamabahan ayunan bergantung, rumah pohon, sepada bergantung yang berlatarkan gunung Sinabung. Hal tersebut dapat dilihat secara langsung dan diabadikan oleh wisatawan.

Wisatawan yang ingin berkunjung ke Madu Efi memiliki kendala transportasi. Daerah yang jauh dari perkotaan hanya ada 1 angkutan umum yang ada setiap harinya. Wisatawan yang datang ke Madu Efi biasanya membawa kenderaan pribadi atau dari travel agent. Hal ini dapat menjadikan sulitnya akses menuju objek wisata Madu Efi. Penambahan angkutan umum merupakan cara agar mempermudah akses wisatawan untuk berkunjung.

Pusat informasi merupakan hal yang penting pada suatu objek wisata.

Wisatawan yang datang ke Madu Efi sendiri tidak mengetahui hal- hal apa saja yang bisa dilakukan di objek wisata tersebut. Hal ini mengakibatkan kan tidak berjalannya atraksi wisata yang ada.

4.2 Atraksi Wisata Madu Efi

Atraksi wisata dan objek wisata adalah dua hal yang menjadi daya tarik utama dari sebuah tempat tujuan wisata. Tempat tujuan wisata yang baik adalah tempat yang harus mampu memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi wisatawan. Kesan dan pengalaman inilah yang akan membuat wisatawan mempertimbangkan untuk melakukan kunjungannya kembali. Madu Efi memiliki beberapa atraksi wisata yang berkonsepan agrwowisata yang ada dimana wisatawan dapat merasakan nya ketika berada dilokasi ini. Atraksi yang ada berupa atraksi peternaka dan perkebunan. Berikut ini adalah atraksi yang ada di Madu Efi yaitu:

1. Peternakan Lebah

Madu efi mempunyai 7 cluster dengan 15-20 koloni lebah yang memproduksi madu disetiap cluster. Peternakan lebah ini merupakan awal pembentukannya objek wisata Madu Efi yang kemudian berkembang.

Peternakan lebah sangat cocok dengan kawasan Madu Efi dikarenakan lanskapnya ditumbuhi bunga liar tropis sepanjang tahun. Wisatawan yang ingin melihat langsung peternakan lebah dibimbing langsung oleh pengelola.

Gambar 4.2.1 Cluster Peternakan Lebah

Sumber : Dok. Anggy, 2019

2. Perkebunan Jeruk

Kawasan objek wisata madu Efi ini dulunya adalah kawasan perkebunan jeruk, berdasarkan alasan yang sering di katakan oleh pengelola yakni penjualan Jeruk di Indonesia harganya tidak pernah stabil dan data tersebut sudah dihimpun bertahun – tahun. Maka sebagian besar kebun jeruk tersebut ditebang dan hanya disisahkan sedikit saja dan yang ada saat ini adalah bagian dari pelengkap pariwisata Kebun Efi saja.

3. Peternakan Kuda dan Sapi

Peternakan kuda di kawasan Madu Efi merupakan pelengkap dari keindahan Madu Efi. Nuansa pedesaan merupakan konsepan dari adanya peternakan kuda dan sapi. Peternakan ini masih tergolong sedikit.

Gambar 2.2.3 Peternakan Kuda Madu Efi

Sumber : Dok. Anggy, 2019

4. Perkebunan Bunga

Perkebunan bunga merupakan tempat yang sangat diminati oleh wisatawan. Bunga yang tumbuh sepanjang tahun sejenis kenkir hias, sulfur cosmos dan amaranthus cruenthus. Warna-warni yang indah menjadikan Madu Efi semakin indah. Perkebunan bunga merupakan tempat dimana wisatawan banyak berphoto

Gambar4.2.2

Perkebunan Bunga Madu Efi

Sumber : Dok. Anggy, 2019

Perkebunan jeruk, peternakan lebah, peternakan kuda dan perkebunan bunga adalah atraksi wisata berkonsepan agrowisata yang ada di Madu Efi.

Atraksi wisata ini mempengaruhi rasa kenyamanan yang mampu mendorong rasa kesenangan diri bagi wisatawan. Pengembangan atraksi wisata sangat berpengaruh dalam kunjungan wisata. Madu Efi mempunyai agrowisata yang dapat dikembangkan lebih menarik agar wisatawan dapat merasakan ingin berkunjung kembali. Perkebunan jeruk yang sedikit dapat ditamabahi dengan berbagai jenis perkebunan yang lainnya seperti perkebunan strawberry, dimana hasil perkebunan tersebut dapat menjadi oleh-oleh bagi wisatawan dari objek wisata Madu Efi.

Kebun bunga merupakan hal yang sangat menarik perhatian wisatawan.

Jenis-jenis bunga yang ada masih tergolong sedikit, penataan bunga yang tidak teratur menjadikan kebun bunga tampak semak. Hal ini dapat dikembangkan dengan menamam bunga dengan penataan yang unik seperti bunga berbentuk hati, ataupun huruf yang menjadi ciri khas dari Madu Efi tersebut. Sehingga wisatawan dapat mengabidakan moment tersebut.

Peternakan lebah merupakan agrowisata utama yang dibuat oleh pengelola keterbatasan proses pengelolaan lebah madu sendiri mengakibatkan banyak wisatawan yang tidak dapat merasakan madu asli dari peternakan lebah. Begitu juga kurangnya kelengkapan keamanan saat wisatawan ingin secara langsung belajar pengolahan sarang lebah menjadi madu, hal tersebut tidak menjamin keselamatan wisatawan. Madu efi mempunyai 7 cluster perternakan lebah.

Wisatawan yang datang tidak semua beruntung menikmati madu apabila ingin berkunjung, karena keterbatasan hasil produksi lebah. Hal ini bisa dikembangkan dengan penambahan peternakan lebah agar wisatawan dapat menikmati madu tanpa harus menunggu lama.

Peternakan Kuda sangatlah menarik untuk dikembangkan dimana selama ini kuda yang ada di Madu Efi hanya sebagai pajangan saja. Hal ini dapat dikembangkan dimana wisatawan dapat berkeliling menikmati nuansa pedesaan dengan menunggangi kuda. Peternakan sapi yang ada dapat dikembangkan menjadi produksi susu sapi dimana wisatawan dapat berinteraksi langsung dalam proses produksi susu sapi. Kurang nya informasi yang ada wisatawan yang datang ke Madu Efi merasakan kebingungan apa saja yang akan dilakukan di objek wisata tersebut. Hal tersebut dapat disimpulkan perlu adanya pengembangan dalam objek wisata maka akan menimbulkan rasa nyaman dan rasa ingin kembali ke objek wisata tersebut. Madu Efi sendiri memiliki potensi objek wisata yang indah dan adanya atraksi wisata. Potensi objek wisata Madu Efi sangatlah kompleks yang diinginkan wisatawan pada satu objek wisata tanpa harus mencari objek wisata lainnya.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu perlu adanya pengembangan fasilitas di objek wisata Madu Efi seperti pengembangan area parkir, penambahan toilet, pembangunan tempat beristirahat, penambahan transportasi umum yang sangat berpengaruh dalam akses menuju Madu Efi, penambahan fasilitas penginapan berupa cottage, penambahan fasilitas keamanan dan pusat informasi dimana wisatawan yang datang ke Madu Efi tidak merasa bingung karena adanya atraksi wisata yang ditawarkan di Madu Efi sendiri.

Pengembangan atraksi wisata tersebut dapat dikembangkan dengan potensi yang ada berupa agrowisata seperti pengembangan peternakan lebah, penataan taman bunga, pemanfaatan peternakan kuda sebagai alat transoprtasi untuk menikmati keindahan Madu Efi dan pemanfaatan peternakan sapi menjadi produksi susu sapi.

Pengembangan pariwisata yang maju akan mengahsilkan berbagai efek yang menguntungkan salah satu nya kemajuan pariwisata yang ada di Kabupaten Karo.

Objek wisata Madu Efi merupakan salah satu objek wisata baru yang memiliki potensi. Apabila adanya pengembangan maka Madu Efi dapat menjadi daerah tujuan wisatawan. Dalam hal ini perlu adanya penyusunan hal yang perlu dikembangkan berdasarkan kebutuhan wisatawan.

Dokumen terkait