• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi di Indonesia sudah sangat pesat. Pada perkembangan yang pesat ini telah membawa dampak yang luar biasa bagi kemajuan peradaban masyarakat, baik dampak positif maupun negatif. Dalam hal ini teknologi diibaratkan dua sisi mata pisau, yang jika pemanfaatannya tidak dengan tujuan yang baik, maka akan menjerumuskan pengguna teknologi itu sendiri. Dengan adanya teknologi, peradaban manusia berubah dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern. Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi memudahkan para mahasiswa dan masyarakat untuk mecari informasi dan data dengan cepat sehingga menambah wawasan menjadi luas dan pemikirannya menjadi lebih terbuka karena banyak sumber informasi yang dapat diakses dengan mudahnya. Hal ini menjadi pemacu dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi mahasiswa dalam memacu pada kreatifitas, berfikir kritis dan mendalam. Perkembangan teknologi informasi saat ini juga memberikan dampak yang signifikan dibidang perdagangan atau perindustrian. Indonesia salah satu Negara yang berkembang saat ini tentunya sangat membutuhkan banyak hal yang berhubungan dengan teknologi informasi untuk mendukung perkembangan dunia industri.

Dunia yang semakin cepat berubah dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan teknologi berkembang pada informasi dan komunikasi. Dunia

pun akhirnya menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Perkembangan zaman memberikan kontribusi dalam berkomunikasi, apabila pada saat dahulu kala sebelum berkembangnya teknologi komunikasi, manusia hanya dapat berkomunikasi dengan tatap muka. Namun seiring berkembangnya zaman serta teknologi komunikasi, proses komunikasi dapat dilakukan tanpa batasan waktu, jarak dan tempat.

Perkembangan teknologi komunikasi kini sudah sangat pesat dan perkembangan teknologi dalam beberapa aspek sudah mengubah pola kehidupan masyarakat. Contoh nyata hasil perkembangan teknologi komunikasi adalah telepon genggam. Pada saat ini telepon genggam bukan suatu hal yang aneh lagi karena hampir seluruh lapisan penduduk Indonesia saat ini sudah memiliki telepon genggam dalam kesehariannya. Namun alat komunikasi ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Telepon gengam sudah beralih fungsi dari alat komunikasi jarak jauh menjadi suatu benda yang sangat pintar yang dapat digunakan berbagai macam hal oleh penggunanya. Pada era ini telepon genggam disebut gadget smartphone, alat yang bias digunakan selain untuk berkomunikasi jarak jauh.

Smartphone dapat digunakan sebagai asisten pribadi, karena alat ini

digunakan sebagi penyimpan data-data penting untuk hal bisnis maupun sebagai pengingat. Smartphone dapat masukan berbagai aplikasi untuk keperluan chat,

email, media sosial, dan hiburan. Kemajuan teknologi ini disambut baik oleh

kalangan masyarakat Indonesia. Berbagai jenis dan tipe dari yang harga termurah sampai harga termahal sekalipun banyak diminati. Daya beli dari berbagai elemen

masyarakat sangat tinggi, disebabkan oleh minat masyarakat akan gadget sangatlah besar. Pada beberapa kalangan masyarakat, gadget menjadi suatu barang pendongkrak kelas strata mereka sehingga menyimpang dari dasar kebutuhan alat tersebut sendiri. Tidak heran jika beberapa elemen masyarakat menjadi konsumtif dalam membeli gadget. Karena kemajuan teknologi yang memusatkan perhatian pada alat komunikasi ini terus membuat perubahan-perubahan dan kecanggihan yang sangat signifikan. Hal ini yang membuat beberapa elemen masyarakat mengharuskan untuk meng-upgrade gadget mereka atau membeli gadget keluaran terbaru agar dapat menikmati fitur-fitur yang lebih baik dan lebih canggih lagi. Semakin lama hal ini akan menjadi suatu keharusan karena untuk mempermudah pengguna dalam bertukar informasi kepada masing-masing individu. Saat ini semua informasi yang ada dari belahan dunia manapun dapat dengan mudah tersebar keseluruh penjuru dunia dengan adanya teknologi jaringan, era digital yang menggunakan sistem internet yang dapat membuat manusia dengan mudah dan cepat memperoleh informasi.

Perubahan teknologi komunikasi ini memiliki beberapa dampak terhadap kehidupan masyarakat. Dampak positif sangat nyata pada bisnis, pekerja, bahkan mahasiswa yang sangat bergantung pada kecepatan bertukar informasi satu dengan yang lain. Serta dapat mencari informasi mengenai kebutuhan masing-masing yang tersebar luas di internet cukup dengan sebuah gadget smartphone. Dampak negatifnya juga dapat terjadi dalam kehidupan manusia adalah mudahnya diakses informasi mengenai pornografi yang tersebar melalui jaringan internet pada gadget. Pengaruh budaya tentunya perubahan ini memiliki dampak positif

dan negatif. Dampak positifnya adalah mudahnya penyebaran informasi mengenai hal positif dari budaya lain, seperti kebiasaan orang Indonesia yang suka mengulur-ngulur waktu, dengan perkembangan teknologi ini dapat belajar dengan Negara-negara maju tentang bagaimana pentingnya menghargai waktu dan disiplin yang nantinya akan diterapkan pada budaya masyarakat Indonesia.

Selain dampak positif, perkembangan teknologi komunikasi juga dapat memiliki dampak negatif dari aspek budaya, seperti kurangnya minat masyarakat terhadap budaya sendiri. Contohnya masyarakat Indonesia saat ini lebih suka berbicara bahasa asing ketimbang bahasa Indonesia. Banyak juga yang lebih senang mempelajari budaya-budaya asing seperti tarian-tarian, alat musik, dan bahkan gaya berpakaian yang meniru-nirukan budaya asing. Hal ini disebabkan karena mudahnya mengakses dan menggali informasi yang didapat melalui internet.

Salah satu teori yang bisa dipakai pada perkembangan ini adalah teori uses

& grafication. Teori ini memiliki pemahaman yaitu teori ini tidak tertarik pada

apa yang dilakukan media pada masyarakat (what media do to people) tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan masyarakat pada media (what people do to

media). Teori yang cetuskan oleh Blummer, Gurevitch dan Katz (dalam Griffin,

2003) ini menyatakan pengguna media memiliki peran yang aktif dalam memilih media serta menggunakan media sepagai alat pemuas kebutuhannya. Pengguna media adalah bagian yang aktif di dalam proses komunikasi yang berlangsung dan berorientasi pada tujuannya di dalam media yang mereka gunakan. Katz, Gurevitch, dan Haas (1973) memandang media massa merupakan suatu alat yang

dapat digunakan oleh individu-individu atau khalayak untuk berhubungan dengan individu yang lain. Dasar kebutuhan manusia sebagai berikut; 1. Kebutuhan kognitif – memperoleh informasi, dan pemahaman. 2. Kebutuhan afektif – emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis. 3. Kebutuhan integratif personal – memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas, dan status. 4. Kebutuhan integratif sosial – mempererat hubungan dengan keluarga, teman dan sebagainya. Mengacu pada teori ini dapat disimpulkan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi, berbagai lapisan masyarakat Indonesia dapat dengan cepat mengikuti prosen perubahan tanpa tahu dengan pasti apakah sudah sesuai dengan kebutuhan mereka atau hanya memiliki trend sesaat. Masyarakat seakan berlomba-lomba untuk tidak mau kalah satu sama lain dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup mereka akan gadget.

Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka merupakan hal sangat penting bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan. Persaingan beberapa merek terutama gadget membuat perusahaan berhati-hati dalam merancang strategi pemasarannya. Salah satu cara agar dapat merebut pangsa pasar adalah dengan memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya. Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen.

Kepuasan konsumen merupakan hasil dari keberhasilan penyediaan produk dalam memenuhi harapan konsumen dan secara defenitif mempengaruhi

perubahan sikap, pembelian ulang, dan loyalitas. Konsumen yang puas cenderung menjadi konsumen yang loyal, dan konsumen yang puas akan melakukan pembelian ulang. Keputusan pembelian ulang menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali. Kepuasan konsumen terhadap merek juga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Pemasar sangat mengharapkan dapat mempertahankan pelanggannya dalam jangka panjang, bahkan jika mungkin selamanya. Pelanggan yang loyal mempunyai kecenderungan lebih rendah untuk berpindah merek, kurang sensitif terhadap harga dan akan membeli ulang.

Dalam hal ini, keputusan pembelian ulang yang diambil oleh konsumen tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah gaya hidup. Gaya hidup menjadi bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bias berubah tergantung keinginan seseorang untuk mengubahnya. Gaya hidup ini bisa dinilai relative tergantung penilaian dari orang lain. Memiliki salah satu gadget ataupun

smartphone up to date ini dapat memberi kepuasan atau kesenganan atas gaya

hidupnya. Gaya hidup juga memberikan value tersendiri terhadap suatu produk. Ketika konsumen memiliki gaya hidup yang cenderung mengikuti perkembangan zaman, maka konsumen tersebut akan terus membeli produk-produk terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan gadget smartphone yang digunakan dan menyebabkan konsumen tersebut loyal akan produk gadget tersebut.

Salah satu brand perusahaan ternama di dunia yang sampai saat ini berfokus pada produksi dan pengembangan produk teknologi komunikasi atau gadget

smartphone yaitu Apple, yang sampai saat ini menyandang nama produk gadget

multinasional yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino, California dan bergerak dalam bidang perancangan, pengembangan, dan penjualan barang-barang yang meliputi elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, serta komputer pribadi. Apple Inc. didirikan pada tanggal 1 April, 1976 oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne. Apple Inc. yang saat ini dikenal akan jajaran produk perangkat lunak diantaranya system operasi OS X dan iOS, pemutar musik iTunes, serta peramban web Safari, dan perangkat keras diantaranya komputer meja iMac, komputer jinjing MacBook Pro, pemutar lagu iPod, tablet iPad, serta telepon genggam iPhone dan jam tangan pintar Apple Watch.

Apple Inc. Indonesia, produsen berbagai produk gadget smartphone menguasai pasar penjualan smartphone, tablet, dan iOS nomer 2 di pasar nasional. Gartnar mencatat Apple tetap menjadi salah satu produsen smartphone terbesar di dunia termasuk di Indonesia. Pangsa pasar perusahaan Samsung 31,7% naik dari 29,7% pada kuartal 2012, dan turun dari 31,7% menjadi 24,4% kuartal 2013. Pangsa pasar Apple dengan sistem operasi iOS mengalami penurunan menjadi 14,2% dari 18,2% pada kuartal kedua tahun 2012. Tetapi penjualan unit Apple meningkat dari 31.899 unit (2013) menjadi 38.186 unit (2014) walaupun persentasenya pangsa pasarnya menurun. Setelah Samsung dan Apple, produsen lain yang menempati posisi tiga, empat, dan lima adalah LG dengan pangsa pasar 5,1%, Lenovo 4,7% dan ZTE 4,3% pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2014 produsen smartphone baru seperti Huawei dan Xiaomi menempati posisi ketiga dan keempat dengan pangsa pasar 5,3% dan 5,2%. Dapat kita lihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Market Share Gadget in 2012 (Thousand of Units)

Company Sales (Unit) Market Share (%)

Samsung 45.503 29.7 Apple 28.935 18.8 LG 5.827 3.8 Lenovo 4.370 2.8 ZTE 6.331 4.1 Others 62.704 40.8 Total 153.772 100

Sumber : Gartner (November 2015)

Tabel 1.2

Market Share Gadget in 2013 (Thousand of Units)

Company Sales (Unit) Market Share (%)

Samsung 71.380 31.7 Apple 31.899 14.7 LG 11.473 5.1 Lenovo 10.671 4.7 ZTE 9.687 4.3 Others 225.326 40 Total 360.436 100

Sumber : Gartner (November 2015)

Tabel 1.3

Market Share Gadget in 2014 (Thousand of Units)

Sumber : Gartner (November 2015)

Company Sales (Unit) Market Share (%)

Samsung 73.212 24.4 Apple 38.186 12.7 Huawei 15.934 5.3 Xiaomi 15.772 5.2 Lenovo 15.011 5.0 Others 142.816 47.5 Total 301.009 100

Dapat dilihat dari ketiga tabel market share diatas terlihat bahwa produk Apple selalu berada diposisi kedua setelah Samsung. Terlihat jelas Apple dan Samsung adalah saingan terberat bagi merek-merek gadget lainnya. Apple yang dengan penjualannya yang selalu mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini menarik minat penulis untuk meniliti fenomena tersebut.

Penulis memilih Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebagai objek penelitian karena mahasiswanya merupakan golongan anak muda berintelektual yang selalu dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang penting untuk mendukung kegiatan perkuliahan dan Apple merupakan pilihan yang dirasakan tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ditengah banyaknya pilihan merek gadget yang ada di pasar, Apple memiliki tempat tersendiri dikalangan mahasiswa khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Hal ini dibuktikan dari hasil pra survei yang dilakukan penulis dimana dari 30 orang mahasiswa yang dipilih secara acak terdapat 15 orang yang telah melakukan pembelian ulang gadget Apple. Hal ini menunjukkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara layak untuk diteliti.

Dokumen terkait