• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

2. Latar belakang partisipan

P1 (34 tahun) adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus wanita

karir. P1 dengan pendidikan D3 Analisis Kesehatan telah bekerja selama

10 tahun di Rumah Sakit Swasta ternama di Yogyakarta. Di Rumah Sakit

tersebut, P1 bertanggung jawab sebagai koordinator laboratorium bagian

analisis kesehatan. P1 bekerja selama kurang lebih 7 jam/hari (07.00-14.00

WIB) dan pada hari Sabtu bekerja dari jam 07.00-12.00 WIB. Pada hasil

wawancara terlihat bahwa P1 menikmati dan bersyukur atas pekerjaan

yang sedang dijalaninya. Meskipun sudah memiliki pekerjaan tetap dan

penghasilan yang mencukupi, tak membuat P1 berpuas diri. P1 memiliki

bisnis sampingan yaitu online shop produk kecantikan. Hasil dari bisnis

onlinenya tersebut, dikatakan P1 dapat digunakannya untuk menambah

penghasilan keluarga.

Ketika P1 memutuskan untuk bekerja, ada beberapa alasan yang

melatar belakangi keputusannya. Alasan utama P1 bekerja adalah untuk

membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu, keinginan

orang tua P1 untuk melihat anaknya tidak hanya sebagai ibu rumah tangga

tetapi juga dapat bekerja mencari nafkah dinyatakan P1 sebagai alasan lain

pendorong keputusannya. Terakhir, keinginan untuk mengaplikasikan ilmu

serta aktualisasi diri menjadi pendorong terakhir keputusan P1 untuk tetap

bekerja ketika sudah berumah tangga.

P1 di luar rumah memiliki tanggung jawab sebagai pegawai.

Sebagai seorang perempuan yang sudah menikah tentunya P1 tidak

melupakan kodratnya sebagai ibu. P1 telah menikah dengan suaminya (34

tahun) yang merupakan seorang wiraswasta selama kurang lebih 10 tahun.

Selama perjalanan pernikahannya, P1 telah dikarunia 3 orang anak. P1

memiliki 2 anak laki-laki yang 7 tahun dan 11 bulan serta 1 anak

perempuan yang berusia 3,5 tahun. Di rumahnya, P1 tidak hanya tinggal

dengan keluarga intinya, namun kedua mertuanya ikut tinggal bersama

dengan P1.

Meskipun bekerja, P1 tak lantas meninggalkan tanggung jawabnya

sebagai ibu. Di tengah padatnya rutinitas sebagai wanita karir, P1 tetap

menyempatkan untuk mengurus keperluan rumah tangga, seperti

berbelanja kebutuhan keluarga, menyiapkan bekal sekolah anak,

memandikan anak dan menyiapkan makan untuk anaknya yang masih

bayi. Selain itu, sebelum berangkat bekerja P1 juga mengantarkan anaknya

ke sekolah yang kebetulan searah dengan tempat kerja P1. Setelah pulang

bekerja pun rutinitasnya belum selesai, P1 masih harus menyuapi anaknya,

memberi ASI, mendampingi anaknya belajar dan menyelesaikan pekerjaan

rumah tangga lainnya. Rutinitas itu terus dilakukan P1 setiap harinya

selain rutinitas pekerjaan.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan P1,

terlihat bahwa P1 adalah tipe orang yang cenderung pendiam ketika

memiliki masalah. P1 menceritakan bahwa dirinya ketika memiliki

masalah lebih memilih untuk diam dan tak ingin orang lain tahu tentang

masalahnya. P1 juga ketika berselisih paham dengan orang lain, memilih

untuk diam agar tidak semakin memperkeruh suasana dan mencari waktu

lain untuk menyelesaikannya. Selain itu, P1 adalah seorang perempuan

yang mandiri. P1 terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, dari mulai

menyelesaikan pekerjaan rumah tangga hingga ketika bekerja pun P1

berangkat kerja sendiri dengan menggunakan sepeda motor. Ketika

keuangan rumah tangga sedang kurang, P1 berusaha untuk mencari

tambahan agar tidak terlalu menambah beban suami.

b. Partisipan 2

P2 (27 tahun) adalah seorang ibu yang bekerja sebagai seorang

pengacara di sebuah lembaga bantuan hukum di Yogyakarta. P2 sudah

menikah dengan suaminya (36 tahun) yang seorang kontraktor selama

kurang lebih 2 tahun dan dikaruniai seorang anak perempuan. P2 telah

menjalani dua perannya, sebagai ibu rumah tangga sekaligus pengacara

selama kurang lebih 1 tahun. Setelah menikah, P2 dan suami menempati

rumah bersama dengan mertuanya. P2 dan suami tetap tinggal bersama

dengan mertua karena belum diijinkan oleh mertua untuk tinggal terpisah,

meskipun sebenarnya secara finansial P2 dan suami sudah mampu untuk

tinggal mandiri. Pekerjaan P2 sebagai pengacara sebenarnya memiliki jam

kerja dari jam 09.00 WIB – 16.00 WIB. Jika akan ada sidang atau bertemu

klien di esok hari, maka terkadang P2 pulang jam 17.00 WIB atau

berangkat ke kantor lebih awal yaitu jam 08.00 WIB.

P2 memutuskan untuk bekerja dan mengurus rumah tangga setelah

memiliki anak. Hal ini dipilih P2 karena alasan utamanya bekerja adalah

untuk aktualisasi diri. P2 merasa ingin mengembangkan dirinya dengan

bekerja, selain itu P2 juga ingin mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya.

Alasan ekonomi bukanlah pendorong utama P2 bekerja. Meskipun tidak

bekerja, suami P2 masih dapat membiayai kehidupan keluarga. P2 juga

tidak suka rutinitas yang monoton dan berdiam diri di rumah, hal ini yang

semakin membulatkan tekad P2 untuk bekerja sambil mengurus rumah

tangga.

c. Partisipan 3

P3 (32 tahun) adalah ibu rumah tangga yang bekerja di sebuah

perusahaan besar di Tangerang sebagai staff accounting. P3 telah bekerja

pada perusahaan tersebut sejak 12 tahun lalu dan kemudian memutuskan

untuk menikah setelah 3 tahun bekerja. Suami P3 (34 tahun) bekerja

sebagai karyawan pabrik di perusahaan besar di Tangerang. P3 telah

menjalani perkawinan dengan suaminya selama kurang lebih 9 tahun dan

sudah dikaruniai anak perempuan berusia 1,5 tahun. P3 dan suami tinggal

di sebuah rumah dekat dengan tempat P3 dan suami bekerja. Mereka

tinggal berjauhan dengan keluarga besarnya yang berada di Purworejo.

P3 memilih untuk tetap menjadi wanita karir setelah menikah

karena memiliki tujuan utama yaitu membantu perekonomian kelaurga.

P3 merasa di keadaan seperti sekarang jika hanya suami yang bekerja

tentu belum bisa mencukupi segala kebutuhan yang ada. P3 juga merasa

jika ia bekerja maka dapat mengisi waktu luangnya dan

mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, pekerjaan P3 tidak mengharuskan

dirinya untuk lembur dan memiliki jam kerja pasti. P3 bekerja dari jam

08.00 WIB – 17.00 WIB, dilakukan selama 5 hari kerja (Senin-Jumat).

Selama ini P3 menjalani perannya sebagai ibu dan sebagai wanita

karir secara bersamaan. Hampir seluruh pekerjaan rumah dilakukan P3

secara mandiri, dari mulai masak, mencuci, membersihkan rumah,

mengasuh anak dan mengurus keluarga. Saat bekerja, P3 terpaksa

menitipkan anaknya pada pengasuh yang juga sekaligus tetangganya.

Selama bekerja, P3 mempercayakan pengasuhan anaknya pada

pengasuhnya tersebut. Meskipun dititipkan pada pengasuh, untuk urusan

kebutuhan makan dan keperluan anak lainnya tetap disiapkan P3 dengan

baik. Sebelum pergi bekerja, P3 tetap masak dan menyuapi anaknya

sarapan. Ketika dititipkan, P3 juga menyiapkan segala kebutuhannya dari

mulai susu, pakaian, mainan dan makanan. Tak lupa, P3 menitipkan uang

kepada pengasuhnya untuk membelikan anaknya makanan yang

diinginkan ketika anaknya tidak menyukai bekal makan siangnya.

Meskipun diperbolehkan membeli makan dari luar, P3 tetap memberikan

pesan pada pengasuh anaknya agar tidak membelikan anaknya makanan

atau jajanan sembarangan. Hal ini dilakukan P3 sebagai usaha

perlindungan P3 terhadap kesehatan dan kontrol asupan gizi anaknya. P3

akan menjemput anaknya setelah pulang kerja, apabila suami P3 pulang

lebih awal, maka anaknya akan dijemput oleh suami P3.

C. Analisis Data Penelitian

Dokumen terkait