• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Pembaharuan Pendidikan Islam

Dalam dokumen Pendidikan Islam Dalam Catatan Sejarah (Halaman 50-54)

BAB IV PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Latar Belakang Pembaharuan Pendidikan Islam

Pada hakikatnya sejarah terbatas dalam ruang dan waktu, sedangkan pendidikan mengikuti perubahan zaman. Maka dari itu, perlu mengembalikan kekuatan pendidikan Islam sebagai fondasi peradaban umat Islam sehingga muncullah gagasan-gagasan tentang pembaharuan Pendidikan Islam yang diikuti dengan perubahan penerapannya.

Awal munculnya pembaharuan pendidikan Islam bertempat di wilayah kerajaan Usmani. Latar belakang gerakan pembaharuan pendidikan juga dipengaruhi oleh kekalahan Usmani dalam peperangan dengan Eropa.37 Dalam sejarahnya, umat Islam menjalin kerja sama dengan Barat untuk mengejar ketertinggalan Islam dari kemajuan Barat. Sultan Ahmad III mengambil tindakan dengan mengirimkan duta-duta ke Eropa untuk mengamati keunggulan Barat, setelah itu menyampaikan hasil pengamatannya kepada Sultan. Dari hasil pengamatannya di simpulkan bahwa Eropa mengalami kemajuan dalam ilmu pengetahuan modern dan tekhnologi. Oleh karena itu, Kerajaan Sultan Ahmad III memandang perlu mengadakan perubahan di Usmani, termasuk dalam bidang pendidikan.38

Kemajuan intelektual telah memberikan kotribusi yang besar terhadap dunia pendidikan di Eropa. Semangat rasionalisme membuat negara-negara Eropa menjadi kuat di berbagai bidang. Keadaan menjadi terbalik, jika sebelumnya Islam memiliki kekuatan yang besar di bidang politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan sehingga mengalahkan dan menguasai beberapa wilayah Barat, seperti Spanyol,

37Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 129.

Asia Kecil, Sicilia, dan Balkan. Namun sekarang Dunia Barat yang memiliki kemajuan dan kekuatan.39

Perkembangan tekhnologi industri merupakan perwujudan dari kemajuan keilmuan mereka. Bangsa Eropa dalam mendukung perindustrian mereka membutuhkan bahan mentah. Kawasan-kawasan yang selama ini masuk dalam kekuasaan Islam tidak luput dari intervensi bangsa Eropa. Bangsa Eropa melakukan eksploitasi di daerah jajahan dan juga melakukan kerja paksa terhadap rakyat. Eksploitasi dan intervensi Barat terhadap daerah Islam ini menggugah dan menyadarkan akan keterbelakangan umat Islam. Olehnya itu, mereka melakukan perlawanan dan membebaskan diri dari kekuasaan Eropa. Menurut beberapa tokoh pembaharu Islam, penyebab kemunduran umat Islam karena merosotnya kualitas pendidikan Islam. Untuk itu, mereka mengembalikan kekuatan pendidikan Islam sebagai kemajuan umat Islam.

Keterbelakangan umat Islam dalam bidang Pendidikan dapat dilacak dari hilangnya sains dari tradisi intelektual serta pendidikan Islam. Kondisi tersebut tidak terlepas dari kondisi sosial keagamaan masyarakat muslim secara komprehensif pada abad pertengahan, tergantikannya dan hilangnya pemikiran rasional menjadi pemikiran statis, taklid, bid’ah dan khurafat menjadi ciri dunia Islam saat itu.

Fazlur Rahman (Tokoh Pemikir Islam) memberikan penilaian-penilaian yang cukup berharga terhadap perkembangan pedidikan Islam dari zaman klasik-zaman modern. Ia melihat bahwa kenyataan pendidikan Islam dewasa ini lebih banyak kelanjutan dari pendidikan dari zaman kolonialis, terdapat hambatan terhadap lembaga pendidikan keagamaan tradisional jika tidak disesuaikan secra tepat, dan pendidikan modern telah mengambil posisi prestise yang dulu dimiliki oleh pendidikan tradisonal.40

Menurut Ibn Taimiyah, secara umum pembaharuan dalam Islam timbul karena:41

1. Membudayanya khurafat di kalangan Muslim

39Ibid., hlm. 127-128.

40Fazlur Rahman, Islam and Modernity, Transformasi of an Intellectual Tradition, Ter. Ahsin Mohammad (Bandung: Pustaka, 1995), hlm. 105-106.

41Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan (Jakarta: Raja Grafindo, 2004), hlm. 188.

2. Kejumudan dan di tutupnya pintu ijtihad dianggap telah membodohkan ummat Islam.

3. Terpecahnya persatuan umat Islam sehingga sulit maju dan membangun kembali.

4. Adanya kontak antara Barat dengan Islam telah menyadarkan kaum Muslimin akan kemunduran.

Pada zaman pertengahan, sesungguhnya telah muncul beberapa pemikir muslim yang dengan jeli melihat krisis keilmuan dunia Islam, tetapi mereka terbawah arus utama yang tetap menghendaki kemapanan, di antaranya Ibn Taimiyah. Ia mengadakan reformasi pada abad XIV M. Beralih ke periode modern (1800 M) yang merupakan zaman kebangkitan Islam, membuka mata dunia Islam akan kemunduran dan kelemahan umat Islam. Para pemuka Islam mulai berpikir dan mencari jalan keluar untuk mengembalikan keseimbangan kekuatan yang telah pincang di abad pertengahan.

Kemudian bermunculan respon terhadap keadaan ini, ada yang mengatakan bahwa hal itu bukan semata dari kesalahn Islam, tetapi kesalahan penganutnya yang tidak setia terhadap Islam. Sementara sebagian lainnya, mengakui bahwa Barat memang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat di adopsi dari umat Islam sehingga perlu dipelajari langkah-langkah yang dijalankan Barat hingga mencapai kemajuan.42

Dengan demikian, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tekhnologi modern mempunyai peran dominan dalam mencapai kemajuan. Oleh karena itu perlu adanya pembaharuan dalam pendidikan Islam termasuk mengadakan pembaharuan dalam aspek pendidikan Islam dan perubahan kurikulum di lembaga pendidikan Islam dengan menambahkan pengetahuan umum.

Demikian juga pembaharuan di Mesir di adakan setelah adanya kontak dengan peradaban modern Barat. Invasi yang dilakukan oleh Napoleon membawa kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan modern sehingga membuka mata rakyat Mesir bahwa umat Islam telah

42Makhmud Syafe’i, Pembaharuan Pendidikan Islam Faktor dan Latar

tertinggal jauh oleh kemajuan Barat, sehingga mendorong gerakan pembaharuan termasuk pendidikan yang dipelopori Muhammad Ali.43

Beberapa tokoh Islam melakukan kerja sama dengan negara Eropa untuk mempelajari sistem pendidikan Barat. Seperti yang dilakukan Ahmad Khan (pelopor pembaharuan pendidikan Islam di India). Akhirnya ia mendirikan lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan modern tanpa mengabaikan pendidikan agama. Madrasah didirikan sebagai respon terhadap dualisme sistem pendidikan modern kolonial di pihak lain dan pendidikan Islam tradisional.44

Jika melihat pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia di awali oleh para pelajar-pelajar Muslim Indonesia yang belajar ke Timur Tengah. Setelah selesai mereka kembali membawa perubahan dalam pendidikan Islam dari cara tradisonal ke pendidikan secara modern.

Modernisasi pendidikan Islam Indonesia dikenalkan oleh bangsa kolonial Belanda pada awal abad ke-19. Poin terpenting Belanda dalam pendidikan Islam adalah transformasi sebagian Surau di Minangkabau menjadi sekolah nagari model Belanda. Selain itu, perubahan atau modernisasi pendidikan Islam datang dari kaum reformis atau modernis Muslim. Reformis Muslim menemukan momentumnya pada abad ke-20, mereka berpendapat diperlukan reformasi sistem pendidikan Islam untuk mampu menjawab tantangan kolonialisme dan ekspansi kristen.

Latar belakang lainnya adalah pertumbuhan dan perkembangan madrasah pada awal abad ke-20 sebagai bentuk evolusi dari model-model lembaga pendidikan Islam khususnya di Indonesia. Perlu melakukan rekonstruksi Pendidikan Islam dengan memberikan dan mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik. Potensi yang perlu dikembangkan tidak hanya dari aspek kecerdasan intelektual saja, namun perlu juga kecerdasan emosional dan spiritual.45

43Mansur dan Mahmud Junaedi, Rekonstruksi Sejarah Pendidikan Islam di

Indonesia (Jakarta: Depag RI, 2005), hlm. 30.

44Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 67.

45Mansur, “Menyeimbangkan IQ, EQ, dan SQ Dalam Pendidikan Berwajah Insani”, Millah: Jurnal Studi Agama, Vol. V, No. 1, (Agustus 2005), hlm. 147.

Dalam dokumen Pendidikan Islam Dalam Catatan Sejarah (Halaman 50-54)