• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Pendidikan dan studinya

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MELALUI PESANTREN BASMALA

HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MELALUI PESANTREN BASMALA

A. Kehidupan Habiburrahman El Shirazy

2. Latar Belakang Pendidikan dan studinya

Pada sub bab kali ini, penulis akan membagi Latar Belakang Pendidikan Habiburrahman El Shirazy kepada 3 bagian, yaitu: Semasa Kang Abik Madrasah Aliyah, masa kuliah di Mesir, dan masa setelah Kang Abik kembali ke Indonesia. Hal ini dianggap penting, karena penulis benar-benar ingin menggambarkan Latar Belakang Pendidikannya yang diikuti dengan segala prestasi yang ia raih.

34

a. Masa sekolah Habiburrahman El Shirazy

Ketika Kang Abik masih menjalani pendidikan SD adalah kali pertama ia mendapatkan penghargaan atas hasil menjuarai perlombaan puisi perjuangan dan itu pun merupakan kali pertama ia berkenalan dengan dunia sastra lebih serius dan karena setelah hal itu, ia sangat menyukai sastra.

Pendidikan menengah Kang Abik di MTS Futhuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke Kota Budaya Surakarta untuk belajar Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, dan lulus tahun 1995.

Pada tahun 1994 semasa di MA, Kang Abik telah menghasilkan banyak prestasi, dari membuat naskah drama sambil menyutradainya sampai menjuarai berbagai macam lomba, di antaranya yaitu: Menulis sebuah naskah teatrikal puisi yang berjudul ”Dzikir Dajjal” sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sridewari Surakarta. Meraih juara II religius tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Organisasi Wilayah Jawa Tengah di Semarang. Pemenang 1 lomba pidato Nurul Huda, UNS (Universitas Negeri Surakarta), Juara 1 lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Juara 1 lomba baca puisi Arab tingkat nasional yang diadakan IMABA (Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab) UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta, pengisi Syarhil Quran setiap jum’at pagi selama satu tahun di

radio JPI Surakarta 1994-1995. Pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR (Korps Ilmiah Remaja) tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh kantor Wilayah P dan K Jateng dengan judul tulisan ”Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja”. Semua prestasi di atas ia raih antara tahun 1994-1995. 35

b. Masa Kuliah Habiburrahman El Shirazy

Pada waktu kecilnya, pernah suatu ketika ayahnya membawa sebuah majalah kemudian ia baca dan di dalamnya terdapat artikel tentang Al-Azhar Mesir, maka sejak itulah ia bercita-cita ingin bersekolah di sana. Alhamdulillah doanya terkabul, maka setelah lulus dari MAPK, ia berangkat ke Mesir pada tanggal 25 Agustus 1995 dan sampai di Mesir sehari setelahnya, tanggal 26 Agustus 1995.36 Kang Abik menuntut perguruan tingginya di Universitas Al- Azhar, Cairo, mengambil jurusan Hadits, Fakultas Ushuluddin, walaupun keberangkatannya menyita biaya yang cukup banyak.

Dalam buku fenomena Ayat-ayat Cinta, adiknya, Anif Sirsaeba El Shirazy, menceritakan bahwa orang tua mereka sampai-sampai menjual sawah warisan dan dengan linangan air mata orang tua akhirnya Kang Abik berangkat dengan berbekal tiket pesawat dan biaya hidup yang hanya selama satu tahun di Mesir, selanjutnya perjuangan Kang Abik untuk mencari biaya hidupnya.

35

Habiburrahman El Shirazy, Lampiran Profil dalam Novel “Ayat-ayat Cinta”, (Jakarta: Republika Press dan Basmala, September 2006), cet ke-17

36

Namun Kang Abik memang seorang yang selalu bertawakkal kepada-Nya dan percaya bahwa Allah Maha Kaya dan Maha Pemurah.37

Tahun pertama hidup di Cairo dijalani Kang Abik dengan keprihatinan, akan tetapi Kang Abik tetap qanaah kepada Allah SWT. Maka untuk memenuhi biaya hidupnya, ternyata ia mempunyai inisiatif untuk berjualan telur asin dengan teman-temannya, yaitu dengan mendistribusikan ke LBSM (koperasi mahasiswa yang ada pada saat itu).

Di tahun kedua, Kang Abik, anak sulung dari Bapak Saerozy dan Ibu Siti Radhiyah ini alhamdulillah mendapat beasiswa dari ICMI karena mendapat prestasi jayyid (terbaik), dan semenjak itulah ia dalam akademis selalu mendapat prestasi jayyid jiddan (sangat baik sekali) sampai lulus SI pda tahun 1999. Selanjutnya, ia juga telah merampungkan S2-nya dengan gelar Postgraduate Diploma (Pg.D), di Institute For Islamic Studies in Cairo yang didirikan oleh Imam Baiquri (2001), karena prestasi terbaik yang ia raih, jadi bukan M.A lagi.

Pada waktu Kang Abik menempuh studi di Cairo, Mesir, ia aktif dalam lembaga Islam dan juga dengan prestasinya dan keaktifannya, ia pun sempat beberapa kali mendapatkan beasiswa dan penghargaan.

Ketika menempuh studi di Cairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin sebuah kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Studi Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) di Cairo pada tahun 1996-1997. Kang Abik juga pernah terpilih sebagai duta Indonesia untuk mengikuti ”Perkemahan Pemuda

37

Islam Internasional Kedua” yang diselenggarakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismalia, Mesir, pada bulan Juli 1996, dan dalam perkemahan tersebut ia diberi kesempatan untuk berorasi dengan judul ”Tahqiqul Amni Was Salam Fil Alam Bil Islam” (Realisasi Kemanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam), dan orasinya tersebut terpilih menjadi orasi terbaik kedua dari seluruh orasi yang disampaikan peserta perkemahan pada saat itu. Kang Abik juga aktif di Majelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Cairo pada tahun 1998-2000, lalu ia juga pernah menjadi koordinat sastra Islam ICMI Orsat Cairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini juga dipercaya untuk duduk dalam Dewan Assatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang berpusat di Cairo. Dan ia juga merupakan seseorang yang memprakasai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Cairo. Dan ia juga berkesempatan menjabat sebagai Ketua Tim Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negeri Seribu Menara ”NAFAS PERADABAN” yang diterbitkan pila oleh ICMI Orsat Cairo, 2000.38

Sebelum Kang Abik pulang ke Indonesia, di tahun 2002, Kang Abik diundang oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia selama 5 hari (1-5 Oktober) untuk membacakan puisi-puisinya berkeliling Malaysia dalam Moment Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama penyair-penyair dunia lainnya.

38

Habiburrahman El Shirazy, Lampiran Profil dalam novel “Pudarnya Pesona Cleopatra”, (Semarang: Basmala Press, 2004), cet.1

Puisinya juga termuat dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL (2002) dan Majalah Dewan Sastra (2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dalam dua bahasa, Inggris dan Melayu. Bersama penyair dunia lain, puisi Kang Abik juga dimuat kembali dalam imbauan PPDKL (1986-2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (2004)

c. Masa Habiburrahman kembali ke Indonesia

Pada media pertengahan Oktober 2002, Kang Abik tiba di tanah air, dan saat itu pula ia langsung diminta oleh Pusat Pengembagan Mutu Pendidikan (P2MP) Jakarta untuk ikut mentasbih Kamus Populer Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta pada Juni 2003, Kang Abik juga diminta untuk menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedi Intelektual Pesantren; Potret Tokoh dan Pemikirannya, yang terdiri dari 3 jilid dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta tahun 2003.

Mengikuti panggilan jiwa, antara thun 2003-2004, Kang Abik memilih mendedikasikan ilmunya di MAN 1 Yogyakarta, kemudian Kang Abik juga terdaftar sebagai dosen di Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar as Siddiq UMS Surakarta. Selain menjadi dosen UMS Surakara, ia kini sepenuhnya mendedikasikan dirinya di dunia dakwah dan pendidikan lewat karya-karyanya, juga lewat pesantren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA, yang dirintis bersama adiknya tercinta, Anif Sirsaeba dan Budayawan kondang Prie GS di Semarang dan dengan melalui wajihah dakwah lainnya.

Saat ini Kang Abik telah berkeluarga dengan Muyasaratun Sa’idah pada tahun 2004, dan dikarunia seorang putra bernama Muhammad Neil Author. Dan saat ini Kang Abik juga sering dipanggil untuk mengisi acara sebagai pembicara, ceramah, atau untuk menyampaikan tausyiyah, baik di seminar, Talkshow, Workshop, dan sebagainya di dalam dan luar negeri.

Dokumen terkait