• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Dakwah Habiburrahman El Shirazy melalui Pesantren Basmala Ketika kita membahas tentang metode dakwah, pada umumnya merujuk pada

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MELALUI PESANTREN BASMALA

HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MELALUI PESANTREN BASMALA

B. Metode Dakwah Habiburrahman El Shirazy melalui Pesantren Basmala Ketika kita membahas tentang metode dakwah, pada umumnya merujuk pada

Surat An-Nahl 16/125:

S(

q >?

/ % $

} >w

)Y

;T) L‰

w

)Y&#)

;L

)Y

56Y L‰

[

Š

L

)N

F

DU‹O

w

Π)+

35627 8

q

P

}•w

+

ŽŠ>B2

8

3

; w

5-

3

•)8

% $

[

+

ŽŠ>B2

8

If)N v2

;L

w,-c /

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah

yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. An-

Nahl/16:125)

Pendidikan yang baik menurut Habiburrahman El Shirazy harus diawali dengan mendidik dirinya sendiri. Pendakwah yang baik adalah yang dengan dakwah, dirinya akan semakin baik. Oleh karena itu, sekuat tenaga kita harus menjadi contoh, mendidik dengan keteladanan.

Lalu, minimalisasi perintah dan larangan. Aktifkan bagaimana orang bisa melakukan sesuatu bukan karena ancaman atau larangan, melainkan karena pemahaman yang tepat. Oleh karena itu, ajakan berdialog, memahami, dan diskusi seharusnya menjadi kunci agar orang berbuat bukan karena takut, melainkan karena nikmat berbuat kebaikan.

Beri kesempatan, kepercayaan, dan motivasi agar selalu bersemangat mengaplikasikan ilmu yang telah dimilikinya. Jatuh bangun adalah hal yang lumrah, yang penting selalu belajar dan berlatih secara sistematis berkesinambungan.

Di samping itu, Kang Abik tidak menghendaki santrinya menduplikasi mentah- mentah gurunya. Pendidikan menurutnya adalah dengan membantu para santri untuk menemukan dan mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Dengan demikian, bisa bersinergi satu sama lain dan bisa melakukan sesuatu yang lebih baik.

Metode dakwah yang digunakan oleh Kang Abik adalah metode dakwah Bi Mauizatil Hasanah, maksudnya ialah nasihat-nasihat yang baik atau memberi peringatan, kata-kata, ucapan dan teguran yang baik

Kang Abik selalu mengacu kepada metode yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Ketika beliau ingin agar santri bersikap lebih dewasa dan mandiri, beliau memulai dari diri sendiri. Di samping itu, Kang Abik selalu memulainya dari hati. Yang selalu inginkan adalah kebaikan. Ketika santri melakukan kesalahan, yang beliau inginkan adalah bagaimana agar santri berubah jadi lebih baik. Itulah yang menyebabkan pendidikannya efektif karena berangkat dari hati.

Kang Abik menggunakan system learning by doing atau pengajaran dalam bentuk aktivitas. Di samping itu, beliau memberikan suri tauladan atau dengan contoh yang dilakukan. Sebagaimana yang difirmankan Allah, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu kerjakan” (QS Ash-Shaff

(61):3).

Merekrut manusia ke jalan Allah SWT merupakan amaliyah yang mahal. Tidak cukup hanya dengan sekali sentuhan. Harus ada pembinaan yang terus-menerus. Karenanya, diperlukan dakwah fardiyah. Dakwah yang lebih fokus dan personal.

Yang perlu diperhatikan, pertama berupaya membina hubungan dan mengenal setiap orang yang hendak didakwahi dan membangun komunikasi serta silaturahim dengan baik. Upaya ini untuk menarik simpati agar hatinya lebih terbuka sehingga pembicaraan berikutnya dapat berlangsung terus.

Tidak salah dan tetap terhormat jika dirinya sekaligus berperan sebagai teman curhat bagi jamaah. Namun, tetap harus memperhatikan dan menjaga syariat-Nya. Banyak ustadz tidak mampu menjaga diri, akhirnya terlibat terlalu dalam pada persoalan jamaah, semisal terjerat bara percintaan. Ini menyebabkan mereka meninggalkan tugas utama, yaitu berdakwah.

Kedua, membantu memperbaiki keadaan jamaah dengan mengenalkan yang bernuansa ketaatan. Pada tahap ini perlu bahan-bahan bacaan sederhana, seperti dasar-dasar Islam. Perlu juga diperkenalkan dengan lingkungan yang baik dan komunitas masyarakat yang shaleh agar dapat menjaga nilai-nilai yang telah tertanam dan meneladani kehidupan orang shaleh.

"Dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi

gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-

orang yang sabar" (QS Al-Anfal : 46)

Di Pesantren Basmala para santri diberikan kebebasan yang seluas-luasnya. Mereka dididik untuk bebas berfikir dan berbuat, bebas dalam menentukkan, bebas dalam memilih jalan hidup di dalam masyarakat kelak.

Makna kebebasan harus dikembalikan kepada aslinya, yaitu bebas di dalam garis-garis disiplin yang positif, dengan penuh tanggung jawab, bebas dari dominasi hawa nafsu yang senantiasa menyeret manusia kearah kejahatan.

Di antara nilai-nilai kemanusiaan yang juga sangat diperhatikan oleh Islam adalah "kebebasan," yang dengannya dapat menyelamatkan manusia dari segala bentuk tekanan, paksaan, kediktatoran dan penjajahan. Selain itu juga bisa

menjadikan manusia sebagai pemimpin dalam kehidupan ini, tetapi pada saat yang sama ia juga sebagai hamba Allah.

Kebebasan di sini meliputi: kebebasan beragama, kebebasan berfikir, kebebasan berpolitik, kebebasan madaniyah (bertempat tinggal) dan segala bentuk kebebasan yang hakiki dalam kebenaran .

Yang kita maksud dengan kebebasan agama adalah kebebasan dalam beraqidah (berkeyakinan) dan kebebasan melakukan ibadah. Maka tidak diterima keislaman seseorang di saat ia dipaksa untuk meninggalkan agama yang ia cintai dan ia peluk, atau dipaksa untuk memeluk agama yang tidak ia sukai."ash-nash” Al Qur'an secara terang-terangan melarang tindakan seperti itu, sebagaimana tersebut dalam ayat Makkiyah:

"Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi

orang-orang yang beriman semuanya?" (Yunus: 99)

Salah contoh dari kebebasan berfikir yang diterapkan dari Kang Abik adalah ketika sedang mendalami Fiqh Sunnah, Kang Abik tidak hanya memilih dari satu madzhab saja, tetapi beliau membuka dan menjelaskan empat madzhab sekaligus, lalu dikembalikan kepada santri mau memilih dan melaksanakan yang mana saja, tanpa paksaan.

Katakanlah, "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat

(letetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita

sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak

Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, "Saksikanlah, bahwa kami

adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Ali Imran: 64)

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Aktivitas Dakwah

Dokumen terkait