• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang

Dalam dokumen jurnal GICI 1 Vol 5 2015.pdf (Halaman 61-64)

Penetapan Wayang Golek Cepak Sebagai Brand Image Kota Indramayu

I.1. Latar Belakang

Gambar I.1.1. Peta Lokasi Indramayu

Sumber :

https://pertanianindramayu.wordpress.com/2013/10/22/p eta-wilayah/

Kabupaten Indramayu yang terletak di propinsi Jawa Barat memiliki batas wilayah :

a. Utara: Laut Jawa

b. Selatan: Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Cirebon

c. Barat: Kabupaten Subang

d. Timur: Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon

Berdasarkan data yang diperoleh dari http://www.indramayukab.go.id,

Indramayu memiliki luas wilayah sebesar 2.040,11 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 2.007.795 jiwa. Indramayu merupakan daerah yang datar dan memiliki tanahnya yang subur, sehingga cocok untuk pengembangan padi dan tanaman ekonomis lainnya. Indramayu terkenal sebagai penghasil mangga.

Menurut Tim Panitia Peneliti Sejarah Kabupaten Indramayu, hari jadi Indramayu jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527 M (1 Muharam 934 H) yang telah disahkan pada sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu pada tanggal 24 Juni 1977 dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu Nomor 02 Tahun 1977 tentang Penetapan Hari Jadi Indramayu.

Vol. 5, No.1 Tahun 2015 – ISSN 2088 – 1312

JURNAL GICI

upacara adat.

8. Sintren. Merupakan salah satu kesenian rakyat yang masih tetap hidup dan berkembang di masyarakat pesisir terutama di pantai utara. Selain nuansa magis, kurungan ayam, menjadi daya tarik kesenian sintren ini, serta ada alat musik khas Indramayu berupa buyung, batang bambu dan kendi.

9. Tari topeng Dermanyon. Mimi Rasinah adalah maestro tari topeng berasal dari Indramayu. Tari topeng Dermanyon ini memiliki perbedaan dengan tari topeng daerah lain, gerak tari yang khas berciri topeng spesifik inilah yang memebedakan tari topeng dengan daerah lain.

Tari topeng Dermanyon mengalami perkembangan dalam hal gerakannya, maupun cerita yang ingin disampaikan. Tari topeng bisa dilakukan sendiri dan maupun dilakukan oleh beberapa orang. Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.

10. Reog Bleknong. Merupakan seni arak- arakan yang sepanjang perjalanan semua pemain menggunakan kostum tokoh wayang. Kesenian ini biasa untuk pawai khitanan, Hari Besar Nasional, dan Karnaval.

11. Tarling. Merupakan seni musik khas Indramayu lagu yang pada awalnya dilahirkan dalam bentuk nyanyian yang diiringi oleh gitar dan suling. Seiring perkembangan zaman kesenia tarling ini mengalami perubahan yang menggunakan alat musik modern. Tarling berasal dari Indramayu lahirnya kesenian tarling pada aba ke-16.

2. Ngarot. Upacara ini sudah ada sejak abad 16 dan sampai sekarang masih di selenggarakan, terutama oleh masyarakat desa di Kecamatan Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Upacara ini dilaksanakan agar mendapatkan hasil pertanian yang melimpah dan upacara adat ini dilaksanakan setiap hari rabu, minggu keempat bulan November dimana pesertanya adalah para muda- mudi dengan kostum y ang khas dan aksesoris yang gemerlap.

3. Jaringan. Upacara kaum remaja yang bertujuan untuk mencari pasangan hidup yang dilaksanakn pada malam bulan purnama. Kegiatan ini bertempat di desa parean Kecamatan kandang haur.

4. Ngunjung, yaitu upacara syukuran yang dilaksanakan di kuburan - kuburan yang dianggap keramat biasanya dilaksanakan pada bulan syuro mulud.

5. Mapag Tamba, yaitu upacara yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengusir penyakit, dengan cara membawa air tambak ke dalam bungbung bambu yang berasal dari kasepuhan atau sumber untuk disiramkasan ke air yang mengalir ke sawah pada sawah yang berada di batas desa.

6. Mapag Sri, adalah upacara yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada sang pencipta atas tibanya masa panen dengan cara menggelar acara wayang kulit sehari semalam dengan lakon khusus dan biasanya dilaksanakan di balai desa.

7. Sedekah Bumi, adalah upacara yang dilaksanakan oleh petani pada saat akan turun menggarap sawahnya. Biasanya dilakukan pada awal musim hujanyaitusekitar bulan oktober sampai desember. Prosesi upacara ini biasanya dimulai dari berkumpulnya masyarakat disuatu tempat untuk melakukan doa bersama dan setelahnya dilaksanakan

Vol. 5, No.1 Tahun 2015 – ISSN 2088 – 1312

JURNAL GICI

Dari semua kesenian yang disebutkan di atas, hanya wayang golek cepak yang tidak mengalami perkembangan dan bahkan terancam punah. Tidak adanya regenerasi pada kesenian wayang golek cepak Indramayu dikhawatirkan akan menuju kepunahan. Hal tersebut perlu dihindari karena selain untuk pelestarian ternyata wayang golek cepak Indramayu memiliki satu tokoh yang dikeramatkan, yaitu tokoh Panji.

Didalam wayang cepak sendiri terdapat beberapa tokoh Panji yang memiliki berbeda karakter. Panji merupakan sosok kesatria yang berwibawa dan penuh kesabaran seperti yang dijelaskan oleh dalang wayang cepak generasi ke lima, Ki Dalang Akhmadi dikutip dari http://danielmsy.com/ki- akhamadi-dalang-wayang-golek-cepak- khas-indramayu/

Pada masa lalu kesenian wayang golek cepak menjadi sarana sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan sejarah daerah tertentu. Alur cerita yang sering dipentaskan merupakan alur sejarah berdirinya suatu daerah.

Seorang peneliti wayang golek cepak, Rofiqoh Djawas mengatakan proses pembuatan wayang golek cepak Panji sangat dikeramatkan agar mendapatkan aura yang mempesona saat dipentaskan. Sangat disayangkan jika wayang golek cepak Indramayu ini punah karena kurang lebih dari 700 karakter lainnya pun memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri.

Ketika wayang golek cepak terus tersingkirkan, konsep penceritaan di panggung tidak sepenuhnya menjadi milik dalang, karena penyewa bebas menentukan cerita dan ki dalang harus siap menyajikannya. Permintaan demi permintaan terus disampaikan penonton, sehingga tokoh-tokoh wayang golek cepak dari Sunan Gunung Jati

12. Genjring Umbul. Genjring Umbul merupakan kesenian tradisi Indramayu yang memadukan unsur akrobat dan seni olahraga. Genjring Umbul biasanya ditampilkan pada Hari Besar Nasional, Nadran, Ngunjung, dan Hajat.

13. Tari Randu Kentir. Tari Randu Kentir adalah tari tradisional yang berasal dari masyarakat Desa Jumbleng, Losarang, Indramayu. Tari yang berasal dari kata Randu (pohon randu) dan Kentir (hanyut) ini memiliki kemiripan dengan gerakan orang yang konon pada masa itu hanyut di sungai dan di tolong oleh warga dengan menggunakan ranting pohon randu. Tarian ini merupakan tarian persembahan yang bisa ditampilkan pada saat Mapag Penganten dan pada saat penyambutan tamu.

14. Wayang Kulit. Wayang kulit Indramayu menarik dan menghibur dengan ciri khasnya, yaitu dari sisi penggunaan bahasa setempat dan penuturannya, baik berupa lakon maupun guyonannya. Salah satu fungsi wayang di masyarakat Indramayu adalah ngaruat, yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya). Beberapa orang yang diruwat (sukerta), antara lain Wunggal (anak tunggal), Nanggung Bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia), Suramba (empat orang putra), Surambi (empat orang putri), Pandawa (lima putra), Pandawi (lima putri), Talaga Tanggal Kausak (seorang putra dihapit putri), dan Samudra Hapit Sindang (seorang putri dihapit dua orang putra), dan sebagainya.

15. Wayang Golek Cepak adalah salah satu jenis kesenian tradisional yang ada di Indramayu dan Cirebon. Golek artinya boneka sedangkan kata cepak diambil dari bentuk kepala atau mahkota wayang yang papak atau rata, sehingga jenis kesenian ini dinamakan wayang golek cepak. Wayang ini diciptakan oleh Sunan Gunung Djati sebagai media dakwah.

Vol. 5, No.1 Tahun 2015 – ISSN 2088 – 1312

JURNAL GICI

sedangkan Ki Ahmad tidak memiliki anak kandung laki-laki, sehingga menjadikannya terputus. Sampai penelitian ini dilakukan oleh Rofiqoh Djawas, dan diseminarkan pada seminar Tradisi tahun 2014, belum ada berita yang menjelaskan perihal kelanjutan wayang golek cepak Indramayu.

Gambar I.1.3. Matthew Isaac Cohen, Professor of International Theatre at Royal Holloway, University of London Sedang Pentas Wayang Golek Cepak SD Negeri I Pekandangan, Indramayu.

Sumber :

http://indonesianperformance.blogspot.com/2012/08/sutajaya- kemit.html

Dalam dokumen jurnal GICI 1 Vol 5 2015.pdf (Halaman 61-64)

Dokumen terkait