• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan daerah saat ini, semakin banyak terdapat pembangunan berbagai fisilitas umum, infrastruktur, dan bangunan pribadi serta komersil terutama di perkotaan. Pesatnya perkembangan pembangunan daerah menandakan semakin majunya peradaban daerah tersebut.

Arus globalisasi juga mendorong pertumbuhan pembangunan dan perekonomian, sehingga semakin marak terlihat proyek-proyek pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang tersebut. Namun pemilik dari fasilitas-fasilitas tersebut tak banyak yang mampu untuk merencanakan dan membangun sendiri proyek-proyek tersebut.

Hal ini menuntut setiap perusahaan untuk mengelola usaha mereka dengan baik guna mencapai tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal. Untuk mencapai laba yang maksimal, manajemen di tuntut untuk melakukan perencanaan dan pengendalian dengan baik dan efektif terhadap sumber daya dan operasinya. Dengan melakukan perencanaan dan pengendalian yang baik maka sumber daya yang terbatas dari perusahaan akan dapat di manfaatkan secara efektif dan efisien untuk mengoptimalkan tujuan.

Berbagai cara telah di tempuh agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Salah satu alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian yang efektif adalah anggaran, dimana anggaran akan memudahkan manajemen dalam mengelola perusahaan ke arah pencapaian tujuan, terutama untuk mencapai

profitabilitas yang tinggi dengan mengkoordinasi usaha dan menghindari pemborosan. Prinsip ini harus diadopsi oleh semua perusahaan, apapun bidang kegiatannya baik bergerak dibidang manufaktur, jasa, dagang, maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan fisik.

Salah satu rencana kegiatan yang di buat oleh manajemen dalam upaya menentukan kas minimal ini adalah dengan menyusun anggaran kas. Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk periode tertentu di masa yang akan datang. Dalam menyusun anggaran kas dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas dan surplus kas.

Anggaran kas dapat membantu manajemen di dalam mengatasi perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi posisi kas yang mungkin membahayakan kredit kas yang beredar. Oleh karena itu, penyusunan anggaran kas bagi perusahaan cukup penting guna menjaga tingkat proyeksi likuiditas perusahaan.

Anggaran sebagai alat pengendalian mengindikasikan alokasi sumber dana pemerintah yang legislatif untuk dibelanjakan. Akan tetapi jika penyusunan anggaran kas tidak dapat dilaksnakan sesuai dengan perencanaannya, aka diperlukan pengendalian tindakan korektif terhadap penyimpangan tersebut, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat segera diatasi dan apa yang menjadi tujuan instansi perusahaan akan tetap dapat tercapai. Dengan anggaran kas pula maka akan dapat diketahui apabila terdapat perbedaan di dalam waktu dan volume dari aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow) yang dapat menimbulkan kesulitan, karena hal ini berpengaruh terhadap besarnya uang kas yang tertahan di dalam perusahaan.

3

Besarnya pengaruh perencanaan dalam pembangunan suatu proyek menjelaskan betapa pentingnya suatu perencanaan yang matang. Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan, dan karenanya menggunakan kriteria efisiensi sebagai alat pengukurnya. Karena itulah perusahaan membutuhkan alat perencana dan pengendalian keuntungan.

Perencanaan tersebut dituangkan dalam bentuk sebuah anggaran, dimana menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2010:58) anggaran adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran. Dalam usaha jasa konstruksi ada yang dinamakan gambar rencana letak (site plan) dan gambar rencana bangunan.

Menurut Nafarin (2013:104), penyusunan suatu anggaran perlu mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan; data masa lalu; kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi; pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing;

kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah; dan penelitian untuk pengembangan perusahaan. Anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan jika pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan, dan tidak memiliki wawasan yang luas; wewenang dalam membuat anggaran tidak tegas;

tidak didukung oleh masyarakat; dan dana tidak cukup.

Setelah anggaran yang menjadi pedoman dalam mengerjakan kegiatan yang telah direncanakan, realisasi anggaran harus menjadi perhatian. Dikarenakan anggaran dibuat atas dasar perkiraan atau estimasi 3 berdasarkan factor-faktor yang telah disebutkan siatas menurut pendapat Nafrain ( 2013:64 ), hampir dapat

dipastikan bahwa terdapat risiko terjadinya penyimpangan (variance).

Penyimpangan yang terjadi dapat saja merupakan penyimpangan yang menguntungkan (favorable) atau penyimpangan yang merugikan (unfavorable), yang bergantung pada realisasi dari anggaran tersebut. Penyimpangan yang terjadi dapat menjadi bahan evaluasi dalam menyusun anggaran dan rencana pada proyek berikutnya (pada perusahaan jasa konstruksi).

Berbeda dengan perusahaan pada umumnya yang membuat anggaran untuk proses produksi, perusahaan jasa konstruksi membuat anggarannya untuk setiap proyek yang dikerjakannya. Salah satu bentuk perusahaan yang menangani masalah pembangunan fisik adalah perusahaan kontraktor. Menurut Ervianto (2003:40) kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang ditetapkan berdasarkan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang di tetapkan.

Adapun hak dan kewajiban kontraktor adalah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-syarat tambahan yang telah di tetapkan oleh pemilik proyek, menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah di selesaikannya sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar adalah merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi segala aspek kelistrikan di Indonesia. Dalam sejarah kelistrikan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

5

Perusahaan PT. PLN (Persero) sesuai kebijakan restrukturisasi sektor ketenagalistrikan yang ditetapkan oleh Pemerintah (Departemen Energi & Sumber Daya Mineral) pada tanggal 25 Agustus 1998, PLN bertujuan memulihkan kelayakan keuangan, mengedepankan kompetisi, meningkatkan transparansi, meningkatkan partisipasi swasta dalam sektor kelistrikan.

Untuk mewujudkan salah satu tujuan pemerintah pusat di bidang kelayakan keuangan seperti tersebut di atas PT. PLN melakukan kegiatan penganggaran kas yang merupakan suatu fungsi penting bagi keberhasilan usaha. Penerapan prinsip penganggaran yang tepat dan pelaksanaan fungsi penganggaran yang efisien dan efektif akan menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul: anggaran kas dalam pengendalian kas proyek pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Kota Makassar yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah skripsi dengan judul “Pengaruh anggaran kas dalam pengendalian kas proyek pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Kota Makassar”.

Dokumen terkait