• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun mamfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada kelemahan dan kekuranganpada perusahaan dalam merencanakan suatu proyek, Khususnya pengendalian kas.

2. Sebagai bahan bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baru yang akan memperluas wawasan berpikir bagi peneliti dalam menerapkan pengetahuan yang di peroleh selama di bangku kuliah serta sebagai salah satu syarat untuk mencapai Sarjana (S1) pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Sebagai bahan referensi atau bahan informasi dan menjadi bahan masukan untuk melengkapi dalam penyediaan bahan bacaan khususnya bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian selanjutnya dengan tema permasalahan yang sama.

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anggaran

1. Definisi Anggaran

Pada mulanya anggaran (budget) mempunyai pengertian sempit yang berasal dari bahasa Prancis Bugette artinya tas atau dompet. Munandar (2000:1) mengemukakan bahwa Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Dari definisi ini selanjutnya Munandar menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu:

a. Anggaran mengandung suatu rencana, yaitu suatu upaya penentuan terlebih dahulu mengenai kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang oleh suatu perusahaan. Hanya anggaran tidak mencakup semua rencana perusahaan, sebab masih ada unsur dari rencana perusahaan yang tidak termasuk anggaran, misalnya rencana mengenai media-media promosi yang akan digunakan, rencana mengenai desain produk, rencana mengenai penggunaan saluran distribusi, dan sebagainya.

b. Anggaran meliputi seluruh kegiatan atau fungsi perusahaan yaitu fungsi pemasaran, produksi, keuangan, adminitrasi dan personalia.

c. Anggaran sebagian besar dinyatakan dalam suatu moneter, missalnya rupiah, dollar, dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa kegiatan-kegiatan perusahaan beraneka ragam dan mempunyai kesatuan unit yang berbeda. Untuk dapat menjumlahkan, membandingkan dan menganalisis selanjutnya, maka sangat perlu diseragamkan semua unit-unit tersebut.

d. Anggaran berdimensi waktu yang akan datang, sehingga dengan demikian anggaran merupakan taksiran (forecast) mengenai apa yang akan terjadi dan apa yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.

e. Bahwa anggaran harus bersifat formal dan sistematis, artinya anggaran disusun dengan sengaja berdasarkan suatu logika atau dasar pemikiran tertentu.

f. Setiap saat menajemen bertanggung jawab dalam mengambil suatu keputusan sehubungan dengan fungsinya, dan anggaran itu sendiri merupakan suatu hasil pengambilan keputusan.

Selanjutnya menurut Halim dan Supomo (2001:176), anggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan secara kuantitatif, umumnya dalam bentuk satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Dari kedua definisi tersebut, dapat dijelaskan bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang dinyatakan secara kuantitatif dan berlaku untuk jangka atau periode tertentu.

Menurut Garrison (2007:104) sendiri mengemukakan, bahwa anggaran (budged) adalah rencana terperinci tentang pemerolehan dan penggunaan sumber

9

daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu. Anggaran menunjukkan rencana masa depen yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang formal.

Menurut Carter (2009:56), Anggaran adalah pernyataan yang terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manjemen. Anggaran yang dapat dilaksanakan meningkatkan koordinasi dari pekerja, klarifikasi kebijakan dan kristalisasi rencana. Anggaran juga enciptakan harmoni internal dan kebulatan suara yang lebih besar antara manejer dan pekerja berkaitan dengan tujuan.

Sedangkan Nafarin (2013:206) berpendapat bahwa anggaran atau yang dikenal dengan budget ialah rencana rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuang uang. Organisasi dapat berbentuk sebuah perusahaan. Anggaran menujukkan perencanaan penggunaan dana untuk melaksanakan pekerjan tertentu (Herjanto, 1999).

Banyak sekali definisi atau konotasi anggaran (Budget) yang lainnya, namun pengertian-pengertian dan definisi-definisi tersebut mempunyai karakteristik yang mirip,dan yang paling pokok bahwa anggaran (budget) merupakan suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu organisasi selaa jangka waktu tertentu.

2. Fungsi Anggaran

Menurut Keown (2011:76), anggaran menunjukkan pemilihan waktu dan jumlah kebutuhan dana perusahaan di masa yang akan datang. Pertama, anggaran menunjukkan pemilihan waktu dan jumlah kebutuhan dana perusahaan di masa yang akan dating. Kedua, anggaran menjadi dasar pengambilan tindakan korektif,

jika perhitungan penganggaran tidak sesuai dengan perhitungan aktual. Ketiga, anggaran merupakan dasar untuk evaluasi kinerja.

Menurut Halim dan Supomo (2001:167-168), anggaran mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Perencanaan

Anggaran merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan,dimana para manajer dalam menyusun anggaran harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan kondisi pada masa yang akan datang, dan menentukan langkah yang diperlukan untuk menghadapi perubahan kondisi tersebut.

b. Komunikaasi

Rencana kegiatan yang telah disusun oleh manajer yang dapat dilksanakan dengan baik, jika manajemen yang bersangkutan tidak cukup memahami apa yang dimaksud dalam rencana tersebut. Anggaran dalam hal ini mempunyai peranan sebagai penyebar informasi dan batas-batasannya mengenai rencana kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian anggaran memuat informasi yang penting dari suatu rencana kegiatan dan mengomunikasikannya kepada para manajer.

c. Motivasi

Anggaran berfungsi juga sebagai alat pendorong yang dapat membangkitkan motivasi para manajer dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluuruhan. Motivasi tersebut akan semakin

11

meningkat, jika para menajer berperan secara aktif dalam menyusun dan melaksanakan anggaran perusahaan.

d. Pengendalian

Suatu anggaran memuat tentang hasil-hasil yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan, dalam jangka waktu tertentu.

Anggaran perlu disusun secara cermat, agar dapat digunakan sebagai dasar pembanding antara realisasi dan anggaran. Dalam proses pengendalian, manajemen menjamin bahwa kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan hasil-hasil yang diinginkan seperti yang termuat dalam anggaran. Oleh karena itu, peran anggaran selain untuk alat perencanaan dan koordinasi, juga sebagai alat pengendalian untuk menilai prestasi dari setiap manajer.

e. Evaluasi

Hasil perbandingan antara realisasi dengan anggaran selama satu tahun umumnya merupakan faktor yang menentukan untuk mengevaluasi setiap manajer, apakah selisih yang diperoleh merupakan selisih laba atau selisih rugi.

f. Pendidikan

Anggaran berfungsi pula sebagai piranti penidikan para manajer, terutama dalam kaitannya dengan segala pekerjaan yang ada. Apalagi jika manajer yang bersangkutan masi relatif baru dalam menduduki jabatan sebagai manajer suatu perusahaan.

3. Jenis-Jenis Anggaran

Shim (2001:4-6) mengemukakan bahwa jenis-jenis anggaran adalah:

a. Anggaran keuangan (financial budget) b. Anggaran operasi (operating budget) c. Anggaran kas (cash budget)

d. Anggaran pengeluaran modal (capital expediture budget) e. Anggaran supplemental (supplemental budget)

f. Anggaran incremental ( incremental budget) g. Anggaran add-on

h. Anggaran bracket (bracket budget) i. Anggaran stretch

j. Anggaran strategis k. Anggaran targeta l. Anggaran program 4. Karakteristik Anggaran

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Robert N. Anthony, John Dearden dan Robert M. Bedford dalam Agus Maulana (2005:44-45) anggaran memiliki karakteristik sebgai berikut :

a. Dinyatakan dalam satuan uang (moneter) walaupun angkanya berasal dari angka bukan satuan keuangan

b. Mencakup kurun waktu satu tahun

13

c. Isinya menyangkut komitmen manajemen yaitu manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah dianggarkan

d. Usulan anggaran dinilai dan disetujui oleh orang yang mempunyai wewenang lebih tinggi dari yang menyusunnya

e. Jika anggaran sudah disahkan, maka anggaran tersebut tidak dapat diubah, kecuali dalam hal khusus

f. Hasil aktual akan dibandingkan dengan anggaran secara periodik dan varian yang terjadi dianalisis dan dijelaskan.

Menurut Mulyadi (2005:511) karakteristik anggaran yang baik adalah :

“Anggaran yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) Anggaran disusun berdasarkan program

2) Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban yang dibentuk dalam organisasi perusahaan.

3) Anggaran berfungsi sebagai alat perencana dan alat pengendali.

Ahmad (2000:184) mengemukakan bahwa karakteristik anggaran adalah : a. Dinyatakan dalam satuan keuangan (moneter,) walaupun angkanya berasal

dari angka yang bukan satuan keuangan (misalnya unit terjual dan jumlah produksi).

b. Mencakup kurun waktu satu tahun atau dalam periode tertentu lannya.

c. Isinya menyangkut komitmen manajemen, yaitu manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah dianggarkan.

d. Usulan anggaran dinilai dan disetujui oleh orang yang mempunyai wewenang lebih tinggi daripada yang menyusunnya.

e. Jika anggaran sudah disahka, maka anggaran tersebut tidak dapat diubah kecuali hal khusus.

f. Hasil aktual akan dibandingkan dengan anggaran secara periodik dan penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi dianlisis dan dijelaskan.

5. Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran

Van (2015:186-187) berpendapat bahwa Anggaran (budget) itu mempunyai tiga kegunaan penting :

a. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyektir sebelum rencana itu dilaksanakan apabila tmerdapat almternatif-alternatif, maka manajemen dapat memilih mana yang paling baik.

b. Dalam membuat anggaran yang diperlukan analisis yang sangat teliti mengenai setiap tindakan yang akan dilakukan.

c. Jika bekerja dengan menggunakan anggaran, maka kita menetapkan patokan untuk prestasi, dan berdasarkan patokan itu kita dapat menilai baik buruknya prestasi yang dihasilkan.

Beberapa kegunaan lainnya :

1) Budgeting memaksa adanya organisasi yang baik sehingga setiap manajer tahu kekuasaan (authority) dan kewajiban (responsibility).

2) Karena setiap manejer, kepala regu dan mandor diikutserkan dala budget planning, maka ini menyebabkan adanya sense of belonging.

15

Keterbatasan (limitations) Anggaran :

a. Bahwa dalam budget planning kita menggunakan taksiran-taksiran yang tidak selalu tepat.

b. Bahwa budget itu harus terus-menerus disesuakan dengan keadaan yang berubah-ubah.

c. Pelaksanaan budgettidak terjadi dengan otomatis, oleh karena itu, manajemen pada semua tingkat harus ikut serta.

d. Budgeting tidak menghilngkan kebutuhan akan judgemen dari manajer yang berpengalaman. Budgeting adalah untuk membntu dan bukan untuk menggantikan manajemen judgement.

B. Anggaran Kas

1. Defenisi anggaran kas

Arthur J. Keown dkk., dalam Marcus Prihminto Widodo (2008:122) mengemukakan pengertian anggaran kas, adalah :

“Anggaran kas menggambarkan suatu rencana yang terperinci tentang arus kas masa depan dan terdiri dari empat unsure: penerimaan kas, pengeluaran kas, perubahan bersih dalam kas untuk suatu periode, dan kebutuhan dana yang baru. “ Anggaran kas menurut Munandar (2000:311) yaitu:Budget adalah yang merencanakan secara lebih terperenci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.

Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa anggaran kas mencakup dua unsur pokok, yaitu:

a. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dan jasa, royalty, komisi dan pendapatan jasa.

b. Estimasi pengeluaran-pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, pembayaran utang-utang, biaya-biaya administrasi proyek, dan lain-lain.

Penyusunan anggaran kas tersebut sangat penting untuk pengawasan likuiditas perusahaan. Menurut Riyato (2000:97) menjelaskan sebagai berikut:

Dengan adanya estimasi penerimaan dan pengeluaran kas yang disusun selama periode tertentu, maka pimpinan proyek dapat mengetahui:

1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan.

2. Kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasi perusahaan.

3. Besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit kas.

4. Saat-saat kapan kredit dibayarkan.

Pendapat lain tentang anggaran kas yang dikemukakan oleh Welsch (2000:377) bahwa:Budget adalah taksiran yang direncanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahanya dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang, baik perubahan peneriman kas maupun pengeluaran kas.

17

Dengan menyusun anggaran kas dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya deffisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutup defisit tersebut.

Karena masih cukupnyaaktu maka terdapat surplus kas yang besar, maka sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana tersebut secara efesien. Masa anggaran kas bervariasi tergantung tipe perusahaan, untuk masa yang lebih pendek menunjukkan ketelitian penyusunan semakin akurat.

Uraian diatas lebih melihat anggaran kas secara umum,tetapi dalam peneltian lebih menitik beratkan pada anggaran kas suatu proyek. Jadi dimaksudkan disini adalah anggaran kas suatu proyek.

a. Menurut Riyanto (2000:99) bahwa penyusunan anggaran kas biasanya dilakukan Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas menurut rencana operasional perusahaan. Transaksi ini merupakan transaksi operasi (operating transaction).

b. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasi perusahaan, juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi-transaksi ini merupakan transaksi finansial (financial transaction).

c. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan anggaran kas.Transaksi ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi peneririmaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

2. Kegunaan dan Tujuan Anggaran Kas

Secara umum, semua anggaran termasuk anggaran kas mempunyai tiga kegunaan pokok. Menurut Munandar (2000:10) ketiga kegunaan tersebut adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

Sementara menurut Maryono S. Udan D. Agus Harjito (2002:212) tujuan anggaran kas adalah :

1. Membuat taksiran posisi kas pada setiap akhir periode sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan baik periode bulanan maupun tahunan.

2. Mengetahui adanya kelebihan atau kekurangan kas yang terjadi pada periode tertentu.

3. Merencanakan besarnya kas untuk menutup kekurangan atau deficit yang terjadi, yang dapat digunakan untuk melakukan investasi.

4. Menentukan besarnya kas untuk pembayaran hutang dan kelebihan kas yang dapat digunakan untuk melakukan investasi.

5. Mengetahui waktu kapan suatu pinjaman atau kewajiban lainnya yang harus dibayar“.

19

Adapun tujuan penyusunan anggaran kas, antara lain :

1. Mengkoordinasikan semua faktor produksi yang mengarah pada pencapaian tujuan secara umum.

2. Sebagai suatu alat untuk mengestimasikan semua estimasi yang mendasari disusunnya suatu anggaran sebagai titik pangkal disusunnya suatu kebijaksanaan keuangan dimasa yang akan dating.

3. Sebagai alat untuk melakukan penilaian prestasi, sehingga membangkitkan motivasi para pelaksananya agar dapat mengoreksi kekurangan yang terjadi.

4. Sebagai alat komunikasi semua fungsi dalam perusahaan sehingga kebijaksanaan dan metode yang dipilih dapat di mengerti dan didukung oleh semua bagian, untuk tercapainya tujuan perusahaan.

Secara umum, tujuan disusunnya suatu anggaran adalah agar kebutuhan jangka pendek yang tercantum dalam anggaran dapat terpenuhi, anggaran akan menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek tetap konsisten sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan.

Usia anggaran pada umumnya satu tahun bertujuan agar anggaran harus memungkinkan untuk dilakukan revisi dari waktu ke waktu karena perubahan kondisi ekonomi peraturan pemerintah serta faktor-faktor eksternal lainnya.

3. Anggaran Kas Dalam Rangka Optimalisasi Kas

Dalam usaha untuk merencanakan dan mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas sangatlah diperlukan suatu perencanaan yang berupa anggaran kas. Anggaran kas merupakan suatu cara yang efektif dalam merencanakan dan mengendalikan arus kas, menilai kas yang dibutuhkan dan menggunakan

kelebihan kas yang ada secara efektif pula. Anggaran kas merupakan alat utama untuk membuat estimasi keuangan jangka pendek. Tujuan utama di dalam penyusunan anggaran kas adalah untuk merencanakan atau menentukan kegiatan operasional perusahaan sebagai dasar untuk menentukan optimalisasi kas dimasa yang akan datang.

Optimalisasi kas merupakan usaha perusahaan, dimana kas yang ada di dalam perusahaan harus tetap dijaga agar jangan sampai kas tersebut mengalami kelebihan atau kekurangan dalam melakukan aktivitas perusahaan. Kas harus disediakan dalam jumlah dan batas-batas yang telah ditentukan

C. Manajemen Proyek

Fungsi pokok dari manajemen proyek adalah perencanaan, koordinasi dan pengendalian. Fungsi perencanaan yang berupa anggaran sangat menentukan mengingat semakin ketat persaingan yang dihadapi, semakin kompleks masalah yang dihadapi dan semakin terbatasnya sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Demikian pula dalam pelaksanaan suatu proyek, diperlukan suatu perencanaan yang mantap. Hal ini dapat ditinjau dari segi lamanya pelaksanaan terhitung mulai dari awal pekerjaan sampai pada saat fase penyerahan ke pemberi tugas, serta tinjauan terhadap besarnya biaya dari proyek tersebut. Kebijaksanaan ini di gunakan untuk mencega kemungkinan terjadinya hambatan yang tidak diinginkan pada saat proyek sedang dilaksanakan, sehingga mengakibatkan tertundahnya penyelesaian pekerjaan berdasarkan waktu yang ditentukan dalam kontrak yang akan digunakan kelak pada saat pelaksanaan suatu bangunan dalam proyek.

21

D. Pengendalian

1. Defenisi Pengendalian

Dalam dunia usaha diperlukan suatu alat untuk mengatur jalannya perusahaan sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun alat tersebut yaitu dengan adanya suatu kendali yang dapat mengatur dan mengawasi aktivitas perusahaan.

Pengendalian merupakan proses yang sangat penting melalui manajer yang menjamin bahwa aktivitas sesungguhnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Untuk lebih memperjelas uraian diatas dalam kaitannya dengan pengendalian dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut.

AF.Stoner (2000:78) mengemukakan bahwa pengendalian merupakan suatu upaya sistematis untuk menerapkan standar prestasi dengan sasaran perencanaan.

Perencanaan sistem umpan balik, informasi, membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar lebih dahulu ditetapkan. Untuk menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menangani bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan sedapat mungkin dengan cara yang lebih efektif guna tercapainya sasaran perusahaan.

Walaupun demikian para teoritis dan juga para eksekutif praktisi pengendalian yang baik dan efektif. Sebuah kombinasi yang terdiri dari sasaran terencana dengan baik, organisasi yang kuat, pengarahan yang cukup dan motivasi yang tinggi masih kecil kemungkinan akan berhasil kecuali didukung sistem pengendalian yang memadai.

Harahap Sofyan Syafri (2000:32) mengemukakan bahwa pengendalian atau pengawasan atas kegiatan yang salah dan sedang dilakukan agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan direncanakan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi utama dari pengendalian adalah menciptakaan suatu mekanisme operasional dan tata kerja yang baik dalam suatu organisasi sehingga dapat menekan dan menghindari kesalahan dan penyelewengan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Dengan pengendalian diharapkan dapat mendorong para karyawan agar lebih meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam suatu organisasi.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian adalah usaha untuk membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan untuk mengoreksi perbedaan atau penyimpangan yang terjadi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

2. Jenis-jenis pengendalian

Madenan Sosronidjoyo (2000:19) bahwa jenis-jenis pengendalian dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengendalian intern (internal control), yaitu pengendalian yang dilakukan oleh organisasi sendiri terhadap semua kegiatannya dengan mempergunakan suatu unit dalam organisasi itu sebagai alat pembantu pimpinan.

b. Pengendalian eksternal (eksternal control), yaitu pengendalian yang dilakukan oleh instansi yang tidak termasuk dalam yuridiksi administrasi organisasi secara ekonomis dapat dilakukan, maka

prosedur-23

prosedurdalam pengawasan dapat terlaksana dangan baik. Pelaksanaan pengendalian dapat terlaksanakan dengan baik jika setiap pelaksanaan pengendalian selalu didahului dengan penerapan suatu keadaan atau kondisi yang diinginkan.

Pengendalian eksternal control yang sering diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian administrasi adalah suatu pengawasan yang

2. berjalan dengaan sendiri dimana diantara semua prosedur pelaksanaan sesuatu dengan fungsinya masing-masing..

3. Pengendalian keuangan adalah merupakan suatu pengawasan yang tidak kalah pentingnya karena menyankut masalah keuangan, oleh karena itu perlu mendapat perhatian yang sangat khusus. Pimpinan mulai dari penerapan pengendalian sampai pada pelaksanaan administrasinya dan penggunaan serta penerapan tugas-tugas dan tanggung jawab secara tepat kepada para pegawainya.

4. Pengendalian preventatif, yaitu pengendalian seluruh kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menceagah kemungkinan adanya penyelewengan-penyelewengan yang akan terjadi.

5. Pengendalaian preventative, yaitu pengendalian yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan penyelewengan-penyelewengan atau kesalahan-kesalahan atau pekerjaan yang telah selesai dilakukan. Sebagai contoh financial internal control yaitu pemisahan wewenang dan tanggung jawab

pada pegawai yang melakukan atau mencata transaksi kas dan mengeluarkan uang tunai.

E. Pengendalian Kas

Kas merupakan alat pembayaran yang bebas dan siap digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas bersifat liquid karena kas kas sangat mudah digunakan sewaktu-waktu dan mudah untuk dipindah tangankan. Kas sangat penting bagi suatu perusahaan karena jika tidak ada kas maka kegiatan operasional perusahaan tidak akan dapat berjalan. Sifat-sifat kas antara lain:

1. Volume fisik kecil

2. Nilainya tetap sebesar nilai nominalnya 3. Tidak adanya identifikasi kepemilikan 4. Sangat mudah untuk dipindah tangankan

Secara sederhana pengendalian didefinisikan sebagai suatu proses yang menjamin bahwa tindakan yang dilakuakan telah sesuai dengan rencana. Pada dasarnya pengendalian merupakan suatu proses yang mengarahkan kegiatan-kegiatan perusahaan pada tujuan yang telah ditetapkan untuk menjamin bahwa sumber daya ekonomi perusahaan atau instansi pemerintah telah digunakan secara efektif dan efisien.

Pengendalian kas adalah kegiatan atau proses mengendalikan uang tunai yang dimiliki perusahaan agar tidak terlalu kecil, sehingga membahayakan likuiditas, atauk terlalu besar sehigga menurunkan kemampuannya mendatangkan laba. Pada dasarnya, tujuan pengendalian kas adalah mencapai kas optimal.

25

Nafrin (2007:117) menjelaskan bahwa “pengendalian berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara :

a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).

b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu atau bila terdapat penyimpangan merugikan.”

Pengendalian kas digunakan untuk alasan mengadakan pemisahan, mencocokkan dan mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dmengan rencana semula.

Menurut Sutrisno, Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi

Menurut Sutrisno, Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi

Dokumen terkait