• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar penelitian bertempat di beberapa sekolah yang termasuk kedalam pembinaan profesional guru melalui MGMP, terutama sekretariat MGMP yang sering dijadikan pusat kegiatan pelaksanaan pembinaan MGMP. Penelitian juga dilakukan di tempat-tempat berlangsunganya kegiatan pembinaan MGMP.

C.Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, sehingga memunculkan data-data hasil lapangan yang sebenarnya dan sesuai kondisi sesungguhnya, dengan metode wawancara, observasi, dan dokumen langsung dengan subjek penelitian.

Bogdan dan taylor yang dikutip Maleong mengungkapkan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang dan pelaku yang diamati.1

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka cara pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis diantaranya: observasi, wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.

Observasi dapat dilakukan degan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebutkan dua jenis observasi yaitu :

a) Observasi non-sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

b) Observasi sitematis yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan2

Observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap kegiatan MGMP, perilaku pengurus dan anggota pada saat wawancara berlangsung, interaksi subyek dengan peneliti sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan menghimpun keterangan dan informasi untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara mendalam antara peneliti dengan objek yang berkaitan dengan penelitian.

1

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rosada Karya, 2000), hal. 109

2

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : PT Rineka Cipta) edisi revisi VI,Hal. 156

Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Penelitian dilengkapi pedoman wawancara yang sudah disusun dan ditentukan sebelumnya, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan bahkan mungkin tidak pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan penelitian mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas juga menjadi daftar pengecek (check list) apa aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman tersebut peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkrit dalam, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung

b. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-banrang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, najalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Alam pengertian yang luas, dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja, tetapi dapat berwujud benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbol-simbol. Metode dokumentasi ini merupakan metode utama apabila peneliti melakukan pendekatan analisis isi. Untuk penelitian dengan pendekatan lain dokumentasi juga memiliki kedudukan penting.3 Dokumentasi tersebut yang berkaitan dengan penelitian.

Pengumpulan data dengan melakukan studi dokumen ini dilakukan untuk mendukung dan mengkoreksi kebenaran data yang diperoleh melalui kedua teknik diatas yaitu observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

Dokumentasi yang dikumpulkan sebagai data adalah program kerja MGMP, surat keputusan kandepag Jakarta Barat tentang pengurus MGMP PAI, laporan kegiatan MGMP, silabus dan RPP PAI SMP, susunan pengurus

3

MGMP PAI SMP, kisi-kisi dan soal mata pelajaran PAI, dan materi pelatihan penyusunan kisi-kisi soal.

E. Pemeriksaan Atau Pengecekan Keabsahan Data

Teknik untuk memeriksa keabsahan data, dalam penelitian ini digunakan teknik trianggulasi. Menutut lexi j moleong trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan, yang dilaksanakan dengan cara:

a. Chek recheck yaitu pengulangan kembali data yang telah diperoleh dengan mengkonfirmasi dari sumber yan berbeda, sepeti informasi adat dari pengurus MGMP PAI dengan anggota MGMP PAI SMP Jakarta Barat.

b. Cross cheking yaitu dilakukan checking data dengan mengkonfirmasi dan membandingkan antara data yang telah diperoleh dengan metode pengumpulan data yang lain, misalnya seperti memeriksa keabsahan data program kerja MGMP dari hasil wawancara pengurus MGMP dengan data hasil dokumentasi.4

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan kesimpulan penelitian seperti yang disarankan oleh data.5

Data dianalisis melalui tiga langkah sebagai berikut : a. Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian data telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.6

4Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rosada Karya, 2000), hal. 39

5Ibid.,hal.103

6Sugiono, Metode Penelitian KOMBINASI (mixed Methods), (Bandung : Alfabeta, 2012), cet II, hal.336

Peneliti mereduksi data yang diperoleh pada waktu penelitian dengan cara memilah, menyederhanakan dan memfokuskan data tersebut sehingga diperoleh data penting yang diperlukan saja. Data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih dalam tentang hasil penelitian untuk menemukan kembali data tersebut jika diperlukan.

b. Penyajian data

Peneliti berusaha menyajikan data dengan penyusunan yang benar. Peneliti menuangkan data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi secara deskriptif sehingga dapat dilihat adanya kaitan secara menyeluruh

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan sejak penelitian ini dimulai. Hal ini karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pada awal penelitian, kesimpulan yang diperoleh masih sangat bersifat sementara dan masih diragukan. Seiring dengan berjalannya waktu penelitian maka data yang diperoleh akan semakin bertambah, sehingga dapat ditarik kesimpulan yang lebih objektif

Jadi Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu data yang diperoleh dihimpun dan dianalisis sesuai dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya dengan tolak ukur ketentuan atau peraturan undang-undang yang berlaku, yaitu dengan cara menghimpun informasi secara mendalam mengenai keadaan dan kondisi yang sebenarnya pada MGMP, kemudian informasi dan data yang diperoleh tersebut disinkronkan dengan standar dan peraturan seperti standar pengelolaan dan operasional MGMP untuk dapat meluruskan permasalahan serta solusi yang dibutuhkan.

43

1. Profil MGMP PAI Jakarta Barat

a. Latar Belakang MGMP

Tidak berbeda dengan latar belakang MGMP lainnya MGMP PAI SMP Jakarta Barat berdiri dilatar belakangi oleh kesadaran para guru PAI untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan perannya sebagai pengajar, perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan pendidikan menurut adanya penyesuaiian, adanya kenyataan dilapangan bahwa penamplan dan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar masih sangat bervariasi dan kualifikasi yang beraneka ragam yang belum sesuai standar, serta pengaturan angka kredit bagi jabatan fungsional guru menuntut kemampuan guru untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalitas guru.1

b. Visi, Misi, dan Tujuan MGMP

Tujuan dari MGMP PAI Jakarta Barat terdiri atas tujuan umum dan khusus yaitu : 1) Tujuan umum

a) Meningkatkan mutu pendidikan, khusunya PAI yaitu melalui pengembangan kemampuan dan keterampilan guru.

b) Meningkatkan profesionalitas guru untuk kinerja dan kemampuan diri dalam menjalankan fungsi dan tugas sebagai guru.

c) Memebantu guru memperoleh informasi dan pengalaman dalam rangka mengikuti perkembangan pendidikan di Indonesia.

d) Sebagai wadah bertukar informasi dan pengalaman dalam rangka mengikuti perkembangan pendidikan Indonesia.

e) Memberikan kesempatan guru berlatih dan berkarya serta berprestasi melalui MGMP.2

1

Hasil wawancara dengan ketua MGMP PAI SMPN JakartaBarat bpk. Haitami. M nuh, MM tanggal 2 februari 2013

2

2) Tujuan khusus

a) Meningkatkan keterampilan dan kinerja guru dalam penyususnan perencanaan pembelajaran.

b) Meningkatkan keterampilan dan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar.

c) Meningkatkan keterampilan dan kinerja guru dalam melaksankaan evaluasi dan remedial.

d) Membina dan menjalin silaturahmi antar guru, pengawas dan kepala sekolah.

Adapun visi MGMP Jakarta Barat adalan “peningkatan dan pemberdayaan guru PAI SMP Jakarta Barat yang terampil dan profesional, sehingga diharapkan dari visi tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan”

Sedangkan misinya adalah “mewujudkan dan meningkatkan peran MGMP sebagai wadah pengembangan kompetensi profesional guru PAI SMP.” Dari misi tersebut diharapkan dapat mewujudkan guru yang profesional dalam menunjang pendidikan yang berkualitas

c. Kepengurusan dan Keanggotaan MGMP

Struktur kepengurusan inti MGMP PAI SMPN Jakarta Barat sangat sederhana, yang hanya terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara serta anggota. Struktur tersebut tentu sangat tidak mendukung daam pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi. Hendaknya dalam struktur kepengurusan terdapat bidang-bidang yang secara spesifik menangani program-program orgnisasi, sehingga tujuan yang ingin dicapai menjadi efisien.

Diharapkan dengan adanya bidang yang membantu pengurus inti/harian dalam melaksanakan roda organisasi, pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan efisien serta dapat lebih memberdayakan dan mendorong anggota berperan aktif dalam mengelola MGMP.

Anggota MGMP adalah seluruh guru mata pelajaran PAI dari setiap sekolah dilingkungan SMPN Jakarta Barat.

Kepengurusan, masa kepengurusan dan jenjang kepengurusan Struktur MGMP PAI JAKARTA BARAT

Ketua Umum

Drs. H.aitami M.Nuh M.M

Sekretaris Bendahara

Drs. Suherman, M.Pd Dra. Mardhiah, M.Pd

Anggota

1. Drs Nursehat, M.Pd (SMP 45) 2. Drs Bachruddin M.Pd (SMP 271) 3. Dra. Nailul Fauziyah (SMP 61) 4. Drs. Lukman (SMP 101) 5. Drs. Sulhah (SMP 22) 6. Drs. Mashudi (SMP 32)

7. Drs Samsu (SMP 215)

8. Neng iin (SMP 82)

Secara umum tugas ketua dalam struktur kepengurusan tersebut adalah menentukan pokok-pokok kebijakan penyelenggaraan organisasi MGMP, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan organisasi MGMP. Sedangkan sekretaris bertugas mengatur dan menyelnggarakan kegiatan rutin bulanan, memberi pelayanan administrasi yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan organisasi MGMP dan mengatur setiap kegiatan dan tugas bendahara adalah melaksanakan pengelolaan dukungan keuangan dalam menyelenggarakan organisasi MGMP. Sedangkan Anggota MGMP mendukung dan melaksanakan semua kegiatan yang telah diprogramkan MGMP dan berperan aktif dalam setiap kegiatan baik yang bersifat rutin maupun insidental.

Masa kepengurusan MGMP PAI Jakarta Barat yaitu sesuaindengan Surat Keputusan (SK) dari kandepag Jakarta Barat. Visi, misi, dan tujuan yang dimiliki oleh MGMP PAI Jakarta Barat telah sesuai dengan garis besar tujuan MGMP secara umum, yaitu memperluas wawasan dan pengetahuan guru, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, memberdayakan dan membantu anggota

kelompok kerja dalam, melaksanakan tugas-tugas pembelajaran dan meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatannya.

Dari aspek kepengurusan MGMP PAI Jakarta Barat juga telah memenuhi kriteria minimal, yaitu pengurus MGMP sekuran-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Namun dengan luasnya wilayah dan banyaknya anggota MGMP, struktur pengurus terlalu sederhana, mengingat fungsi dan tujuan dari MGMP sangat luas. Maka diperlukan bidang-bidang tertentu yang membantu tugas dari pengurus inti tersebut.

d. Program Kerja MGMP PAI Jakarta Barat

MGMP PAI Jakarta Barat memiliki program kerja yang disusun dalam rangka mencaPAI tujuan peningkatan profesionalitas guru yaitu:

1) Pertemuan Rutin Anggota MGMP

Program ini dilakukan 1 bulan sekali, tempat pelaksanaan kegiatan yaitu secara bergilir ke sekolah-sekolah anggota. Pertemuan ini di isi dengan berbagai kegiatan, baik yang sudah terprogram maupun tematik. Diantaranya yaitu:

a. Kegiatan dalam bidang kurikulum diantaranya pemahaman klasifikasi materi pelajaran, serta topik-topik program atau kebijakan baru

b. Pendekatan dan stragi pembelajaran yang sesuai saat ini c. Pengunaan sumber dan alat belajar yang tepat dan efektif d. Pembahasan mengenai analisi hasil belajar dan remedial tes e. Pengunaan media dan sumber belajar seperti buku, LKS. 2) Diskusi permasalahan

Program ini terintegrasi dengan program pertemuan rutin, dalam arti pertemuan rtin didalamnya juga membahas permasalahan pembelajaran. Program ini juga dijadikan sebagai acuan indentifikasi permasalahan yang dihadapai guru, yang sebagian ditindak lanjuti dengan program kegiatan.

3) Pelatihan dan penyusunaan silabus dan RPP a. Pengertian silabus

c. Hal-hal yang perlu diperhatian dalam penyusunan silabus 4) Penyusunan kisi-kisi soal

a. Teknik penyusunan kisi-kisi dan soal perpokok bahasan b. Teknik penilaian

c. Mesnentukan standar ketuntasan perpokok bahasan d. Menyusun kisi-kisi

5) Pelatihan penyusunan prangkat Administrasi guru

Berdasarkan uraian program kerja MGMP PAI SMP Jakarta Barat diatas, maka program-program tersebut dapat di kualifikasikan kedalam program rutin dan pengembangan. Program rutin meliputi pertemuan rutin anggota MGMP, diskusi permasalahan pembelajaran, pelatihan dan penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan penyusunan kisi-kisi soal. Sedangkan yang masuk program pengembangan adalah pelatihan penyusunan perangkat administrasi

e. Pendanaan MGMP

Pembiayaan kegiatan MGMP mencakup sumber dana, pengunaan, dan pertangungjawaban. Sumber dana kegiatan MGMP PAI selama ini diperoleh dari DIPA Kanwil, MKKS Jakarta Barat, sekolah masing-masing, dan uang pribadi guru3

Dana unuk kegiatan forum MGMP pada umumnya berasal dari APBD, Anggaran ini diusulkan Kanwil Depaq melalui pemerintah daerah dan disetujui DPRD dan disalurkan melalui DIPA Kanwil. Minimnya dana yang dialami oleh MGMP PAI Jakarta Barat dijelaskan oleh ketua MKKS Barat, Drs.Nunung Nurmudin dikarenakan selama ini MGMP pada umumnya kurang dapat memanfaatkan sumber dana yang ada, baik dari dinas maupun dari sponsor, “MGMP sebenarnya dapat secara aktif mengajukan proposal ke MKKS, dinas terkait, maupun mencari sponsor bila itu dapat dilakukan maka MGMP dapat secara mandiri memenuhi kebutuhannya.

3

Wawancara dengan bendahara MGMP PAI JakartaBarat, Dra Mardhiah M.Pd.I diruang guru SMPN 75 Jakarta Barat

Dana yang digunakan oleh MGMP PAI Jakarta Barat hannya diigunakan untuk keperluan program MGMP saja, hal tersebut telah sesuai dengan standar oprasional MGMP. Akan tetapi terdapat prosedur pembiyaaan yang belum dilaksanakan oleh MGMP yaitu langkah-langkah pengusulan, pengunaan dan pertangungjawaban belum dilaksanakan sesuai standar oprasional yang ditetapkan, yaitu belum dilaksanakan analisi biaya dan indentifikasi kebutuhan dana.

2. Pembinaan Kompetensi Profesional Guru PAI Melalui MGMP

a. Bentuk Pembinaan MGMP

MGMP merupakan wadah untuk pertemuaan para guru mata pelajaran PAI di SMP Negeri wilayah Jakarta-Barat. Lembaga ini dibentuk tidak hannya sebagai forum silatrahmi tetapi juga sebagai forum untuk menampung berbagai permasalahan yang dihadapi oleh guru masing-masing sesuai dengan tugas dan tangungjawab yang diemban MGMP PAI Jakarta-Barat dibentuk oleh para guru PAI yang bertugas di lembaga pendidikan tingkat SMP.

Organisasi ini bersifat mandiri dan terbuka bagi semua guru mata pelajaran PAI baik yang bersetatus pegawai Negeri sipil, guru honorer dan guru tidak tetap, pembentukan wadah ini didasarkan atas kebutuhan propesional guru PAI dalam memberikan pelajaran diharapkaan para guru dalam memberikan pembelajaran masih sangat berfariasi dan kualifikasi yang beragam dan belum terstandar.

Standar pengembangan dalam pembinaan kompotensi profesionalisme MGMP PAI Jakarta Barat yang digunakan adlah mengacu kepada standar yang ditetapkan oleh Departemen pendidikan Nasional yang akan dijelaskan sebagai berikut:

MGMP PAI Jakarta Barat memiliki komponen visi misi dan tujuan yang disusun berdasarkan keadaan dan kebutuhan secara umum para guru PAI, begitu juga dari segi program juga telah memenuhi program rutin dan pengembangan.

Proses penyusunan program dilakukan dengan analisis SWOT yang dibahas bersama-sama anatara penurus dan anggota, kemudian dicari permasalahan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk visi misi dan tujuan yang diaplikasikan dalam program kegiatan.

Analisis SWOT adalah suatu pendekatan yang berfungsi untuk mengetahui peta kekuatan (strength), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), ancaman (threats), guna menentukan unggulan dan strategi yang tepat dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi dengan analisis SWOT agar dapat dicermati kebutuhan dan mengadaptasi atau menyesuaikan kebutuhan guru melalui analisis SWOT akan dapat dilakukan penyesuaian visi, misi dan tujuan organisasi sesuai dengan kebutuhan guru baik dari peraturan perundangan seperti perubahan kurikulum maupun tuntutan masyarakat.

Namun tidak semua rencana program dimasukan dalam agenda kegiatan, karena program yang diagendakan ditentukan sekala prioritasnya, kekurangan pada penyusunan program kegiatan MGMP PAI SMPN Jakarta Barat yaitu progaram disusun banyak yang merupakan olahan dari MKKS, sehingga program-program tersebut tidak menggambarkan kebutuhan guru dan permasalahan yang terdapat dilapangan atau sekolah yang dihadapi guru

Selain kebutuhan profesionalisme pembentukan organisasi ini juga dipacu oleh adanya tujuan bersama antara lain yang hendak dicapai oleh wadah ini adalah memperluas wawasan dan pengetahuan dalam berbagai hal yang berkenaan dengan perkembangan pendidikan secara umum, mewujudkan pembelajaran yang epektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Dalam upaya pembinaan profesioanalisme guru PAI tersebut MGMP PAI memiliki peran yang sangat penting, dalam memberikan pengetahuan dan peningkatan kemampuan guru.

MGMP PAI dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi dan misinya terhadap pembinaan profesionalisme guru melakukan beberapa kegiatan dan program diantaranya adalah program rutin dan pengembangan.

Wujud peningkatan mutu yang dilaksanakan MGMP PAI Jakarta Barat dalam upaya pembinaan guru adalah pengarahan dan pemberian materi oleh narasumber yang ditunjuk oleh pengurus atau hasil keputusan bersama diantaranya adalah:

1) Pengurus MGMP 2) Pengawas

4) Peserta MGMP dari luar MGMP

5) Pakar pendidikan dan dari lembaga lain seperti dari universitas dan sebagainya.

Kegiatan peningkatan mutu tersebut diselenggarakan secara terjadwal dan isendental sesuai kebutuhan dan kesepakatan anggota. Materi Kegiatan ini diantaranya bersifat tematik seperti :

a) Kegiatan dalam bidang kurikulum diantaranya pemahaman klasifikasi materi pelajaran serta topik-topik program atau kebijakan baru

b) Pendekatan dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan saat ini c) Penggunaan sumber dan alat belajar yang tepat dan efektif

d) Evaluasi, meliputi cara penyusunan kisi-kisi soal melaksanakan evaluasi yang baik, analisi hasil belajar dan remedial tes

e) Penggunaan media dan sumber belajar seperti buku LKS4

Pemberian pendidikan dan pelatihan bagi guru ini menurut pendapat ketua MGMP PAI SMPN Jakarta Barat, juga didasari oleh pendapat bahwa prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan optimal apabila guru memiliki kemampuan yang memadai, sebagaimana yang dikatakan oleh ketua MGMP, bahwa “keberhasilan dan prestasi siswa dapat tercaPAI apabila guru memiliki kemampuan untuk melakukan pembelajaran dengan baik”

Selama ini guru biasanya dari waktu ke waktu menggunakan cara dan metode yang sama dalam mengajar akibatnya guru menemui hambatan dalam menjalankan tugas, karena siswa juga bosan dengan cara mengajar yang monoton, sehingga tujuan akademik dari pembelajaran tidak efektif dan manecaPAI sasaran.5

Berdasarkan hal itulah MGMP PAI Jakarta Barat menyusun program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru yang dilaksanakan dengan berkesinambung sehingga guru dapat lebih aktif dan kreatif, sehingga tujuan pembelajaran yang dilaksanakan dapat tercapai.

4

Wawancara dengan ketua MGMP PAI JakartaBarat, Drs. H.Haitami M. Nuh MM, M.A SMPNN 189

5

Wawancara dengan sekretaris MGMP PAI SMPN Jakarta Barat, Bpk Drs. Suherman, M.Pd

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi, program kegiatan yang dilaksanakan oleh MGMP PAI Jakarta Barat dalam pembinaan guru dapat diklasifikasikan menjadi program rutin Dan pengembangan.

1) Program rutin

Program rutin yang dilaksanakan MGMP PAI SMPN Jakarta Barat adalah program mutu guru atau pendidik meliputi peningkatan mutu materi, dan penyajian PAI, pemecahan masalah yang dihadapi, pengelolaan pendidikan, serta hal yang berkaitan dengan keterampilan guru.

Program ini bersifat pembinaan yang berkaita langsung dengan program pemebelajaran di sekolah. Program ini bertujuan untuk membekalai guru dengan keterampilan mengelola pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku sehingga proses KBM menjadi efektif. Program rutin yang diselenggarakan meliputi :

a) Diskusi permasalahan pembelajaran

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah proses pembelajaran di kelas dalam kegiatan pembelajaran sering kali guru menjumPAI berbagai permasalahan, seperti pemilihan materi dan metode yang tepat, cara motivasi siswa dan cara mengevaluasi dan lain sebagainya. Para guru sering mengalami masalah dalam hal membangkitkan motivasi belajar siswa, meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran dan lain sebagainya.

Kendala dari kesulitan guru dalam melaksanakan fungsi dan tugas inilah yang melatar belakngi program ini. Diskusi ini berfungsi dan bertujuan sebagai sarana guru dalam mebahas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi serta ajang bertukar informasi dan pengalaman.

Salah satu komponen dalam proses pembelajaran PAI adalah penerapan satu pendekatan dalm pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dapat memberikan nilai tambah pengetahuan atau informasi baru pada peserta didik, sedangkan pembelajaran yang efisien

adalah pembelajaran yang dengan pemanfaatanya daya yang tidak boros tetapi mendapatkan hasil yang maksimal.

Kemampuan mengelola proses pembelajaran sebagai salah satu unsur kompetensi profesional guru dapat ditingkatkan melalui program ini selain itu kegiatan ini juga digunakan sebagai sharing mengenai kendala, hambatan dan kesulitan yang dialamai guru unuk dipecahkan bersama dan dicari jalan keluarnya. Terdapat manfaat yang bisa diperoleh yaitu komunikasi antar guru

Dokumen terkait