• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Unsur-unsur Novel

4. Latar

Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita. Dengan demikian latar antara lain tentang tempat, waktu, dan situasi sosial suatu cerita. Berikut ini pemaparan analisis latar dalam novel Kronik Betawi.

a. Latar Tempat

Kebanyakan latar tempat yang ada dalam novel Kronik Betawi berada di Jakarta. Hal penting mengenai latar tempat adalah latar itu yang banyak menjadi tempat konflik di dalam cerita. Berikut latar tempat terjadinya peristiwa

1) Karet

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut

Ketika Tuan Henk balik ke Belanda, semua rumah dan tanahnya di Karet dan benda-benda milik keluarga Tuan Henk, termasuk sapi- sapinya yang tinggal enam ekor diberikan pada Juned.26

27

Ibid., h. 45-46.

28

Ibid., h. 250.

Juned adalah orang tua dari Jaelani, Jarkasi, dan Juleha. Dapat dijelaskan bahwa Karet merupakan tempat penting bagi Jaelani, Jarkasi, dan Juleha. Mereka lahir di situ sampai dengan dewasa. Namun, setelah Juned meninggal tanah warisan itu dibagi kepada mereka bertiga. Dengan demikian Karet adalah latar yang selalu terlibat konflik di dalam cerita.

2) Kampung Dukuh

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut

Jarkasi sudah lebih dahulu bergabung dengan kelompok gambang kromong Setia Warga pimpinan Haji Bokir di Kampung Dukuh, Pondok Gede.27

Kampung Dukuh menjadi latar yang berpengaruh bagi Jarkasi. Tidak hanya Jarkasi, namun Jaelani pernah ikut latihan gambang kromong juga di situ. Dengan demikian Kampung Dukuh adalah tempat mereka berlatih grup kesenian Betawi.

3) Semanggi

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut

“Lu pergi ke rumah encing lu sono, die kan di daerah Semanggi tuh. Nah, lu tunggu deh temen-temen lu di sane.”28

Encing dalam kutipan tersebut adalah Juleha. Pasca menikah dengan Jiih, ia tinggal di Semanggi. Latar tersebut menjadi penting karena pernikahannya dengan Jiih penuh dengan konflik entah senang atau sedih yang mendominasi di dalam cerita.

b. Latar Waktu

Secara umum, latar waktu seperti pagi, siang, sore, dan malam semuanya ada dalam novel Kronik Betawi. Selain itu waktu khusus juga ada dalam novel ini, antara lain

1) 1942-1945

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut

Siaran Radio Republik Indonesia bilang; bahwa Perang Dunia II pecah.

Kata berita itu, tahun lalu Jepang mengebom suatu tempat di Amerika bernama ‘Pelharbour’, nama yang asing di telinga Juned.29

Pesawat Jepang menyerang Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour. Dengan demikian dari kutipan tersebut diperkuat bahwa novel Kronik Betawi mempunyai latar waktu pada era perang dunia II.

2) 1994

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut

Lagu pembuka sinetron Si Doel Anak Sekolahan di televisi terdengar sampai kamar. Sinetron itu mulai lagi. Salomah tidak pernah ketinggalan nonton satu episode pun.30

Dalam berita di Kompas.com bahwa Doel adalah karakter utama dalam sinetron yang tayang perdana di RCTI pada 1994. Doel dikenal sebagai sosok protagonis karena sangat memegang prinsipnya, yakni jujur, baik, dan penurut.31 Hubungan antara kutipan teks dalam novel

29

Ibid., h. 37.

30

Ibid., h. 169.

31

Baharudin Al Farisi, Nostalgia Sinetron Si Doel Anak Sekolahan, Intip Silsilah Keluarga

Babe Sabeni, pada Kamis 30 April 2020 dalam www.kompas.com., diakses Jumat 2 Oktober 2020

56 Ibid., h. 73.

dengan sumber berita di Kompas.com bahwa latar waktu tersebut adalah tahun 1994 pada masa pemerintahan Orde Baru.

3) 11 November 1998

Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut

Ketika itu 11 November 1998. Pemerintah mengadakan sidang istimewa MPR yang diadakan katanya bertujuan untuk menetapkan berbagai perubahan dalam rangka reformasi. Tapi semua juga tahu, bahwa itu hanyalah upaya pemerintah mempertahankan status quo.32

Novel Kronik Betawi mempunyai latar waktu sampai dengan pasca Reformasi. Jika diurutkan novel ini mempunyai masa waktu antara lain pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan, orde baru, dan pasca reformasi.

c. Latar Sosial

Latar sosial dalam novel Kronik Betawi berkaitan tokoh dengan masyarakat dan kehidupan yang meliputi peristiwa di dalamnya. Latar sosial dalam kehidupan yang terdapat di dalam novel Kronik Betawi adalah perubahan Jakarta. Adapun seiringnya kemajuan Jakarta menjadi berubah lingkungannya. Berikut kutipan teksnya

Banyak yang hilang dimakan waktu, atau mungkin lebih tepatnya, dimakan peradaban. Walaupun saya tidak setuju disebut musabab kehilangan itu adalah ‘peradaban’ sebab menurut saya sebutan itu hanya tameng bagi orang-orang yang serakah. Berkali-kali saya bertanya, tanpa tahu jawaban sebenarnya; apakah yang namanya peradaban itu berarti membangun banyak gedung? Yang hilang tidak

cuma tanaman-tanaman saja, yang menyisakan nama, tetapi

sejarahnya juga ikut terkubur.33

Berdasarkan kutipan teks tersebut dapat dijelaskan bahwa novel Kronik Betawi sebagai gambaran fakta tentang keadaan lingkungan Jakarta

57 Ibid., h. 77.

yang dahulu dengan yang sekarang berubah signifikan. Dahulu di Jakarta banyak tanah lapang untuk dijadikan tempat bermain bagi masyarakatnya. Karena Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia, maka dari itu menyebabkan pusat politik, ekonomi, bisnis, dan bidang lainnya menjadi unit di Jakarta. Akibatnya pembangunan dari tahun ke tahun meningkat karena keinginan para pengembang mendirikan pusat peradaban di ibu kota negara.

Tidak hanya perubahan lingkungan, namun dari segi sumber daya manusia juga mengalami perubahan

Tapi, buktinya Jakarta tetap saja makin banyak penduduknya, makin padat penduduknya. Apalagi setelah usai Lebaran, pembantu- pembantu yang biasanya pulang kampung datang kembali ke Jakarta membawa temannya, untuk kerja di Jakarta menjadi pembantu pula. Semua numpuk jadi satu.34

Dengan demikian akibat perubahan Jakarta menyebabkan dampak dua sisi. Sisi positif berdampak kota menjadi maju dan berkembang masyarakatnya, dan sisi negatifnya menjadikan lingkungan sosial di Jakarta tidak mempunyai lahan dan akibatnya banjir selalu datang setiap tahun.

Dokumen terkait