• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN LITERATUR

C. Layanan Anak di Perpustakaan Umum

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, layanan adalah : perihal atau cara melayani, sevice atau jasa21. Sedangkan layanan yang ada di perpustakaan adalah pemberian layanan dalam rangka pemanfaatan koleksi oleh masyarakat yang ada di lingkungan perpustakaan itu sendiri22.

Layanan perpustakaan juga dapat diartikan sebagai cara atau perihal melayani (masyarakat) agar perpustakaan dapat dimanfaatkan scara maksimal. Dalam bahasa yang sederhana layanan perpustakaan adalah penyampaian

19

Hasil-hasil Lokakarya Nasional Tentang Pelayanan Perpustakaan (T.tp: T.pn, 1974).hal. 27-29.

20

Murti Bunanta,“Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah Tanggapan untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad XXII, “ Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia, 13 (1-4) Januari-Desember 1991, h. 5.

21

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988) h. 504.

22

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004) h. 163.

segala informasi yang ada di perpustakaan kepada peminat atau pemakai semaksimal dan efisien mungkin23.

Ada dua macam jenis layanan perpustakaan, yaitu24 :

1. Layanan Teknis, adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan koleksi agar dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca. Layanan ini meliputi; pengadaan, pengolahan, penyusunan koleksi, serta sarana temu kembali informasi (katalog, indeks, bibliografi, dan lain-lain). 2. Layanan Pembaca, adalah layanan yang diberikan kepada pemakai yaitu

anggota perpustakaan, layanan pembaca meliputi : a. Layanan baca,

b. Layanan sirkulasi

c. Layanan rujukan/referensi d. Layanan abstrak dan indeks

e. Layanan informasi mutakhir (current awareness service) f. Layanan fotocopi

g. Layanan internet h. Layanan audiovisual

i. Layanan pemesanan informasi j. Layanan orientasi pemakai

Pada dasarnya layanan perpustakaan adalah sama, yaitu memberikan bantuan kepada pembaca untuk memperoleh bahan pustaka sesuai dengan minat dan perhatian mereka.

23

Eva Philip, Membina Perpustakaan: Pedoman Kerja Perpustakaan Sederhana Bidang Teknologi Tepat Guna dan Pembangunan Desa (Jakarta: PDII-LIPI, 1992) h. 56.

24

Nurul Qomariah, “Persepsi Pemakai Terhadap Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan”, skripsi S1 Fakultas adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Perpustakaan umum mempunyai tugas untuk memberikan layanan perpustakaan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk didalamnya adalah layanan untuk anak-anak. Layanan perpustakaan untuk anak adalah bagian penting yang tak terpisahkan dari perpustakaan umum, karena anak-anak adalah bagian dari masyarakat secara umum, dimana merekalah yang menjadi tujuan atau sasaran dari layanan yang diadakan perpustakaan umum tersebut25. Layanan anak adalah layanan yang diberikan untuk anak- anak mulai dari anak-anak usia prasekolah sampai tingkat sekolah menengah pertama atau paling tidak sampai tingkat sekolah dasar26.

Layanan anak di perpustakaan umum biasanya merupakan layanan terbuka (open acces). Menurut Mc Colvin, menghabiskan waku selama 1 atau 2 jam memilih buku-buku di rak di perpustakaan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, bahkan mungkin bisa memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk membaca buku di dalam kondisi yang lebih menyenangkan daripada di rumah27. Hal-hal yang biasanya harus terdapat dalam bagian layanan anak di perpustakaan umum adalah :

1. Buku untuk dipinjamkan dan dibaca di rumah.

2. Buku dan bahan pustaka lain yang hanya dipinjamkan untuk dibaca atau digunakan di perpustakaan, tentunya dengan disertai fasilitas yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut.

3. Bahan rujukan, untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang mencari informasi secara khusus, untuk

25

Colin Ray, Library Service to Schools and Children (Paris: Unesco, 1979) h. 13.

26

Florence W Butler, “Children’s Libraries and Librarianship” Encyclopadia of Library and Information Science, Vol.4, 1970, hal. 559.

27

membantu kegiatan belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah dan untuk membantu memberi pengetahuan pada anak dalam menggunakan sumber-sumber informasi.

4. Staf yang terlatih dan memenuhi syarat untuk mengelola perpustakaan, untuk membantu dan membimbing, memberi dorongan dan mendidik para pembaca muda, dan untuk mengelola semua kegiatan yang dirancang untuk memperluas pengaruh suatu perpustakaan28.

1. Tujuan

Penyelenggaraan layanan anak berhubungan erat dengan salah satu tugas pokok perpustakaan umum yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai sarana pendidikan nonformal bagi anak-anak, perpustakaan umum dapat membantu meningkatkan minat baca anak dan memberi pengetahuan kepada anak mengenai cara mendapatkan dan menggunakan buku serta informasi lain yang dibutuhkannya. Di dalam Panduan Penyelenggaran Perpustakaan Daerah, disebutkan bahwa tujuan diadakannya layanan anak di perpustakaan umum adalah untuk membantu: 1. Mengembangkan imajinasi

2. Meningkatkan minat dan kebiasaan membaca 3. Memberikan sarana rekreasi yang mendidik29.

28

Ibid, h. 17.

29

Bowler30 berpendapat bahwa layanan anak di perpustakaan mempunya tujuan utama :

a. Menyediakan koleksi berbagai bahan pustaka yang disajikan secara menarik dan mudah digunakan oleh anak-anak.

b. Memberi bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan bahan bacaan lainnya.

c. Membina, mengembangkan dan memelihara kesenangan membaca anak sebagai suatu hobi dan mendidik untuk belajar mandiri.

d. Memberi dukungan dalam masyarakat, sebagai suatu kekuatan sosial bersama-sama dengan lembaga lain yang berhubungan dengan kesejahteraan anak.

e. Menunjang pendidikan seumur hidup dengan menggunakan semua sumber yang ada di perpustakaan.

f. Membantu anak dalam mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuannya.

g. Membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah.

Menurut McColvin31 tujuan umum dari diadakannya layanan untuk anak di perpustakaan adalah untuk mendorong semua anak untuk dapat menyukai hubungan mereka dengan buku, mulai dari saat pertama mereka mengenal huruf dan gambar sampai tiba waktunya layanan untuk orang dewasa dapat memenuhi kebutuhan mereka, dengan kebebasan untuk memilih tetapi juga dengan bimbingan apabila dibutuhkan.

30

Roberta Bowler, Local Public Library Administration (Chicago: International City Managers Association 1964) h. 24.

31

2. Anggaran

Agar kegiatan layanan di perpustakaan dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan anggaran yang cukup. Namun yang juga penting adalah adanya kepastian sumber dana yang dapat tersedia secara rutin. Sumber dana yang paling utama bagi perpustakaan adalah bantuan dari lembaga yang mengelolanya. Sumber dana lainnya untuk perpustakaan berbeda-beda tergantung dari usaha pihak perpustakaan. Sumber dana lainnya itu misalnya sumbangan dari perorangan, uang denda, sewa buku, dan lain-lain32. Jenkins berpendapat bahwa anggaran tahunan perpustakaan umum dari pemerintah untuk pembelian buku, biasanya dialokasikan sebesar 25-30% dai seluruh jumlah anggaran. Untuk penghematan anggaran disarankan untuk membeli buku dengan jilidan yang kuat, sedangkan untuk anggaran perlengkapan tidak dianggarkan setiap tahun, tetapi dalam perencanaan jangka panjang33.

3. Staf

Layanan yang baik yang diberikan untuk anak-anak di perpustakaan diawali oleh staf yang terlatih dan berdedikasi34. Untuk menjadi staf pustakawan di bagian layanan anak perlu dipertimbangkan hal-hal yang harus dipenuhi, seperti yang terdapat dalam berbagai pendapat berikut.:

“Seorang tidak hanya berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan rutin seperti peminjaman buku, mengolah buku-buku baru dan lain-lain, tetapi juga menangani layanan-layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan untuk anak, menjadi pembimbing dalam membaca serta

32

Bowler, h. 124-126.

33

Harold R Jenkins, Management of Public Library (Greenwich : Jay Press, 1980) h. 151.

34

Mary Ann Wentroth, “Public Library Services to Children in Oklahoma,” Top of News, 31 (2) January 1975, h. 188.

memilih dan memanfaatkan koleksi melalui kegiatan-kegiatan ke luar”35.

Menurut Bunanta alasan utama tidak adanya program layanan perpustakaan untuk anak adalah bahwa pengurus perpustakaan tidak mempunyai latar belakang pendidikan pengelolaan dan pelayanan peprustakaan ataupun pernah mengambil kursus-kursus36. Keberhasilan perpustakaan dalam memberikan layanan anak sangat tergantung adanya seorang pustakawan yang memahami jalan pikiran anak, mampu beradaptasi dengan situasi, tidak cerewet, mempunyai toleransi tinggi, tenang, dan sabar37.

Sinclair mengemukakan bahwa pustakawan yang bekerja di bagian layanan anak haruslah pustakawan yang ramah, siap membantu anak, dibekali dengan latihan khusus, dan mempunyai bakat untuk bekerjasama dengan anak38. Pengelola perpustakaan seharusnya adalah orang yang juga gemar membaca dan mempunyai antusiasme pada bacaan anak dan remaja, sehingga dapat membimbing dan menjadi tempat bertanya bagi para anggotanya, selain itu dia juga harus tahu tentang minay anak, sedikit tentang psikologi dan tahu mana buku yang cocok untuk anak-anak tertentu dengan umur tertentu. Dia juga harus aktif mencari dan menambah koleksi bukunya, mau menambah pengetahuan dengan membaca buku-buku referensi yang dapat menunjang pengetahuannya tentang anak-anak dan cara-cara menyelenggarakan suatu program. Pustakawan juga harus

35

Ray, h. 17.

36

Bunanta, “Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah Tanggapan untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad XXII, “ h. 6.

37

McColvin, h. 23

38

Dorothy Sinclair, Administration the Small Public Library (Chicago : American Library Association) h. 68

bertemu dan berdiskusi dengan para sejawat dan juga bertugas mengelola perpustakaan anak dan remaja, karena dengan demikian ia dapat bertukar pengalaman dan saling belajar39.

Standar dari IFLA menyebutkan bahwa :

a. Pustakawan anak membutuhkan keahlian khusus, untuk itu diperlukan kursus atau training.

b. Di negara berkembang, kurangnya fasilitas untuk kursus atau pelatihan, mengakibatkan susahnya menetapkan pustakawan yang cukup memenuhi syarat dalam taraf pemula.

c. Untuk pengembangan layanan, maka perlu segera diorganisir fasilitas kursus dengan sistem pendidikan.

d. Salah satu di antara staf yang sudah profesional, harus dijadikan spesialis di bagian layanan anak40.

4. Koleksi

Koleksi adalah bagian penting dari layanan anak di perpustakaan. Koleksi bisa terdiri dari buku, majalah dan bahan-bahan non buku seperti mainan, kaset, video, film dan lain-lain. Buku bacaan untuk anak adalah teks tertulis yang baik subjek, tokoh dan latar serta gaya penulisan dan kosakatanya disajikan dari sudut pandang yang sesuai dengan prospektif anak. Sebuah buku dikatakan cocok untuk anak jika topiknya bisa diserap anak sesuai dengan tingkat pengetahuan serta tingkat perkembangannya. Dalam bacaan anak yang penting siapa tokohnya dan apa latarnya imajiner

39

Bunanta, “Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah Tanggapan untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad XXII, “ h. 9.

40

International Federation of Library Association and Institution (IFLA), Standards for Public Library, 2nd ed. (Munchen: Verlag Documentation, 1977) h. 30-37.

atau realistik, tetapi bagaimana tokoh serta latar tersebut dihadirkan penulis cerita, apakah digambarkan sesuai dengan dunia perasaan anakatau tidak. Jadi yang menentukan apakah sebuah buku itu bacaan anak atau bukan adalah cara penyajiannya41.

Selain buku bacaan anak, koleksi perpustakaan untuk anak bisa juga terdiri dari bahan-bahan non buku seperti kaset rekaman, filmstrip,gambar dan mainan yang bersifat mendidik. Pada kenyataannya banyak orang yang tidak menyadari bahwa bahan pustaka jenis lain tersebut sebenarnya merupakan bagian yang penting dari koleksi perpustakaan42. Walaupun bahan-bahan nonbuku mulai dianggap penting dalam semua jenis perpustakaan, buku tetap menjadi bagian terbesar dari koleksi bagian layanan anak di perpustakaan43.

Bahan bacaan untuk anak dapat dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu :

ƒ Untuk anak prasekolah disediakan buku-buku bergambar dengan warna-warna yang menarik. Jalinan cerita dan bahasa yang digunakan sebaiknya sederhana.

ƒ Untuk anak usia 7-9 tahun tema yang disukai adalah tentang petualangan sederhana, kisah terjadinya suatu tempat atau cerita binatang. Bahasa dan struktur kalimatnya masih sederhana.

ƒ Pada anak usia 9-12 tahun ada perbedaaan selera antara anak laki-laki dan perempuan. Anak perempuan usia 9 tahun masih suka membaca

41

Nin Nugroho, “Makna dan Fungsi Bacaan Anak,” Berita Buku IV (40), November-Desember, 1992, h. 47-48.

42

Wentroth, “Public Library Services to Children in Oklahoma,” h. 188.

43

dongeng, sebaliknya anak laki-laki seusia itu menolaknya. Pada usia 10 tahun baik anak laki-laki maupun perempuan menyukai cerita petualangan, namun anak laki-laki lebih suka cerita petualangan yang lebih keras. Pada usia 12 tahun anak perempuan lebih suka pada cerita percintaan, sedangkan anak laki-laki menyukai cerita misteri atau science fiction44.

Dalam hal seleksi buku untuk anak-anak di perpustakaan, kebutuhan dan minat baca anak dapat menjadi salah satu pertimbangan. Menurut Robinson45, minat baca anak dapat diketahui dengan cara sebagai berikut : a. Wawancara dilakukan terhadap anak-anak yang mengunjungi

perpustakaan, secara individu anak-anak ditanya mengenai bacaan apa yang paling disenangi.

b. Mengadakan kuesioner di mana anak-anak diminta memilih dua alternatif atau lebih bacaan yang disenanginya dan alasan mereka memilih.

c. Melihat catatan peminjaman dengan asumsi buku yang banyak dipinjam adalah buku yang paling disukai anak-anak.

International Federation Of Library Association And Institution (IFLA) juga memberikan beberapa standar mengenai koleksi untuk anak di perpustakaan umum, yaitu:

1. Jumlah koleksi untuk anak minimal 1/3 dari seluruh jumlah koleksi46.

44

Roy, h. 40-44.

45

Helen M Robinson, “Research Related to Children’s Interest and to Development Values of Reading,” Library Trend, 22 (2) 1973, h. 82.

46

2. Kebutuhan akan adanya koleksi rujukan untuk anak harus betul-betul dipertimbangkan , harus dipisahkan antara koleksi rujukan untuk anak dan untuk orang dewasa47.

3. Perlu adanya perencanaan dalam koleksi audio visual untuk anak dalam jumlah dan jenis yang memadai48.

4. Koleksi majalah untuk anak juga perlu untuk diadakan49.

Dalam pengadaan bahan pustaka untuk layanan di perpustakaan umum, Perpustakaan Nasional menyebutkan perbandingan antara buku fiksi dan nonfiksi adalah 60% banding 40%50. Layanan anak juga memerlukan koleksi mainan, karena mainan anak sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya intelektual dan imajinasi anak, serta sebagai sarana rekreasi yang mendidik51.

5. Ruangan dan Perlengkapan

Salah satu bagian penting dari bagian layanan anak di perpustakaan umum adalah ruangan dan perlengkapan untuk layanan anak yang memadai. IFLA menetapkan bahwa ruangan untuk layanan anak harus diatur agar tersedia banyak meja dan kursi, karena banyak anak yang membutuhkan tempat khusus untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah. Selain itu, ruangan untuk layanan anak harus dengan dilengkapi dengan arena bermain atau aktifitas lain, dan ruang pameran52.

47 Ibid, h. 25. 48 Ibid, h. 30. 49 Ibid, h. 27. 50

Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, h. 92.

51

Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Daerah, h. 40.

52

Stoakley berpendapat bahwa dalam perencanaan ruangan untuk layanan anak, membutuhkan ruangan yang luas sehingga pemakai bisa bergerak bebas, dilengkapi dengan dekorasi yang menyenangkan, penerangan cukup, bangku disusun tanpa berkesan formal, dan ada satu ruangan terpisah untuk acara mendongeng atau untuk belajar53. Jenis dekorasi yang baik untuk diletakkan di ruang layanan anak adalah lukisan, tumbuhan dan bunga54. Perpustakaan sebaiknya menyediakan perabot dalam ukuran yang tepat untuk anak-anak. Perabot-perabot yang sebaiknya diperhatikan ukurannya oleh perpustakaan adalah rak, meja dan kursi. Menurut McColvin, sebaiknya disediakan rak, meja dan kursi dalam 2 ukuran, untuk anak-anak kecil dan untuk anak yang lebih besar. Selain tinggi, ukuran berat meja dan kursi juga harus diperhatikan55.

Di dalam standar dari IFLA56 untuk perpustakaan umum, disebutkan bahwa ada 4 hal utama yang disarankan untuk diadakan pada bagian layanan anak di perpustakaan, yaitu :

1. Fasilitas dan ruangan untuk peminjaman, termasuk tempat untuk menyimpan buku-buku, bahan nonbuku dan fasilitas untuk display. 2. Bahan rujukan dan ruang untuk belajar.

3. Ruangan dan fasilitas untuk bahan audio visual, yaitu ruangan dan fasilitas untuk mendengarkan dan menonton secara individu dan perorangan. 53 Stoakley, h. 47. 54 McColvin, h. 46. 55 Ibid, h. 48-49. 56

4. Ruangan untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan perpustakaan, misalnya untuk kegiatan mendongeng, pertunjukkan film, diskusi dan display.

Dokumen terkait