• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapat Pemakai Mengenai Kegiatan Layanan di Bagian Layanan Anak PUJB

METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

C. Pendapat Pemakai Mengenai Layanan Anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat

3. Pendapat Pemakai Mengenai Kegiatan Layanan di Bagian Layanan Anak PUJB

a Peminjaman buku

Peminjaman buku adalah satu jenis layanan yang diadakan untuk anak-anak oleh PUJB. Dalam penelitian ini penulis mengulas 6 hal dalam kegiatan peminjaman buku, yaitu keanggotaan, tata cara peminjaman, waktu peminjaman dan jumlah buku yang dipinjamkan.

Tabel 4.12. Keanggotaan

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ya 26 52

Tidak 24 48

Jumlah 50 100 Dari data hasil wawancara terhadap 50 orang responden, kebanyakan responden yang datang berkunjung ke perpustakaan adalah anggota PUJB yaitu sebanyak 26 orang (52%). Sedangkan responden yang bukan anggota PUJB sebanyak 24 orang (48%), hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13.

Alasan responden yang tidak menjadi anggota perpustakaan dikarenakan banyaknya responden yang tidak tahu bagaimana cara menjadi anggota di PUJB.

Tabel 4.13.

Tata Cara Meminjam Buku di PUJB

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Mudah 20 76,92

Cukup Mudah 4 15,38

Sulit 2 7,69

Jumlah 26 100 Bagian layanan anak PUJB menggunakan sistem Brown di dalam tata cara peminjaman buku. Pemilihan sistem ini sesuai dengan

cxxix

pernyataan McColvin93 yang menyatakan bahwa metode yang paling sederhana dan paling baik untuk kebanyakan perpustakaan adalah metode Brown. Dan hal ini ternyata sesuai dengan pendapat sebagian besar responden yang telah menjadi anggota PUJB di bagian layanan anak. Dari 26 responden yang menjawab tata cara meminjam buku di PUJB mudah sebanyak 20 orang (76,92%), dan yang menjawab cukup mudah sebanyak 4 oranng (15,38%). Sedangkan responden yang mengatakan tata cara meminjam buku di PUJB sulit sebanyak 2 orang (7,69%), hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.14. Waktu Peminjaman

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Sebentar 3 11,54

Cukup 17 65,38

Lama 6 23,08

Jumlah 26 100 Dan dalam hal waktu peminjaman yang ditentukan oleh PUJB di layanan anak. Waktu peminjaman peminjaman yang ditetapkan maksimal 2 minggu (14 hari) perbuku. Menurut 26 responden (anggota PUBJ) yang penulis wawancarai, sebanyak 17 orang (65,38%) responden mengatakan waktu peminjaman sudah cukup tepat. Dan yang mengatakan waktu peminjaman tersebut lama yaitu sebanyak 6 orang (23,08%) responden. Sedangkan yang mengatakan waktu peminjaman tersebut sebentar sebanyak 3 orang (11,54%) responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.14.

93

Lionel R McColvin, Public Library Service for Children (Paris: Unesco, 1957) h. 27.

cxxx

Buku/bahan pustaka yang dipinjamkan kepada anggota perpustakaan PUJB di bagian layanan remaja/dewasa maupun layanan anak maksimal 2 buah buku. Menurut 26 responden yang ditanyai, sebanyak 11 orang (42,31%) responden mengatakan bahwa buku / bahan pustaka yang dipinjamkan sedikit. Sedangkan 15 orang (57,69%) responden mengatakan buku / bahan pustaka yang dipinjamkan sudah cukup tepat hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.15.

Jumlah Buku Yang Boleh Dipinjam

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Sedikit 11 42,31

Cukup 15 57,69

Banyak 0 0

Jumlah 26 100 Dari pendapat-pendapat responden yang menjadi anggota perpustakaan dapat disimpulkan bahwa tata cara pemijaman buku di PUJB mudah dalam arti tidak menyulitkan pemakai. Begitu juga dengan jumlah buku yang boleh dipinjam oleh anggota, sebagian besar responden berpendapat bahwa jumlah tersebut sudah cukup banyak. Dari ketiga point di atas dapat dimpulkan bahwa PUJB sudah melakukan kegiatan peminjaman buku dengan cukup baik, seperti dapat dilihat dari pendapat responden yang sebagian besar ternyata memberikan tanggapan positif.

cxxxi

b Layanan Rujukan

Dalam standar untuk perpustakaan umum yang dikeluarkan oleh IFLA94 disebutkan bahwa kebutuhan akan adanya koleksi rujukan untuk anak harus betul-betul dipertimbangkan, harus dipisahkan antara koleksi rujukan untuk anak-anak dan untuk orang dewasa. PUJB sudah mengadakan koleksi rujukan untuk anak yang terpisah dari koleksi rujukan untuk dewasa, tetapi ternyata sebagian besar responden tidak pernah menggunakan koleksi tersebut. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, hal ini disebabkan karena tidak adanya rak khusus atau ruangan khusus untuk koleksi rujukan.

Tabel 4.16.

Penggunaan Koleksi Rujukan

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ya 19 38

Tidak 31 62

Jumlah 50 100 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 19 orang (38%) responden pernah menggunakan koleksi rujukan, dan sebanyak 31 orang (62%) responden tidak pernah menggunakan koleksi rujukan.

Tabel 4.17.

Koleksi Rujukan Apa Yang Sering Digunakan Di Layanan Anak

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ensiklopedi 10 52,63

Kamus 7 36,84

Atlas 2 10,53

Jumlah 19 100 Dari 19 orang responden yang menggunakan koleksi rujukan, sebanyak 10 orang (52,63%) sering menggunakan ensiklopedia, dan sebanyak 7 orang (36,84%) responden sering menggunakan kamus.

94

cxxxii

Sedangkan yang responden yang sering menggunakan atlas di layanan rujukan bagian layanan anak PUJB sebanyak 2 orang (10,53%) responden. Lihat tabel 4.18.

Tabel 4.18.

Kegiatan Bertanya Ke Pustakawan Dalam Menggunakan Koleksi Rujukan

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ya 5 26,32

Tidak 10 52,63

Sering 2 10,53

Kadang-kadang 2 10,53

Jumlah 19 100 Jika responden menemui kesulitan dalam menggunakan koleksi rujukan, sebanyak 5 orang (26,32%) bertanya ke pustakawan/staf perpustakaan bagian layanan anak, dan responden yang tidak bertanya kepada pustakawan/staf perpustakaan jika menemui kesulitan dalam menggunakan koleksi rujukan sebanyak 11 orang (15,79%), Sedangkan responden yang menjawab sering dan kadang-kadang masing-masing sebanyak 2 orang (10,53%) responden. Data tersebut dapat dilihat pada tabel di atas.

Dari ketiga tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam hal penggunaan koleksi rujukan, ternyata sebagian besar responden tidak pernah menggunakan koleksi rujukan. Namun, dari semua responden yang pernah menggunakan koleksi rujukan ternyata koleksi rujukan yang sering digunakan adalah ensiklopedia. Sedangkan dari semua responden yang menggunakan koleksi rujukan ternyata juga tidak pernah bertanya kepada pustakawan/staf perpustakaan bagian layanan anak, jika menemui kesulitan dalam menggunakan koleksi tersebut.

cxxxiii

Jadi dapat disimpulkan bahwa pihak perpustakaan (dalam hal ini pustakawan/staf perpustakaan di bagian layanan anak) diharapkan untuk lebih berinisiatif dalam hal meningkatkan penggunaan koleksi rujukan, serta mengarahkan dan mengajarkan anak-anak bagaimana mencari informasi dan menggunakan buku rujukan tersebut dengan tepat.

c Layanan Story Telling (Bercerita)

Pada bagian ini penulis akan mengulas mengenai kegiatan layanan story telling (bercerita) di PUJB yang mencakup hal-hal antara lain pengetahuan responden layanan tersebut, keikutsertaan responden dalam layanan tersebut, pendapat responden tentang cerita yang dibawakan, pembawa ceritanya, jadwal diadakannya acara, waktu diadakannya acara tersebut, lamanya acara tersebut diadakan dan ruangan diadakannya acara.

Tabel 4.19.

Pengetahuan Responden Tentang Layanan Story Telling (Bercerita)

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ya 21 42

Tidak 29 58

Jumlah 50 100 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 21 orang (42%) responden mengetahui bahwa PUJB mengadakan layanan story telling (bercerita) dan 29 orang (58%) tidak tahu. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak mengetahui bahwa PUJB mengadakan layanan tersebut.

Sebanyak 10 orang (47,61%) dari 21 responden yang mengetahui PUJB mengadakan acara tersebut, bisa mengetahui kegiatan bercerita

cxxxiv

karena kebetulan mereka berada di perpustakaan ketika acara tersebut diadakan. 5 orang (23,81%) tahu dari teman, 3 orang (14,29%) tahu dari pustakawan, 2 orang (9,52%) tahu dari guru, dan 1 orang (4,76%) tahu dari pengumuman. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.20.

Informasi Tentang Adanya Layanan Bercerita

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Teman 5 23,81

Guru 2 9,52

Pustakawan 3 14,29

Pengumuman di PUJB 1 4,76

Kebetulan berada di perpustakaan sewaktu acara diadakan

10 47,62 Lain-lain (sebutkan) ... 0 0

Jumlah 21 100

Jadi dapat disimpulkan bahwa hanya sedikit responden yang mengetahui PUJB mengadakan layanan mendongeng karena pengumuman dari perpustakaan atau pustakawan. Dapat disimpulkan bahwa pihak PUJB belum maksimal dalam melakukan promosi untuk kegiatan tersebut.

Tabel 4.21.

Pengetahuan Responden Tentang Jadwal Kegiatan Bercerita

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ya 2 9,52

Tidak 19 90,48

Jumlah 21 100 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 19 orang (90,48%) tidak mengetahui jadwal diadakannya kegiatan tersebut, dan hanya 2 orang (9,52%) yang mengetagui jadwal kegiatan tersebut. Hasil penelitian akan penulis hubungkan dengan pertanyaan mengenai alasan responden tidak mengikuti acara tersebut.

cxxxv

Tabel 4.22.

Keikutsertaan Responden Dalam Kegiatan Bercerita

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ya 11 52,38

Tidak 10 47,62

Jumlah 21 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 11 orang (52,38%) dari 21 responden yang mengetahui PUJB mengadakan kegiatan mendongeng pernah ikut serta dalam acara tersebut, dan 10 orang (47,62%) responden tidak pernah mengikuti acara tersebut.

Dari keempat tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak mengetahui keberadaan layanan tersebut, dan sebagian besar dari mereka yang mengetahui keberadaan layanan tersebut ternyata pernah ikut serta dalam acara tersebut.

Ketidaktahuan responden terhadap acara tersebut disebabkan karena sebagian besar responden tidak mengetahui jadwal kegiatan layanan tersebut. Pengetahun responden mengenai keberadaan layanan tersebut sebagian besar karena kebetulan mereka berada di perpustakaan ketika acara tersebut diadakan dan hanya sebagian kecil saja yang tahu melalui promosi yang dilakukan perpustakaan.

Tabel 4.23.

Pendapat Responden Tentang Cerita Yang Dibawakan Pada Layanan Bercerita

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Sangat bagus 0 0 Bagus 10 90,91 Cukup 1 9,09 Jelek 0 0 Sangat jelek 0 0 Jumlah 11 100

cxxxvi

Pendapat responden mengenai cerita yang dibawakan dalam layanan bercerita diperlihatkan pada tabel di atas. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 10 (90,91%) orang dari 11 responden yang pernah mengikuti kegiatan bercerita menyatakan bahwa cerita yang dibawakan dalam layanan tersebut bagus, 1 (9,09%) menyatakan cukup bagus dan tidak ada yang menyatakan sangat bagus, jelek atau sangat jelek.

Tabel 4.24.

Pendapat Responden Tentang Pembawa Cerita Pada Layanan Bercerita

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Sangat bagus 0 0 Bagus 11 100 Cukup 0 0 Jelek 0 0 Sangat jelek 0 0 Jumlah 11 100 Pendapat responden mengenai pembawa cerita pada layanan bercerita dapat dilihat pada tabel di atas. Pada tabel tersebut diperlihatkan bahwa ternyata 11 (100%) orang responden menyatakan bahwa pembawa cerita pada layanan bercerita membawakan cerita dengan bagus, dan tidak ada yang menyatakan sangat bagus, cukup, jelek atau sangat jelek.

Tabel 4.25.

Pendapat Responden Mengenai Lamanya Layanan Bercerita

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Sangat sebentar 0 0 Sebentar 7 63,64 Cukup 4 36,36 Lama 0 0 Sangat lama 0 0 Jumlah 11 100

cxxxvii

Menurut Ray95, 1 jam adalah waktu yang maksimal bagi anak-anak untuk duduk mendengarkan cerita, bila waktunya lebih dari 1 jam maka harus diadakan suatu kegiatan yang melibatkan anak-anak sebagai selingan. Kegiatan bercerita di PUJB diadakan selama lebih kurang 30 menit, bila dibandingkan dengan pendapat Ray, maka waktu tersebut sudah sesuai. Tetapi pada tabel di atas dapat dilihat bahwa ternyata sebagian besar responden berpendapat bahwa jangka waktu tersebut sebentar (kurang lama), yaitu 7 (63,64%) orang dari 12 responden, 4 orang (36,36%) menyatakan cukup dan tidak ada yang menyatakan bahwa jangka waktu tersebut sangat sebentar, lama ataupun sangat lama.

d Mainan

Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai kegiatan layanan mainan. Hal-hal yang akan dibahas adalah penggunaan koleksi mainan dan pendapat responden mengenai koleksi mainan dan ruangan layanan mainan.

Tabel 4.26.

Pengetahuan Responden Tentang Adanya Layanan Permainan Anak

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ya 36 72

Tidak 14 28

Jumlah 50 100 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 36 orang (72%) responden mengetahui adanya layanan permainan anak di PUJBbagian layanan anak, dan sisanya 14 orang (28%) tidak mengetahui.

95

Colin Ray, Library Service to Schools and Children (Paris: Unesco, 1979) h. 88.

cxxxviii

Tabel 4.27.

Penggunaan Koleksi Mainan

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Ya 26 72,22

Tidak 10 27,78

Jumlah 36 100 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 36 responden yang mengetahui adanya layanan permainan anak, 26 orang (72,22%) pernah menggunakan koleksi mainan di ruang layanan mainan (play room), sisanya tidak pernah menggunakan koleksi tersebut.

Tabel 4.28.

Keadaan Koleksi Mainan

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Sangat bagus 0 0 Bagus 14 53,85 Cukup 10 38,46 Jelek 2 7,69 Sangat jelek 0 0 Jumlah 26 100 Sebanyak 14 orang (53,85%) dari 29 responden yang pernah menggunakan koleksi mainan tersebut berpendapat bahwa keadaan koleksi mainan bagus, 10 orang (38,46%) menyatakan cukup bagus dan 2 orang (7,69%) menyatakan jelek, dan tidak ada yang menyatakan sangat bagus dan sagat jelek. Hal ini dapat dilihat pada tabel di atas ini.

Tabel 4.29. Jumlah Koleksi Mainan

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Sangat 0 0 Banyak 6 23,08 Cukup 8 30,77 Sedikit 12 46,15 Sangat sedikit 0 0 Jumlah 26 100

cxxxix

Pendapat responden tentang jumlah koleksi mainan di layanan anak PUJB dapat dilihat pada tabel di atas. 12 orang (46,15%) dari 26 responden menyatakan jumlah koleksi mainan sedikit, 8 orang (30,77%) responden mengatakan cukup, dan 6 orang (23,08%) responden yang mengatakan banyak.

PUJB menyediakan ruangan khusus untuk layanan mainan yang disebut playroom. Ruang tersebut tidak dilengkapi dengan kursi dan meja untuk pengujung, tetapi ruangan diberi karpet agar anak-anak dapat lebih leluasa dalam menggunakan koleksi mainan.

Dari hasil penelitian mengenai pendapat responden tentang keadaan ruang layanan mainan diketahui bahwa 20 orang (76,92%) responden menyatakan bahwa ruangan layanan mainan nyaman, 6 orang (23,08%) responden menyatakan biasa saja dan tidak ada responden yang menjawab tidak nyaman, haal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.30.

Keadaan Ruangan Layanan Mainan

Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)

Sangat nyaman 0 0

Nyaman 20 76,92

Biasa saja 6 23,08

Tidak nyaman 0 0

Sangat tidak nyaman 0 0

Jumlah 26 100 Mengenai pendapat responden tentang layanan mainan untuk anak dapat disimpulkan bahwa keadaan koleksi mainan PUJB cukup baik, hal ini dapat dilihat pada pendapat sebagian besar responden yang menyatakan bahwa koleksi mainan cukup bagus dan ruangan untuk

cxl

koleksi mainan sudah cukup nyaman. Tetapi sebagian besar responden berpendapat koleksi mainan yang ada sekarang masih sedikit.

D. Masalah-masalah yang dihadapi Pihak Perpustakaan dalam

Melaksanakan Kegiatan Layanan Anak di PUJB

Dari wawancara dengan Staf Perpustakaan PUJB diketahui bahwa secara umum ada 4 hal yang menjadi hambatan dalam melaksanakan kegiatan layanan anak, yaitu :

1. Minat baca anak-anak yang masih kurang

2. Banyaknya koleksi yang sudah tidak up to date, sehingga pengunjung kurang minat untuk membaca.

3. Kurangnya tenaga staf/petugas untuk layanan anak,

cxli

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pendapat Responden dan Pengamatan Penulis tentang Pelaksanaan

Dokumen terkait