BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
D. Learning and Growth Perspective
Sasaran Strategis (SS – 7) :
TTerwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) KKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas.
16. IKU – 16 : Indeks Kompetensi dan Integritas
Indikator Kinerja Utama (IKU) pada sasaran strategis ini adalah Indeks Kompetensi dan Integritas. Tingkat kompetensi SDM KKP merupakan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Integritas merupakan suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip, dan digunakan untuk menggambarkan kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Nilai Indeks Kompetensi dan Integritas diperoleh dari rata-rata nilai 4 (empat) variabel pembentuk, yaitu (1) Persentase nilai kompetensi dan integritas (diperoleh dari hasil uji asesment pegawai) dibanding standar (sesuai Kepmen No. 3A tahun 2014); (2) Persentase pencapaian output Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); (3) Persentase tingkat kehadiran pegawai, dari data finger print absen yang terintegrasi dengan Sekretariat Jenderal, dan (4) Persentase kepatuhan ASN dalam penyerahan LHKASN/LHKPN. Penilaian Indeks kompetensi dan integritas dilakukan terhadap ASN yang mengikuti asesment untuk pengisian Jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama KKP.
Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga PNS tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Sedangkan integritas adalah keselarasan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan tindakan dengan hati nurani (PermenKP nomor 31 Tahun 2016 tentang pembangunan integritas di lingkungan KKP).
Indikator ini merupakan agregat dari 4 variabel yaitu: (1). Hasil penilaian kompetensi/ asesmen dari Asesor dengan jenis standar kompetensi dan standar jabatan yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN-SJ/2014 (2). Persentase capaian output pegawai pada SKP (3). Persentase tingkat kehadiran pegawai (4). Persentase tingkat kepatuhan LHKASN/ LHKPN.
Tingkat kompetensi SDM KKP diukur dari kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang PNS berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga PNS tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien.
TABEL 3.38. CAPAIAN INDIKATOR INDEKS KOMPETENSI DAN INTEGRITAS KKP
SS - 7 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) KKP yang Kompeten, Profesional, dan
Berintegritas
IKU - 16 Indeks Kompetensi dan Integritas KKP (%)
REALISASI 2016 2017 KENAIKAN 2016-2017 (%/TAHUN) 2019 TARGET % CAPAIAN 2017-2019
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
84,85 80,00 87,17 108,96 2,73 94 92,73
Realisasi tahun 2017 sebesar 87,17% (capaian 108,96% dari target), dengan nilai per aspek sebagaimana tabel berikut.
GAMBAR 3.17. CAPAIAN INDEKS KOMPETENSI DAN INTEGRITAS KKP
PER ASPEK TAHUN 2017
Nilai capaian masing-masing aspek diambil dari metode sampling kepada 659 pegawai yang mengikuti Assassment di tahun 2017. Beberapa upaya atas dukungan faktor-faktor dimaksud yaitu; 1) Uji Asesment untuk Eselon II, III, IV dan JFT/JFU, 2) Perbaikan sistem presensi melalui aplikasi SiKepo, 3) Penambahan titik lokasi mesin presensi dari jumlah 10 Fingerprint menjadi 15 yang telah terpasang di GMB I sampai GMB IV, 4) Telah terintegrasinya system fingerprint antar unit kerja eselon I terpusat di Biro Kepegawaian, 5) Telah dilakukan saresahan etika Birokrasi bagi Pejabat eselon I dan II KKP, 6) Penerapan “no SKP no Tukin” surat edaran Sekretaris Jenderal No. 721/SJ/VI/2016 tanggal 8 Juni 2016 tentang Pembayaran Tukin Secara Bulanan di Lingkungan KKP.
Capaian tahun 2017 yang sebesar 108,96% dengan realisasi indeks 87.17 masih dibawah capaian tahun 2016 yang sebesar 110,19% dengan realisasi indeks 84.85, karena untuk tahun ini target 80 lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya 77. Hal ini menunjukkan sudah berkurangnya gap kompetensi pada struktur pegawai di level bawah, maka masih perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi dengan sosialisasi peraturan-peraturan kepegawaian serta pelatihan terfokus pada aspek-aspek yang masih rendah. Sementara jika dibandingkan antara realisasi 2017 dengan target tahun 2019, sudah tercapai 92,73%.
Sasaran Strategis (SS – 8):
Tersedianya manajemen pengetahuan (MP) yang handal dan mudah diakses.
17. IKU – 17 : persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan (MP) yang terstandar
Indikator Kinerja Utama (IKU) pada sasaran strategis ini adalah persentase unit kerja yang menerapkan sistem MP yang terstandar. Sistem MP didefinisikan sebagai aktivitas-ktifvitas mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan utamanya kebijakan-kebijakan inovasi untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari untuk memberikan layanan kepada masyarakat pengguna, untuk menuju organisasi yang modern dan efisien. Untuk mengukur kadar pelaksanaan MP di KKP yakni dengan Penghitungan persentase unit kerja yang menerapkan sistem MP yang standar, diperoleh dari persentase unit kerja level 1 dan 2 yang tergabung dan mendistribusikan informasinya dalam sistem informasi manajemen pengetahuan terpilih dibandingkan dengan seluruh unit kerja di KKP.
Pada tahun 2016 unit kerja yang menerapkan sistem MP yang terstandar terealisasi 60,92%, realisasi tahun 2015 mencapai 46,88%. Untuk realisasi tahun 2017 sebesar 60,76% dari target 65,00% atau tercapai 93,48% atau belum mencapai target yang ditetapkan.
TABEL. 3.39. UNIT KERJA YANG MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN
YANG TERSTANDAR
SS - 8 Tersedianya Manajemen Pengetahuan (MP) yang Handal dan Mudah Diakses.
IKU - 17 Persentase Unit Kerja yang menerapkan sistem MP yang terstandar (%)
REALISASI 2016 2017 KENAIKAN 2016-2017 (%/TAHUN) 2019 TARGET % CAPAIAN 2017-2019 TARGET REALISASI (%) CAPAIAN 60,92 65,00 60,68 93,35 -0,36 100 60,68
Persentase rata-rata dari realisasi aspek ketergabungan dan aspek keaktifan pada setiap Eselon I lingkup KKP adalah sebagai berikut:
Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain dengan sosialisasi kepada unit kerja pengguna, pemberian contoh-contoh informasi yang dapat di-sharing, meningkatkan partisipasi user yang sudah tergabung. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian IKU penerapan Manajemen Pengetahuan antara lain:
a. Pengumpulan data user (email) dari masing-masing unit Eselon I dan II untuk pembuatan user aplikasi manajemen pengetahuan.
b. Optimalisasi penggunaan aplikasi manajemen pengetahun melalui : Penyimpanan dokumen secara online
Polling dan penyampaian penghargaan Sirkulasi Undangan secara online
Data umum pegawai berdasarkan struktur organisasi Jadwal dan hasil kegiatan
Disposisi
Percakapan dan komunikasi
Sasaran Strategis (SS – 9) :
Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima.
18. IKU – 18 : Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP
Reformasi Birokrasi (RB) merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: (a) kelembagaan atau organisasi; (b) ketatalaksanaan atau business process; dan (c) sumber daya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Indikator kinerja Utama pada sasaran strategis ini adalah Nilai Kinerja RB (Reformasi Birokrasi) KKP.
Nilai kinerja RB KKP diperoleh dari indeks RB hasil penilaian Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN & RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan RB, yaitu: (1). manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (2). peraturan perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (3). organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (4). tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; (5). sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, profesional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (6). akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (7). pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; (8). pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.
Berdasarkan hasil penilaian Kemen. PAN dan RB pelaksanaan RB di KKP pada tahun 2015 nilai sebesar 70,51 kemudian pada tahun 2016 nilai meningkat mencapai 78,74 (BB). Pelaksanaan RB selama tahun 2017 lingkup KKP nilainya ditargetkan sebesar 80,00, direncanakan nilai RB baru akan ditetapkan sekitar bulan Maret 2018 sehingga nilai RB di KKP tahun 2017 untuk sementara mencantumkan nilai RB KKP di tahun 2016.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam mendukung indikator nilai kinerja reformasi birokrasi sesuai per area antara lain :
a. Manajemen Perubahan
Tim RB KKP telah dibentuk sesuai kebutuhan organisasi
2015- Road Map RB KKP 2015-2019 telah disusun dan diformalkan dan telah mencakup 8 Area Perubahan dan Quickwin
Telah dilakukan pelatihan yang cukup bagi Tim Asessor PMPRB
Pelaksanaan PMPRB dilakukan oleh Asesor sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan melakukan reviu terhadap seluruh kertas kerja PMPRB Eselon I
Terdapat media komunikasi secara reguler untuk menyosialisasikan tentang reformasi birokrasi yang sedang dan akan dilakukan
Sudah terdapat penetapan Agent of Change secara formal sesuai ukuran organisasi tertuang dalam Kepmen KP No 11/Kepmen-KP/2016 tentang Penetapan Komite Integritas yang beranggotakan para pejabat eselon I dan II. Tunas integritas di KKP telah terbentuk sebanyak 196 orang (Pusat dan daerah) yang seluruhnya telah memperoleh pelatihan dari KPK
b) Peraturan perundang-undangan
Telah dilakukan revisi atas peraturan yang tidak sinkron sehingga terbit 7 Permen KP terkait perizinan dan investasi (No. 56 Tahun 2016, No. 71 Tahun 2016, No. 72 Tahun 2016, No. 73 Tahun 2016, dan No. 74 Tahun 2016), serta 75 tahun 2017, No 08 Tahun 2017
Adanya Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi, Naskah Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf Koordinasi
Telah dilakukan evaluasi sistem pengendalian penyusuanan per-UU-an serta evaluasi Proleg Tahun 2016 dan Tahun 2017
c) Penguatan kelembagaan
Telah dilakukan evaluasi terhadap:
- ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi - jenjang organisasi
- kemungkinan duplikasi fungsi dan juga duplikasi Tugas dan Fungsi antar Kementerian
- kemungkinan adanya satuan organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan dalam satu kelompok
- kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan melalui Pemetaan struktur organisasi, tugas dan wewenang pelaksanaan mandat Peraturan perUndangan-Undangan dengan potret kondisi organisasi saat ini
- kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan
- kemampuan struktur organisasi dengan potret kondisi organisasi saat ini Hasil evaluasi yang tertuang dalam Laporan Evaluasi Organisasi KKP 2016,
Naskah akademik telah ditindaklanjuti dengan terbitnya Permen KP 06/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP sebagai pengganti PER.23/MEN/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Telah dilakukan Pemetaan struktur organisasi sesuai tugas dan wewenang
pelaksanaan mandat Peraturan perUndangan-Undangan potret kondisi organisasi saat ini
d) Penguatan tata laksana
Seluruh peta proses bisnis KKP dan Unit Eselon I telah dijabarkan dalam SOP
Terdapat evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis dan SOP secara berkala dan seluruh hasilnya ditindaklanjuti.
Telah terdapat rencana pengembangan e-gov di KKP
Sistem One Data KKP, a.l. sudah dilakukan migrasi seluruh aplikasi e-gov ke dalam data center KKP
Telah diimplementasikan e-Gov untuk peningkatan pelayanan masyarakat yg terintegrasi dalam website KKP
Telah diimplementasikan Aplikasi perijinan, sertifikasi dan transaksional online yang terintegrasi dengan website KKP
Terdapat kebijakan pimpinan tentang keterbukaan informasi public
Seluruh informasi publik dapat diakses melalui Website www.kkp.go.id maupun media cetak/majalah lingkup KKP, serta website Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik dilakukan secara berkala (semesteran)
e) SDM Aparatur
Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan kepada seluruh jabatan lingkup KKP
Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan kepada seluruh unit kerja Terdapat dokumen proyeksi kebutuhan pegawai 5 tahun (2014-2019) Formasi jabatan telah dihitung dan diformalkan pada seluruh unit organisasi Persyaratan administrasi dan kompetensi telah diinformasikan secara jelas
dan terbuka luas tidak diskriminatif dalam Pengumuman Pengadaan CPNS KKP Tahun 2017 melalui website
Proses seleksi jelas kriteria dan prosesnya, tidak terjadi KKN, dan dapat dipertanggungjawabkan dan hasil seleksi dapat diakses publik
Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi kepada seluruh pegawai dan rencana pengembangan kompetensi
Telah dilakukan pengembangan berbasis kompetensi kepada seluruh pegawai KKP dan Monitoring dan evaluasinya berbasis kompetensi telah dilakukan
Pengisian jabatan pimpinan tinggi lingkup KKP telah dilakukan melalui promosi terbuka secara nasional dan dilaksanaan dengan cara kompetitif dan penilaian dilakukan secara obyektif oleh Tim Pansel independen serta diumumkan secara online setiap tahapan seleksi
Penerapan penetapan kinerja individu telah dilakukan terhadap seluruh pegawai KKP melalui aplikasi online e-Pegawai khususnya Sasaran Kinerja Pegawai (e-SKP)
Ukuran kinerja individu seluruh pegawai telah sesuai dengan indikator kinerja individu level diatasnya dan pengukuran kinerja individu dilakukan secara bulanan dalam bentuk pengisian e-SKP, sekaligus sebagai dasar pencairan Tunjangan kinerja bulanan dan pengembangan karir individu.
Terdapat kebijakan tentang disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai lingkup KKP dan telah diimplementasikan kepada seluruh unit organisasi dan dilakukan Monev pelaksanaannya berkala untuk pemberian sanksi dan imbalan (reward) kepada seluruh unit organisasi (Pusat dan daerah)
Terdapat sistem informasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan setiap pegawai dapat mengakses sistem informasi kepegawaian, misalnya untuk memantau proses kenaikan pangkat, mutasi pegawai, pengembangan diklat pegawai, dll
f. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Seluruh pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra dan pada saat penyusunan Penetapan Kinerja
Telah dilakukan pengukuran kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja melalui Bimtek/Sosialisasi/FGD/Pelatihan SAKIP/BSC, peningkatan kapasitas SDM seluruhnya dilaksanakan di unit kerja (mandiri)
Pedoman Pengukuran Kinerja/Manual IKU masing-masing Eselon I dan KKP Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik sudah terimplementasi dan
terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh unit kerja
Pemutakhiran data kinerja atas pelaksanaan Rencana Aksi Penetapan Kinerja dilakukan setiap bulan, input capaian IKU dalam sistem aplikasi di set up triwulan/sesuai periode waktu yang ditetapkan, namun pengumpulan data kinerjanya tetap bulanan
g) Pengawasan Intern:
Terdapat kebijakan dan telah dilakukan public campaign penanganan gratifikasi untuk diimplementasika, dan pelaksanaannnya telah dilakukan evaluasi yang hasilnya telah ditindaklanjuti
Telah terdapat peraturan tentang SPIP dilanjutkan dengan 1). penilaian risiko atas organisasi; 2). pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi yang diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait dan 3). pemantauan pengendalian intern
Telah disusun dan diimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat yang telah ditindaklanjuti, telah dilakukan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat yang hasilnya telah ditindaklanjuti.
Telah terdapat Whistle Blowing System, telah disosialisasikan, dan telah diimplementasikan
Telah dilakukan evaluasi atas Whistle Blowing System dan hasil evaluasi atas Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti
Telah terdapat Penanganan Benturan Kepentingan yaitu telah dilakukan: sosialisasi, diimplementasikan, evaluasi yang hasilnya telah ditindaklanjuti Telah dilakukan pencanangan zona integritas yaitu telah dilakukan: ditetapkan
unit yang akan dikembangkan menjadi zona integritas, pembangunan zona integritas, evaluasi atas zona integritas yang telah ditentukan.
Telah terdapat unit kerja yang ditetapkan sebagai “menuju WBK/WBBM” Rekomendasi APIP didukung dengan komitmen pimpinan dengan anggaran
yang memadai yang difokuskan pada client dan audit berbasis risiko h) Pelayanan Publik
Terdapat kebijakan standar pelayanan yang telah dilakukan: dimaklumatkan, dilengkapi SOP, reviu dan perbaikan atas standar pelayanan, reviu dan
Pelayanan Prima (contoh: kode etik, estetika, capacity building, pelayanan prima).
Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media
Telah terdapat sistem punishment (sanksi)/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar
Seluruh pelayanan core bisnis KKP (30 jenis layanan) telah dilakukan terpadu melalui PTSP di GMB IV Lt 1 KKP
untuk meningkatkan kualitas pelayanan yaitu terdapat inovasi pelayanan, media pengaduan pelayanan, SOP pengaduan pelayanan, unit yang mengelola pengaduan pelayanan, tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan, evaluasi atas penanganan keluhan/masukan
telah dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang hasilnya bisa diakses secara terbuka, tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat
Telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
Sasaran Strategis (SS – 10):
Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel.
Terdapat tiga Indikator Kinerja Utama untuk sasaran strategis ini, yakni sebagai berikut :
19. IKU – 19 : Nilai Kinerja Anggaran KKP
Nilai Kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Nilai ini diperoleh dari data input dan output yang dimasukkan setiap Satuan Kerja lingkup KKP kedalam aplikasi SMART Kemenkeu.
Cara menghitung indikator tersebut dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L melalui pengukuran Aspek :
a. Penyerapan Anggaran (P), dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker.
b. Konsistensi (K) antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan.
c. Pencapaian Keluaran (PK), dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran.
d. Tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume
Target Nilai Kinerja anggaran KKP tahun 2017 adalah sebesar 83 (baik) dengan capaian nilai kinerja anggaran KKP tahun 2017 sebesar 86,71 atau tercapai 104,47% berdasarkan OM SMART per tanggal 19 Februari 2018, jika dibandingkan dengan kinerja tahun 2016 yang besarnya 84,15 terjadi kenaikan sebesar yaitu 3,04%, kemudian dibandingkan dengan target 2019 sebesar 94,00 capaian tahun 2017 sudah mencapai 92,24%.
TABEL. 3.40 NILAI KINERJA ANGGARAN KKP
SS - 10 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel
IKU - 19 Nilai Kinerja Anggaran
REALISASI 2016 2017 KENAIKAN 2016-2017 (%/TAHUN) 2019 TARGET % CAPAIAN 2017-2019
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
84,15 83 86,71*) 104,47 3,04 94 92,24 *) Data SMART tanggal 19 Februari 2018
Perbadingan per aspek nilai kinerja anggaran KKP dari tahun 2015 – 2017 seperti pada gambar berikut.
GAMBAR 3.18. PERBANDINGAN NILAI KINERJA ANGGARAN KKP
THN 2015 - 2017
Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Informasi dan komunikasi (Information dan Communication) Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring)
Pemantauan rutin, berkala dan berbasis Manajemen Risiko.
Target Level Maturitas SPIP di Lingkungan KKP pada Tahun 2017 adalah pada level 2 dimana hasil penilaian dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hasil penilaian yang telah dilakukan oleh BPKP terhadap implementasi SPI di lingkungan KKP sejak akhir 2016 - Maret 2017 menyatakan bahwa Level Maturitas SPIP di lingkungan KKP berada pada Level 3 atau terdefinisi, hal ini berarti bahwa target yang ditetapkan telah terlampaui.
Pencapaian level 3 atau terdefinisi atas tingkat implementasi SPI di lingkungan KKP berarti bahwa KKP telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik, namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai. Per Desember 2016, terdapat 3 K/L (diluar KKP) dan 6 Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota yang telah mencapai level 3 dan tidak ada yang melebihi level 3. Per Maret 2017 ini KKP telah masuk didalamnya, dan ini menunjukkan bahwa KKP telah cukup baik implementasi SPI-nya, namun demikian seperti karakteristik level 3, disebutkan bahwa evaluasi atas pengendalian intern masih lemah dalam hal dokumentasinya.
TABEL. 3.41. LEVEL MATURITAS
LEVEL TINGKAT RENTANG NILAI KARAKTERISTIK SPIP
0 Belum Ada 0 < skor <1,0
K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-praktek pengendalian intern
1 Rintisan 1,0 ≤ skor < 2,0
Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi.
2 Berkembang 2,0 ≤ skor < 3,0
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai.
3 Terdefinisi 3,0 ≤ skor < 4,0
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.
4 Terkelola dan Terukur 4,0 ≤ skor < 4,5
K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing-masing personel pelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi.
5 Optimum 4,5 ≤ skor ≤ 5
K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer
20. IKU – 20 : Level Maturitas SPIP
Level Maturitas Implementasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) KKP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern di lingkungan KKP, IKU ini merupakan IKU baru yang tidak ada pada tahun 2016.
Maturitas disusun dalam rangka peningkatan pemahaman dan internalisasi terkait pengendalian rutin, pengendalian berkala dan pengendalian dengan pendekatan manajemen resiko. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good government governance) dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, seluruh Pimpinan Unit Eselon I dan Kepala Satuan Kerja beserta seluruh pegawai wajib menyelenggarakan SPIP secara efektif di lingkungan kerjanya masing-masing dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan dengan menerapkan unsur-unsur :
NIL AI K IN ER JA
TABEL. 3.42. LEVEL MATURITAS SPIP
SS - 10 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel
IKU - 20 Level Maturitas SPIP
REALISASI 2016 2017 KENAIKAN 2016-2017 (%/TAHUN) 2019 TARGET % CAPAIAN 2017-2019
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
- 2 3 150 - -
-21. IKU – 21 : Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan KKP
Opini BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)-RI atas laporan keuangan adalah merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan. Hasil evaluasi BPK-RI atas laporan keuangan KKP tahun 2017 atas hasil evaluasi terhadap laporan keuangan KKP tahun 2016 adalah Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer).
TABEL. 3.49. OPINI ATAS LAPORAN KEUANGAN KKP
SS - 10 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel
IKU - 21 Opini atas Laporan Keuangan KKP
REALISASI 2016 2017 KENAIKAN 2016-2017 (%/TAHUN) 2019 TARGET % CAPAIAN 2017-2019
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
WTP WTP (5) (disclamer)TMP 20 - WTP