• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterangan

____________ : Hubungan Instuktif ... : Hubungan Koordinatif

ST R U K T U R K E PE N G U R U SA N L P M A ’A R IF NU P IM P IN A N C A BA N G K O T A SAL A TIG A M A SA K H ID M A D 2009-2014 Ketua umum Ketua 1. Ketua 2. Sekretaris Wk. Sekretaris 1 Bendahara Wk. Bendahara Bidang-bidang:

1. Kurikulum dan Pengajaran

2. Ketenagaan Drs. Ibrahim Alfian M. Sholihin M.Pd.1. Drs. Abdul Basith, M.Pd.1. : HLMuhamad Nasihun : BPH.Pramusinta>l.Kes. 1. Murtadlo, S.Ag 2. Marzuki MLAg 1. Ruhani, S.Pd.1 2. Drs.Ismail Junaedi : Khoiron S.Ag : Isro’i M.F’d.1 3. Pendidikan SD/M1/SDLB 4. Pendidikan SMP/MTs/SMPLB 5. Pendidikan SMU/MA/SMK

6. Pendidikan Madrasah Diniyah

7. Penelitian dan Pengembangan

1. Drs. Zuhri 2. Mashhudi 1. Samsul Hadi S.Pd 2. Agus Ghufroni,S.Pd.I 1. Drs. Suwar to 2. Slamet Nugroho.S.Pd 1. Sholehan, A.Ma. 2. Sadi Syarifudin, S.Ag

1. Azam Arifin

2. Drs.Suyit Mujiono, MJPd 3. Drs. Untoro

1. Wawancara 1. Pengurus LP Ma’arif

a. Ketua LP Ma’arif 1) Model Kepemimpinan Yang Dikembangkan.

2) Paparan peran LP Ma’arif

3) Hubungan Dengan Kepala Sekolah Ma’arif Seluruh Kota Salatiga.

4) Kondisi Riil LP Ma’arif Dan Madrasah Naungan LP Ma’arif Kota Salatiga.

5) Pemberdayaan Madrasah Naungan LP Ma’arif Kota Salatiga

6) Pengawasan Yang Dilakukan. 7) Peran LP Ma’arif

b. Sekretaris LP Ma’arif 1) Kemandirian Kurikulum

■ Pembuatan Kurikulum

■ Ciri Khas Kurikulum Ma’arif

■ Pengaruh Peraturan Kurikulum Pusat ■ Sentralisasi / Desentralisasi

XIV

3) Kemandirian Sarana Dan Prasarana ■ Pengadaan Sarana Dan Prasarana

■ Keadaan Dan Perawatan Sarana Dan Prasarana 4) Kemandirian Pengelolaan Dan Pengorganisasian

■ Model Dan Kiat Pengorganisasian Madrasah ■ Pendataan Guru Dan Siswa Madrasah

* Peluang Pengembangan LP Ma’arif * Hambatan Pengembangan LP Ma’arif

■ Usaha Yang Dilakukan Dalam Mengembangkan LP Ma’arif

5) Kemandirian Hubungan Masyarakat

■ Hubungan LP Ma’arif Dengan Masyarakat Sekitar ■ Peran Komite Sekola / Jam’iyyah

6) Realita keija peran LP Ma’arif (penanggung jawab, penyelenggara, pengelola

Kelurahan dengan LP Ma’arif kota Salatiga

■ Pola Hubungan LP Ma’arif ranting kelurahan dengan Madrasah

■ Peran LP Ma’arif Ranting kelurahan 3. Sekolah Naungan LP Ma’arif

a. Madrasah Ibtida’iyyah Ma’arif

• Kepala Sekolah ■ Pandangan Terhadap Eksistensi LP Ma’arif

■ Hubungan Madrasah Dengan LP Ma’arif

■ Penilaian Terhadap Kineija LP Ma’arif Dalam Pengembangan Dan Peningkatan Mutu Madrasah ■ Harapan Terhadap LP Ma’arif

■ Laporan rutin kegiatan Madrasah kepada LP Ma’arif ■ Hak dan kewajiban Madrasah kepada LP Ma’arif

• Siswa dan Orang Tua Wali ■ Pandangan Terhadap Madrasah Ma’arif

■ Latar Belakang Memilih Madrasah Ma’arif ■ Penilaian Terhadap Madrasah Ma’arif

Ulama’ Ma’arif

• Kepala Sekolah ■ Pandangan Terhadap Eksistensi LP Ma’arif

■ Hubungan Madrasah Dengan LP Ma’arif

■ Laporan rutin dari kegiatan Madrasah kepada LP Ma’arif

■ Hak dan kewajiban Madrasah kepada LP Ma’arif ■ Penilaian Terhadap Kineija LP Ma’arif Dalam

Pengembangan Dan Peningkatan Mutu Madrasah • Harapan Terhadap LP Ma’arif

• Siswa dan Orang Tua Wali ■ Pandangan Terhadap Madrasah Ma’arif

■ Latar Belakang Memilih Madrasah Ma’arif ■ Penilaian Terhadap Madrasah Ma’arif ■ Harapan Terhadap Madrasah Ma’arif

c. SMK Diponegoro

• Kepala Sekolah Pandangan Terhadap Eksistensi LP Ma’arif

■ Hubungan Madrasah Dengan LP Ma’arif

■ Penilaian Terhadap Kinerja LP Ma’arif Dalam Pengembangan Dan Peningkatan Mutu Madrasah ■ Harapan Terhadap LP Ma’arif

• Siswa dan Orang Tua Wali ■ Pandangan Terhadap Madrasah Ma’arif

■ Latar Belakang Memilih Madrasah Ma’arif ■ Penilaian Terhadap Madrasah Ma’arif ■ Harapan Terhadap Madrasah Ma’ari

Observasi Lingkungan ■ Keadaan geografis

■ Penataan lingkungan LP Ma’arif dan Madrasah ■ Kelengkapan sarana dan prasarana

Dokumentasi LP Ma’arif ■ Sejarah berdirinya

■ Visi, Misi dan Tujuan ■ Perkembangan fisik ■ Program Keija

Hari/Tanggal : Senin/ 21 April 2009

Tempat : Kantor MI SMK Diponegaro Pukul : 11.00 WIB

Nara Sumber : Pimpinan LP Ma’arif Bapak Drs. Joko Anis, M.Ag

Tanya : Menurut Bapak bagaimana kondisi umum LP Ma’arif saat ini ?

Jawab : Dari segi kelembagaan sudah mulai menata diri, dari segi murid sudah semakin banyak, sekolah juga semakin bagus. Ma’arif sini beda dengan Ma’arif pesisir. Kalau Ma’arif pesisir sudah terlihat menjadi Ma’arif yang kuat dan maju sehingga kemandirian Lembaga terlihat dengan jelas. Salah satu factor pendukungnya adalah Madrasah-Madrasah naungan mau untuk disentralkan dalam kegiatan operasional dan administrative sekolah. Jadi kalau ada Madrasah yang lemah bias dijunjung bersama-sama. Berbeda dengan Ma’arif sini mereka tidak mau untuk disentralkan dan diuatur oleh Ma’arif, mereka lebih senang untuk beijalan sendiri-sendiri. Kalau ada hal- hal yang menghambat mereka menyalahkan Ma’arif kenapa tidak mau membantu. Jadi sebenamya, semuanya baik dari segi lembaga, Madrasah dan semua komponenya masih perlu pembenahan. Mudah-mudahan generasi kedepan bias lebih maju dari sekarang.

Tanya : Apakah dalam setiap pengambilan keputusan Bapak selalu melibatkan pengurus LP Ma’arif yang lain ?

Jawab : Iya, Cuma karena MI tidak sentral maka keputusan berada pada organisasi masing-masing sekolah. Tapi kalau menyangkut SK, Administrasi tetap berada pada pihak Ma’arif. Selama ini yang menjadi kendala dalam pengambilan keputusan adalah adanya campur tangan dari Depag, Ma’arif sering tidak bisa singkron dengan keputusan Depag. Dalam pengambilan keputusan seolah-olah lembaga ini adalah milik Depag.contoh : pengangkatan dan penempatan Guru baru.

Tanya : Apakah Bapak juga sering melakukan peninjauan imtuk melihat kondisi Madrasah-Madrasah Ma’arif?

Jawab : Iya, baik secara langsung atau tidak langsung Saya tetap meninjau Madrasah-madrasah. Kalau ada akreditasi, info dari kanwil, selalu saya sampaikan.

hal yang penting barn Kita koordinasikan. Tapi Ma’arif sudah membentuk KKG dan rutin pertemuan dilakukan, kegiatannya juga sudah beijalan lancer.

Tanya : Apa usaha yang dilakukan dalam pengelolaan, Pemberdayaan dan peningkatan mutu Madrasah ?

Jawab : yang pertama dan haras dilakukan adalah : • Peningkatan SDM Guru

• Memperbaiki citra buruk Guru MI di mata Masyarakat • Membudayakan ajaran Aswaja

• Peningkatan mutu sekolah

• Kepala sekolah haras meng up Grade dan menginovasi Madrasahnya agar tidak dipandang sebelah mata oleh Masyarakat.

Pukul : 11.00 WIB

Nara Sumber : Sekretaris LP Ma’arif, Bapak Drs.Ibrahim Alfian

A. Kemandirian Kurikulum

Tanya : Siapakah pembuat kurikulum Madrasah LP Ma’arif?

Jawab : Sebenamya kurikulum sudah dibuatkan oleh pengurus Cabang, namun pada aplikasinya mereka membuat sendiri-sendiri, kebanyakan mereka mengikuti KTSP. Mereka juga belum banyak mengadopsi kurikulum yang dibuat LP Ma’arif. Contoh : banyak MI dikota Salatiga yang merasa keberatan untuk memasukkan pelajaran aswaja kedalam kurikulum mata pelajaran.

Tanya : Adakah cirri khas kurikulum Madrasah LP Ma’arif? Jawab : Ada, yaitu :

• Ke-NU-an

• Pendidikan Agama ditekankan pada penguasaan kompetensi. Misal : ikrar sebelum masuk kelas, Tadarus pada awal jam pelajaran, kajian kitab-kitab agama

• Pembiasaan agamis, contoh : Sholat Dhuha • Pesantren Ramadhan

Tanya : Adakah perbedaan antara kurikulum LP Ma’arif dengan sekolah umum lain ? Jawab : ada, kalau kurikulum sekolah umum lebih ditekakankan pada pelajaran eksak dan umum, pelajaran agama hanya sebagai sampingan saja, sedangkan Ma’arif sebaliknya, kurikulum Ma’arif lebih ditekankan pada pelajaran agama dengan tetap mengutamakan pelajaran eksak dan umum.

Tanya : Siapa yang mengatur dan mengendalikan kurikulum LP Ma’arif?

Jawab : sebenamya adalah pengurus Cabang LP Ma’arif dengan berpedoman pada keputusan dan peraturan pimpinan LP Ma’arif pusat dan Diknas, namun pada aplikasinya tiap satuan pendidikan membuat kurikulum sendiri-sendiri.

kondisional menurut agenda dan kebutuhan.

Tanya : Adakah alokasi dana dari pemerintah untuk Madrasah Ma’arif?

Jawab : tidak pemah ada alokasi dana pemerintah yang ditujukan pada LP Ma’arif, namun alokasi dana dari pemerintah ditujukan pada Madrasah sebagai satuan penyelenggara pendidikan.

Tanya : Selama ini, jika LP Ma’arif dan Madrasah mengalami kesulitan dalam hal pendanaan, inaka solusi apa yang dapat diambil ?

Jawab : ini merupakan salah satu problematika dari LP Ma’arif karena selama ini LP Ma’arif tidak mampu berbuat banyak jika Madrasah mengalami kesulitan dalam hal pendanaan, LP Ma’arif hanya mampu mengarakan dan memberikan solusi berupa saran bagaimana Madrasah harus bertindak dan mampu mengatasi kesulitannya tersebut.

Tanya : Bagaimana dengan pengolahan dana ?

Jawab : Pengelolaan dana dalam LP Ma’arif diatur dan diback up oleh bendahara Ma’arif yang sampai saat ini belum bisa berfungsi dengan baik, namun LP Ma’arif tidak pemah ikut campur dalam hal pendanaan dari Madrasah, tiap Madrasah mengelola dan mengatur keuangan masing-masing.

C. Kemandirian Saran a dan Prasarana

Tanya : Berasal dari mana sarana dan prasarana yang ada ?

Jawab : Sarana dan Prasarana LP tidak ada, karena LP Ma’arif sendiri tidak punya kantor yang tetap. Kalau Madrasah biasanya dari Pemerintah dan instansi- instansi dan donator yang tidak mengikat.

Tanya : Bagaimana keadaan sarana dan prasarana sekolah ?

Jawab : Sejauh ini yang dalam pengamatan Saya masih bagus dan layak pakai walaupun itu pada sebagian Madrasah dan masih jauh dari cukup dan memadai untuk Madrasah -Madrasah lain masih perlu pengadaan dan pembenahan.

Tanya :Adakah usaha LP Ma’arif dalam membantu pengadaan sarana dan prasarana Madrasah?

D. Kemandirian Pengelolaan dan Pengorganisasian Lembaga

Tanya : Bagaimana model pengelolaan dan pengorganisasian Madrasah ?

Jawab : Pengelolaan dan pengorganisasian LP Ma’arif berpusat dan dikendalikan oleh pengurus pusat yang berkoordinasi dengan pengurus wilayah dan kewenangan diserahkan pada pengurs Cabang dalam menaimgi Madrasah- madrasah dibawahnya.

Tanya : Adakah kewenangan penuh LP Ma’arif dalam pengaturan Madrasah ? Jawab : sebenamya ada, tapi ada kendala kultur dan sejarah sehingga membuat LP

Ma’arif jadi tidak fungsional. Sejarahnya begini, LP Ma’arif merupakan satu-satunya lembaga pengelola pendidikan di jawa yang di koordinir NU statusnya adalah badan otonom sekolah. Pada tahun 1967 didirikan sekolah akan tetapi para pihak sekolah tidak tahu kalau mereka itu berada dibawah naungan LP Ma’arif, sehingga sekolah beijalan apa adanya karena Ma’arif juga tidak merasa memiliki. Pada tahun itu juga pemerintah menginginkan adanya Guru yang mereka angkat untuk mengajar di Madrasah tersebut. Pada paska kejadian G30 S PKI, banyak rakyat yang ingin berlindung di bawah paying agama, setiap Guru diangkat menjadi PNS dan sekolah dikelola oleh pemerintah sehingga para tokoh Masyarakat menjadi tidur dan lepas tangan dalam menangani Madrasah. Alhasil, jarang adanya komunikasi antara pemerintah dan tokoh masyarakat, hal ini teijadi sampai tahun 2000. Pada tahun 2000 banyak Guru yang pension sedang kurang dalam pengangkatan kurang adanya pengganti karena pemerintah tidak mampu membiayai sedang masyarakat tahunya itu diurusi pemerintah. Pada tahun 2004/2005 banyak yang menjadi guru wiyata di MI yang hanya sebagai batu loncatan untuk menjadi PNS, Madrasah minim dala pendanaan jadilah mereka hanya lepas tanggung jawab.

Tanya : Terkait dengan profesionalisme, apakah LP Ma’arif ikut campur dalam pengangkatan Gum, Karyawan dan Siswa bam ?

Jawab : Sebenarnya, itu menjadi wilayah kerja LP Ma’arif. Namun, saat ini realita yang ada semua itu sudah diumsi oleh sekolah masing-masing dan mendapat bantuan dari Depag.

Tanya : Adakah hambatan dalam pengelolaan Lembaga dalam meningkatkan mutu Madrasah ?

Jawab : ada, diantaranya :

1. Instansi pemerintah tidak ada kontribusi apa-apa dalam pemberdayaan Lembaga. Paling tidak pengambilan sikap dalam tindakan Depag ketika menyadari adanya campur tangan dari Depag dalam pengangkatan Gum dan Siswa hams seizin Ma’arif tapi mereka berperilaku seolah-olah Madrasah itu kepunyaan mereka sendiri.

2. Pengelola Ma’arif tidak punya komitmen dalam memberdayakan dan mengelola Ma’arif hanya berorientasi pada kepentingan masing-masing.

3. Adanya pengamh negative dari luar membuat sebagian personel menjadi malas dalam mengumsi dan mengelola Ma’arif.

4. Adanya anggapan NU adalah parpol, imbasnya Masyarakat menjadi curiga dan kurang percaya pada NU dan Ma’arif karena banyak Masyarakat tersakiti jadi mereka menjadi anti pati pada Ma’arif.

Tanya : Adakah peluang dalam pengelolaan Lembaga dalam meningkatkan mutu Madrasah ?

Jawab : Sebenarnya jika kita teliti dan tela’ah baik-baik, Ada banyak sekali peluang yang dapat membuat Ma’arif maju dan berkembang, diantaranya :

1. Terdapat 11 MI dan 10 RA di kota Salatiga yang menunjukkan Ma’arif sebagai Lembaga Pendidikan terbesar di kota Salatiga dengan setiap Madrasah terdapat 80 Siswa.

4. Lembaga Ma’arif bukanlah milik perseorangan akan tetapi milik umat warga NU sehingga tidak mudah tumbang karena banyak yang menyokong dan memberikan dukungan.

E. Kemandirian Hubungan Masyarakat

Tanya . Bagaimana hubungan LP Ma’arif dengan masyarakat sekitar ?

Jawab : Ma’arif masih mendapatkan nama baik di mata Masyarakat dan selama ini hubungan Ma’arif dengan Masyarakat sekitar teijalin dengan baik. Serta lulusan Ma’arif tetap mendapat nilai plus lebih dari lulusan sekolah umum lainnya.

Tanya : Adakah antusiasme mereka dalam menyekolahkan Anak ke LP Ma’arif? Jawab : ada, adanya antusiasme Masyarakat dipengaruhi beberapa hal:

Kultur, kalau dalam wilayah tersebut Masyarakat sudah terlanjur jatuh cinta pada Ma’arif maka bagaimanapun bentuk Ma’arif mereka tetap akan patuh pada Lembaga tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika Masyarakat sudah menilai negative maka Ma’arif tidak akan mendapat tempat di mata Masyarakat.

Adanya pengaruh dari hasil output / lulusan Madrasah.

Adanya pihak-pihak tertentu yang menginginkan LP Ma’arif tidak boleh berkembang sehingga mereka berusaha untuk menghalang-halangi kemajuan Madrasah. Contoh adanya issue LP Ma’arif merupakan parpol PPP dan PKB.

Tanya : Eksistensi komite Madrasah ?

Jawab : dalam LP Ma’arif dinamakan Majelis Madrasah, tetap ada dan eksis karena dibutuhkan oleh Madrasah sebagai:

1. Konsultan 2. Mitra Kerja

3. Pengawas Pendidikan 4. Penggali dan Sumber Dana

Pukul : 11.00 WIB

Nara Sumber : Kepala Sekolah MI Ma’arif Blotongan, Bapak Drs.Ibrahim Alfian

Tanya : Pandangan terhadap peran dan eksistensi LP Ma’arif dalam pengembangan Madrasah ?

Jawab : selama ini MI Blotongan belum merasakan peran sepenuhnya dari LP Ma’arif.

Tanya : Hak dan kewajiban Madrasah terhadap LP Ma’arif?

Jawab : hak Madrasah antara lain : memperoleh bimbingan yang continue, pengarahan tentang penyelenggaraan pendidikan, koordonasi yang membangun, kontribusi berupa kelengkapan Sarana dan Prasarana. Kewajibannya : menyerahkan laporan rutin tiap bulannya, ikut menjunjung tinggi nama baik Ma’arif, menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik- baiknya.

Tanya : Terkait dengan tertib organisasi, apakah Madrasah juga melakukan laporan rutin kepada LP Ma’arif ?

Jawab : selalu, karena Saya sendiri selain sebagai Kepala Sekolah juga Sebagai Pengurus LP Ma’arif, jadi harus memberi contoh yang baik.

Tanya : Penilaian terhadap kinerja LP Ma’arif ?

Jawab . LP Ma’arif belum bekerja maksimal, ini dikarenakan dari factor Ma’arif sendiri, factor Madrasah, factor Masyarakat, pengelola Madrasah, sehingga Ma’arif harus tetap menata diri.

Tanya : Hubungan Madrasah dengan LP Ma’arif ?

Jawab : sangat berjalan dengan baik, karena Saya bertindak sebagai dua fungsi jadi sebisa mungkin dapat berjalan beriringan.

Tanya : Harapan terhadap LP Ma’arif ?

Jawab : Ma’arif harus tetap eksis dan terus menata diri. 1. Lebih tertata dalam tertib organisasi

2. Rekonstruksi pengurus baru dengan screening yang mau mengabdikan pada Ma’arif yang benar-benar sadar untuk mengabdikan dirinya pada organisasi non profit.

Jawab masyarakat sekitar masih mempercayai Ma’arif sebagai sekolah pilihan untuk putra putrinya, ini dapat dibuktikan dengan setiap tahun jumlah siswanya bertambah, keadaan MI juga semakin maju.

Pukul : 11.28 WIB

Nara Sumber : Kepala Sekolah MI Ma’arif Dukuh, Bapak Khoiron, S.Ag

Tanya : Pandangan terhadap peran dan eksistensi LP Ma’arif dalam pengembangan Madrasah ?

Jawab : Selama ini MI Ma’arif Dukuh belum merasakan peran dari LP Ma’arif dalam membantu Madrasah, sejauh ini hanya melindungi dan menaungi dari segi hokum, Ma’arif sejauh ini perannya barn sebatas menjembatani bukan menfasilitasi. Sedang masalah operasional Madrasah sejauh ini diurusi oleh komite sekolah.

Tanya : Hak dan kewajiban Madrasah terhadap LP Ma’arif?

Jawab : Kewajiban dari Madrasah adalah menyelenggarakan kegiatan operasional sekolah, menjunjung tinggi dan melestarikan nama baik LP Ma’arif dan melaksanakan kebijakan dari lembaga untuk kesejahteraan. Sedang hak dari Madrasah adalah menerima dukungan dan bimbingan dari LP Ma’arif, pemenuhan kebutuhan dari LP Ma’arif, menaungi dan mengayomi Madrasah sehingga Madrasah patut dipertimbangkan kualitasnya.

Tanya : Terkait dengan tertib organisasi, apakah Madrasah juga melakukan laporan rutin kepada LP Ma’arif ?

Jawab : pemah, tapi sekarang tidak lagi karena macet dan tidak ada tindak lanjut dari LP Ma’arif serta tidak jelasnya kantor Ma’arif sehingga bingung untuk menyerahkan kepada siapa.

Tanya : Penilaian terhadap kinerja LP Ma’arif?

Jawab : LP Ma’arif sebenamya sudah berusaha maksimal namun belum terlihat hasilnya. Ini dikarenakan tidak ada titik temu antara Ma’arif dengan pengelola Madrasah, sulit berkoordinasi antara pengurus ranting dengan Pengurus cabang karena LP Ma’arif tidak merasa memiliki Madrasah hanya menaungi dalam segi nama dan badan hokum saja, karena awal berdiri Madrasah adalah dari Masyarakat yang kemudian berpayung pada Ma’arif atau NU.

Tanya Jawab

Tanya Jawab

: Harapan terhadap LP Ma’arif ?

: Ma;arif benar-benar mengurus Madrasah, adanya keterpaduan dan tanggap akan kebutuhan Madrasah dan harus adanya keseimbangan antara input dan out put mengerti hak dan kewajiban masing-masing lembaga sehingga dapat beijalan beriringan.

: Penilaian terhadap antusiasme Masyarakat sekitar terhadap LP Ma’arif? : masyarakat sekitar kurang antusias, padahal pihak sekolah sudah berusaha

dengan maksimal dalam meningkatkan mutu madrasah. Ini dikarenakan keadaan geografis Masyarakat yang heterogen, iklim Masyarakat yang sudah memandang MI hanya dengan sebelah mata karena MI tidak dapat mengajar pelajaran umum dengan baik.

Pukul

Nara Sumber

10.29 WIB

Kepala Sekolah MI Ma’arif Tingkir Lor Bapak Roziqin

Tanya : Pandangan terhadap peran dan eksistensi LP Ma’arif dalam pengembangan Madrasah ?

Jawab : Selama ini Ma’arif belum maksimal menaungi MI nya di kota Salatiga, khususnya MI Tingkir Lor. Sejauh ini hanya berlindung nama pada Ma’arif saja.

Tanya : Hak dan kewajiban Madrasah terhadap LP Ma’arif?

Jawab : Kewajibannya, memenuhi target-target yang akan dicapai Ma’arif yang akan di jalankan di MI. Haknya, mendapat pemeliharaan dan perlindungan dari Ma’arif.

Tanya : Terkait dengan tertib organisasi, apakah Madrasah juga melakukan laporan rutin kepada LP Ma’arif ?

Jawab : hanya melakukan laporan rangkap dua, karena bingung untuk ketemu pada siapa belum tahu pengurus Ma’arif.

Tanya . Penilaian terhadap kinerja LP Ma’arif?

Jawab : belum maksimal, seharusnya Ma’arif bekerja sesuai dengan Visi dan Misinya.

Tanya : Hubungan Madrasah dengan LP Ma’arif ?

Jawab : terputus, tidak pernah ada yang namanya koordinasi dan rapat antara sekolah dengan Ma’arif

Tanya : Harapan terhadap LP Ma’arif ?

Jawab . memelihara Madrasah naungannya, sehingga adanya organisasi yang saling bersambung dari pusat-cabang-ranting-Madrasah

Tanya : Penilaian terhadap antusiasme Masyarakat sekitar terhadap LP Ma’arif ?

Jawab : Antusias baru 50 % karena MI barn akan berkembang fasilitas juga perlu

Pukul

Nara Sumber

: 09.53 WIB

: Kepala Sekolah MI Ma’arif Kali Bening, Ibu Musyriyatun

Tanya : Pandangan terhadap peran dan eksistensi LP Ma’arif dalam pengembangan Madrasah ?

Jawab : tidak adaperan sama sekali, karena belum merasakan. Selama ini kami berjalan sendiri tanpa ada campur tangan LP Ma’arif.

Tanya : Hak dan kewajiban Madrasah terhadap LP Ma’arif? Jawab : Ibu Kepala Sekolah hanya ter taw a

Tanya : Terkait dengan tertib organisasi, apakah Madrasah juga melakukan laporan rutin kepada LP Ma’arif?

Jawab : iya, selalu Kami membuat laporan rangkap 3 ke Diknas, Depag dan Ma’arif Tanya : Penilaian terhadap kinerja LP Ma’arif?

Jawab . belum maksimal karena belum merasakan hasil dari kerja Ma’arif. Ma’arif baru bergerak kalau ada yang meminta. Contoh : Tanda tangan SK untuk Guru.

Tanya : Hubungan Madrasah dengan LP Ma’arif?

Jawab . Baik, kalau ada rapat kami selalu diundang, dan kami juga selalu datang. Tanya : Harapan terhadap LP Ma’arif?

Jawab : seharusnya ya melindungi, menyalurkan informasi, memantau dan membantu kekurangan MI.

Tanya . Penilaian terhadap antusiasme Masyarakat sekitar terhadap LP Ma’arif ? Jawab : Masyarakat sangat antusias sekali, karena daerah sini terkenal lingkungan

Pukul

Nara Sumber

11.39 WIB

Kepala Sekolah MI Ma’arif Canden, Ibu Musayyadah

Tanya : Pandangan terhadap peran dan eksistensi LP Ma’arif dalam pengembangan

Dokumen terkait