• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

3. Lembaga tempat bekerja selama ini telah memberikan

gaji dengan tepat waktu 3,50 Baik

4. Lembaga tempat bekerja selama ini telah memberikan

tunjangan hari tua 3,48 Baik

5. Lembaga tempat bekerja selama ini telah memberikan

jaminan kesehatan bagi pegawai dan keluarganya 3,63 Baik 6. Lembaga tempat bekerja selama ini telah mendaftarkan

asuransi kepada pegawainya 3,80 Baik

Rataan Total 3,48 Baik

Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa pegawai Puskesmas Sawah Besar sudah setuju dengan kompensasi langsung yang diberikan oleh

Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Persepsi pegawai terhadap unsur kompensasi langsung secara keseluruhan memiliki rataan skor sebesar 3,48 dari hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat persepsi pegawai terhadap unsur kompensasi langsung adalah baik atau telah sesuai dengan kondisi yang ada di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.

Skor tertinggi diperoleh dari pertanyaan ke enam, yaitu sebesar 3,80 Yang berarti bahwa Lembaga tempat bekerja selama ini telah mendaftarkan asuransi kepada pegawainya. Pertanyaan kedua sebesar 3,10 termasuk pada skor terkecil, pegawai puskesmas dianjurkan untuk dapat mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan tepat waktu agar sesuai dengan jadwal kesepakatan yang telah ditentukan bersama sebelumnya bersama rekan-rekan Puskesmas dan membiasakan kedisiplinan kepada seluruh pegawai Puskesmas.

4.3.2 Persepsi Pegawai Terhadap Unsur Kompensasi Tidak Langsung

Pemberian TKD memberikan dorongan untuk terciptanya disiplin bekerja. Adanya Peraturan Gubernur No. 59 Tahun 2013 tentang pemberian TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) untuk peningkatan disiplin kerja Pegawai hal ini dirasakan perlu untuk mendorong para pegawai untuk dapat meningkatkan kedisiplinan pegawai dan lebih giat bekeja.

Nilai rataan skor tersebut menunjukan persepsi pegawai baik atau tidak baik terhadap pernyataan dalam kuesioner dengan batasan nilai sebagai berikut: rentang nilai 1,00-1,80 menunjukan persepsi sangat tidak baik; rentang nilai 1,85-2,60 menunjukan persepsi menunjukan persepsi tidak baik; rentang nilai 2,65-3,40 menunjukan persepsi cukup baik; rentang nilai 3,45-4,20 menunjukan persepsi baik; dan rentang nilai 4,25-5,00 menunjukan persepsi sangat baik.

Tabel 18. Persepsi pegawai terhadap unsur kompensasi tidak langsung

No. Pertanyaan Rataan

Skor

Pernyataan Jawaban 1. Apakah Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang diterima

sudah sesuai dengan kebutuhan pegawai 3,53 Baik 2. Apakah TKD sudah rutin diterima pegawai setiap bulan. 2,63 Cukup Baik 3 Apakah TKD mampu memberikan kesejahteraan pegawai 3,65 Baik 4 Apakah prestasi dapat meningkatkan jumlah TKD yang

diterima pegawai 3,80 Baik

5 Apakah TKD yang diterima sudah setara dengan

kedisiplinan pegawai 3,93 Baik

6 Apakah TKD yang diterima sudah sesuai dengan resiko

pekerjaan yang dihadapi. 3,83 Baik

7 TKD yang diberikan sesuai dengan lama bekerja pegawai 3,23 Cukup Baik 8 Apakah TKD yang diterima sebanding dengan jabatan

yang dipertanggung jawabkan saat ini 3,20 Cukup Baik 9 Apakah TKD yang diterima sudah sesuai dengan

penyelesaian pekerjaan 3,13 Cukup Baik

10 Apakah TKD disesuaikan dengan kemampuan kerja

pegawai 3,43 Baik

11 Apakah pemberian telah TKD mempunyai payung hukum 3,55 Baik

Rataan Total 3,44 Baik

Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa pegawai Puskesmas Sawah Besar sudah berjalan dengan baik dengan kompensasi Tidak langsung yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Persepsi pegawai terhadap unsur kompensasi tidak langsung secara keseluruhan memiliki rataan skor sebesar 3,44 dari hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat persepsi pegawai terhadap unsur kompensasi tidak langsung adalah baik atau telah sesuai dengan kondisi yang ada di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Skor tertinggi diperoleh dari pertanyaan ke lima, yaitu sebesar 3,93 Yang berarti Tunjangan Kinerja Daerah yang diterima sudah setara dengan kedisiplinan pegawai Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Pertanyaan kedua sebesar 2,63 termasuk pada skor terkecil, karena TKD belum sepenuhnya rutin selalu diterima Pegawai Negeri Sipil setiap bulan.

4.4. Persepsi Pegawai Terhadap Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial yang berlaku. Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi, diantaranya adalah tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, keadilan, waskat, sangsi hukuman, ketegasan dan hubungan kemanusiaan. Ketujuh indicator ini diperoleh melalui (Hasibuan, 2012).

Persepsi pegawai terhadap disiplin kerja yang telah dibentuk dalam pernyataan kuesioner dan nilai rataan skor. Nilai rataan skor tersebut menunjukan persepsi pegawai dikatagorikan baik atau tidak baik terhadap pernyataan dalam kuesioner dengan batasan nilai sebagai berikut: rentang nilai 1,00-1,80 menunjukan persepsi sangat tidak baik; rentang nilai 1,85-2,60 menunjukan persepsi menunjukan persepsi tidak baik; rentang nilai 2,65-3,40 menunjukan persepsi cukup baik; rentang nilai 3,45-4,20 menunjukan persepsi baik; dan rentang nilai 4,25-5,00 menunjukan persepsi sangat baik. Tabel 19. Persepsi pegawai terhadap indikator disiplin kerja

No. Pertanyaan Rataan

skor Pernyataan jawaban

1. Tujuan dan kemampuan 4,02 Baik

2. Teladan pimpinan 3,92 Baik

3. Keadilan 3,96 Baik

4. Waskat 3,35 Cukup Baik

5. Sangsi hukuman 3,60 Baik

6. Ketegasan 3,45 Baik

7. Hubungan kemanusiaan 4,20 Baik

Rataan skor 3,78 Baik

Berdasarkan Tabel 19 terlihat bahwa pegawai Puskesmas Sawah Besar sudah dikatagorikan baik dengan disiplin kerja yang diberlakukan untuk pegawai Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Persepsi pegawai terhadap indikator disiplin kerja secara keseluruhan memiliki rataan skor sebesar 3,78 dari hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat persepsi pegawai terhadap unsur disiplin kerja adalah baik atau telah sesuai dengan kondisi yang ada di

Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Skor tertinggi diperoleh dari pertanyaan ke tujuh, yaitu sebesar 4,20 Yang berarti Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama pegawai ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu lingkungan kerja. Atasan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun horizontal diantara semua pegawainya. Terciptanya human realitionshipyang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Pertanyaan kedua sebesar 3,35 termasuk pada skor terkecil, karena pengawasan masyarakat selalu menginginkan kesempurnaan tetapi tidak mau mengerti keadaan pegawai dalam pelayanan.

4.4.1 Persepsi Pegawai Terhadap Indikator Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Tujuan yang ingin dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Jika pekerjaan itu diluar kemampuannya atau jauh dibawah kemampuannya maka kesungguhan dan kedisiplinan pegawai rendah.

Nilai rataan skor tersebut menunjukan persepsi pegawai baik atau tidak baik terhadap pernyataan dalam kuesioner dengan batasan nilai sebagai berikut: rentang nilai 1,00-1,80 menunjukan persepsi sangat tidak baik; rentang nilai 1,85-2,60 menunjukan persepsi menunjukan persepsi tidak baik; rentang nilai 2,65-3,40 menunjukan persepsi cukup baik; rentang nilai 3,45-4,20 menunjukan persepsi baik; dan rentang nilai 4,25-5,00 menunjukan persepsi sangat baik. Perhitungan rataan skor dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Persepsi pegawai terhadap indikator tujuan dan kemampuan

No. Pertanyaan Rataan

Skor

Pernyataan Jawaban 1. Mempunyai ketrampilan yang sangat baik dalam

melaksanakan pekerjaan yang diberikan

4,43 Sangat Baik

2. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan

Dokumen terkait