• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

5. Apakah diperlukan suatu pelayanan yang ramah kepada pasien

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Model

Model PLS yang digunakan dalam penelitian ini adalah model reflektif. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam model reflektif dilakukan dalam tiga pengujian, yaitu convergent validity, discriminant validity dan composite reliability. Convergent validity dari pengukuran model reflektif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score dengan construct score yang dihitung dengan PLS. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin

diukur. Namun untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap cukup (Chin dalam Ghozali). Penelitian ini menggunakan ukuran reflektif 0,50 karena termasuk penelitian tahap awal.

Gambar 10. Model Pengukuran Awal

Pada gambar 10, diketahui bahwa nilai loading faktor yang berada dibawah 0,50 masih banyak maka agar dapat memenuhi nilai convergent validity, loading faktor yang berada diatas 0,50.Loadingfaktor unsur-unsur penilaian Disiplin kerja dan indikator-indikator yang dihilangkan secara berturut-turut adalah keadilan 0,287 , kemampuan 0,326 dan kemanusiaan 0,266. Setelah seluruh indikator memiliki loading faktor >0,50 maka convergent validity telah terpenuhi. Model setelah estimasi ulang dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Output Grafis Smart PLS (setelah estimasi ulang)

Tabel 27. Nilai R-Square

R Square

Disiplin Kerja

R-square sebesar 39,33% artinya besar kontribusi pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja sebesar 39,33% sedangkan sisanya 60,67% dijelaskan oleh faktor lain diluar model seperti adanya perhatian terhadap kesulitan para pegawai, adanya penghargaan pada prestasi, adanya keragaman peraturan disiplin yang berlaku untuk semua orang, adanya keteladanan pimpinan, penerapan disiplin yang bersifat mendidik, adanya keberanian pimpinan untuk menindak yang melanggar disiplin. Besar koefisien pengaruh 0,599 artinya jika kompensasi ditingkatkan akan meningkatkan disiplin kerja.

Setelah syarat convergent validity terpenuhi adalah menguji discriminant validity. Discriminant validitydari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan crossloading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran pada blok lainnya. (Ghozali, 2008). Tabel crossloading pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Tabel crossloading

Disiplin Kerja Kompensasi

Ketegasan 0 ,558800 0 ,342473 Langsung 0 ,555141 0 ,935671 Pengawasan 0 ,755372 0 ,417759 Sanksi 0 ,737617 0 ,390923 Teladan 0 ,791622 0 ,532854 Tidaklangsung 0 ,566534 0 ,938316

Berdasarkan Tabelcrossloadingterlihat bahwa korelasi konstruk Disiplin Kerja dengan indikator pengawasan, teladan dan sanksi lebih tinggi dibandingkan korelasi antara indikator tersebut dengan konstruk lainnya. Korelasi konstruk Kompensasi dengan indikator Tidak langsung lebih tinggi dibandingkan korelasi antara indikator tersebut dengan konstruk lainnya. Metode lain yang dapat digunakan untuk melihat discriminant validityadalah dengan membandingkan nilai Average Variance Extracted(AVE) setiap

konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar dibandingkan nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya, maka dapat dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik (Fornell dan Larcker dalam Ghozali). Berdasarkan tabel nilai akar AVE yang tertera pada Tabel 29.

Tabel 29. Nilai akar AVE

AV E Com posit e Re lia bilit y

Cr on ba ch s

Alph a Com m u n a lit y

Disiplin Kerja 0 ,5 13397 0,80596 8 0,6800 68 0,513397

Kompensasi 0,87 7958 0,93501 4 0,8610 08 0,877958

Dapat disimpukan bahwa nilai akar AVE dari konstruk disipin kerja, dan Kompensasi dalam model telah memenuhi discriminant validity. Karena memiliki nilai AVE lebih dari 0,5.

Uji reliabilitas konstruk dalam PLS dilakukan dengan dua kriteria, yaitu composite reliabilitydan cronbach alphadari blok indikator yang mengukur konstruk. Konstruk dinyatakan reliable jika nilai composite reliability maupun cronbach alphadiatas 0,70 dengan tingkat kesalahan 0,05. Hasil uji reliabilitas konstruk dapat dilihat pada Tabel 29 Seluruh konstruk, yaitu disiplin kerja, dan kompensasi telah memenuhi dua kriteria composite reliability dan cronbach alpha karena nilai composite reliability maupun cronbach alpha diatas 0,70. Artinya, masing-masing konstruk reflektif memiliki reliabilitas yang baik. Setelah model memenuhi asumsiconvergent validity, discriminant validity, validitas konstruk, dan reliabilitas konstruk, maka model dapat dianalisis dan diinterpretasikan.

4.5.1 Indikator-indikator yang Mencerminkan Unsur-unsur Penilaian Disiplin Kerja.

Indikator-indikator yang mencerminkan unsur-unsur penilaian Disiplin kerja yang paling berpengaruh dapat dilihat melalui nilai loading indikator yang palig besar, dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30. Nilai loading indikator

Original Sample (O) T Statistics (|O/STERR|)

ketegasan <- Disiplin Kerja 0,5588 2,168309

langsung <- Kompensasi 0,935671 11,69225

pengawasan <- Disiplin Kerja 0,755372 3,68198

sanksi <- Disiplin Kerja 0,737617 3,963756

teladan <- Disiplin Kerja 0,791622 5,307763

tidaklangsung <- Kompensasi 0,938316 10,41286

1. Ketegasan

Nilai loading sebesar 0,559 dengan t-value 2,168. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, semakin besar ketegasan yang dimiliki pegawai maka pegawai akan selalu meningkatkan disiplin kerja yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2. Pengawasan

Nilai loading sebesar 0,755 dengan t-value 3,68. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, semakin besar pengawasan yang dimiliki pegawai maka pegawai akan selalu meningkatkan disiplin kerja yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

3. Sanksi

Nilai loading sebesar 0,737617 dengan t-value 3,963756. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya,

semakin besar sanksi yang dimiliki pegawai maka pegawai akan selalu meningkatkan disiplin kerja yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

4. Teladan

Nilai loading sebesar 0,791622 dengan t-value 5,307763. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, semakin besar Teladan yang dimiliki pegawai maka pegawai akan selalu meningkatkan disiplin kerja yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

5. Langsung

Nilai loading sebesar 0,935671 dengan t-value 11,69225. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, semakin besar kompensasi langsung yang dimiliki pegawai maka pegawai akan selalu meningkatkan kompensasi secara keseluruhan. 6. Tidak Langsung

Nilai loading sebesar 0,938316 dengan t-value 10,41286. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, semakin besar kompensasi tidak langsung yang dimiliki pegawai maka pegawai akan selalu meningkatkan kompensasi secara keseluruhan.

Tabel 31. Pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja pegawai

Or igin a l Sa m ple ( O) Sa m ple M e a n ( M ) St a n da r d D e via t ion ( STD EV ) St a n da r d Er r or ( STERR) T St a t ist ics ( | O/ STERR| ) Kom pen sa si - > D isiplin Ke r j a 0,598603 0,608635 0,090119 0,090119 6,642399

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kompensasi terhadap disiplin kerja pegawai. Berdasarkan Tabel 31 diperoleh nilai koefisien pengaruh sebesar 0,598603 dengan t-hitung 6,642399 lebih besar dari t-tabel (1,96) artinya

terdapat pengaruh yang significant dan positif kompensasi terhadap disiplin kerja. Semakin besar kompensasi yang diberikan terhadap pegawai maka akan meningkatkan disiplin kerja pegawai negeri sipil.

Dokumen terkait