• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

131

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) – 1 Kelompok : Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. A. TUJUAN

Setelah melakukan praktikum, peserta didik dapat membuktikan sifat elektrolit garam dapur

B. DASAR TEORI

Di alam, kebanyakan larutan menggunakan air sebagai pelarut, sehingga wujudnya cair. Sebenarnya larutan ada juga yang berwujud gas maupun padat. Contoh larutan yang berwujud gas adalah udara bebas yang kita hirup setiap saat, yang merupakan campuran dari berbagai jenis gas, terutama gas nitrogen dan gas oksigen. Contoh larutan yang berbentuk padat adalah kuningan yang merupakan paduan dari seng dan tembaga.

Larutan adalah campuran homogen yang zat terlarut dan pelarutnya tidak dapat dibedakan lagi. Suatu larutan terdiri atas zat pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pada larutan gula, air merupakan zat pelarut sedangkan gula pasir merupakan zat terlarut.

Dalam larutan kita tidak lagi dapat membedakan partikel zat terlarut dan partikel zat pelarut. Zat pelarut merupakan komponen dengan jumlah yang lebih banyak, sedangkan zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dengan pelarut air.

132 C. ALAT DAN BAHAN

Alat : a. Gelas ukur b. Mangkuk c. Sendok d. Penggaris e. Gunting f. Baterai g. Selotip h. Lampu LED  Bahan : a. Akuades

b. Larutan garam dapur c. Alumunium foil

D. CARA KERJA

1. Susun ketiga baterai 2. Larutkan garam dapur. 3. Potong alumunium foil

4. Lipat strip alumunium foil tersebut dengan arah memanjang sebanyak empat kali

5. Letakkan baterai dengan ujung negatif di dalam mangkuk.

6. Bungkus bagian logam bola lampu dengan salah satu ujung strip foil. 7. Pegang strip foil kuat-kuat dan tekan pada ujung positif baterai.

8. Letakkan ujung strip foil yang lepas dalam air dekat baterai, tetapi tidak menempel.

E. DATA PENGAMATAN

133 F. PERTANYAAN

1. Perubahan apakah yang terjadi pada percobaan tersebut?

………... ... ... 2. Bagaimana proses terjadinya arus listrik dalam percobaan sehingga dapat

menyalakan bola lampu?

………... ... ... 3. Apakah perbedaan dan persamaan antara konduktor logam dan konduktor

larutan elektrolit?

………... ... ... 4. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik dengan

menggunakan alumunium foil?

………...

... ...

134 G. KESIMPULAN

Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah di lakukan! ……… ……… ……… ……… ……… ………...

135

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) – 2 Kelompok : Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. A. TUJUAN

1. Menguji adanya daya hantar listrik berbagai macam larutan.

2. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

3. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik

4. Menjelaskan larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar

B. DASAR TEORI

Dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan berbagai jenis benda atau materi yang bermacam-macam bentuk wujudnya. Ada yang berwujud padatan, cairan, gas, larutan, dan campuran antara padatan dan cairan. Di dalam tubuh manusia, air tidak berada dalam bentuk murni tetapi telah bercampur dengan senyawa-senyawa lain, seperti glukosa, sel darah merah, sel darah putih, dan garam-garam mineral. Jadi air merupakan zat pelarut (solvent) yang sangat baik bahkan kebanyakan reaksi kimia berlangsung dalam fase larutan.

136

Larutan memegang peranan yang sangat penting dalam segala bidang kehidupan karena kebanyakan proses-proses kimia, biologi, maupun fisika berlangsung dalam fase larutan. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua atau lebih zat. Suatu larutan tersusun atas komponen zat terlarut (solvent) yang jumlahnya banyak, dan zat terlarut (solute) yang paling banyak terdapat didalam semesta adalah air. Air memiliki sifat pelarutan yang sangat baik yang menyebabkan air mampu mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh organisme.

Jika suatu larutan terbentuk dari pelarut air dengan zat terlarut senyawa-senyawa ionik, maka larutan tersebut akan memiliki sifat dapat menghantarkan arus listrik. Untuk menguji daya hantar listrik larutan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penguji elektrolit. Larutan yang dapat menghantarkan listrik adalah larutan elektrolit. Sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik merupakan larutan nonelektrolit. Berdasarkan daya hantarnya, larutan elektrolit dibagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Menurut arhenius larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena larutan tersebut mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion- ion itulah yang menghantarkan listrik melalui larutan.

Jenis – jenis larutan berdasrkan daya hantar listrik 1. Larutan elektrolit kuat

Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan menyala terang dan timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. 2. Larutan elektrolit lemah

Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi menimbulkan gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. 3. Larutan non-elektrolit

Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion (tidak mengion) dan tidak timbul gelembung gas.

137 C. ALAT DAN BAHAN

Alat : i. Elektoda j. Gelas kimia k. Gelas ukur l. Pipet m. Botol semprot n. Baterai o. Lampu p. Kabel q. Tissue  Bahan : d. Air suling e. Air sumur/ kran f. Larutan alkohol 70% g. Larutan hidrogen klorida h. Larutan urea

i. Larutan asam cuka j. Larutan ammonia k. Larutan gula

l. Larutan garam dapur m. Larutan asam sulfat n. Kristal natrium klorida

D. HIPOTESIS

Perkirakanlah apakah reaksi dibawah ini termasuk reaksi redoks berdasarkan konsep yang sudah kalian peroleh!

Larutan Termasuk larutan elektrolit/ non elektrolit

138 Air sumur/ kran

Larutan alkohol 70% Larutan hidrogen klorida Larutan urea

Larutan asam cuka Larutan ammonia Larutan gula

Larutan garam dapur Larutan asam sulfat Kristal natrium klorida

E. CARA KERJA

1. Merangkai alat uji daya hantar listrik

2. Mengambil masing-masing larutan yang akan diuji daya hantar listriknya dan masukkan ke dalam gelas kimia yang telah diberi label larutan.

3. Menguji satu per satu larutan dengan menggunakan rangkaian alat uji daya hantar listrik dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan yang sedang diuji.

4. Mengamati gejala yang terjadi, apakah lampu menyala dan adanya gelembung gas.

5. Mencacat gejala yang terjadi.

6. Mencuci batang karbon dengan air, lalu dikeringkan dengan tissue. 7. Mengulangi langkah no 1-12 dengan larutan yang berbeda.

F. DATA PENGAMATAN

No. Larutan yang diuji Rumus zat Nyala bola lampu

Pengamatan pada elektroda

139 G. PERTANYAAN

1. Larutan apa saja yang dapat menghantarkan arus listrik?

……… ……… ……… 2. Larutan apa saja yang tidak dapat menghantarkan arus listrik?

……… ……… ………

140

3. Apa yang dimaskud dengan larutan elektrolit?

……… ……… ……… 4. Apa yang dimaksud dengan larutan non elektrolit?

……… ……… ……… 5. Larutan manakah yang tergolong larutan elektrolit kuat?

……… ……… ……… 6. Larutan manakah yang tergolong larutan elektrolit lemah?

……… ……… ……… 7. Larutan manakah yang tergolong larutan non-elektrolit?

……… ……… ……… 8. Sebutkan ciri-ciri atau gejala apa saja yang ditimbulkan dari larutan

elektrolit dan non-elektrolit!

……… ……… ……… 9. Apakah yang menyebabkan larutan memiliki sifat yang berbeda-beda

dalam menghantarkan listrik?

……… ……… ………

141

10. Apakah senyawa ion pasti menghantarkan listrik? Jelaskan!

……… ……… ……… 11. Apakah senyawa kovalen juga dapat menghantarkan listrik? Jelaskan!

……… ……… ……… H. KESIMPULAN

Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah di lakukan! ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………...

142

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) – 3 Kelompok : Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. A. TUJUAN

Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan besi berkarat.

B. PENDAHULUAN

Peristiwa perkaratan dengan dapat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari – hari. Perkaratan biasanya terjadi pada benda-benda yang mengandung logam besi, seperti pagar atau jari jari sepeda. Besi yang berkarat merupakan salah satu contoh reaksi redoks.

C. ALAT DAN BAHAN Alat : a. Gelas plastik  Bahan : a. Air suling b. Larutan cuka c. Paku d. Kapas e. Plastik transparan

143 D. CARA KERJA

1. Isi gelas 1 dengan air hingga volumenya seperempat gelas 2. Isi gelas 2 dengan kapas yang dibasahi air

3. Isi gelas 3 dengan larutan asam cuka hingga volumenya seperempat gelas 4. Isi gelas 4 dengan kapas yang dibasahi larutan cuka

5. Isi gelas 5 dengan kapas kering 6. Letakkan paku ke dalam setiap gelas

7. Tutuplah rapat-rapat gelas nomor 5 dengan plastik agar tidak terjadi sirkulasi udara

8. Simpan selama 3 hari

9. Amati kondisi paku dalam gelas setiap hari, kemudian bandingkan dengan kondisi awal paku

E. DATA PENGAMATAN

No Perlakuan Hasil pengamatan

1.

Gelas 1 dengan air hingga volumenya seperempat gelas tanpa kapas)

2. Gelas 2 dengan kapas yang dibasahi air

3.

Gelas 3 dengan larutan asam cuka hingga volumenya seperempat gelas tanpa kapas

144 4.

Gelas 4 dengan kapas yang dibasahi larutan asam cuka

5. Gelas 5 dengan kapas tanpa air (kering)

F. PERTANYAAN

1. Di antara 5 paku tersebut, paku manakah yang menunjukkan perubahan? ……… ……… ……… 2. Paku pada gelas manakah yang paling cepat berkarat?

……… ……… ……… 3. Paku pada gelas manakah yang paling lambat berkarat?

……… ……… ……… 4. Apakah yang mendukung kecepatan perubahan pada paku tersebut?

Jelaskan!

……… ……… ………

145

5. Berdasarkan hasil pengamatan, jelaskan hal-hal berikut! a. Persamaan reaksi perkaratan besi.

……… ……… ……… ……… ……… b. Alasan perkaratan besi termasuk reaksi redoks.

……… ……… ……… ……… ……… G. KESIMPULAN

Buatlah kesimpulan berdarkan tujuan praktikum dan hasil pengamatan! ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

146

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) – 4 Kelompok : Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. A. TUJUAN

Mengamati reaksi reduksi-oksidasi dan membuktikan adanya reaksi redoks.

B. PENDAHULUAN

Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks selalu terdiri dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi. Perbedaan antara kedua reaksi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

No. Reaksi Reduksi Reaksi Oksidasi 1

2 3

4

Reaksi yang melepas oksigen Reaksi yang mengikat elektron Reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi

Bertindak sebagai oksidator

Reaksi yang mengikat oksigen Reaksi yang melepas elektron

Reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi

Bertindak sebagai reduktor Untuk menentukan bilangan oksidasi unsur-unsur dalam reaksi redoks ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut. a. Atom-atom dalam unsur bebas memiliki bilangan oksidasi nol.

b. Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi H c. Atom O dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi-2.

147

d. Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif. e. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = nol. f. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion = muatan ion.

g. Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu dimiliki atom yang keelektronegatifnya lebih besar.

Beberapa pengecualian:

a. Dalam senyawa Fe2O, bilangan oksidasi 0 = +2.

b. Dalam peroksida (misalnya H2O2, Na2O2, BaO2), bilangan oksidasi 0 = -1.

c. Dalam hidrida logam (misalnya NaH, BaH2, AlH3), bilangan oksidasi H =

-1.

Penyetaraan reaksi redoks dapat diselesaikan dengan cara paling sederhana, yaitu dengan cara menebak/ menduga-duga koefesien reaksi. Cara ini hanya dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang sederhana saja.

Ada dua metode untuk menyetarakan suatu reaksi redoks, yaitu metode setengah reaksi dan metode bilangan oksidasi. Oleh karena reaksi redoks ada yang dapat berlangsung dalam suasana asam dan ada juga yang dapat berlangsung dalam suasana basa, maka pedoman untuk menyetarakannya juga berbeda.

Prinsip metode setengah reaksi/metode ion-elektron adalah jumlah elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi harus sama dengan jumlah elektron yang ditangkap pada reaksi reduksi.

C.ALAT DAN BAHAN  Alat :

b. Tabung reaksi

c. Rak tabung reaksi d. Pipet tetes

e. Gelas ukur  Bahan :

a. Logam Zn b. Logam Cu

148 c. Larutan perak nitrat (AgNO3) 0,1 M

d. Larutan asam klorida (HCl) 1 M e. Larutan tembaga sulfat (CuSO4) 0,5 M

f. Larutan seng sulfat (ZnSO4) 0,5 M

D. HIPOTESIS

Perkirakanlah apakah reaksi dibawah ini termasuk reaksi redoks berdasarkan konsep yang sudah kalian peroleh!

No Reaksi Termasuk reaksi redoks/ tidak termasuk reaksi redoks 1. Logam Cu dengan AgNO3

2. Logam Cu dengan HCl 3. Logam Cu dengan ZnSO4

4. Logam Zn dengan AgNO3

5 Logam Zn dengan HCl 6 Logam Zn dengan CuSO4

E. PROSEDUR KERJA

a. Mereaksikan antara logam Cu dengan AgNO3

1. Memasukkan logam Cu ke dalam tabung reaksi

2. Menambahkan 5 mL larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi.

3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi. b. Mereaksikan antara logam Cu dengan HCl

1. Memasukkan logam Cu ke dalam tabung reaksi

2. Menambahkan 5 mL larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi. 3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

c. Mereaksikan antara logam Cu dengan ZnSO4

1. Memasukkan logam Cu ke dalam tabung reaksi

2. Menambahkan 5 mL larutan ZnSO4 0,5 M ke dalam tabung reaksi.

149

d. Mereaksikan antara logam Zn dengan AgNO3

1. Memasukkan logam Zn ke dalam tabung reaksi

2. Menambahkan 5 mL larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi.

3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi. e. Mereaksikan antara logam Zn dengan HCl

1. Memasukkan logam Zn ke dalam tabung reaksi

2. Menambahkan 5 mL larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi. 3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

f. Mereaksikan antara logam Zn dengan CuSO4

1. Memasukkan logam Zn ke dalam tabung reaksi

2. Menambahkan 5 mL larutan CuSO4 0,5 M ke dalam tabung reaksi.

3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

F. HASIL PENGAMATAN

Percobaan Variabel yang diamati Perubahan yang terjadi

1 Logam Cu dengan AgNO3

2 Logam Cu dengan HCl

3 Logam Cu dengan ZnSO4

150 5 Logam Zn dengan HCl

6 Logam Zn dengan CuSO4

G. PERTANYAAN

1. Ciri apa sajakah yang diperlihatkan pada masing-masing reaksi tersebut? ... ... ... ... ... ... ... ... 2. Bagaimanakah persamaan reaksi yang terjadi pada setiap percobaan?

... ... ... ... ... ... ... ...

151 ... ... ... ... ... ... ... 3. Identifikasi zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor pada

masing-masing reaksi tersebut?

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

152 H. KESIMPULAN

Buatlah kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum dan hasil pengamatan! ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

153

LAMPIRAN 4. LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS

Dokumen terkait