BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) - 1
Nama Sekolah : SMA N 2 Banguntapan Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/ 2
Materi Pokok : Larutan elektrolit dan Non-elektrolit Pertemuan ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya
3.8.1 Menjelaskan terjadinya arus listrik pada larutan elektrolit
4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan
4.8.1 Melakukan praktikum untuk menguji larutan berdasarkan daya hantar listrik.
90
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode praktikum, diharapkan:
1. Peserta didik dapat merancang dan merangkai alat uji elektrolit dengan teliti.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi arus listrik pada larutan garam dapur dengan tepat dan teliti
D. Materi Pembelajaran Larutan
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang sering dipakai dalam melarutkan zat terlarut adalah air.
Zat terlarut memiliki dua sifat berdasarkan perilakunya apabila arus listrik dialirkan. Sifat pertama, zat terlarut dapat menghantarkan arus listrik, sehingga larutan yang terbentuk mengalami perubahan kimia dan mampu menghantarkan arus listrik. Larutan tersebut dinamakan larutan elektrolit. Sifat kedua, zat yang apabila dilarutkan ke dalam air tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak ada perubahan kimia, sehingga larutan yang terbentuk dinamakan larutan nonelektrolit.
Semua larutan anorganik, baik asam, basa, maupun garam memiliki sifat mampu menghantarkan arus listrik. Sedangkan semua larutan yang berasal dari zat organik seperti gula tebu, manosa, glukosa, gliserin, etanol, dan urea, tidak mampu menghantarkan arus listrik.
Daya Hantar Larutan
Air yang murni tidak akan menghantarkan listrik. Tetapi jika zat yang bersifat asam, basa, maupun garam telah dilarutkan di dalamnya, larutan yang dihasilkan akan mampu menghantarkan arus listrik.
Secara sederhana, kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik dapat diuji dengan alat uji elektrolit. Alat uji elektrolit tersebut terdiri atas sebuah bejana yang dihubungkan dengan dua buah elektrode. Elektrode-elektrode tersebut dihubungkan pada saklar dan lampu. Jika larutan elektrolit dimasukkan ke dalam bejana tersebut, lampu akan
91
menyala. Sedangkan jika larutan nonelektrolit yang dimasukkan, lampu tidak akan menyala. Arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh migrasi partikel-partikel bermuatan.
Selain ditandai dengan menyalanya lampu, pada larutan elektrolit juga terdapat perubahan-perubahan kimia yang dapat diamati. Salah satu perubahan tersebut berupa timbulnya gelembung-gelembung gas, perubahan warna larutan, atau bahkan terbentuk endapan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Metode : Praktikum, Diskusi
F. Media Pembelajaran - Whiteboard - Spidol - Penghapus - Laptop - LCD - LKPD G. Sumber Belajar
1. Salirawati, D., dkk. 2007. Belajar Kimia Secara Menarik Untuk SMA/ MA Kelas X. Gramedia Widiasarana Indonesia.
2. Tim Kreatif Kimia. 2009. Kimia SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.
92 H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu Pendahuluan
10 menit - Menjawab salam kemudian
berdoa bersama-sama
- Mengacungkan tangan saat namanya dipanggil sebagai tanda kehadiran
- Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa serta mengecek kehadiran peserta didik
- Menyimak apa yang disampaikan oleh guru
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta kegiatan yang akan dilakukan
- Merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru
- Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan
“Beberapa waktu yang lalu, sebuah lembaga penelitian di Yogyakarta menyatakan bahwa
93
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu dua liter air laut yang dialirkan
ke rangkaian grafit dan zink, mampu menghasilkan tegangan 1,6 volt. Hasil ini telah dibuktikan melalui eksperimen. Mengapa air laut mampu menyalakan lampu? Bagaimana mekanismenya? Apakah semua jenis larutan dapat menyalakan lampu?”
Kegiatan inti
70 menit - Membentuk kelompok yang
terdiri dari 4
- Meminta peserta didik membentuk kelompok menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta didik
Somatis
- Mencermati dan membaca lembar kerja praktikum yang
- Membagikan lembar kerja praktikum kepada peserta
94
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu diberikan dan mempelajari cara
kerja praktikum yang akan dilakukan
dididk
- Menanyakan mengenai cara kerja yang belum dipahami
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang cara kerja yang belum dipahami
Auditori
- Melakukan praktikum dengan merangkai alat uji daya hantar listrik, membuat larutan seperti larutan gula, larutan garam, dll sesuai dengan lembar kerja praktikum.
- Mengamati perubahan yang terjadi
- Mendampingi peserta didik, membimbing, mengamati, mengawasi, mengarahkahkan dan melakukan penilaian terhadap peserta didik
Somatis, Auditori, Visual
- Peserta menuliskan data hasil percobaan yang dilakukan
- Guru meminta masing-masing peserta didik untuk menjawab
Visual, Intelektual
95
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu - Menjawab pertanyaan dalam
LKPD secara berkelompok - Membaca literatur dari berbagai
sumber terkait percobaan
pertanyaan yang ada di lembar kerja praktikum
- Menyampaikan hasil percobaan dan hasil diskusi jawaban pertanyaan LKPD didepan kelas - Menyampaikan tanggapan
presentasi
- Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
Auditori, Somatis
Kegiatan penutup
10 menit - Peserta didik menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
- Peserta didik mendengarkan penguatan konsep dengan seksama
- Guru memberikan penguatan konsep kepada peserta didik
96
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu - Peserta didik mengumpulkan
LKS
- Guru menugaskan peserta didik untuk mengumpulkan LKS dan memberitahukan materi pertemuan berikutnya
- Peserta didik mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru
- Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
- Peserta didik menjawab salam dari guru
- Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
97 I. Penilaian
1. Aspek kognitif
Jenis : Portofolio Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk instrumen : Lembar Kerja Peserta Didik 2. Aspek psikomotorik
Jenis : Non – tes Teknik penilaian : Observasi
Bentuk instrumen : Lembar Observasi
Bantul, 2017 Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) - 2
Nama Sekolah : SMA N 2 Banguntapan Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/ 2
Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Sub Materi : Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Pertemuan ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya
3.8.1 Menjelaskan sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit
4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan
4.8.2 Melakukan eksperimen untuk menguji larutan berdasarkan daya hantar listrik.
99 C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode praktikum, diharapkan:
1. Peserta didik dapat merancang dan merangkai alat uji elektrolit dengan teliti.
2. Peserta didik dapat menguji daya hantar listrik larutan dengan tepat. 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan
nonelektrolit melalui data hasil percobaan dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menyebutkan contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan data hasil eksperimen.
5. Peserta didik dapat membedakan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dengan tepat berdasarkan data hasil eksperimen.
6. Peserta didik dapat mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya dengan tepat. 7. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik dengan tepat.
8. Mendiskripsikan larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
D. Materi Pembelajaran
Kekuatan Daya Hantar Larutan
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh partikel-partikel bermuatan. Untuk menjelaskan fakta tersebut, Svante August Arrhenius (1884) mengemukakan teorinya tentang dissosiasi atau ionisasi elektrolit.
Teori ini menyebutkan bahwa zat elektrolit apabila dilarutkan dalam air, akan berdissosiasi menjadi atom-atom atau gugus atom yang bermuatan. Atom-atom atau gugus atom bermuatan tersebut merupakan ion-ion yang menghantarkan arus dalam elektrolit secara migrasi. Ion-ion tersebut bermuatan positif (kation) dan bermuatan negatif (anion) serta bergerak menuju elektrode yang muatannya berlawanan.
100
Reaksi ionisasi atau dissosiasi elektrolit tersebut merupakan reaksi bolak-balik (reversible). Ionisasi elektrolit dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi:
CaCl2 (aq) ↔ � +(aq)+ − (aq)
Na2SO4 (aq) ↔ �+(aq)+ � − (aq)
Oleh karena larutan harus bersifat netral, besarnya jumlah total muatan-muatan positif harus sama dengan muatan negatif dalam suatu larutan. Jumlah muatan yang dibawa oleh sebuah ion besarnya sama dengan valensi ion tersebut.
Larutan elektrolit adalah yang dapat menghantarkan arus listrik. Ini erat kaitannya dengan ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit (baik positif maupun negatif). Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.
Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang memiliki daya hantar listrik besar. Larutan elektrolit kuat terionisasi sempurna di dalam air. Jika diuji dalam penguji elektrolit sederhana, lampu akan menyala terang. Contoh larutan elektrolit kuat antara lain larutan NaCl, KOH, H2SO4,
101
b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang memiliki daya hantar kecil karena tidak semua zat terionisasi, atau hanya mengalami ionisasi sebagian. Jika diuji dengan penguji elektrolit sederhana, lampu akan menyala redup. Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan cuka dan amonia.
Yang tergolong elektrolit lemah adalah : a. Asam – asam lemah
b. Basa – basa lemah
c. Garam – garam yang sukar larut
Larutan nonelektrolit tidak akan terionisasi dalam larutan. Proses ionisasi dipengaruhi oleh konsentrasi. Untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit, dapat menggunakan derajat dissosiasi ∝ . Derajat dissosiasi adalah fraksi molekul yang benar-benar terdissosiasi. Atau dapat juga merupakan perbandingan mol zat terionisasi dengan mol zat mula-mula. Derajat dissosiasi dapat dinyatakan dengan rumus:
∝ = �� � � � �
�� � − �
Nilai dapat berubah-ubah, antara 0 dan 1, dengan ketentuan sebagai berikut:
∝ = 1, larutan terdissosiasi sempurna = elektrolit kuat ∝ 0 < < 1, larutan terdissosiasi sebagian = elektrolit lemah ∝ = 0, larutan tidak terdissosiasi = nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan Ikatan Kimia
Kemampuan untuk menghantarkan arus listrik tidak hanya dimiliki oleh senyawa ionik. Beberapa senyawa kovalen juga mampu menghantarkan listrik. Meski demikian, senyawa kovalen dan ionik memiliki beberapa perbedaan dalam menghantarkan arus listrik.
a. Senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara ionik. Ikatan ionik adalah ikatan yang dihasilkan dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Satu atom
102
memberikan satu atau lebih dari elektron terluarnya. Atom yang kehilangan elektron menjadi ion positif (kation) dan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Dalam larutan, senyawa ionik akan terurai sempurna menjadi ion-ionnya yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik.
Contoh:
NaCl (aq) ↔ �+(aq)+ − (aq) KOH (aq) ↔�+(aq)+ �− (aq) b. Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara kovalen. Ikatan kovalen terjadi akibat penggunaan bersama-sama pasangan elektron oleh dua atom. Senyawa kovalen nonpolar timbul karena perbedaan elektronegativitas antaratom yang sangat kecil, bahkan hampir sama. Sementara itu, senyawa kovalen polar timbul karena perbedaan elektronegativitas yang cukup besar antara dua atom. Hal tersebut menyebabkan salah satu atom lebih positif dan yang lain lebih negatif. Larutan senyawa kovalen polar mampu menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal tersebut terjadi karena senyawa kovalen polar dalam air akan terdissosiasi menjadi ion-ionnya.
Contoh:
HCl (aq) ↔�+(aq)+ − (aq) H2SO4 (aq) ↔�+(aq)+ � − (aq)
Beberapa senyawa kovalen polar tidak terdissosiasi sempurna dalam pelarut air sehingga memiliki kemampuan daya hantar listrik yang rendah. Hal ini karena dalam pelarut air, hanya sedikit dari zat tersebut yang terdissosiasi membentuk ion.
Contoh:
103 E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Metode : Praktikum, Diskusi
F. Media Pembelajaran - Whiteboard - Spidol - Penghapus - Laptop - LCD
- Alat uji daya hantar listrik - LKPD
G. Sumber Belajar
1. Salirawati, D., dkk. 2007. Belajar Kimia Secara Menarik Untuk SMA/ MA Kelas X. Gramedia Widiasarana Indonesia.
2. Tim Kreatif Kimia. 2009. Kimia SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.
104 H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu Pendahuluan
11 menit - Menjawab salam kemudian
berdoa bersama-sama
- Mengacungkan tangan saat namanya dipanggil sebagai tanda kehadiran
- Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa serta mengecek kehadiran peserta didik
- Menyimak apa yang disampaikan oleh guru
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta kegiatan yang akan dilakukan
- Merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru
- Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan
“Pernahkah kalian melihat orang mencari ikan dengan cara menyetrum? Apa yang
105
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu terjadi setelah beberapa saat
ujung alat yang telah dialiri listrik itu dicelupkan ke dalam air sungai? Ternyata, ikan-ikan yang berada disekitar alat itu terkena aliran listrik kemudian mati. Apakah air dapat menghantarkan listrik?”
Kegiatan inti
70 menit - Membentuk kelompok yang
terdiri dari 4
- Meminta peserta didik membentuk kelompok menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta didik
Somatis
- Mencermati dan membaca lembar kerja praktikum yang diberikan dan mempelajari cara kerja praktikum yang akan
- Membagikan lembar kerja praktikum kepada peserta dididk
106
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu dilakukan
- Menanyakan mengenai cara kerja yang belum dipahami
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang cara kerja yang belum dipahami
Auditori
- Melakukan praktikum dengan merangkai alat uji daya hantar listrik, membuat larutan seperti larutan gula, larutan garam, dll sesuai dengan lembar kerja praktikum.
- Mengamati perubahan yang terjadi
- Mendampingi peserta didik, membimbing, mengamati, mengawasi, mengarahkahkan dan melakukan penilaian terhadap peserta didik
Somatis, Auditori, Visual
- Peserta menuliskan data hasil percobaan yang dilakukan - Menjawab pertanyaan dalam
LKPD secara berkelompok
- Guru meminta masing-masing peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang ada di lembar kerja praktikum
Visual, Intelektual
107
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu - Membaca literatur dari berbagai
sumber terkait percobaan
- Menyampaikan hasil percobaan dan hasil diskusi jawaban pertanyaan LKPD didepan kelas - Menyampaikan tanggapan
presentasi
- Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
Auditori, Somatis
Kegiatan penutup
10 menit - Peserta didik menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
- Peserta didik mendengarkan penguatan konsep dengan seksama
- Guru memberikan penguatan konsep kepada peserta didik
- Peserta didik mengumpulkan LKS
- Guru menugaskan peserta didik untuk mengumpulkan LKS dan
108
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu memberitahukan materi
pertemuan berikutnya - Peserta didik mendengarkan
apa yang disampaikan oleh guru
- Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
- Peserta didik menjawab salam dari guru
- Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
109 I. Penilaian
1. Aspek kognitif
Jenis : Portofolio Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk instrumen : Lembar Kerja Peserta Didik 2. Aspek psikomotorik
Jenis : Non – tes Teknik penilaian : Observasi
Bentuk instrumen : Lembar Observasi
Bantul, 2017 Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
110
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) - 3
Nama Sekolah : SMA N 2 Banguntapan Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/ 2
Materi Pokok : Reaksi Redoks Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi serta penamaan senyawa
4.9 Membedakan reaksi yang melibatkan dan tidak melibatkan perubahan bilangan oksidasi melalui percobaan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkaratan pada besi. 2. Mengidentifikasi reaksi oksidasi dan reduksi dari perubahan warna.
111
3. Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
4. Menentukan reaksi reduksi dan oksidasi.
D. Materi Pembelajaran
Reaksi kimia tidak pernah lepas dari berbagai fenomena alam yang ada di sekitar kita. Sebagai contoh, keberadaan oksigen dalam udara sesungguhnya merupakan lingkaran proses kimia yang dilakukan oleh tumbuhan dan manusia dengan bantuan matahari. Tumbuhan memanfaatkan CO2 yang dibuang manusia untuk proses fotosintesis dengan bantuan sinar
matahari. Proses fotosintesis tersebut menghasilkan O2 yang dihirup oleh
manusia. Manusia mengeluarkan CO2 dan dimanfaatkan oleh tumbuhan,
begitu seterusnya membentuk sebuah siklus.
Selain yang bersifat alamiah, reaksi oksidasi dan reduksi juga terjadi dalam berbagai industri yang menghasilkan bahan-bahan yang dimanfaatkan manusia. Industri pelapisan logam adalah salah satu contoh industri yang memanfaatkan prinsip reaksi redoks. Reaksi redoks banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-sehari, maupun dalam industri. Beberapa contoh lainnya yaitu perkaratan logam, reaksi pembakaran.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Metode : Praktikum, Diskusi
112 F. Media Pembelajaran - Whiteboard - Spidol - Penghapus - Laptop - LCD G. Sumber Belajar
1. Salirawati, D., dkk. 2007. Belajar Kimia Secara Menarik Untuk SMA/ MA Kelas X. Gramedia Widiasarana Indonesia.
2. Tim Kreatif Kimia. 2009. Kimia SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara.
113 H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu Pendahuluan
12 menit - Menjawab salam kemudian
berdoa bersama-sama
- Mengacungkan tangan saat namanya dipanggil sebagai tanda kehadiran
- Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa serta mengecek kehadiran peserta didik
- Menyimak apa yang disampaikan oleh guru
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta kegiatan yang akan dilakukan
- Merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru
- Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan
“Jika sepotong besi diletakkan diudara terbuka, ternyata lama- kelamaan logam besi tersebut
114
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu berkarat. Mengapa logam besi
tersebut dapat berkarat dan reaksi apa yang terjadi pada logam besi tersebut?”
Kegiatan inti
70 menit - Membentuk kelompok yang
terdiri dari 4
- Meminta peserta didik membentuk kelompok menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta didik
Somatis
- Mencermati dan membaca lembar kerja praktikum yang diberikan dan mempelajari cara kerja praktikum yang akan dilakukan
- Membagikan lembar kerja praktikum kepada peserta dididk
115
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu - Menanyakan mengenai cara
kerja yang belum dipahami
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang cara kerja yang belum dipahami
Auditori
- Melakukan praktikum dengan untuk mengamati faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besi berkarat sesuai dengan lembar kerja praktikum..
- Mengamati perubahan yang terjadi
- Mendampingi peserta didik, membimbing, mengamati, mengawasi, mengarahkahkan dan melakukan penilaian terhadap peserta didik
Somatis, Auditori, Visual
- Peserta menuliskan data hasil percobaan yang dilakukan - Menjawab pertanyaan dalam
LKPD secara berkelompok - Membaca literatur dari berbagai
sumber terkait percobaan
- Guru meminta masing-masing peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang ada di lembar kerja praktikum
Visual, Intelektual
116
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu - Menyampaikan hasil percobaan
dan hasil diskusi jawaban pertanyaan LKPD didepan kelas - Menyampaikan tanggapan
presentasi
- Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
Auditori, Somatis
Kegiatan penutup
10 menit - Peserta didik menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
- Peserta didik mendengarkan penguatan konsep dengan seksama
- Guru memberikan penguatan konsep kepada peserta didik
- Peserta didik mengumpulkan LKS
- Guru menugaskan peserta didik untuk mengumpulkan LKS dan memberitahukan materi pertemuan berikutnya
117
Kegiatan Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Ciri SAVI Alokasi waktu