• Tidak ada hasil yang ditemukan

185. LEMBAR KERJA 4

Dalam dokumen rpp tphp 2016-2017 (Halaman 31-35)

186. A. Waktu dan Tempat Kegiatan

187. Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1 hari

188. B. Petunjuk penulisan laporan

189. Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur. Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Nama anggota kelompok 2. Judul kegiatan praktikum

3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)

4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan) 5. Hasil kegiatan dan pembahasan

6. Kesimpulan 7. Daftar pustaka

190. LEMBAR HASIL PENGAMATAN 191. Nama Siswa/ Kelompok :

192. N 193. Jen is Mikroba 194. Mor fologi 195. Keteran gan 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. C. Kriteria Penilaian

204. Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta kelengkapan laporan.

205.

206. EVALUASI

207. A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)

208. Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.

209. B. Aspek Afektif (Sikap)

210. Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme secara cermat dan hati-hati

211. C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)

212. Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba

213.

214. TUGAS

216. Tugas non terstruktur/tugas mandiri 217.

218. PENILAIAN

219. Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.

220. Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan. 221. Contoh Instrumen :

222. EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)

223. JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !

224. SOAL

1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba 2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya

3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi

4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar 5. Apakah yang dimaksud dengan Media

6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar

7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan 8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif

9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) 10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba

11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi

12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan 13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar

14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan penghitungan?

15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial 16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba

17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba

18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop 19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung 20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

21.

1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.

2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.

3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari, tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.

4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan kebakaran.

5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba. 6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.

7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau meningkatkan jumlah populasi bakteri

8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri selain bakteri yang dianalisa.

9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3 seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara statistik.

10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.

12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap. Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah tercemar.

13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna terlebih dahulu.

15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif. Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.

16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma, batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat (tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua zat pewarna.

17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan lama proses inkubasi.

18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting

chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.

Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.

19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit

dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya. c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi sel pada saat dihitung.

20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.

225.

226. Kudus, Juli 2016 227. Mengetahui

228. Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel 229.

230. 231. 232.

233. Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul

Maesyaroh, S.Pd 234. 235. 236. 237. 238. 239. 240. 241. 242. 243. 244. 245. 246. 247. 248. 249. 250.

251. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Dalam dokumen rpp tphp 2016-2017 (Halaman 31-35)

Dokumen terkait