• Tidak ada hasil yang ditemukan

rpp tphp 2016-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "rpp tphp 2016-2017"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

NAMA SEKOLAH : SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

MATA PELAJARAN : Dasar Kompetensi Kejuruan

KELAS/SEMESTER : X /1

STANDAR KOMPETENSI : Mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme

KODE KOMPETENSI : DKK 4

ALOKASI WAKTU : 3 X 45 menit

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARANMATERI PEMBELAJARANKEGIATAN

PENILAIAN KARAKTER ALOKASI

WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI 1. Menyiapkan biakan mikroorganisme  Bahan baku atau media fermentasi serta biakan (inokulum) ditetapkan dan memenuhi persyaratan operasi  Pembersihan dan persyaratan kondisi peralatan dikenali dan ditetapkan pada kondisi aseptis

Teknik penyiapan biakan mikroorganisme Teknik aseptis peralatan

inokulasi

Cara penyiapan biakan biakan mikroorganisme

 Menjelaskan teknik penyiapan biakan mikroorganisme  Mendemonstrasikan

teknik aseptis peralatan inokulasi  Mendemonstrasikan cara melakukan penyiapan biakan mikroorganisme Tes Tertulis Pengamatan Praktik Religius Kreatif Peduli Lingkungan Tanggung Jawab 2 1  Buku modul  Biakan murni

(2)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN KARAKTER ALOKASI

WAKTU BELAJARSUMBER

TM PS PI 2. Menyiapkan media pertumbuhan mikroorganisme Media pertumbuhan mikroorganis me disiapkan Media pertumbuhan sesuai dengan mikroorganis me yang dikembangk an  Teknik aseptis penyiapan media pertumbuhan mikroorganisme

 Menjelaskan teknik aseptis penyiapan media pertumbuhan mikroorganisme  Mendemonstrasikan cara penyiapan media pertumbuhan mikroorganisme Tes Tertulis Pengamatan Praktik 2 2  Buku modul  Media tumbuh 3. Mengukur pertumbuhan mikroorganisme  Pertumbuha n mikroorganis me dapat diukur dan diketahui  Cara mengukur pertumbuhan mikroorganisme/bakteri  Menjelaskan cara mengukur pertumbuhan mikroorganisme/bakteri  Mendemonstrasi

kan cara mengukur pertumbuhan mikroorganisme Tes Tertulis Pengamatan Praktik 2 2  Buku modul  Alat peraga 4. Mengamati struktur mikroorganisme  Struktur mikroorganis me dapat diamati  Struktur mikroorganis me dapat digambar  Cara pengecatan mikroorganisme  Cara mengamati struktur mikroorganisme  Menjelaskan cara pengecatan mikroorganisme  Menjelaskan

cara mengamati struktur mikroorganisme dengan mikroskop

 Mendemonstrasi

kan cara mengamati struktur mikroorganisme

Tes Tertulis Pengamatan Praktik

(3)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN KARAKTER ALOKASI

WAKTU BELAJARSUMBER

TM PS PI 5. Menghitung jumlah mikroorganisme  Cara pengecatan bakteri dapat dipahami  Jumlah mikroorganis me dapat dihitung  Penghitungan mikroorganisme secara langsung  Penghitungan mikroorganisme secara tidak langsung  Menjelaskan cara penghitungan mikroorganisme secara langsung  Menjelaskan cara penghitungan mikroorganisme secara tidak langsung  Mendemonstrasi

kan cara menghitung jumlah mikroorganisme Tes Tertulis Pengamatan Praktik 2 1  Buku modul 

(4)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

NAMA SEKOLAH : SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan

KELAS/SEMESTER : XI /3

STANDAR KOMPETENSI : Mengendalikan mutu dalam proses pengolahan

KODE KOMPETENSI : KK 9

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN KARAKTEK PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI 09.1. Menjelaskan kriteria mutu produk yang dihasilkan  Pengertian mutu produk hasil pertanian dijelaskan  Keragaman mutu

dan batas mutu dijelaskan  Kelas mutu (grade) dijelaskan  Peranan kelas mutu dijelaskan  Dasar pertimbangan kelas mutu dijelaskan  SNI makanan dan minuman  SNI BHP dan olahannya  Kriteria mutu produk hasil pertanian

 Menjelaskan pengertian mutu produk hasil pertanian

 Menjelaskan keragaman mutu dan batas mutu

 Menjelaskan kelas mutu (grade)  Menjelaskan peranan kelas mutu  Menjelaskan dasar pertimbangan kelas

mutu

 Komukatif

 Rasa ingin tahu

 Mandiri  Kreaktif  Kerja keras  Tertulis  Lisan  Praktik Pelaporan 4 1 -  Buku dasar-dasar pengawasan dan standarisasi mutu pangan  Bahan hasil pertanian (sayuran dan buah-buahan) 09.2. Memeriksa mutu produk pada setiap tahapan proses  Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemeriksaan mutu produk dijelaskan  Kerusakan- Pemeriksaan mutu produk  Teknik sampling/penarika n contoh  Teknik pengujian mutu secara : fisis, organileptik,

 Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemeriksaan mutu produk

 Mempelajari kerusakan-kerusakan yang terjadi dalam pemeriksaan mutu produk  Mempelajair teknik pengujian mutu secar ;

fisik.organoleptik, kimia, fisiko-kimia  Menyiapkan peralatan yang diperlukan

 Komukatif

 Rasa ingin tahu

 Mandiri  Kreaktif  Kerja keras  Tes Tertulis  Tes Lisan  Demonstras i/praktik  Laporan 4 1  Buku dasar-dasar pengawasan dan standarisasi mutu pangan  Bahan hasil pertanian

(5)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR

MATERI

PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KARAKTEK PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI kerusakan yang terjadi dalam pemeriksaan mutu produk dipelajari  Persiapan peralatan yang diperlukan dalam pemeriksaan mutu produk dilakukan  Contoh pada setiap tahap ditarik untuk diperiksa dan dijelaskan  Pemeriksaan mutu produk pada setiap tahapan proses dilakukan kimia, fisikom

kimia  dalam pemeriksaan mutu produk Memeriksa dan menjelaskan cara penarikan contoh

 Melakukan pemeriksaan mutu produk pada setiap tahapan proses

(sayuran dan buah-buahan) 9.3 Mengendalikan proses agar menghasilkan produk yang bermutu  Proses pemeriksaan mutu produk dipantau  Data pemeriksaan mutu produk dicatat  Bahan /produk yang tidak memenuhi kriteria mutu  Pengendalian proses pemeriksaan mutu produk

 Memantau proses pemeriksaan mutu produk pada setiap tahapan proses  Pencatatan data pemeriksaan mutu produk  Memisahkan bahan produk yang tidak

memenuhi kriteria mutu ditempat yang ditentukan sesuai prosedur

 Mengevaluasi dan menganalisis mutu produk yang menyimpang

 Menentukan frekuensi pemeriksaan mutu produk

 Membuat laporan harian pemeriksaan mutu produk

 Komukatif

 Rasa ingin tahu

 Mandiri  Kreaktif  Kerja keras  Tertulis  Lisan  Praktik Pelaporan 7  Buku dasar-dasar pengawasan dan standarisasi mutu pangan  Bahan hasil pertanian (sayuran dan buah-buahan)  Wadah

(6)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR

MATERI

PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KARAKTEK PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI ditempat yang ditentukan sesuai prosedur dipisahkan  Mutu produk yang menyimpang di evaluasi dan dianalisis  Frekuensi pemeriksaan mutu produk ditentukan  Laporan harian pemeriksaan mutu produk dibuat

(7)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

NAMA SEKOLAH : SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan

KELAS/SEMESTER : XII /1

STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan teknik perlakuan kimia/enzymatis dalam pengolahan

KODE KOMPETENSI : KK 15

ALOKASI WAKTU : 4 X 45 menit

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARANMATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR TM PS PI 1. Menerapkan proses sulfitasi  Proses sulfitasi dapat dipahami  Proses sulfitasi dimulai dan dijalankan sesuai dengan prosedur tempat kerja  Peralatan dipantau untuk mengenali variasi pada waktu operasi berjalan  Penyimpangan produk/ keluaran dikenali, diperbaiki dan/atau dilaporkan untuk menjaga proses pada spesifikasi yang ditetapkan  Tempat kerja memenuhi standar  Menguraikan langkah-langkah memulai proses sulfitasi, pengidentifikasian peralatan, pemantauan proses hingga perawatan tempat kerja

 Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab, cekatan, inovatif dan kreatif

 Menjelaskan prosedur pemantauan proses sulfitasi

 Spesifikasi persyaratan proses sulfitasi  Spesifikasi dan penyimpangan proses

sulfitasi

 Persyaratan dan cara perawatan tempat kerja

 Menyiapkan prosedur pemantauan proses sulfitasi

 Melakukan proses sulfitasi sesuai prosedur yang ditetapkan

 Memantau dan mengenalikan proses sulfitasi pada kondisi yang diinginkan

Tes Lisan Tes Tertulis Wawancara Praktik Laporan 1 1 Buku modul Alat peraga Contoh bahan

(8)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARANMATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR

TM PS PI

perawatan, dicatat dan dijaga sejalan dengan persyaratan pencatatan tempat kerja

(9)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARANMATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR TM PS PI 2. Menerapkan proses karbonatasi  Proses karbonatasi dapat dipahami  Proses karbonatasi dimulai dan dijalankan sesuai dengan prosedur tempat kerja

 Peralatan

dipantau untuk mengenali variasi pada waktu operasi berjalan  Penyimpangan produk/ keluaran dikenali, diperbaiki dan/atau dilaporkan untuk menjaga proses pada spesifikasi yang ditetapkan  Tempat kerja memenuhi standar perawatan, dicatat dan dijaga sejalan dengan persyaratan pencatatan tempat kerja  Menguraikan langkah-langkah memulai proses karbonatasi, pengidentifikasian peralatan, pemantauan proses hingga perawatan tempat kerja

 Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab, cekatan, inovatif dan kreatif

 Menjelaskan prosedur pemantauan proses karbonatasi

 Spesifikasi persyaratan proses karbonatasi  Spesifikasi dan penyimpangan proses

karbonatasi

 Persyaratan dan cara perawatan tempat kerja

 Menyiapkan prosedur pemantauan proses karbonatasi

 Melakukan proses sulfitasi sesuai prosedur yang ditetapkan

 Memantau dan mengenalikan proses karbonatasi pada kondisi yang diinginkan

Tes Lisan Tes Tertulis Wawancara Praktik Laporan 1 2 1 Buku modul Alat peraga Contoh bahan

(10)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARANMATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR TM PS PI 3. Menerapkan proses netralisasi  Proses netralisasi dapat dipahami  Proses netralisasi dimulai dan dijalankan sesuai dengan prosedur tempat kerja

 Peralatan

dipantau untuk mengenali variasi pada waktu operasi berjalan  Penyimpangan produk/ keluaran dikenali, diperbaiki dan/atau dilaporkan untuk menjaga proses pada spesifikasi yang ditetapkan  Tempat kerja memenuhi standar perawatan, dicatat dan dijaga sejalan dengan persyaratan pencatatan tempat kerja  Menguraikan langkah-langkah memulai proses netralisasi, pengidentifikasian peralatan, pemantauan proses hingga perawatan tempat kerja

 Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab, cekatan, inovatif dan kreatif

 Menjelaskan prosedur pemantauan proses netralisasi

 Spesifikasi persyaratan proses netralisasi  Spesifikasi dan penyimpangan proses

netralisasi

 Persyaratan dan cara perawatan tempat kerja

 Menyiapkan prosedur pemantauan proses netralisasi

 Melakukan proses netralisasi sesuai prosedur yang ditetapkan

 Memantau dan mengenalikan proses netralisasi pada kondisi yang diinginkan

Tes Lisan Tes Tertulis Wawancara Praktik Laporan 1 2 Buku modul Alat peraga Contoh bahan

(11)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARANMATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR TM PS PI 4. Menerapkan proses hidrolisis  Proses hidrolisis dapat dipahami  Proses hidrolisis dimulai dan dijalankan sesuai dengan prosedur tempat kerja

 Peralatan

dipantau untuk mengenali variasi pada waktu operasi berjalan  Penyimpangan produk/ keluaran dikenali, diperbaiki dan/atau dilaporkan untuk menjaga proses pada spesifikasi yang ditetapkan  Tempat kerja memenuhi standar perawatan, dicatat dan dijaga sejalan dengan persyaratan pencatatan tempat kerja  Menguraikan langkah-langkah memulai proses hidrolisis, pengidentifikasian peralatan, pemantauan proses hingga perawatan tempat kerja

 Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab, cekatan, inovatif dan kreatif

 Menjelaskan prosedur pemantauan proses hidrolisis

 Spesifikasi persyaratan proses hidrolisis  Spesifikasi dan penyimpangan proses

hidrolisis

 Persyaratan dan cara perawatan tempat kerja

 Menyiapkan prosedur pemantauan proses hidrolisis

 Melakukan proses hidrolisis sesuai prosedur yang ditetapkan

 Memantau dan mengenalikan proses hidrolisis pada kondisi yang diinginkan

Tes Lisan Tes Tertulis Wawancara Praktik Laporan 1 2 Buku modul Alat peraga Contoh bahan

(12)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARANMATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR TM PS PI 5. Menerapkan proses pemurnian (refining)  Proses pemurnian (refining)dapat dipahami  Proses pemurnian (refining) dimulai dan dijalankan sesuai dengan prosedur tempat kerja  Peralatan dipantau untuk mengenali variasi pada waktu operasi berjalan  Penyimpangan produk/ keluaran dikenali, diperbaiki dan/atau dilaporkan untuk menjaga proses pada spesifikasi yang ditetapkan  Tempat kerja memenuhi standar perawatan, dicatat dan dijaga sejalan dengan persyaratan pencatatan tempat kerja  Menguraikan langkah-langkah memulai proses pemurnian (refining), pengidentifikasian peralatan, pemantauan proses hingga perawatan tempat kerja

 Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab, cekatan, inovatif dan kreatif

 Menjelaskan prosedur pemantauan proses pemurnian (refining) pemurnian (refining)  Spesifikasi persyaratan proses pemurnian

(refining)

 Spesifikasi dan penyimpangan proses pemurnian (refining)

 Persyaratan dan cara perawatan tempat kerja

 Menyiapkan prosedur pemantauan proses pemurnian (refining)

 Melakukan proses netralisasi sesuai prosedur yang ditetapkan

 Memantau dan mengenalikan proses pemurnian (refining) pada kondisi yang diinginkan Tes Lisan Tes Tertulis Wawancara Praktik Laporan 1 1 Buku modul Alat peraga Contoh bahan

(13)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARANMATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR TM PS PI 6. Menerapkan proses koagulasi  Proses koagulasi dapat dipahami  Proses koagulasi dimulai dan dijalankan sesuai dengan prosedur tempat kerja

 Peralatan

dipantau untuk mengenali variasi pada waktu operasi berjalan  Penyimpangan produk/ keluaran dikenali, diperbaiki dan/atau dilaporkan untuk menjaga proses pada spesifikasi yang ditetapkan  Tempat kerja memenuhi standar perawatan, dicatat dan dijaga sejalan dengan persyaratan pencatatan tempat kerja  Menguraikan langkah-langkah memulai proses koagulasi, pengidentifikasian peralatan, pemantauan proses hingga perawatan tempat kerja

 Rajin, ulet, tekun, bertanggungjawab, cekatan, inovatif dan kreatif

 Menjelaskan prosedur pemantauan proses koagulasi

 Spesifikasi persyaratan proses koagulasi  Spesifikasi dan penyimpangan proses

koagulasi

 Persyaratan dan cara perawatan tempat kerja

 Menyiapkan prosedur pemantauan proses koagulasi

 Melakukan proses koagulasi sesuai prosedur yang ditetapkan

 Memantau dan mengenalikan proses koagulasi pada kondisi yang diinginkan

Tes Lisan Tes Tertulis Wawancara Praktik Laporan 2 1 Buku modul Alat peraga Contoh bahan

(14)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

PROGRAM SEMESTERAN

PROGRAM KEAHLIAN : TPHP

MATA PELAJARAN : PRODUKTIF TPHP

JUMLAH MINGGU EFEKTIF : 17 MINGGU JUMLAH JAM PERMINGGU : 9 JAM

TAHUN PELAJARAN : 2016/2017

Kompetensi kejuruan

Kompetensi Dasar Waktu Bulan Ket

Juli Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme 1. Menyiapkan biakan mikroorganisme 3x 45’ L i b u r s e m e s t e r L I B U R S e m e r t e r M O P D I k 3 3 3 L I B U R I D U L A D H a U T S U A S G A S A L R E M I D I R A P O T L I B U R S M T R G A S A L L I B U R S M T R G A S A L 2. Menyiapkan media pertumbuhan mikroorganisme 3x 45 ’ 3 3 3 3. Mengukur pertumbuhan mikroorganisme 3x 45 ’ 3 3 3 3 4. Mengamati struktur mikroorganisme 3x 45 ’ 3 3 5. Menghitung jumlah mikroorganisme 3x 45’ 3 3 3 6. Mengamati kematian mikrooranisme 3x 45 ’ 3 3 Mengendalikan mutu dalam proses pengolahan

1. Menjelaskan kriteria mutu

produk yang dihasilkan 2 x 45

2 2 2 2 2 2

2. Memeriksa mutu produk

pada setiap tahapan proses 2 x 45

2 2 2 2 2 2

3. Mengendalikan proses agar menghasilkan produk yang bermutu

2 x 45’ 2 2 2 2 2 2

Menerapkan

teknik perlakuan 1. Menerapkan proses sulfitasi 4 x 45

Prakerin 4 4

(15)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK NU MA’ARIF 3 KUDUS

kimiawi/enzymati c dalam

pengolahan

karbonatasi

3. Menerapkan proses netralisasi 4 x 45’ 4 4

4. Menerapkan proses hidrolisis 4 x 45’ 4

5. Menerapkan proses pemurnian

(refining) 4 x 45

4 4

6. Menerapkan proses koagulasi 4 x 45’ 4

Kudus, juli 2016 Guru Mapel

(16)

ADMINISTRASI GURU

PRODUKTIF

AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN

PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TAHUN AJARAN 2016/2017

TERDIRI DARI :

1. KALENDER PENDIDIKAN

2. PROGRAM TAHUNAN

3. PROGRAM SEMESTERAN

4. RINCIAN MINGGU EFEKTIF

5. SILABUS

6. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

7. KKM

DISUSUN OLEH :

(17)

PROGRAM TAHUNAN

Program Keahlian

: Agribisnis Hasil Pertanian

Bidang Keahlian

: Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

Tahun Pelajaran

: 2016/2017

Semester Kela s

Standart Kompetensi

Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Gasal X Mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme 1. Menyiapkan biakan mikroorganisme 2. Menyiapkan media pertumbuhan mikroorganisme 3. Mengukur pertumbuhan mikroorganisme 4. Mengamati struktur mikroorganisme 5. Menghitung jumlah mikroorganisme XI Mengendalikan

mutu dalam proses pengolahan

4. Menjelaskan kriteria mutu produk yang dihasilkan

5. Memeriksa mutu produk pada setiap tahapan proses

6. Mengendalikan proses agar

menghasilkan produk yang bermutu

XII Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/enzymatic dalam pengolahan

1. Menerapkan proses sulfitasi 2. Menerapkan proses karbonatasi 3. Menerapkan proses netralisasi 4. Menerapkan proses hidrolisis 5. Menerapkan proses pemurnian

(refining)

6. Menerapkan proses koagulasi Genap

Mengetahui Kudus, Juli 2016

Kepala SMK NU Ma’arif 3 Kudus Guru Mapel

(18)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Produktif TPHP

Satuan Pendidkan : SMK NU Ma’arif 3 Kudus Kelas/Semester : X/ 1

Standart Kompetensi: Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme Pertemuan ke : 1 -3

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit x17 Minggu I. Kompetensi Dasar

1. Menyiapkan biakan mikroorganisme

II. Indikator

1. Bahan baku atau media fermentasi serta biakan (inokulum) ditetapkan dan memenuhi persyaratan operasi

2. Pembersihan dan persyaratan kondisi peralatan dikenali dan ditetapkan pada kondisi aseptis

III. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan teknik penyiapan biakan mikroorganisme 2. Siswa mampu mendemonstrasikan teknik aseptis peralatan inokulasi

3. Siswa mampu mendemonstrasikan cara melakukan penyiapan pembiakan mikroorganisme

IV. Materi Pembelajaran

1. Teknik penyiapan biakan mikroorganisme 2. Teknik aseptis peralatan inokulasi

3. Cara melakukan penyiapan pembiakan mikroorganisme

V. Kegiatan pembelajaran Langkah - langkah kegiatan

a. Kegiatan Pendahuluan

 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran

 Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang mikroba

 Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya. b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

 Guru menjelaskan pada siswa tentang pengertian dan penggolongan mikroorganisme

 Guru menjelaskan macam-macam biakan mikroorganisme

Elaborasi

 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa

 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama

 Guru membimbing siswa membentuk kelompok

 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum

 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen

Konfirmasi

 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa

 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya

 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya

c. Kegiatan Penutup

 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman

 Guru memberikan tes lisan

 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik

VI. Alat/ Media/ Sumber belajar

1. Alat : Spidol, Alat tulis, laptop, LCD

2. Media : modul,

(19)

LEMBAR KERJA 1 A. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1 hari

B. Petunjuk penulisan laporan

Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur. Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Nama anggota kelompok 2. Judul kegiatan praktikum

3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)

4. Pelaksanaan Kegiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan) 5. Hasil kegiatan dan pembahasan

6. Kesimpulan 7. Daftar pustaka

LEMBAR HASIL PENGAMATAN Nama Siswa/ Kelompok :

N o

Jenis produk Jenis Mikoba Keterangan

C. Kriteria Penilaian

Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta kelengkapan laporan.

VII. EVALUASI

A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)

Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.

B. Aspek Afektif (Sikap)

Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme secara cermat dan hati-hati

C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)

Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba

VIII. TUGAS

Tugas terstruktur

Tugas non terstruktur/tugas mandiri

IX. PENILAIAN

Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.

Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan. Contoh Instrumen :

EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !

SOAL

1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba 2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya

3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi

4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar 5. Apakah yang dimaksud dengan Media

6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar

7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan 8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif

9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) 10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba

11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi

(20)

13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar

14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan penghitungan?

15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial 16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba

17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba

18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop 19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung 20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

KUNCI JAWABAN

1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.

2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.

3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari, tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.

4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan kebakaran.

5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba. 6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.

7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau meningkatkan jumlah populasi bakteri

8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri selain bakteri yang dianalisa.

9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3 seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara statistik.

10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.

12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap. Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah tercemar.

13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna terlebih dahulu.

15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif. Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.

16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma, batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat (tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua zat pewarna.

(21)

17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan lama proses inkubasi.

18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting

chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.

Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.

19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya. c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi sel pada saat dihitung.

20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.

Kudus, Juli 2016 Mengetahui

Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel

(22)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus

Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Kelas / Semester : X/ 1

Pertemuan ke : 4 - 6

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.04

Kompetensi Dasar :Menyiapkan media pertumbuhan mikrooganisme

Indikator :

Media penanaman mikroba disiapkan sesuai disiapkan sesuai dengan posedur dan jenis mikrobanya

Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik dapat

1. Menyiapkan media penanaman mikroba disiapkan sesuai sesuai dengan posedur dan jenis mikrobanya

2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme secara rinci dan benar

Budaya dan karakter yang dikembangkan

1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercata dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Materi Pembelajaran

1. Jenis-jenis media pengujian mikrobiologi 2. Sterilisasi media pengujian mikrobiologi 3. Penyiapan media pengujian mikrobiologi

Metode Pembelajaran

1. Pendekatan

a. Pendekatan kontekstual

b. Discovery and inquiry learning 2. Metode a. Diskusi a. Ceramah b. Tanya jawab c. Penugasan d. Demontrasi

Langkah - langkah kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan

 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran

 Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang penggolongan mikroba

 Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya. 2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

 Guru menjelaskan pada siswa tentang jenis-jenis media pengujian mikrobiologi

 Guru menjelaskan sterilisasi media pengujian mikrobiologi dan tahap penyiapan media pengujian mikrobiologi

Elaborasi

 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa

 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua

 Guru membimbing siswa membentuk kelompok

 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum

(23)

Konfirmasi

 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa

 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya

 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya 3. Kegiatan Penutup

 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman

 Guru memberikan tes lisan

 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik

LEMBAR KERJA 2

A. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1 hari

B. Petunjuk penulisan laporan

Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur. Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Nama anggota kelompok 2. Judul kegiatan praktikum

3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)

4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan) 5. Hasil kegiatan dan pembahasan

6. Kesimpulan 7. Daftar pustaka

LEMBAR HASIL PENGAMATAN Nama Siswa/ Kelompok :

N o

Jenis Produk Jenis media Keterangan

C. Kriteria Penilaian

Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta kelengkapan laporan.

EVALUASI

A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)

Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.

B. Aspek Afektif (Sikap)

Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme secara cermat dan hati-hati

C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)

Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba

TUGAS

Tugas terstruktur

Tugas non terstruktur/tugas mandiri

PENILAIAN

Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.

Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan. Contoh Instrumen :

EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !

SOAL

1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba 2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya

3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi

4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar 5. Apakah yang dimaksud dengan Media

(24)

6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar

7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan 8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif

9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) 10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba

11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi

12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan 13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar

14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan penghitungan?

15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial 16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba

17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba

18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop 19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung 20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

21.

22. KUNCI JAWABAN

1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.

2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.

3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari, tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.

4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan kebakaran.

5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba. 6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.

7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau meningkatkan jumlah populasi bakteri

8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri selain bakteri yang dianalisa.

9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3 seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara statistik.

10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. 11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit maupun

yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.

12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap. Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora

alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya berasal

dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah tercemar.

13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna terlebih dahulu.

15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif. Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.

16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma, batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat (tetrad)

(25)

atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua zat pewarna.

17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan lama proses inkubasi.

18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu. Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.

19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya. c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi sel pada saat dihitung.

20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.

21. 22. 23.

24. Kudus, Juli 2016 25. Mengetahui

26. Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel 27.

28. 29. 30.

31. Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul Maesyaroh, S.Pd 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59.

(26)

60. 61.

62. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) 63.

64. Sekolah : SMK NU Ma’arif 3 Kudus

65. Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian 66. Kelas / Semester : X/ 1

67. Pertemuan ke : 7 - 9

68. Alokasi waktu : 3 x 45 menit

69. Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme

70. Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.04

71. Kompetensi Dasar :Mengukur pertumbuhan mikroorganisme 72. Indikator

3.1Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dijelaskan secara rinci dan benar 3.2Pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme diamati dan diukur secara cermat

73.

74. Tujuan Pembelajaran

75. Peserta didik dapat

1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme secara rinci dan benar

2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme secara cermat 3. Mengukur pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme secara cermat

76.

77. Budaya dan karakter yang dikembangkan

1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

78.

79. Materi Pembelajaran

1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme

2. Standar Operasional Prosedur pengukuran pertumbuhan mikroorganisme 80.

81. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan

a. Pendekatan kontekstual

b. Discovery and inquiry learning 2. Metode a. Diskusi b. Ceramah c. Tanya jawab d. Penugasan e. Demontrasi 82.

83. Langkah - langkah kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan

 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran

 Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang media pertumbuhan mikroba

 Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya. 2. Kegiatan Inti

84. Eksplorasi

 Guru menjelaskan pada siswa tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme

 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa

 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar mengajar pada pertemuan ketiga

(27)

85. Elaborasi

 Guru membimbing siswa membentuk kelompok

 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum

 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen

86. Konfirmasi

 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa

 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya

 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya 3. Kegiatan Penutup

 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman

 Guru memberikan tes lisan

 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik 87.

88.

89. LEMBAR KERJA 3

90. A. Waktu dan Tempat Kegiatan

91. Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 3 hari

92. B. Petunjuk penulisan laporan

93. Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur. Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Nama anggota kelompok 2. Judul kegiatan praktikum

3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)

4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan) 5. Hasil kegiatan dan pembahasan

6. Kesimpulan 7. Daftar pustaka

94.

95. LEMBAR HASIL PENGAMATAN 96.

97. Nama Siswa/ Kelompok : 98.

N 99. JenisProduk 100. han MikrobaPertumbu H1/H2/H3 101. K eteranga n 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. C. Kriteria Penilaian

109. Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta kelengkapan laporan.

110.

111. EVALUASI

112. A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)

113. Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.

114. B. Aspek Afektif (Sikap)

115. Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme secara cermat dan hati-hati

116. C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)

117. Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba

118.

119. TUGAS

120. Tugas terstruktur

121. Tugas non terstruktur/tugas mandiri 122.

123. PENILAIAN

124. Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.

(28)

126. Contoh Instrumen :

127. EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)

128. JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !

129. SOAL

1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba 2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya

3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi

4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar 5. Apakah yang dimaksud dengan Media

6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar

7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan 8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif

9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) 10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba

11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi

12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan 13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar

14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan penghitungan?

15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial 16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba

17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba

18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop 19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung 20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

21.

22. KUNCI JAWABAN

1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.

2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.

3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari, tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.

4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan kebakaran.

5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba. 6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.

7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau meningkatkan jumlah populasi bakteri

8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri selain bakteri yang dianalisa.

9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3 seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara statistik.

10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.

12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap. Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah tercemar.

13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga

(29)

dapat mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna terlebih dahulu.

15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif. Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.

16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma, batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat (tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua zat pewarna.

17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan lama proses inkubasi.

18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu. Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.

19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit dihitung atau terlewat sehingga hasil perhitungan memberikan hasil dibawah angka sebenarnya. c. Kurang peka karena suspense contoh harus mengandung minimal 106 sel per ml. d. Ketepatan yang tinggi sukar diperoleh. e. Suspensi contoh harus bebas dari zat lain karena dapat menutupi sel pada saat dihitung.

20. Jumlah mikroba yang hidup dapat dihitung menggunakan metode penghitungan secara langsungdan tidak langsung. Menghitung secara langsung jumlah sel mikroba yang hidup terhadap waktu (Total Plate Count) atau Menghitung mikroba secara tidak langsung berdasarkan turbiditas. Prosedurnya lebih cepat namun harus membuat kurva standarnya terlebih dahulu.

130. 131.

132. Kudus, Juli 2016 133. Mengetahui

134. Kepala Sekolah SMK NU Ma’arif 3 kudus Guru Mapel 135.

136. 137. 138.

139. Moh. Noor Afif, S.Pd Nurul

Maesyaroh, S.Pd 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155.

(30)

156. 157.

158. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) 159.

160. Sekolah : SMK Negeri 1 Kedung

161. Mata Pelajaran : (Produktif) Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (114)

162. Kelas / Semester : X/ 1 163. Pertemuan ke : 10 - 12

164. Alokasi waktu : 3 x 45 menit

165. Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Karakteristik Mikroorganisme

166. Kode Standar Kompetensi : 144.DKK.04

167. Kompetensi Dasar :Mengamati struktur mikroorganisme 168. Indikator

4.1Struktur mikroorganisme dijelaskan secara rinci dan benar 4.2Struktur mikroorganisme digambarkan dan dijelaskan

4.3Standar Operasional Prosedur pengamatan struktur mikroorganisme dilaksanakan sesuai ketentuan 169.

170. Tujuan Pembelajaran

171. Peserta didik dapat

a. Menjelaskan struktur mikroorganisme secara rinci dan benar b. Menjelaskan struktur mikroorganisme

c. Menggambarkan struktur mikroorganisme

d. Melakukan standar Operasional Prosedur pengamatan struktur mikroorganisme sesuai ketentuan 172.

173. Budaya dan karakter yang dikembangkan

1. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

2. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

3. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

4. Tanggung jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

174.

175. Materi Pembelajaran

a. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme

b. Standar Operasional Prosedur pengukuran pertumbuhan mikroorganisme c. Struktur dan morfologi bakteri, kapang dan khamir

d. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme

176.

177. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan a. Pendekatan kontekstual

b. Discovery and inquiry learning 2. Metode a. Diskusi b. Ceramah c. Tanya jawab d. Penugasan e. Demontrasi 178.

179. Langkah - langkah kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran

b. Apersepsi dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang koloni mikroba c. Strategi pembelajaran dijelaskan selanjutnya proses penilaiannya.

2. Kegiatan Inti

(31)

 Guru menjelaskan pada siswa tentang struktur dan morfologi bakteri, kapang dan khamir

 Guru menjelaskan pada siswa tentang cara mengamati struktur dan morfologi bakteri, kapang dan khamir

 Guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa

181.Elaborasi

 Guru memberikan pertanyaan lisan pada siswa untuk mengetahui daya serap kegiatan belajar mengajar pada pertemuan keempat

 Guru membimbing siswa membentuk kelompok

 Guru mempresentasikan langkah kerja kegiatan praktikum

 Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen 182.

183. Konfirmasi

 Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa

 Setiap kelompok mendiskusikan hasil praktikumnya

 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan praktikumnya di depan kelompok lainnya 3. Kegiatan Penutup

 Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman

 Guru memberikan tes lisan

 Guru mengumumkan kelompok yang mempunyai kinerja terbaik 184.

185. LEMBAR KERJA 4

186. A. Waktu dan Tempat Kegiatan

187. Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan selama 1 hari

188. B. Petunjuk penulisan laporan

189. Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap kelompok sesuai dengan petunjuk dari instrutur. Laporan praktikum memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Nama anggota kelompok 2. Judul kegiatan praktikum

3. Pendahuluan (Latar belakang dan Tujuan)

4. Pelaksanaan Kegaiatan (waktu dan tempat kegiatan, bahan dan peralatan, metode pelaksanaan) 5. Hasil kegiatan dan pembahasan

6. Kesimpulan 7. Daftar pustaka

190. LEMBAR HASIL PENGAMATAN 191. Nama Siswa/ Kelompok :

192. N 193. Jen is Mikroba 194. Mor fologi 195. Keteran gan 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. C. Kriteria Penilaian

204. Penilaian dilakukan berdasarkan proses pelaksanaan tahapan observasi, mutu hasil observasi serta kelengkapan laporan.

205.

206. EVALUASI

207. A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)

208. Siswa akan dianggap lulus apabila telah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka diwajibkan kembali mengulang semua proses pembelajaran.

209. B. Aspek Afektif (Sikap)

210. Siswa dapat melaksanakan setiap tahapan proses mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme secara cermat dan hati-hati

211. C. Aspek Psikomotor (Keterampilan)

212. Siswa harus dapat mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme dan menghitung jumlah mikroba

213.

214. TUGAS

(32)

216. Tugas non terstruktur/tugas mandiri 217.

218. PENILAIAN

219. Teknik : Tugas individu, Kuis, Ulangan harian.

220. Bentuk Instrumen : Tertulis uraian singkat dan pilihan ganda, Lesan. 221. Contoh Instrumen :

222. EVALUASI KOGNITIF (SKORRING : JAWABAN BENAR x 5)

223. JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT, PADAT DAN JELAS !

224. SOAL

1. Sebutkan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasi mikroba 2. Berikan contoh dari beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya

3. Apakah yang dimaksud dengan Proses inokulasi

4. Jelaskan cara melakukan sterilisasi peralatan di lapangan dengan benar 5. Apakah yang dimaksud dengan Media

6. Apakah yang dimaksud dengan Media agar

7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media pengkayaan 8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Media selektif

9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) 10. Apakah yang dimaksud dengan Mikroba

11. Apakah yang dimaksud dengan Mikrobiologi

12. Jelaskan sumber-sumber dari kontaminasi mikroba terhadap bahan pangan 13. Jelaskan cara melakukan Pengambilan dan penanganan sampel yang benar

14. Mengapa mikroba yang berukuran kecil harus diwarnai terlebih dahulu sebelum dilakukan penghitungan?

15. Jelaskan Teknik pewarnaan mikroba secara sederhana dan diferensial 16. Sebutkan dua cara pewarnaan mikroba

17. Jelaskan dua cara penghitungan populasi mikroba

18. Jelaskan cara menghitung jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop 19. Apakah Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung 20. Jelaskan cara penghitungan jumlah mikroba yang hidup

21.

(33)

1. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menginokulasimikroba, yaitu penyiapan media, proses inokulasi, dan proses inkubasi. Media inokulasi untuk menumbuhkan mikroba dapat dibagi menjadi media kaldu (broth) dan media agar.

2. Ada beberapa jenis media agar sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh media agar miring digunakan untuk media tumbuh mikroba yang akan disimpan sebagai biakan murni. Sedangkan media agar pada cawan petri digunakan sebagai media tumbuh untuk tujuan tertentu.

3. Proses inokulasi adalah proses penanaman mikroba ke media kultur. Selanjutnya dilakukan proses inkubasi untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Proses inkubasi berlangsung 1-3 hari, tergantung suhu inkubator, media yang digunakan, dan jenis mikroba yang diinokulasi. Harus dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aseptik dan peralatan yang steril.

4. Sterilisasi peralatan selama di lapangan dapat dilakukan dengan pencucian dan pembakaran dengan propana. Penggunaan alkohol sebagai anti septik dikhawatirkan akan menyebabkan kebakaran.

5. Media : Nutrisi dalam bentuk padat atau cair untuk tempat partumbuhan mikroba. 6. Media agar : Media padat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba.

7. Media pengkayaan : Media yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel bakteri yang rusak atau meningkatkan jumlah populasi bakteri

8. Media selektif : Media yang mengandung bahan-bahan selektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri selain bakteri yang dianalisa.

9. Metode Angka Paling Memungkinkan (APM) : Metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pada umumnya setiap pengenceran 3 seri atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahapan pendekatan secara statistik.

10. Mikroba : Kelompok organism yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

11. Mikrobiologi : Ilmu tentang seluk beluk mikroba secara umum, baik yang bersifat parasit maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya.

12. Sebagian besar bahan pangan memiliki kandungan mikroba sejak dipanen atau ditangkap. Mikroba ini tersebar di seluruh permukaan. Sebagian mikroba tersebut merupakan mikroba asli (flora alami) yang berasal dari alam dan melekat pada bahan pangan. Sebagian mikroba lainnya berasal dari kontaminasi. Kontaminasi mikroba dapat berasal dari lingkungan, pakaian yang dikenakan saat menangani atau mengolah bahan pangan, dan dari bahan pangan yang sudah tercemar.

13. Pengambilan dan penanganan sampel, termasuk pengenceran, merupakan bagian penting dalam analisis mikroba pada bahan pangan. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat mewakili keseluruhan bahan pangan.Sampel yang telah diambil harus disimpan dalam wadah tertutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

14. Mikroba berukuran kecil dan terlihat transparan atau tidak berwarna, sehingga sering menimbulkan kesulitan dalam pengamatan. Untuk mengatasi hal tersebut, mikroba harus diwarna terlebih dahulu.

15. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan asam dan basa. Pewarnaan asam yang terdiri dari garam natrium, kalium, kalsium, atau ammonium yang bersifat negatif. Pewarnaan basa yang terdiri dari garam klorida dan sulfat yang bersifat positif.

16. Teknik pewarnaan mikroba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pewarnaan sederhana dan diferensial.Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang hanya menggunakan satu pewarna saja.Pewarnaan sederhana dilakukan untuk melihat bentuk morfologis mikroba (apakah koma, batang, spiral atau bulat) dan bentuknya (apakah berbentuk rantai, berpasangan, berempat (tetrad) atau banyak (kluster)).Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang menggunakan dua zat pewarna.

17. Populasi mikroba dapat dihitungan dengan dua cara, yaitu menghitung secara langsung dantidak langsung. Penghitungan secara langsung dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, suhu, dan lama proses inkubasi.

18. Jumlah sel mikroba yang terlihat di bawah mikroskop dapat dihitung dengan cara : a. Menghitung secara mikroskopis jumlah mikroba dalam contoh dengan volume yang sangat sedikit dan terukur. Penghitungan dilakukan dengandengan menggunakan kotak penghitung (counting

chamber). Kotak penghitung terdiri dari kotak-kotak kecil dengan ukuran dan luas tertentu.

Cairan contoh yang diketahui volumenya, diletakan di kotak penghitung dan ditutup dengan gelas penutup. Dengan volume contoh yang diketahui dan jumlah mikroba pada tiap kotak pada kotak penghitung diketahui, maka populasi mikroba dapat diketahui . b. Menghitung jumlah sel total secara mikroskopis dengan menggunakan contoh yang telah diwarnai.

19. Kelemahan dari penghitungan populasi mikroba secara langsung antara lain : a. Sel mikroba yang sudah mati tidak dapat dibedakan dari yang masih hidup b. Sel yang berukuran kecil sulit

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan kapasitas dukungan pemerintah 1.. Meningkatkan kapasitas dukungan pemerintah

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Tujuan yang akan dicapai dalam latihan proyek awal ini adalah merancang alat kontrol lampu otomatis dengan cahaya sebagai sumber isyarat dan mikrokontroler sebagai otak

Kewenangan hakim dalam memutus perkara pidana dibawah tuntutan Jaksa Penuntut Umum merupakan perwujudan dari kewenangan hakim sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat

 KDRT adalah kekerasan yan dilakukan di dalam rumah tangga oleh istri atau suami sehingga menimbulkan kesengsaraan atau penderitaan seksual, psikologis, dan

Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karenan sifatnya yang harus segera

a) Variabel yang mempunyai pengaruh tertinggi adalah Promosi. Oleh karena itu, kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan sebaiknya terus ditingkatkan untuk dapat menarik

Berdasarkan pada Gambar 1 sampai dengan Gambar 7, nilai yang didapatkan masih di bawah pembatas dosis untuk pekerja ataupun masyarakat yang diperkenankan oleh Perka BAPETEN