• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

5. Lembar Kerja Siswa ( LKS )

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa ( LKS )

Menurut Tim Diknas 2004, lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Tugas-tugas yang diberikan peserta didik dapat berupa teoritis maupun praktis. Tugas teoritis misalnya berupa tugas membaca artikel tertentu, sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan.43

Menurut Andi Praastowo, LKS merupakan suatu bahan ajar cetak yang berisi materi, ringkasan, dan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik

42

Sanjaya, op. cit., h. 206.

43

Tim Diknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum, 2008), h. 13.

yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.44 LKS sebaiknya dibuat sendiri oleh guru karena LKS ini dapat lebih menarik serta lebih kontekstual dengan situasi dan kondisi sekolah maupun lingkungan social budaya peserta didik.

Senada dengan Andi Prastowo, Eli Roheti, dkk. menyatakan bahwa LKS merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat disusun dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.45

Hal tersebut dipertegas dalam penelitian yang dilakukan oleh Fatihiye Karsli, “the worksheet are developed to meet needs in the learning environment and also used for different puposes according to researchers needs or aims. Worksheet are also used for teaching science concepts.”46

Lembar kerja siswa disusun menyesuaikan kebutuhan dan tujuan dari praktikum yang akan dilakukan, dan LKS dijadikan bahan ajar dalam konsep IPA.

Di dalam buku Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang dikeluarkan oleh PPPPTK IPA menyebutkan bahwa LKS IPA harus disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran IPA salah satunya adalah pendekatan keterampilan proses sains.47 Hal ini bertujuan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa lembar kerja siswa (LKS) merupakan bahan ajar cetak yang berisikan materi dan tugas-tugas yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu konsep tertentu dengan menyesuaikan kondisi pembelajaran baik kondisi siswa maupun lingkungan sekitar sehingga tercapai kompetensi yang diharapkan. LKS dalam pembelajaran IPA

44

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 204.

45

Eli Rohaeti, et. al., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia SMP Kelas VII, VIII, dan IX, Artikel Penelitian FMIPA UNY, h. 3.

46

Fathiye Karsli dan Cigdem Sahin, op. cit., h. 3.

47

Poppy Kamalia Devi, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA, 2009), h. 32.

sering digunakan dalam kegiatan praktikum yang berisikan petunjuk-petunjuk praktikum serta latihannya. LKS praktikum mampu melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa karena di dalamnya terdapat petunjuk praktikum yang merupakan tahapan dari pendekatan keterampilan proses sains.

b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa

Menurut Andi Prastowo, LKS merupakan bahan ajar yang penting, hal ini dikarenakan LKS memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan siswa,

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan,

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, dan d. Memudahkan pelaksana kegiatan pengajaran kepada peserta

didik.48

Adapun tujuan dari penyusunan LKS menurut Andi Pratowo adalah sebagai berikut:

a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan,

b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan,

c. Melatih kemandirian belajar peserta didik, dan

d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik. 49

c. Penyusunan Lembar Kerja Siswa

Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, terdapat beberapa langkah dalam memnyusun lembar kerja siswa (LKS), yaitu:

48

Prastowo, op.cit., h. 205.

49

1) Menentukan topik

2) Memilih keterampilan proses sains yang ingin dikembang kepada siswa

3) Membuat draft lembar kerja siswa (LKS) sebagai persiapan 4) Mengkonsultasikan LKS yang telah disusun kepada para ahli 5) Merevisi LKS sesuai dengan saran dari para ahli

6) Mengujicobakan LKS kepada siswa50

Adapun LKS yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar menjadi LKS yang berkualitas baik. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis dikutip oleh Eli Rohaeti, dkk., syarat-syarat didaktik, konstruksi dan teknis yang harus terpenuhi antara lain:

a. Syarat didaktik : mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui media dan kegiatan siswa.

b. Syarat konstruksi : berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran dan kejelasan dalam LKS.

c. Syarat teknis : menekankan pada tulisan, gambar, dan penampilan dalam LKS. 51

Menurut Eli, dkk., untuk menilai LKS tersebut baik atau tidak terdapat beberapa kriteria yang terbagi atas 10 aspek, yaitu:

1) Aspek pendekatan penulisan 2) Aspek kebenaran konsep biologi 3) Aspek kedalaman konsep

4) Aspek keluasan konsep 5) Aspek kejelasan kalimat 6) Aspek kebahasaan

50

Karsli, op. cit., h. 4.

51

7) Aspek penilaian hasil belajar

8) Aspek kegiatan siswa/percobaan biologi 9) Aspek keterlaksanaan

10)Aspek penampilan fisik52

d. Sistematika Penyusunan Lembar Kerja Siswa

Menurut Germann dikutip oleh Nuryani Rustaman, LKS hendaknya mencakup beberapa aspek, yaitu tujuan kegiatan, latar belakang atau dasar teori praktikum, alat dan bahan, cara kerja, cara perangkaian alat, penafsiran hasil pengamatan, analisis dan penerapan konsep, dan pembuatan kesimpulan.53

Sistematika LKS umumnya terdiri dari judul, pengantar, tujuan, alat bahan, langkah kerja, kolom pengamatan, dan pertanyaan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1) Pengantar : berisi uraian singkat mengenai materi pelajaran (konsep-konsep IPA) yang dicakup dalam praktikum

2) Tujuan : memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan di pengantar

3) Alat dan bahan : memuat alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum

4) Langkah kegiatan : berisi intruksi untuk melakukan kegiatan praktikum, dapat berupa langkah kerja yang sistematik ataupun gambar

5) Tabel pengamatan : berisi tabel-tabel untuk mencatat data hasil pengamatan selama praktikum

6) Pertanyaan : berisikan pertanyaan yang bertujuan untuk mengarahkan siswa memahami konsep yang dikembangkan atau mempeoleh kesimpulan dari praktikum yang dilaksanakan54

52

Ibid., h .9.

53

Nuryani Rustaman, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2007), h. 28.

54

Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, dalam LKS berbasis keterampilan proses sains terdapat beberapa komponen penting yang harus tercantum dalam LKS tersebut, yaitu:

1) Gambar kartun untuk menarik perhatian siswa yang berisi informasi tentang praktikum yang akan dilaksanakan

2) Alat dan bahan yang ditampilkan dalam bentuk gambar sehingga siswa harus menuliskannya. Selain itu, pertanyaan tentang rancangan percobaan yang akan dilakukan

3) Menuliskan aktivitas siswa seperti menurumuskan hipotesis tentang percobaannya, mengidentifikasi variabel-variabel yang digunakan dalam percobaan, mengobservasi, mencatat data dalam bentuk tabel dan grafik, menginterpretasikan grafik, dan membandingkan rumusan hipotesis dengan hasil percobaan tersebut.55

e. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut Poppy Kamalia, dkk. membagi LKS menjadi dua jenis, yaitu LKS eksperimen dan LKS non-eksperimen. LKS untuk eksperimen berupa lembar kerja yang memuat petunjuk praktikum yang menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. Sedangkan LKS non-eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat teks yang menuntun siswa melakukan kegiatan diskusi suatu materi pembelajaran.56

Menurut Andi Prastowo, jenis-jenis LKS berkaitan dengan maksud dan tujuan dari LKS tersebut, berikut lima macam LKS yang umumnya digunakan oleh peserta didik:

1) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep 2) LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan

mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan 3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar

55

Karsli, loc.cit. 56

4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan

5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum57

Dikarenakan LKS ini sangat merekat dengan model pembelajaran inkuiri, sebagian berpendapat bahwa LKS ini terbagi atas LKS inkuiri terstruktur dan LKS inkuiri terbimbing.

Lembar kerja siswa (LKS) terstruktur merupakan LKS yang secara rinci menjelaskan kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. LKS terstruktur sudah tercantum judul dan tujuan praktikum, alat dan bahan, serta langkah kerja praktikum. Siswa hanya dituntut untuk menuliskan hasil dan kesimpulan dari kegiatan praktikum.

Isi dari lembar kerja siswa (LKS) terbimbing tidak serinci LKS terstruktur. LKS terbimbing hanya mencantumkan judul dan tujuan praktikum, serta alat dan bahan, tidak ada penjelasan mengenai langkah kerja praktikum. LKS terbimbing menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan praktikum terutama dalam merancang percobaan dengan alat dan bahan yang sudah ditentukan, tetapi siswa berhak untuk mendapatkan bimbingan secara lisan dari guru.

Dokumen terkait