• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN RUMAH DAN PRODUKSI SARANG BURUNG WALET (Collocalia fuciphaga)

Lampiran 3. Lembar Wawancara

1. Identitas pengelola :

Nama pengelola : ... Umur : ... tahun

Tingkat pendidikan terakhir :

SD/SMP/SMA/PT (D3/S1/S2)/lainnya...(pilih salah satu) Lama menjadi pengelola rumah burung walet:…………bulan/tahun

Pekerjaan/tanggung jawab yang dilakukan : ... ... Kendala yang dihadapi selama mengelola rumah burung walet

... ... Banyaknya rumah burung walet yang dikelola:…………unit

2. Sejarah Pendirian Rumah Burung Walet (pilih salah satu):

a. Membangun sendiri rumah burung walet. Lamanya pembangunan …..……bulan/tahun

b. Membeli rumah burung walet jadi

c. Lainnya ... 3. Pengadaan Burung Walet Sarang Putih (Collocalia fuchipaga) (pilih salah satu):

a. Penetasan telur.

-Asal telur (pilih salah satu): (1) membeli

(2) hasil putar telur rumah burung walet milik sendiri

(3) lainnya ... -Banyaknya telur yang ditetaskan:………….butir

-Banyaknya telur yang menetas:………butir

b. Diawali dengan pemeliharaan Burung Seriti (Collocalia esculenta linchi) -Lama waktu pengadaan burung walet sarang putih (Collocalia fuciphaga):……..bulan/tahun sejak pemeliharaan Burung Seriti (Collocalia esculenta linchi)

4. Pengelolaan Rumah Burung walet

Luas bangunan rumah burung walet:………m2 Ukuran rumah burung walet:

-Panjang :……..m -Lebar :……..m -Tinggi :……..m

Luas tanah keseluruhan:………m2

Arah rumah burung walet: ...

Bahan/material bangunan rumah burung walet: ...

Fasilitas yang mendukung di dalam dan luar rumah burung walet: ...

...

...

- Frekuensi pembersihan rumah burung walet: ...kali/hari/minggu/bulan - Pembersihan seperti apa yang diberikan : ...

5. Pakan (pilih salah satu) - Tambahan penyediaan pakan lain untuk burung burung walet : (a) ada (b) tidak ada, jika ada apa dan bagaimana penyediaannya: ...

...

6. Pemanenan Sarang - Waktu pemanenan sarang: ...

- Frekuensi pemanenan sarang:……….kali /bulan/tahun - Metode pemanenan: ...

- Alat-alat yang digunakan pada saat pemanenan: - Banyaknya tenaga kerja pada saat pemanenan:………..orang - Kondisi rumah burung walet setelah pemanenan: ...

...

7. Produksi Sarang - Banyaknya sarang yang dihasilkan per panen:………..keping/kg - Jenis sarang yang dihasilkan: ...

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan. 2011. Rencana Kerja Periode Lima Tahunan 2007-2011. BKPH Haurgeulis, Indramayu.

Badan Pusat Statistik. 2011. Kecamatan Haurgeulis dalam Angka Tahun 2011. Badan Pusat Statistik, Indramayu.

Bird Life International. 2009. Collocalia fuciphaga. In: IUCN 2011. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.1. http://www.iucnredlist.org/apps/ redlist/details/142760/0 [30 September 2011]

Campbell, B. & E. Lack. 1985. A Dictionary of Birds. Buteo Books, USA.

Campbell, N. A., J. B. Reese & L. G. Mitchell. 2004. Biologi Jilid 3. Ed. 5. Erlangga, Jakarta.

Chantler, P. & G. Driessens. 1995. Swifts, A Guide to the Swifts and Treeswifts of the World. Pica Press, the Banks, East Sussex.

Dunning, J. B. 2008. CRC Handbook of Avian Body Masses. CRC Press, USA. Francis, C. M. 1987. The Managemet of Edible Bird’s Nest Caves in Sabah Wildlife

Section. Sabah Forest Departement, Sabah.

Gosler, A. 2007. Birds of The World: A Photographic Guide. Firefly Books Inc., New York.

Guslim. 1997. Klimatologi Pertanian. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ibrahim, S. H., W. C. Teo & A. Bahrun. 2009. A study on suitable habitat for swiftlet farming. UNIMAS e-journal of Civil Engineering (1). http://www.feng.unimas.my/ujce/images/article/vol1issue1/3874-0809-01.pdf [10 Maret 2011]

Kementrian Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Pengelolaan Burung Walet (Collocalia) di Habitat Alami (In-Situ) dan Haitat Buatan (Ex-Situ). Kepmenhut Nomor 449/Kpts-II/1999, Jakarta.

Lau, A. S. M. & D. S. Melville. 1994. International Trade in Swiftlet’s Nest. Traffic International, Cambridge.

Lourie, S. A. & D. M. Tompkins. 2000. The diets of Malaysian swiftlets. Ibis 142(4): 596-602. http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=1512542. [10 Maret 2011].

MacKinnon, K. 1995. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Mardiastuti, A. & B. Mranata. 1996. Biology and distribution of Indonesia swiftlets with a special reference to Collocalia fuciphaga and Collocalia maxima. Paper Presented on the “Technical on Conservation Priorities and Action For The Genus Collocalia That Feature Prominently in the Bird-Nest Trade”, 4-7 November, Surabaya.

Mardiastuti, A. 1999. Breeding biology of the edible-nest swiftlets in Java. Media Konservasi VI(2): 37-43.

Mardiastuti, A., Y. A. Mulyani, J. Sugarjito, L. N. Ginonga, I. Maryanto, A. Nugraha & Ismail. 1998. Teknik pengusahaan burung walet rumah, pemanenan sarang, dan penanganan pasca panen. Laporan Riset Unggulan Terpadu IV. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Jakarta.

Purwaka. 1989. Studi karakteristik bangunan rumah sebagai tempat bersarang burung walet (Collocalia sp) di Rembang. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sawitri, R. 2007. Budidaya dan kelembagaan pengelolaan burung walet sarang putih (Collocalia fuciphaga). Prosiding. Ekspose dan Gelar Teknologi Hasil-hasil Penelitian, 2008: 145-152.

Soehartono, T. A. & A. Mardiastuti. 2003. Pelaksanaan Konvensi CITES di Indonesia. Japan International Cooperation Agency (JICA), Jakarta.

Sofwan, A. & P. Winarso. 2005. Rancang bangun sistem pengendali suhu dan kelembaban udara pada rumah burung walet berbasis mikrokontroler AT89C51. ISBN: 979-756-061-6.

Solihin, T., A. Mardiastuti & Y. A. Mulyani. 1999. Nest site selection of the black- nest swiftlets (Aerodramus maximus) and the edible nest swiftlet (A. fuciphagus) in Empat Saudara Cave, Berau Regency, East Kalimantan. J. Hayati 6(4): 87-97. http://e-jurnal.perpustakaan.ipb.ac.id/files/ HAY990604 tso.pdf. [10 Maret 2011].

Sumiati. 1998. Habitat burung walet dan seriti di dalam rumah burung walet di Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Taufiqurohman. 2002. Meningkatkan populasi burung walet atau seriti di rumah

burung walet yang belum berproduksi di Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Jurusan Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Thomassen, H. A. & G. D. E. Povel. 2006. Comparative and phylogenetic analysis of the echo clicks and social vocalizations of swiftlets (Aves: Apodidae). Biological Journal of the Linnean Society 88: 631-643. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1095-312.2006.00648.x/abstract. [10 Maret 2011].

Viruhpintu, S., K. Thirakhupt, A. Pradatsundarasar & P. Poonswad. 2002. Nest-site characteristics of the edible-nest swiftlet aerodramus fuciphagus (Thunberg, 1982) at Si-Ha Islands, Phattalung Province, Thailand. The natural History Journal of Chulalongkorn Unoiversity 2(2): 31-35. http://www2.biology.sc.chula.ac.th/web%20of%20NHJCU%20PDF/2-2,%2 031-35.pdf. [10 Maret 2011].

Wieruszeski, J. M., J. C. Michalski & J. Montrevil. 1987. Structure of the monosialyl oligosaccharides derived from salivary gland mucin glycoproteins of the Chinese swiftlets (Genus Collocalia). Journal of biological chemistry 262(14): 6650-6657.

Lampiran 1 . Suhu Harian di dalam Rumah Burung Walet di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat*

Rumah Burung Walet Pagi (06.00)

Siang (12.00)

Sore

(18.00) Rataan Suhu Harian

26,80 34,10 29,10 29,20 28,30 33,70 28,60 29,73 23,00 30,60 27,80 26,10 A 23,40 31,80 30,10 27,18 23,40 34,20 28,00 27,25 25,50 32,40 33,50 29,23 24,60 32,40 29,30 27,73 Rataan 28,06±1,34 26,80 38,60 31,80 31,00 27,30 42,40 30,90 31,98 26,40 37,50 29,80 30,03 B 25,80 39,20 30,80 30,40 28,30 34,90 31,20 30,68 28,10 36,40 30,00 30,65 27,80 39,10 30,30 31,25 Rataan 30,85±0,63 27,70 28,60 26,00 27,50 25,50 26,00 26,80 25,95 24,60 26,10 26,10 25,35 C 25,90 26,40 26,60 26,20 27,40 26,90 26,90 27,15 26,20 26,60 26,40 26,35 26,40 26,10 26,60 26,38 Rataan 26,41±0,72 27,40 31,60 27,30 2843 23,00 43,60 26,60 29,05 23,20 39,90 28,40 28,68 D 23,60 37,10 27,40 27,93 25,40 35,10 30,70 29,15 24,30 39,80 28,60 29,25 23,30 36,60 27,60 27,70 Rataan 28,60±0,61

Lampiran 2. Kelembaban Harian di dalam Rumah Burung Walet di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat*

Rumah Burung Walet Pagi (06.00)

Siang (12.00)

Sore

(18.00) Rataan Kelembaban Harian

77 61 69 71,00 89 83 81 85,50 85 85 75 82,50 A 82 79 73 79,00 81 78 72 78,00 79 77 68 75,75 73 68 64 69,50 Rataan 77,32±5,78 75 36 55 60,25 70 29 67 59,00 75 40 68 64,50 B 74 30 62 60,00 72 47 66 64,25 72 51 65 65,00 71 42 68 63,00 Rataan 62,29±2,48 72 81 86 77.75 86 82 89 85.75 82 83 86 83.25 C 85 86 89 86.25 93 91 82 89.75 91 90 92 91.00 93 92 90 92.00 Rataan 86,54±4,98 95 91 92 93.25 89 76 86 85.00 86 80 83 83.75 D 86 79 85 84.00 86 87 84 85.75 85 82 81 83.25 83 85 86 84.25 Rataan 85,61±3,74

Lampiran 3. Lembar Wawancara

1. Identitas pengelola :

Nama pengelola : ... Umur : ... tahun

Tingkat pendidikan terakhir :

SD/SMP/SMA/PT (D3/S1/S2)/lainnya...(pilih salah satu) Lama menjadi pengelola rumah burung walet:…………bulan/tahun

Pekerjaan/tanggung jawab yang dilakukan : ... ... Kendala yang dihadapi selama mengelola rumah burung walet

... ... Banyaknya rumah burung walet yang dikelola:…………unit

2. Sejarah Pendirian Rumah Burung Walet (pilih salah satu):

a. Membangun sendiri rumah burung walet. Lamanya pembangunan …..……bulan/tahun

b. Membeli rumah burung walet jadi

c. Lainnya ... 3. Pengadaan Burung Walet Sarang Putih (Collocalia fuchipaga) (pilih salah satu):

a. Penetasan telur.

-Asal telur (pilih salah satu): (1) membeli

(2) hasil putar telur rumah burung walet milik sendiri

(3) lainnya ... -Banyaknya telur yang ditetaskan:………….butir

-Banyaknya telur yang menetas:………butir

b. Diawali dengan pemeliharaan Burung Seriti (Collocalia esculenta linchi) -Lama waktu pengadaan burung walet sarang putih (Collocalia fuciphaga):……..bulan/tahun sejak pemeliharaan Burung Seriti (Collocalia esculenta linchi)

4. Pengelolaan Rumah Burung walet

Luas bangunan rumah burung walet:………m2 Ukuran rumah burung walet:

-Panjang :……..m -Lebar :……..m -Tinggi :……..m

Luas tanah keseluruhan:………m2

Arah rumah burung walet: ...

Bahan/material bangunan rumah burung walet: ...

Fasilitas yang mendukung di dalam dan luar rumah burung walet: ...

...

...

- Frekuensi pembersihan rumah burung walet: ...kali/hari/minggu/bulan - Pembersihan seperti apa yang diberikan : ...

5. Pakan (pilih salah satu) - Tambahan penyediaan pakan lain untuk burung burung walet : (a) ada (b) tidak ada, jika ada apa dan bagaimana penyediaannya: ...

...

6. Pemanenan Sarang - Waktu pemanenan sarang: ...

- Frekuensi pemanenan sarang:……….kali /bulan/tahun - Metode pemanenan: ...

- Alat-alat yang digunakan pada saat pemanenan: - Banyaknya tenaga kerja pada saat pemanenan:………..orang - Kondisi rumah burung walet setelah pemanenan: ...

...

7. Produksi Sarang - Banyaknya sarang yang dihasilkan per panen:………..keping/kg - Jenis sarang yang dihasilkan: ...

RINGKASAN

ANNISA HAKIM. D14070284. 2011. Karakteristik Lingkungan Rumah dan Produksi Sarang Burung Walet (Collocalia fuciphaga) di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Maria Ulfah, S.Pt, M.Sc.Agr.

Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Ir. Pollung H. Siagian, MS.

Collocalia fuciphaga adalah spesies burung walet yang menghasilkan sarang dengan nilai ekonomi yang sangat tinggi. Sarang yang dihasilkan C. fuciphaga merupakan sarang putih yang sebagian besar terbentuk dari air liur burung tersebut. Budidaya burung ini di Indonesia dilakukan sejak abad ke-18 dan banyak dikembangkan di luar habitat aslinya, yaitu pada rumah burung walet. Salah satu daerah penghasil sarang burung walet terbanyak di Indonesia adalah Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bangunan rumah burung walet, kondisi lingkungan dalam dan luar rumah burung walet, serta faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sarang burung walet di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2011 pada empat rumah burung walet yang berlokasi di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi lapang, wawancara dan recall method. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah tata letak, desain dan karakteristik fisik rumah burung walet, kondisi lingkungan makro dan mikro rumah burung walet, populasi burung walet dan jumlah sarangnya, serta pengelolaan rumah burung walet dan kendalanya. Pengkajian data yang diperoleh dilakukan dengan analisis deskriptif.

Hasil pengamatan terhadap karakteristik fisik rumah burung walet menunjukkan bahwa keempat rumah burung walet yang diamati memiliki tata ruang yang berbeda. Rumah burung walet A, B dan C menggunakan sistem persiripan di seluruh ruangan, sedangkan pada rumah burung walet D memiliki pembagian ruang, seperti roving room dan nesting room. Rumah burung walet A dan B terdiri dari dua lantai, sedangkan rumah burung walet C dan D terdiri dari tiga lantai dengan ukuran 15x5x5,6 m (rumah burung walet A), 27x19,28x8 m (rumah burung walet B), 12,7x7x8,55 m (rumah burung walet C) dan 12,45x8,45x9,9 m (rumah burung walet D). Empat rumah burung walet tersebut dilengkapi dengan kolam air, tempayan (rumah burung walet A dan C) dan pipa sprayer (rumah burung walet A, B dan D) sebagai upaya dalam penstabilan suhu dan kelembaban di dalamnya. Papan sirip yang digunakan terbuat dari kayu jati dengan posisi tegak lurus (rumah burung walet A, B dan C) dan sejajar (rumah burung walet D) terhadap lubang masuk burung walet. Lubang masuk burung walet pada masing-masing rumah berjumlah dua, kecuali pada rumah burung walet B yang hanya terdapat satu lubang yang dihalangi tembok.

Suhu harian di keempat rumah burung walet adalah 26,10-29,73oC (rumah burung walet A), 30,03-31,98oC (rumah burung walet B), 25,35-27,5oC (rumah burung walet C) dan 27,7-29,25oC (rumah burung walet D). Kelembaban harian di rumah burung walet A, B, C, dan D secara berurutan adalah 69,5-85,5%, 59-65%,

77,75-92% dan 83,25-93,25%. Intensitas cahaya pada keempat rumah burung walet adalah 0 lux (gelap total), kecuali pada lantai dua rumah burung walet A yang mencapai 7 lux. Jumlah sarang dan populasi burung walet pada rumah burung walet A, B, C dan D secara berurutan adalah 76 sarang (190 ekor), 136 sarang (340 ekor), 10 sarang (25 ekor) dan 81 sarang (203 ekor).

Kecamatan Haurgeulis memiliki kawasan persawahan seluas 3.997 ha dan kebun seluas 204 ha (65,71% dan 3,35% dari total luasan lahan Kecamatan Haurgeulis), dilalui sungai Cipunagara dan dekat dengan pantai utara. Kecamatan Haurgeulis juga dikelilingi hutan jati (Tectona grandis) seluas 4.753,55 ha yang terletak di Kecamatan Gantar, Cikandung, dan Tamansari (BKPH Haurgeulis, 2011). Pengelolaan yang dilakukan di dalam rumah burung walet adalah pemikatan burung walet, penyediaan serangga tambahan, pengecekan volume air dan pemberantasan binatang pengganggu. Kendala yang dihadapi oleh pemilik rumah burung walet di Haurgeulis dalam pengelolaannya adalah penurunan produksi sarang burung walet, adanya binatang pengganggu, pencurian sarang dan pungutan liar yang harus dibayarkan setiap panennya.

Karakteristik bangunan rumah burung walet yang baik terdapat pada rumah burung walet D. Hal ini dikarenakan di dalamnya terdapat roving room, jumlah dan penempatan kolam air yang merata di setiap lantai dan dilakukan pengelolaan yang baik (penggunan tweeter, penyediaan serangga pakan tambahan dan pemberantasan binatang pengganggu) sehingga memiliki kondisi iklim mikro yang cukup stabil (suhu 28,60±0,61 oC, kelembaban 85,61±3,47% dan intensitas cahaya 0 lux) dengan produksi sarang burung walet yang cukup tinggi (81 keping) (efisien terhadap volume rumah burung walet). Tipe habitat untuk burung walet mencari pakan adalah area bervegetasi (sawah, kebun dan hutan) dan berair (sawah dan pantai). Namun, kondisi area persawahan di Kecamatan Haurgeulis sedang mengalami kekeringan dan hutan Jati sedang dalam tahap peremajaan.

Kata-kata kunci : Collocalia fuciphaga, rumah burung walet, karakteristik lingkungan, produksi sarang.

Dokumen terkait