• Tidak ada hasil yang ditemukan

Letak Geografis, Letak Topografis dan Luas Wilayah

Dalam dokumen JARING ARAD JAWA BARAT ENUR JANAH (Halaman 34-37)

3 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis, Letak Topografis dan Luas Wilayah

Secara geografis Kabupaten Subang terletak di sebelah utara Propinsi Jawa Barat dan terletak pada 1070 31’ – 1070 54’ Bujur Timur dan 60 11’ – 60 34’ Lintang Selatan. Secara administrasi batas wilayah Kabupaten Subang adalah sebelah utara adalah Laut Jawa, sebelah selatan adalah Kabupaten Bandung, sebelah timur adalah Kabupaten Indramayu dan Kapubaten Sumedang, dan sebelah barat Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang.

Luas wilayah Kabupaten Subang adalah sebesar 205.176,95 ha (5,39% dari luas wilayah Propinsi Jawa Barat) dengan ketinggian 0 – 1.500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan PP No 48 Tahun 1999 wilayah administratif Kabupaten Subang terbagi atas 30 kecamatan dengan jumlah desa 243 dan 8 kelurahan. Hanya 4 kecamatan dari 30 kecamatan yang ada merupakan kecamatan di wilayah pesisir, yaitu Kecamatan Blanakan, Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Legonkulon, dan Kecamatan Pusakanegara, sedangkan kecamatan lainnya berada di daerah pegunungan atau daratan tinggi (Lampiran 1).

Secara umum daerah Kabupaten Subang beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun 2.048 mm dan rata-rata hari hujannya sebanyak 87 hari. Disamping itu, rata-rata curah hujan umumnya terjadi pada awal tahun yaitu bulan Januari hingga April dengan jumlah 365 mm dan 426 mm. Iklim yang demikian sangat mendukung kondisi lahan yang subur dan banyaknya sungai-sungai yang pada gilirannya mempengaruhi secara signifikan besaran luas penggunaan lahan Kabupaten Subang yang sebagian besar digunakan untuk melakukan kegiatan di sektor pertanian.

Wilayah Kabupaten Subang memiliki wilayah pesisir dan laut yang terletak di sepanjang pantai utara yang meliputi 4 (empat) wilayah kecamatan pesisir: 1. Kecamatan Blanakan

Luas wilayah Kecamatan Blanakan adalah 85,81 km2 yang terdiri atas 9 desa. Diantaranya 7 desa berada di wilayah pesisir yaitu Desa Cilamaya Hilir, Rawameneng, Jayamukti, Blanakan, Langensari, Muara Ciasem dan Tanjung Tiga.

21   

2. Kecamatan Pamanukan

Luas wilayah Kecamatan Pamanukan adalah 80,89 km2 yang terdiri atas 14 desa. Diantaranya hanya 1 desa yang berada di wilayah pesisir yaitu Desa Sukamaju.

3. Kecamatan Legonkulon

Luas wilayah Kecamatan Legonkulon adalah 98,47 km2 yang terdiri atas 10 desa. Pada wilayah kecamatan ini terdapat 5 desa yang berada di wilayah pesisir. Desa-desa di wilayah pesisir tersebut adalah Desa Anggasari, Tegalurung, Mayangan, Legon Wetan, dan Pengarengan.

4. Kecamatan Pusakanegara

Luas wilayah Kecamatan Pusakanegara adalah 68,40 km2 yang terdiri atas 11 desa. Diantaranya hanya terdapat 1 desa yang berada di wilayah pesisir yaitu Desa Patimban.

Diantara keempat kecamatan tersebut, Kecamatan Blanakan merupakan daerah yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Secara geografis Desa Blanakan terletak pada 1070 30’ – 1070 53’ Bujur Timur dan 60 10’ – 60 22’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 980.463 ha.

Secara administrasi batas wilayah Desa Blanakan diantaranya sebelah utara adalah Laut Jawa dan Kecamatan Blanakan, sebelah selatan adalah Desa Ciasem Baru dan Kecamatan Ciasem, sebelah timur adalah Desa Langensari dan Kecamatan Blanakan, dan sebelah barat adalah Desa Jayamukti dan Kecamatan Blanakan.

Secara umum Blanakan beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun sekitar 2.300 mm dan rata-rata jumlah bulan hujan adalah 4 bulan, dengan suhu rata-rata harian sebesar 290C. Sebagai daerah pesisir, bentang wilayah untuk Desa Blanakan digolongkan ke dalam zona 3 (tiga) dengan ketinggian 2,5 m. Letak Blanakan yang berada pada posisi strategis memberikan keuntungan terhadap kehidupan ekonomi di Desa Blanakan. Lengkapnya sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi akan memudahkan pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan aktivitas ekonomi seperti produksi dan pemasaran. Keuntungan tersebut tentunya memberikan pengaruh positif terhadap sektor perikanan khususnya sub sektor perikanan tangkap. Salah satu contoh keuntungan dari letak

strategis Desa Blanakan untuk perikanan tangkap adalah memudahkan dalam memasarkan hasil tangkapan, baik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas kota bahkan luar propinsi.

4.2 Penduduk

Secara demografis Desa Blanakan merupakan desa yang cukup heterogen. Hal tersebut dapat diketahui dengan struktur kependudukannya yang cukup beragam. Penduduk Desa Blanakan menurut pendataan tahun 2009 berjumlah 11.399 orang, dimana penduduk laki-laki berjumlah 5.862 orang dan penduduk perempuan berjumlah 5.537 orang. Jumlah penduduk Desa Blanakan mengalami kenaikan sebanyak 91 jiwa, dengan kata lain laju pertumbuhan Desa Blanakan dari tahun 2008 - 2009 sebesar 0,80%. Etnis penduduk di Desa Blanakan didominasi oleh penduduk Jawa sebesar 74,7%, etnis Sunda sebesar 25% dan sisanya merupakan pendatang dari luar Pulau Jawa yaitu etnis Padang sebesar 0,2% dan etnis Madura sebesar 0,1%.

Tingkat pendidikan penduduk Desa Blanakan tergolong sangat rendah, hal ini tentunya berkaitan erat dengan kemampuan alih teknologi baru dan daya analisis dari masyarakat setempat. Data mengenai jumlah penduduk desa Blanakan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Data jumlah penduduk Desa Blanakan berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2009

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

Belum sekolah 625 5

Tidak pernah sekolah 1.500 13

Sekolah SD (tidak tamat) 3.319 29,2

SD/Sederajat 2.244 20 SLTP/Sederajat 1.725 15,1 SLTA/Sederajat 1.895 17 D-1 37 0,3 D-2 22 0.2 D-3 17 0,1 S-1 15 0,1 Jumlah 11.399 100

23   

Menurut pendataan penduduk tahun 2009, mayoritas penduduk hanya sampai sekolah dasar atau sederajat, bahkan persentase penduduk yang tidak tamat sekolah cukup tinggi yaitu 29,2% dari jumlah penduduk. Penduduk yang tamat sekolah dasar/sederajat sebanyak 2.244 orang atau 20% dari jumlah penduduk, sedangkan jumlah penduduk yang mencapai tingkat perguruan tinggi hanya sebesar 0,7% dari jumlah penduduk.

Penduduk Desa Blanakan berjumlah 11.399 orang dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3.433 pada tahun 2009. Berdasarkan tingkat kesejahteraan keluarga, sebagian besar penduduk Desa Blanakan tergolong keluarga prasejahtera. Data mengenai penduduk Desa Blanakan berdasarkan tingkat kesejahteraan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel2 Data jumlah penduduk Desa Blanakan berdasarkan tingkat kesejahteraan pada tahun 2009

Tingkat Kesejahteraan Jumlah (orang) Persentase (%)

Keluarga prasejahtera 1.321 38,5

Keluarga sejahtera 1 822 23,9

Keluarga sejahtera 2 769 22,4

Keluarga sejahtera 3 440 12,8

Keluarga sejahtera 3 plus 81 2,4

Jumlah total kepala keluarga 3.433 100

Sumber: Desa Blanakan, 2009 (diolah kembali)

Berdasarkan pendataan jumlah penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraan didapatkan persentase keluarga prasejahtera yang ada di Desa Blanakan sebesar 38,5% dari 3.433 kepala keluarga, sedangkan persentase keluarga sejahtera 3 plus yang ada di Desa Blanakan sebesar sebesar 1.321 atau 2,4% dari 3.433 kepala keluarga.

Dalam dokumen JARING ARAD JAWA BARAT ENUR JANAH (Halaman 34-37)

Dokumen terkait