• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarana dan prasarana penangkapan

Dalam dokumen JARING ARAD JAWA BARAT ENUR JANAH (Halaman 42-48)

3 METODOLOGI PENELITIAN

4.3 Keadaan Umum Perikanan Tangkap di Desa Blanakan

4.3.5 Sarana dan prasarana penangkapan

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di Kabupaten Subang saat ini ada tujuh buah dan terdapat di tiga kecamatan yaitu Blanakan, Legonkulon, dan

29   

Pusaka Nagara. Kecamatan Blanakan memiliki tiga PPI yaitu PPI Blanakan di Desa Blanakan, PPI Cilamaya Girang di Desa Cilamaya Girang dan PPI Muara Ciasem di Desa Muara Ciasem. Kecamatan Legonkulon memiliki dua PPI yaitu PPI Mayangan di Desa Mayangan dan PPI Pangarengan di Desa Pangarengan. Sedangkan Kecamatan Pusaka Nagara memiliki dua PPI yaitu PPI Teruntung di Desa Patimban dan PPI Genteng di Desa Patimban.

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan merupakan salah satu PPI yang memiliki fasilitas terlengkap dibandingkan PPI lainnya di Kecamatan Blanakan bahkan di Kabupaten Subang. Secara umum fasilitas pelabuhan di PPI Blanakan dapat digolongkan menjadi:

a. Fasilitas pokok, terdiri dari dermaga, kolam pelabuhan, jalan, dan jembatan.

b. Fasilitas fungsional, terdiri dari tempat pelelangan ikan (TPI), pabrik es, bengkel, galangan kapal, tempat pemasaran, Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) dan lainnya.

c. Fasilitas penunjang, terdiri dari MCK, kantin, tempat ibadah (mesjid), rumah nelayan, kantor pengelola pelabuhan (KUD), tempat parkir, kantor Pol Air dan kantor syahbandar.

Fasilitas-fasilitas di PPI tersebut dikategorikan dalam kondisi baik kecuali bengkel yang pengoperasiannya kurang baik dan pertokoan yang pengelolaannya kurang baik sehingga tidak lagi ramai seperti tahun-tahun sebelumnya. Fasilitas pokok yang terdapat di PPI Blanakan yang terdiri fasilitas perairan (kolam pelabuhan), fasilitas tambat (dermaga), dan fasilitas penghubung (jalan dan jembatan). Dermaga di PPI Blanakan dilengkapi alat bantu untuk kapal-kapal yang berlabuh. Alat bantu tersebut terdiri dari fender dan bollard (Gambar 2). Bollard berfungsi untuk menambatkan kapal di dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal. Sedangkan fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga sehingga kapal yang bertambat maupun yang berlabuh tidak membentur dermaga.

Gambar 2 Fender dan bollard yang digunakan di PPI Blanakan.

Sebagai salah satu fasilitas fungsional yang ada di PPI Blanakan, TPI Blanakan merupakan salah satu kelembagaan formal yang langsung berinteraksi dengan nelayan. TPI tersebut dalam pengelolaannya diserahkan kepada KUD Mandiri Inti Mina Fajar Sidik. KUD Mandiri Inti Mina Fajar Sidik yang secara resmi didirikan pada tanggal 23 mei 1966, pada awalnya bernama Koperasi Perikanan Laut Miyasa Laksana. Pada tahun 1994, koperasi tersebut berganti nama menjadi Koperasi Mandiri Inti Mina Fajar Sidik sebagai bentuk penghargaan kepada ketua pengurus koperasi pertama yaitu H Fajar Sidik.

Aktivitas usaha KUD Inti Mina Fajar Sidik sekarang ini tidak hanya bertumpu pada aktivitas perikanan laut. Saat ini, KUD Inti Mina Fajar Sidik mempunyai empat unit usaha penunjang yaitu: unit pabrik es, unit usaha simpan pinjam, penyediaan perumahan 150 unit type 36/120 diatas area lahan 53.500 m2 penyediaan bahan dan alat perikanan, pertokoan dan pujasera serta unit usaha Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN).

Selain aktivitas ekonomi, KUD ini pun melakukan aktivitas sosial. Sebagai wujud kepedulian terhadap pendiri, KUD menyediakan tanah untuk Sekolah Dasar (SD). Dalam hal kemiskinan, KUD juga mengorganisasi dan membina aktivitas keagamaan. Sementara dalam hal kebudayaan, KUD memelihara dan menyelenggarakan tradisi budaya setempat yaitu acara tahunan syukuran laut/ruwatan laut. Untuk kegiatan sosial, KUD memberi santunan kepada para jompo dan anak yatim serta khitanan massal, pembinaan kelompok nelayan dan kelompok wanita nelayan, pemberian beasiswa bagi putra-putri nelayan berprestasi (bekerja sama dengan BP Migas Indonesia), dan lain-lain.

31   

Gambar 3 Gedung Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Mina Fajar Sidik di PPI Blanakan, Kabupaten Subang.

Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Inti Mina Fajar Sidik sebagai pengelola TPI Blanakan memiliki peranan sebagai juru tawar, juru karcis, kasir, keamanan, dan lain-lain. Atas jasa tersebut KUD Mandiri Inti Mina Fajar Sidik mendapatkan pemasukan dari potongan atau retribusi pelelangan ikan. KUD Mandiri Inti Mina Fajar Sidik mendapatkan potongan atau retribusi sebesar 8% dari setiap nelayan yang melelangkan ikan. Adapun rincian potongan tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Persentase potongan pelelangan bagi kapal yang melelangkan ikan di TPI Blanakan

No Peruntukan Persentase (%)

a. Potongan lelang berdasarkan PERDA Propinsi Jawa Barat No.10/11 Tahun 1998 Jawa Barat No. 8/9 Tahun 2000 (5%)

1 Retribusi 1,60

2 Biaya operasional TPI 1,65

3 Tabungan nelayan 0,35

4 Dana paceklik 0,25

5 Dana sosial 0,25

6 Dana keamanan 0,10

7 Dana pembinaan/pengawas 0,35

8 Dana pembangunan daerah kerja perikanan 0,30

9 Dana puskud KUD 0,15

Jumlah 5

b. Potongan lelang berdasarkan RAT 2004 (3%)

10 Dana kesejahteraan pengurus/karyawan 1,60

11 Dana bantuan pembangunan desa 0,40

12 Tabungan nelayan 0,50

13 Dana lain-lain 0,50

Jumlah 3

Jumlah total potongan lelang 8

Jumlah potongan lelang yang harus dikeluarkan oleh kapal yang mendaratkan ikan di TPI Blanakan tersebut merupakan akumulasi dari dua jenis potongan lelang. Berdasarkan peraturan daerah (PERDA) Nomor 5 tahun 2005 besarnya potongan ongkos lelang adalah sebesar 5% dari raman kotor yang berasal dari nelayan sebesar 2% dan dari bakul/pembeli sebesar 3%. Potongan ongkos lelang dari nelayan berdasarkan RAT 2008 adalah sebesar 3% dari raman kotor. Simpanan sukarela anggota sebesar 2% dari raman kotor.

Persentase potongan terbesar (Tabel 7) diperuntukkan untuk biaya operasional TPI sebesar 1,65% dan dana kesejahteraan pengurus/karyawan KUD sebesar 1,60% dan retribusi sebesar 1,60%. Sisanya tersalurkan untuk dana paceklik, dana sosial, dan dana keamanan dan lain sebagainya.

Gambar 4 Gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di PPI Blanakan.

Unit usaha lainnya yang memiliki peran penting di PPI Blanakan adalah unit pabrik es dan SPDN. Unit usaha pabrik es yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nelayan akan es, pada tahun 2009 memiliki kapasitas produksi 1600 balok es/hari dengan nilai Rp 6.336.000.000. Dalam pengelolaannya unit usaha pabrik es ini diserahkan kepada pihak swasta yaitu PT. Tirta Ratna.

33   

Gambar 5 Pabrik es di PPI Blanakan.

Pabrik es dibangun diatas areal seluas 5,3 hektar. Unit I didirikan pada tahun 1981, sedangkan Unit II didirikan pada tanggal 28 Mei 1996. Unit I berkapasitas produksi 20 ton per hari dan Unit II berkapasitas produksi 70 ton per hari.

Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) dibangun pada tanggal 23 Februari 2003. Keberadaan unit usaha SPDN memberikan kemudahan tersendiri bagi nelayan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar minyak khususnya solar. Pada tahun 2009 penjualan solar untuk kebutuhan nelayan mencapai jumlah 2.880.000 liter dengan nilai Rp.12.960.000.000.

Pada kenyataannya, tidak semua nelayan mendapatkan bahan bakar yang berasal dari SPDN. Sebagian nelayan mendapatkan bahan bakar solar dari pihak swasta yang memiliki harga lebih mahal dibandingkan dengan harga solar di SPDN. Kejadian seperti itu dikarenakan nelayan memiliki utang pada pihak swasta penjual solar dan pasokan solar di SPDN yang terbatas.

Dalam dokumen JARING ARAD JAWA BARAT ENUR JANAH (Halaman 42-48)

Dokumen terkait