• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Gayo Lues yang terletak di jantung pegunungan Bukit Barisan, lebih jelasnya di seputar kawasan Gunung Leuser mempunyai luas wilayah 5.719,67 Km² yang merupakan hamparan dataran tinggi yang berbukit landai dan pegunungan. Daerah yang berhawa trofis ini banyak tumbuh hutan pinus yang membentang luas. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada peta Kabupaten Gayo Lues berikut ini.

Gambar 4.1. Peta Kabupaten Gayo Lues Skala 1 : 6000

Secara Geografis Kabupaten Gayo Lues terletak pada posisi 4.18 – 4.40 Lintang Utara dan 96.42 – 97.52 Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Timur.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Langkat (Sumatera Utara).

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Tenggara.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya

.

4.1.3. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Gayo Lues 4.1.3.1. Komposisi Penduduk Menurut Wilayah Kecamatan

Penduduk di Kabupaten Gayo Lues pada umumnya mayoritas bersuku Gayo, di samping suku Alas, Jawa, Batak dan lain sebagainya. Jumlah penduduk Kabupaten Gayo Lues keadaan September 2011 berjumlah 72.045 jiwa yang terdiri dari 35.488 laki-laki dan 36.577 perempuan dengan rasio jenis kelamin 97.

Wilayah yang terbanyak jumlah penduduknya terdapat di Kecamatan Blangkejeren yakni sebanyak 21.500 jiwa dan yang terkecil jumlah penduduknya terdapat di Kecamatan Pantan Cuaca yakni 2.074 jiwa. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Gayo Lues berkisar 0,9% pertahun. Rendahnya angka pertumbuhan penduduk disebabkan banyaknya penduduk yang pindah ke daerah lain untuk

bekerja dan menjalani pendidikan (sekolah). Keadaan ini terjadi karena kurangnya fasilitas pendidikan dan kurangnya lapangan pekerjaan.

Dilihat dari kepadatan penduduknya, wilayah yang terpadat penduduknya adalah Kecamatan Putri Betung sebanyak 45 jiwa/ km², sedangkan yang terjarang penduduknya terdapat di Kecamatan Pining yakni 4 jiwa/ km². Pada tahun 2011 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas terkait sebanyak 1.703 orang. Terbanyak dari mereka telah menamatkan SLTA (1.288 orang) dan hanya 8,93% yang menamatkan pendidikan Perguruan Tinggi.

Sebagai daerah yang masih mempunyai wilayah yang luas, Kabupaten ini menerima 120 kepala keluarga transmigran yang sebagian diantaranya berasal dari pulau Jawa dan sebagian lagi dari daerah Kabupaten Gayo Lues atau Lokal. Secara rinci jumlah penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini:

Tabel 4.1. Jumlah penduduk menurut kecamatan dalam Kabupaten Gayo Lues

No Kecamatan Penduduk

1 Blangkejeren 21.500 (jiwa)

2 Kutapanjang 6.983 (jiwa)

3 Rikit Gaib 4.615 (jiwa)

4 Terangun 7.459 (jiwa)

5 Pining 4.107 (jiwa)

6 Blangpegayon 3.851 (jiwa) 7 Debun Gelang 3.992 (jiwa) 8 Putri Betung 6.237 (jiwa) 9 Blangjerango 5.967 (jiwa)

10 Tripe Jaya 5.260 (jiwa)

11 Pantan Cuaca 2.074 (jiwa)

Jumlah 72.045 (jiwa)

Menurut tabel di atas digambarkan bahwa daerah yang jumlah penduduknya banyak terdapat pada Kecamatan Blangkejeren dan daerah yang kecil jumlah penduduknya terdapat pada Kecamatan Pantan Cuaca.

4.1.3.2. Gambaran Kondisi Pendidikan di Kabupaten Gayo Lues

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka sektor pendidikan harus menjadi prioritas dalam setiap program Pemerintah Kabupaten Gayo Lues. Sarana pendidikan yang berada di Kabupaten Gayo Lues dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi, walaupun pada tingkat Perguruan Tinggi masih merupakan cabang dari daerah luar Kabupaten Gayo Lues. Sebagai rinciannya dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini:

Tabel 4.2. Jumlah sarana pendidikan dalam Kabupaten Gayo Lues tahun 2011 No Tingkat pendidikan Sarana pendidikan

1 2 3 4 5 6 7 8 Taman Kanak-Kanak (TK) Sekolah Dasar (SD)

Madrasah Ibtidaiyah (MI) SMP

Madrasah Tsanawiyah (MTs) SMU

Madrasah Aliyah (MA) Pasantren 8 (unit) 90 (unit) 10 (unit) 15 (unit) 3 (unit) 11 (unit) 2 (unit) 20 (unit) Jumlah 159 (unit) Sumber : Gayo Lues Dalam Angka, 2011

Berdasarkan jumlah sarana pendidikan di atas, dapat dilihat jumlah Sekolah Dasar lebih banyak dibandingkan dengan sarana pendidikan lainnya, hal ini menunjukkan jumlah peserta didik atau pelajar tingkat Sekolah Dasar lebih

mendominasi. Salah satu faktor penunjang keberhasilan pelaksanaan Syariat Islam dan pembangunan di Kabupaten Gayo Lues tidak terlepas dari pengaruh kualitas pendidikan. Guna meningkatkan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Gayo Lues, perlu diupayakan keterampilan dan keahlian di segala bidang termasuk peningkatan kualitas Iman dan Taqwa maupun Ilmu pengetahuan dan Teknologi sesuai dengan kemajuan zaman. Kebijakan pelaksanaan Syariat Islam di bidang pendidikan dapat dilihat dari kesungguhan pemerintah Kabupaten Gayo Lues dalam menyediakan sarana dan prasarana penunjang, hal tersebut dapat dilihat pada penyediaan sarana tempat pendidikan sebagaimana yang telah dipaparkan dalam tabel 4.2 di atas. Selanjutnya dapat dilihat di bawah ini gambaran jumlah peserta didik di Kabupaten Gayo Lues.

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 BKJ KP TRG DB BJ PC Murid SD Murid SMP Murid SMA

Gambar 4.2. Grafik jumlah murid menurut tingkat pendidikan per kecamatan dalam Kabupaten Gayo Lues Tahun 2011

Grafik di atas menggambarkan jumlah pelajar pada setiap tingkatan pendidikan yang paling banyak adalah murid Sekolah Dasar. Hal ini menunjukkan angka melek huruf masyarakat masih rendah. Menjadi perhatian besar bagi pemerintah untuk mengentaskan masalah pendidikan di Kabupaten Gayo Lues yang tingkat angka melek huruf masih rendah karena pendidikan merupakan salahsatu indikator pembangunan di suatu daerah. Masalah pendidikan menjadi isu pembangunan di negara sedang berkembang seperti Indonesia.

4.1.3.3. Kondisi Perekonomian (PDRB, Sistem Pemenuhan Sembako)

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gayo Lues Tahun 2011 mencapai 4,32 persen menurut perhitungan PDRB berdasarkan harga konstan. Angka ini tercapai disebabkan oleh kondisi keamanan yang relatif lebih stabil dan kondusif, sehingga aktifitas perekonomian dapat berjalan lancar pada beberapa sektor perekonomian daerah, keadaaan ini didukung oleh situasi global perekonomian Indonesia yang relatif membaik yang berdampak pada perekonomian daerah. Pertumbuhan ini sedikit lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai tingkat 3,89 persen. Pertumbuhan ekonomi meningkat sejak tahun 2007-2011, pertumbuhan ekonomi berdasarkan indek harga berlaku mempunyai laju pertumbuhan rata-rata 12,91 persen pertahun sedangkan pertumbuhan atas dasar harga konstan laju pertumbuhan ekonomi mencapai 3,9 persen pertahun dapat dilihat pada tabel 4.3. di bawah ini.

Tabel 4.3. Pertumbuhan ekonomi dan PDRB Kabupaten Gayo Lues Tahun 2007-2011

Tahun PDRB

Atas harga berlaku

PDRB Dasar harga konstan Nilai (Rp) Pertumbuhan Nilai (Rp) Pertumbuhan 2007 306.160,65 12,49 225.239,86 2,95 2008 342.807,76 11,97 264.961,32 3,81 2009 385.574,03 12,48 275.279,30 3,89 2010 436.832,75 13,29 287.149,49 4,32 2011 499,510,01 14,35 300.206,63 4,55 Sumber : BPS Kabupaten Gayo Lues

Perekonomian Kabupaten Gayo Lues masih bertumpu pada Pemerintah (Government Expenditure), peran belanja Pemerintah dalam perekonomian sangat dominan dibandingkan swasta. Ini adalah fenomena ekonomi negara berkembang yang mana peran negara dalam ekonomi sangat kuat. Dalam kurun waktu tahun 2007 sampai tahun 2011. Struktur ekonomi Kabupaten Gayo Lues tidak mengalami perubahan yang mana kontribusi masing-masing sektor maupun lapangan usaha tidak terjadi perubahan yang mana kontribusi masing-masing sektor maupun lapangan usaha tidak terjadi perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan pengelompokkan sektoral, sektor primer (yang terdiri dari pertanian, pertambangan dan galian) memberikan sumbangan 67,09 persen selanjutnya sektor tersier 21,44 persen serta sektor sekunder 11,48 persen pembentukan PDRB Kabupaten Gayo Lues.

Menurut lapangan usaha struktur ekonomi Kabupaten Gayo Lues Tahun 2011 menurut jumlah kontribusi yang disumbangkan secara berurut adalah tarbe Pertanian 67,85 persen sebagai kontribusi terbesar, selanjutnya Perdagangan Hotel dan Restoran 8,51 persen, Jasa-Jasa 7,79 persen, Bangunan 6,36 persen sedangkan kontributor terkecil adalah Pertambangan dan Galian 0,07 persen, Listrik dan Air Minum 0,68 persen. Walaupun demikian berdasarkan data potensi daerah, Pertambangan dan Galian memiliki potensi untuk dikembangkan, sampai kini upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dalam lapangan ini masih tahap penelitian dan pemetaan dan pengukuran potensi, sektor lainnya yang berpotensi adalah Pertanian. Potensi lahan pertanian yang belum dimanfaatkan mencapai 38.120 Ha.

Pendapatan perkapita Kabupaten rata-rata peningkatan walaupun pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan yang sangat drastis, tahun 2009 menurut harga konstan adalah 0,65 persen sedangkan menurut harga berlaku tercatat 8,96 persen bahkan tahun 2010 pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan adalah negatif sebesar -5,18 persen. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4. di bawah ini:

Tabel 4.4. Struktur ekonomi Kabupaten Gayo Lues

No Lapangan usaha 2008 2009 2010 2011 1 Pertanian 67,93 68,13 67,85 67,02 2 Perdagangan hotel dan restoran 8,58 8,58 8,63 8,51 3 Jasa-jasa 7,79 7,69 7,75 7,79 4 Listrik dan air minum 0,74 0,72 0,71 0,86 5 Bangunan 6,36 6,37 6,43 6,36 6 Industri pengolahan 4,93 4,75 4,61 4,44 7 pengangkutan dan Komunikasi 1,86 1,90 2,14 2,04 8 Keuangan Persewaan dan Jasa

Perusahaan

1,74 1,79 1,81 3,10

9 Pertambangan dan Galian 0,08 0,08 0,08 0,07 Jumlah 100% 100% 100% 100% Sumber : LKPD Kabupaten Gayo Lues

Sistem pemenuhan sembako masyarakat Gayo Lues sangat mengandalkan sumberdaya yang ada, sebagai kawasan agraris Kabupaten Gayo Lues mempunyai potensi lahan di sektor pertanian, baik lahan untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan perternakan. Potensi-potensi tersebut masih banyak yang belum diolah, bahkan terlantar menjadi lahan kritis. Usaha budidaya pertanian belum diarahkan ke lahan yang potensial tersebut, antara lain disebabkan oleh terbatasnya penggunaan areal, guna memacu pertumbuhan sektor pertanian pada saat ini telah dilakukan upaya melalui penyiapan rehabilitasi lahan kritis dan marginal.

Potensi pertanian di Kabupaten Gayo Lues untuk bahan pangan utama yang diusahakan masyarakat adalah tanaman padi sawah dengan luas tanam 8.850 Ha dan luas panen 8.379 Ha jumlah produksi 33.946 Ton/ Tahun/ Ha, jika pengelolaan secara intensif dan menggunakan bibit unggul maka produktivitas bisa mencapai 6 sampai 8 ton per hektar are. Upaya untuk meningkatkan produksi padi sebagai bahan sembako utama adalah melalui penyediaan bibit yang sesuai untuk daerah dataran tinggi, serta melakukan pembinaan terhadap petani.

Selain lahan basah (persawahan), Kabupaten Gayo Lues juga menjadi sentra pengembangan hortikultura yang sangat menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan terhadap komoditi hortikultura, baik dari pasaran lokal, domestik maupun mancanegara. Komoditi hortikultura yang dikembangkan masyarakat antara lain jahe, cabe, tomat, minyak nilam, minyak atsiri (sere wangi) serta kacang-kacangan dan jagung. Sehubungan dengan kebutuhan sembako lainnya masyarakat Kabupaten Gayo Lues sangat tergantung kepada daerah Kabupaten tetangga bahkan sampai ke Provinsi Sumatera Utara, mengingat produksi sembako lainnya masih sangat terbatas untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Untuk kelancaran sistem pemenuhan sembako ini Pemerintah Gayo Lues sekarang ini memaksimalkan sarana perhubungan, peningkatan akses jalan menuju Kabupaten Gayo Lues.

Dokumen terkait