• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN AHMADIYAH

4. Level Ekstra Media

Pengaruh keempat terhadap konten pemberitaan sebuah media dalam teori hirarki pengaruh adalah pengaruh dari luar organisasi media.Pengaruh tersebut diantaranya adalah dari sumber berita, pengiklan, pembaca atau audiens, kontrol dari pemerintah, kelompok kepentingan, pangsa pasar dan teknologi.114Dalam konteks penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo ada beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap pemberitaan Majalah Tempo.Faktor tersebut diantaranya adalah pembaca atau audiens, sumber berita dan kelompok kepentingan.

Faktor lain seperti kontrol pemerintah pada catatan sejarah Majalah Tempo sebenarnya cukup memberikan pengaruh. Dalam catatan sejarah Majalah Tempo, Majalah Tempo dibredel atau tidak dikeluarkan izin terbitnya hingga dua kali yaitu pada tahun 1982 dan pada puncaknya yaitu pada tahun 1994, pembredelan ini dikarenakan pemberitaan Majalah Tempo yang mengkritisi pemerintah Orde Baru saat itu.115Tetapi pada era reformasi dengan keterbukaan informasi, hubungan antara Majalah Tempo dengan pemerintah tidak mengalami masalah.

Kembali pada pembahasan di awal, ada tiga faktor yaitu pembaca, sumber berita dan kelompok kepentingan yang dapat mempengaruhi pemberitaan Majalah Tempo. Faktor pertama dari level pengaruh luar organisasi yang dapat mempengaruhi pemberitaan Majalah Tempo adalah pengaruh dari pembaca.

Pengaruh dari pembaca terhadap pemberitaan Majalah Tempo telah saya bahas pada pembahasan mengenai level pengaruh rutinitas media. Pada

114

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 178 115

Janet Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in

pembahasan tersebut saya menjelaskan bahwa pengaruh pembaca adalah melalui

rubrik “Surat” yaitu berisi tanggapan pembaca terhadap pemberitaan Majalah Tempo tetapi juga menampung tanggapan pembaca terhadap isu-isu nasional. Biasanya pada rubrik ini pembaca Majalah Tempo dapat mengkritik pemberitaan atau bantahan dari pihak yang diberitakan Majalah Tempo.Majalah Tempo mengakomodir segala bentuk kritik atau tanggapan.Rubrik “Surat” ini juga

memungkinkan pembaca menjadi pewarta tersendiri ketika pembaca tersebut mengabarkan tentang suatu peristiwa yang berkaitan dengan pembaca tersebut.

Akan tetapi pengaruh atau intervensi pembaca Majalah Tempo pada level rutinitas pada Majalah Tempo tidak terlalu besar, hal ini dikarenakan Majalah Tempo lebih mengutamakan kepada misi Majalah Tempo dan lebih mengutamakan hasil-hasil keputusan rapat yang ada pada Majalah Tempo.

Kita memang tidak melulu kepada pembaca, kita melakukan survey mana yang disukai mana yang tidak.Tapi hal-hal yang bersifat misi, artinya itu yang sesuai rapat keputusan…Jadi meskipun pembaca tidak suka kalau itu merupakan keyakinan Tempo yang khusus dengan misi-misi tadi itu dimuat.Intervensi pembaca kepada rubric dalam nasional politik kecil. Kita mengakomodasi dengan rubrik-rubrik yang lain. Misalnya orang suka gadget, kita muat gadjet. Orang suka gaya hidup, kita muat gaya hidup. Dengan Survey berkala, tapi survey sebagai panduan bukan acuan.116

Pengaruh dari pembaca tidak terlalu besar dalam konteks pemberitaan Majalah Tempo, terutama pada isu-isu nasional yang diberitakan oleh Majalah Tempo.Pada konteks pemberitaan pada Majalah Tempo pembaca hanya memberikan tanggapan tetapi tidak dapat merubah konten pemberitaan pada Majalah Tempo.

116

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada 27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi pemberitaan Majalah Tempo adalah sumber berita.Sumber berita adalah dimana berita didapatkan oleh para pencari berita.Sumber berita biasanya adalah lembega pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat, partai politik dan lain sebagainya.Lembaga-lembaga ini dapat mempengaruhi pemberitaan sebuah media dikarenakan, kadang lembaga-lembaga ini memberikan pesanan agar berita yang keluar dari sebuah media tidak bertentangan dengan lembaganya.

Walaupun sumber berita tidak terlalu berdampak signifikan pada konten dari sebuah media, tetapi ketergantungan sebuah media dengan sebuah berita sedikit banyak dapat mempengaruhi sebuah pemberitaan.117

Majalah Tempo sebagai sebuah media yang sudah cukup mapan memiliki sumber berita di hampir setiap lembaga, walaupun dalam redaksi pemberitaan terkadang sumber tersebut tidak dicantumkan namanya.Langkah ini diambil untuk menjamin kerahasiaan sumber dan keamanan sumber berita tersebut.

Sumber berita pada Majalah Tempo memberikan pengaruh pada rutinitas penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo karena data yang tidak terlalu besar atau kurang dapat menyebabkan sebuah pemberitaan pada Majalah Tempo tidak layak cetak.

Apakah bahan itu sudah komplit atau belum. Kalau misalnya belum ya drop, kalau misalnya komplit ya 70-80% itu bisa lanjut nanti dilengkapi di hari hari kamis. Selain itu juga ada rapat opini, ada rapat lagi kamis malam untuk mengecek kelengkapan bahan, ini bahan sudah komplit apa tidak, kalau misalnya hari kamis bahan belum lengkap drop, hasil rapat tetap di drop, kita nyari bahan yang bisa kita kejar dalam sehari, kalau misalnya tetep tidak ada kita drop, hasil rapat dari hari senin sampai kamis terus tidak mungkin untuk ditulis, kalau masih bisa dikejar hari

117

jumatnya atau kamis malamnya masih bisa Kalau kekurangannya masih 10%, kalau sudah 50% sudah bolong-bolong118

Ketika bahan atau data yang didapatkan dari sumber belum mencukupi sekitar tujuh puluh hingga delapan puluh persen, sebuah pemberitaan yang menggunakan data atau sumber tersebut tidak dapat diberitakan.Langkah ini dilakukan karena Majalah Tempo adalah media yang menggunakan teknik investigasi yang mengandalkan kedalaman data dan mengungkap peristiwa di balik sebuah kasus.

Kalau misalnya itu isu besar ya tetap harus melihat bahannya. Karena beda antara pemberitaan koran dan majalah Kalau Koran tinggal nulis lagi selesai, tapi kalau majalah kan cerita dibalik berita yang kadang tidak bisa didapat dari ketika diinvestigasi, itu dari pengumpulan bahan.119

Pengaruh sumber berita memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada level rutinitas media sebagai faktor dari luar organisasi media berkaitan dengan kelengkapan bahan pemberitaan atau data. Kelengkapan bahan dibutuhkan karena Majalah Tempo adalah media investigasi sebuah kasus tetapi pengaruh tersebut tidak terlalu berdampak langsung kepada pemberitaan Majalah Tempo.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi pemberitaan Majalah Tempo adalah kelompok kepentingan. Kelompok kepentingan sendiri adalah sekelompok individu yang ingin mengkomunikasikan sikap mereka dan beberapa isu terhadap publik.120 Kelompok kepentingan berupaya mempengaruhi apa yang dilakukan media dengan cara membatasi isi atau pesan media kepada masyarakat. Kelompok

118

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta

119

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta

120

penekan dapat berupa organisasi atau kelompok, baik formal maupun informal, dengan berbagai kepentingan dan latar belakang, seperti kelompok atau organisasi agama, profesi, politik kelompok advokasi dan sebagainya.121

Pada konteks pengaruh kelompok penekan pada pemberitaan Majalah Tempo biasanya pengaruh terjadi lewat lembaga-lembaga yang menaungi para wartawan Majalah Tempo, pengaruh tersebut pun sifatnya lebih kepada individu wartawan Majalah Tempo dan bukan terhadap struktur organisasi Majalah Tempo.

Kalau dari sisi pemberitaan tidak ada, karena kita menghormati independensi setiap media tidak hanya Tempo, kita tidak punya perangkat atau alat untuk mempengaruhi apa yang diberitakan oleh Tempo122

Menurut Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) pengaruh kelompok penekan atau kelompok kepentingan pada pemberitaan di Majalah Tempo hanya lebih kepada wartawan atau jurnalis yang bergabung kepada organisasi AJI dan bukan kepada Majalah Tempo secara organisasi, karena secara struktural Majalah Tempo secra keorganisasian bukan di bawa garis struktur AJI sebagai organisasi penekan.

kalo untuk individu anggota AJI mengikat status kode etik itu, karena khan untuk menjadi anggota AJI anda harus patuh terhadap kode etik AJI, tapi itu bukan berarti kemudian Tempo tunduk kepada AJI, karena keikutsertaan atau keanggotaan AJI itu bersifat individu, bersifat personal bukan pada medianya.123

121

Morisan, Teori Komunikasi Massa, h. 52 122

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

123

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Pengaruh organisasi penekan atau organisasi kepentingan dalam koteks penyusunan pemberitaan di Majalah Tempo lebih kepada individu pekerja media seperti wartawan yang berada di bawah naungannya dan bukan kepada Majalah Tempo secara keorganisasian.

Pengaruh penyusunan pemberitaan lainnya dalam konteks pengaruh dari luar organisasi Majalah Tempo adalah Majalah Tempo memiliki dewan penasihat yang berisikan mantan wartawan dan mantan aktivis.Sejauh pengamatan peneliti dewan penasihat berisi mantan aktivis yaitu Rahman Tolleng, Marsilam Siamjuntak, mantan wartawan Tempo seperti Goenawan Mohamad dan Fikri Jufri.Pengaruh kelompok ini adalah pada isu-isu tertentu pada pemberitaan di Majalah Tempo dan bukan pada keseluruhan pemberitaan di Majalah Tempo.Masukan dari Dewan Penasihat ini pun tidak bersifat mengikat tapi lebih kepada saran pada pemberitaan di Majalah Tempo.124

Pengaruh luar organisasi media terhadap pemberitaan di Majalah Temo tidaklah terlalu signifikan.Pengaruh dari luar organisasi Majalah Tempo lebih bersifat tidak langsung karena tidak berdampak langsung kepada sebuah kebijakan pada pemberitaan di Majalah Tempo.Pengaruhnya lebih bersifat kepda individu dan rutinitas penyusnan pemberitaan di Majalah Tempo.

Dokumen terkait